Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ekspor+adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain ataupun negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valas, serta melakukan komunikasi dangan memakai bahasa asing.Amir Ms,2003:01. Sebagaimana kita ketahui bahwa kegiatan atau transaksi ekspor-impor secara langsung berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara yang terlibat didalamnya, demikian dengan Negara Indonesia, transaksi ekspor-impor sangatlah penting guna menambah devisa Negara dan dapat mengurangi tingkat pengangguran karena meningkatnya produktifitas dan lapangan pekerjaan. Salah satu barang yang diekspor Indonesia adalah barang-barang industri berupa kerajinan rotan,tanah liat,mebel,dan kerajinan tangan lainya yang akhir-akhir ini mengalami pertumbuhan pesat, maka akan menimbulkan persaingan yang tingggi. Oleh karna itu dalam perusahaan ekspor harus mampu menciptakan suatu produk yang mempunyai nilai lebih dimana para konsumen buyer lokal maupun luar negeri, baik dilihat dari segi kualitas mutu barang,harga dan jumlah produknya. Perbedaan antara pedagang dalam negeri dan luar negeri antara lain dalam hal peraturan kepabeanan,standarisasi mutu produk,ukuran takaran,dan timbangan serta perdagangan luar negeri yang diterapkan oleh pemerintah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 2 setempat. Perusahaan ekspor yang berkembang saat ini di Surakarta salah satunya adalah Rakabu Furniture yang bergerak dibidang kerajinan kayu dan mebel. Rakabu Furniture telah melaksanakan kegiatan ekspornya selama 17 tahun perusahaan ini telah mengekspor kerajinan furniture keberbagai negara seperti Australia,Spanyol,Taiwan,Singapore,Prancis,Korea,Jepang. Hasil yang bisa dilihat adalah bertambahnya devisa Negara serta kerja sama yang bersifat continue dibidang furniture yang bisa dirasakan langsung dikota Surakarta. Rakabu Furniture telah memanfaatkan dan mempergunakan hasil alam yang diubah menjadi barang yang memiliki nilai tambah yaitu kayu dan hasil hutan serta sisa kayu yang diolah kembali menjadi sebuah karya yang bernilai. Dalam melakukan kegiatan ekspor impor kedua belah pihak melakukan beberapa tahapan yaitu sales contrac,pembayaran,LC,pengapalanshipment dokumen negotiating proses, dan proses negosiasi pengapalanshipment dokumen negotiating proses.Amir Ms,:2003. Proses diatas secara umum menggambarkan tentang hal-hal yang biasanya dilakukan oleh pihak-pihak yang mengadakan kegiatan ekspor. Pada kenyataannya dalam melaksanakan kegiatan ekspor sering terjadi klaim terhadap barang-barang yang diekspor. Hal ini sangatlah ditakutkan bagi seorang eksportir karena tujuan dari setiap bisnis adalah mencari laba untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan yang bertujuan memungkinkan perusahaan memperoleh laba. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 3 Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi strategi ekspor yang menyangkut kualitas produksi yang dihasilkan yang bertujuan untuk meningkatkan volume ekpor. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui kegiatan secara nyata yang dilakukan Rakabu Furniture dalam menjaga kualitas barang yang diproduksi serta langkah-langkah apa yang diambil guna meningkatkan kualitas produk-produk ekspor yang dihasilkan, sehingga eksportir mengetahui tingkat mutu barang ekspor yang akan diproduksi, oleh karna itu penulis ingin mengangkat menjadi pokok permasalahan dalam penelitian yang berjudul “PENINGKATAN KUALITAS PRODUK EKSPOR PADA RAKABU FURNITURE di SURAKARTA”.

B. Perumusan Masalah