dokumenter cenderung menjadi bersifat ‘pemberitaan’ jurnalistik dalam dunia pertelevisian. Bukti-bukti menunjukkan bahwa, bagaimanapun, dengan pesatnya
perkembangan filmvideo
dokumenter dalam
bentuk pemberitaan,ada
kecenderungan kuat di kalangan para pembuat film dokumenter akhir-akhir ini untuk mengarah kembali ke arah pendekatan yang lebih sinematik dan kini
perdebatannya berpindah pada segi estetik.Pengertian tentang ‘kebenaran’ dan ‘keaslian’ suatu film dokumenter mulai dipertanyakan, diputarbalikkan, dan
diubah, mengacu pada pendekatan segi estetik film dokumenter dan film-film non-fiksi lainnya.
Namun dalam perjalanannya, genre-genre film diatas sering dicampur satu sama lain mix genre seperti horror-comedy, western-comedy, horror-science
fiction dan sebagainya. Selain itu genre juga bisa masuk ke dalam bagian dirinya yang lebih spesifik yang kemudian dikenal dengan subgenre, contohnya dalam
genre komedi dikenal subgenre seperti screwball comedy, situation comedy sit- com, slapstick, black comedy atau komedi satir dan sebagainya.Demikian pula
dalam film dokumenter.
2.3 Film Dokumenter
Menurut
Gerzon R. AyawailaAyawaila, 2008dalam bukunya menjelaskan,
film dokumenter adalah film yang mendokum
entasikan atau mempresentasikan kenyataan. Artinya apa yang
kita rekam memang berdasarkan fakta yang ada, namun dalam penyajiannya kita juga dapat memasukan pemikiran-pem
ikiran kita.
Hal ini mengacu pada teori-teori sebelumnya seperti, Stave Blandford, Barry Grant dan Jim Hillier, dalam buku The Film Studies Dictionary
menyatakan bahwa film dokumenter memiliki subyek yang berupa masyarakat, peristiwa, atau situasi yang benar-benar terjadi didunia realita dan di luar dunia
sinema. Kesimpulannya film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan atau
mempresentasikan kenyataan. Artinya film dokumenter menampilkan kembali fakta yang ada dalam suatu kehidupan dengan berbagai sudut pandang yang
diambil.
17
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA
Pada bab 3 ini, penulis akan menjelaskan metode yang digunakan dan proses perancangan karya dalam pembuatan video dokumentasi Humas PKBPI.
3.1 Metodologi
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengerjaan laporan ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka.
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah Studi Pustaka. Studi Pustaka adalah usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan masalah atau topik yang sedang diteliti.
Studi pustaka dalam perancangan karya ini yaitu dengan cara mencari data melalui buku-buku tentang videofilm, LKP, dan lain-lain. Untuk data tambahan,
penulis juga mencari melalui internet.
3.1.2 Analisa Data
Proses analisa data dimulai dari mencari data-data melalui sumber-sumber terutama buku, karena teknik pengumpulan data disini menggunakan studi
kepustakaan. Sumber dari internet juga digunakan hanya untuk menambah referensi data. Data utama tetap diambil dari sumber buku. Kemudian, data-data
tersebut dipelajari kembali dan dikelompokkan agar dapat ditarik sebuah kesimpulan. Jika terdapat data yang belum dimasukkan, maka dilakukan ulang
pengumpulan data, pengelompokan dan penarikan kesimpulan.
3.2 Metode Perancangan