Kamus Penelitian yang Relevan

suatu masalah dengan menggunakan algoritma. Ukuran yang dimaksud mengacu ke jumlah langkah-langkah perhitungan dan waktu tempuh pemrosesan. Kompleksitas waktu merupakan hal penting untuk mengukur efisiensi suatu algoritma. Kompleksitas waktu dari suatu algoritma yang terukur sebagai suatu fungsi ukuran masalah. Kompleksitas waktu dari algoritma berisi ekspresi bilangan dan jumlah langkah yang dibutuhkan sebagai fungsi dari ukuran permasalahan. Kompleksitas ruang berkaitan dengan sistem memori yang dibutuhkan dalam eksekusi program. Untuk mengukur kebutuhan waktu sebuah algoritma yaitu dengan mengeksekusi langsung algoritma tersebut pada sebuah komputer, lalu dihitung berapa lama durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah persoalan dengan n yang berbeda-beda. Kemudian dibandingkan hasil komputasi algoritma tersebut dengan notasi kompleksitas waktunya untuk mengetahui efisiensi algoritmanya Nugraha, D.W. 2012. Kompleksitas algoritma diukur berdasarkan kinerjanya dengan menghitung waktu eksekusi suatu algoritma. Menurut Cormen et al. 2009 waktu eksekusi algoritma dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar, yaitu best-case kasus terbaik, average-case kasus rata-rata dan worst-case kasus terjelek. Pada pemrograman yang dimaksud dengan kasus terbaik, kasus terjelek dan kasus rata-rata suatu algoritma adalah besar kecilnya atau banyak sedikitnya sumber-sumber yang digunakan oleh suatu algoritma. Makin sedikit makin baik, makin banyak makin jelek Subandijo. 2011.

2.3. Kamus

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan maknanya, pemakaiannya dan terjemahannya. Kamus juga dapat digunakan sebagai buku rujukan yang menerangkan makna kata – kata yang berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Universitas Sumatera Utara

2.4. Android

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat layar bergerak seperti smartphone atau komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Andorid di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services GMS dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution OHD.

2.4.1 Versi Android Tabel 2.9

Versi-versi Android Versi Tanggal Rilis Nama Kode API Android 1.0 23September 2008 API Level l Android 1.1 9 Februari 2009 API Level 2 Android 1.5 30 April 2009 Cupcake API Level 3 Android 1.6 15September 2009 Donut API Level 4 Android 2.0 26 Oktober 2009 Eclair API Level 5 Android 2.0.1 3 Desember 2009 Eclair API Level 6 Android 2.1 12 Januari 2010 Eclair API Level 7 Android 2.2 - 2.2.3 20 Mei 2010 Froyo API Level 8 Android 2.3 - 2.3.2 6 Desember 2010 Gingerbread API Level 9 Android 2.3.3 - 2.3.7 22 Februari 2011 Gingerbread API Level 10 Android 3.0 22 Februari 2011 Honeycomb API Level 11 Android 3.1 10 Mei 2011 Honeycomb API Level 12 Android 3.2 18 Juli 2011 Honeycomb API Level 13 Android 4.0 - 4.0.2 19 Oktober 2011 IceCream Sandwich API Level 14 Android 4.0.3 - 4.0.4 16Desember 2011 IceCream API Level 15 Android 4.1 9 Juli 2012 Jelly Bean API Level 16 Universitas Sumatera Utara Versi Tanggal Rilis Nama Kode API Android 4.2 13November 2012 Jelly Bean API Level 17 Android 4.3 24 Juli 2013 Jelly Bean API Level 18 Android 4.4 31 Oktober 2013 Kitkat API Level 19 Android 5.0 25 Juni 2014 Lolipop API Level 21 Android 6.0 28 Mei 2015 Marshmallow API Level 23 Tabel 2.9 menjelaskan versi android beserta nama, tanggal rilis dan API nya. Gambar 2.3 Logo-logo android dari versi 1.0 – 6.0 sumber : https:indoberita.com Gambar 2.3 menunjukkan logo – logo android dimulai dari android versi 1.0 yang diwakili gambar Alpha, android versi 1.1 yang diwakili gambar Beta, android versi 1.2 – 1.5 yang diwakili gambar Cupcake, android versi 1.6 yang diwakili gambar Donut, android versi 2.0 – 2.1 yang diwakili gambar Eclair, android versi 2.2 – 2.2.3 yang diwakili gambar Froyo, android versi 2.3 – 2.4 yang diwakili gambar Gingerbread, android versi 3.0 – 3.2 yang diwakili gambar Honeycomb, android versi 4.0 yang diwakili gambar Ice Cream Sandwich, android versi 4.1 – 4.3 yang diwakili gambar Jelly Bean, android versi 4.4 yang diwakili gambar KitKat, android versi 5.0 yang diwakili gambar Lolipop, dan android versi 6.0 yang diwakili gambar Marshmallow. Universitas Sumatera Utara

2.5. Penelitian yang Relevan

Berikut ini beberapa penelitian yang terkait dengan Algoritma Not So Naive dan Algoritma Skip Search : 1. Bhandari, J. Kumar, A. 2013 Menjelaskan tentang korelasi antara Suffix to Prefix rule, Two Window Rule dan Non-Tandem Rule dari Exact String Matching. Yang dimana cara kerja dari Two Window Rule adalah dengan membuat dua jendela terlebih dahulu, yang panjang tiap jendelanya sesuai dengan panjang patternpola dan diletakan di teks yang akan dicocokan, dimana posisi salah satu huruf dari teks diapit oleh dua jendela. Sehingga panjang jendela di teks sebesar 2m-1. Algoritma yang mengunakan Two Window Rule dalam fase pencariannya adalah Algoritma Skip Search, Algoritma Alpa Skip Search dan Algoritma Wide-Window. 2. Naser et al., 2012 Menyatakan bahwa Algoritma Skip Search bertingkah seperti Algoritma Knuth Morris Pratt dimana pemindaian jendela karakter dimulai dari kiri ke kanan sementara algoritma menggunakan wadah yang bisa kita sebut sebagai ember untuk menentukan posisi awal dari jendela di dalam teks saat melakukan pengecekan. Wadah yang digunakan dalam Algoritma Skip Search berisi lokasi paling kiri dari semua alphabet yang terdapat dalam patternpola. Proses pre-processing yang dilakukan algortima Skip Search berguna untuk mengurangi komparasi karakter yang akan dilakukan di proses pencarian. 3. Cantone, D. Faro, S. 2004 Menjelaskan bahwa Algoritma Not So Naive merupakan variasi simpel dari Algoritma Naive yang ternyata cukup efisien dalam beberapa kasus. Proses searching dari Algoritma Not So Naive dilakukan dengan mencocokan teks dan pola dari kiri ke kanan. Namun, Algoritma Not So Naive mempunyai dua kasus yang jikalau terpenuhi maka akhir dari pencocokan, pola bisa bergeser sebanyak 2 posisi ke kanan, daripada 1 posisi yang terdapat di Algoritma Naive. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang