rimpang temulawak yang meliputi kadar kurkuminoid, aktivitas antioksidan dan total fenol pada berbagai teknik pengeringan dan proporsi pelarutan perlu
diupayakan.
B. Perumusan Masalah
Pada rimpang temulawak kandungan kurkuminoid dan antioksidan yang cukup besar menyebabkan rimpang temulawak mempunyai banyak
khasiat dalam mengatasi berbagai penyakit. Meskipun demikian pengolahan secara tradisional yang kurang tepat pada pengeringan dan proporsi
pelarutan menyebabkan bahan-bahan aktif tersebut turun kandungannya. Dengan demikian, diduga pengeringan dan proporsi pelarutan akan
berpengaruh terhadap rimpang temulawak yang diekstrak dengan menggunakan pelarut air.
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh teknik pengeringan terhadap kadar kurkuminoid,
total fenol dan aktivitas antioksidan ekstrak rimpang temulawak? 2.
Bagaimana pengaruh warna kain penutup pada proses pengeringan terhadap kadar kurkuminoid, total fenol dan aktivitas antioksidan ekstrak
temulawak? 3.
Bagaimana pengaruh proporsi pelarutan perbandingan bahan dengan pelarut dalam ekstraksi terhadap kadar kurkuminoid, total fenol dan
aktivitas antioksidan ekstrak temulawak ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui pengaruh teknik pengeringan terhadap kadar kurkuminoid, total fenol dan aktivitas antioksidan ekstrak temulawak.
2. Mengetahui pengaruh warna kain penutup pada proses pengeringan
terhadap kadar kurkuminoid, total fenol dan aktivitas antioksidan ekstrak temulawak.
3. Mengetahui pengaruh proporsi pelarutan perbandingan bahan dengan
pelarut dalam ekstraksi terhadap kadar kurkuminoid, total fenol dan aktivitas antioksidan ekstrak temulawak.
D. Manfaat penelitian
1. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan wacana
dalam hal pengolahan secara tradisional yang efisien pada ekstrak temulawak umumnya, terutama dalam hal proses pengeringan dan
ekstraksi pada khususnya. 2.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan acuan bagi penelitian berikutnya untuk dapat mengembangkan produk olahan ekstrak
temulawak sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomisnya.
5
II. LANDASAN TEORI