2
CONTRIBUTIONS OF PRIOR KNOWLEDGE AND LEARNING ACTIVITIES TO LEARING DIFFICULTY COURSES FINANCIAL ACCOUNTING BASED ON
MEDIUM 1 STUDENTS OF ACCOUNTING EDUCATION FORCE 20142015 UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Fatimah Diah Utami. A210120029. Department of Accounting Education, the Faculty of
Education, University of Muhammadiyah Surakarta. July 2016
ABSTRACK
The purpose of this study was determine: 1 Contributions of prior knowledge to learning difficulty courses Financial Accounting based on Medium 1, 2 Contributions
learning activities to learning difficulty courses Financial Accounting based on Medium 1, 3 Contributions of prior knowledge and learning activities to learning difficulty
courses Financial Accounting based on Medium 1.
This study is quantitative descriptive research whose conclusions obtained based on the results of statistical analysis. This study took place in the Campus 1 Muhammadiyah
University of Surakarta. The population in this study were all students of Universitas Muhammadiyah Surakarta Accounting Education Force 20142015 taking courses in
Financial Accounting based on Medium 1 totaling 235 students with a sample of 142 students were taken by proportional random sampling technique in a random way. The
necessary data and documentation obtained through a questionnaire that has previously been tested by validity and reliabiliatas. Data analysis technique used is multiple linear regression
t-test, F, R2 test, and the relative contribution and effective.
The results using regression analysis regression equation: Y = 7,488 + 0,575X
1
+ 0,353X
2
. The research found that: 1 There is a positive and significant contribution of prior knowledge to learning difficulty courses Financial Accounting based on Medium 1 0.575
evidenced by the regression coefficient is positive and obtained t t table is 10,605 1,977 and the significance value 0.05 is 0,000; 2 There is a significant positive contribution
learning activities to learning difficulty courses Financial Accounting based on Medium 1 0.353 evidenced by the regression coefficient is positive and obtained t t table is 6,396
1,977 and the significance value 0.05 is 0,000; 3 There is a significant and positive contribution of prior knowledge and learning activities to learning difficulty courses
Financial Accounting based on Medium 1 proven results obtained F Ftable is 123,832 3,061 and the value of 0.05 is 0,000; 4 the coefficient of determination R
2
obtained 0,641
indicates that learning difficulty courses Financial Accounting based on Medium 1 are affected by prior knowledge and learning activities at 64,1 comprising 43,2 prior
knowledge and 20.9 of learning activities and the remaining 35,9 is influenced by other variables not examined.
Keywords : prior knowledge, learning activities, difficulty learning
1. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kehidupan masyarakat telah membawa pengaruh bagi dunia pendidikan agar
segera melakukan berbagai upaya penyesuaian untuk mampu menyiapkan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan. Pendidikan adalah salah
3 satu faktor penentu keberhasilan pembangunan dalam upaya meningkatkan
Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas dapat menjadi persiapan tersendiri untuk menghadapi era perdagangan bebas, agar kita dapat bersaing
dengan dunia global. Seperti tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 tahun 2012 pasal 1 yang berbunyi : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan warganegara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. Proses mencerdaskan kehidupan bangsa dapat berjalan dengan baik
dengan adanya bantuan dari jalur pendidikan, karena melalui jalur pendidikan tersebut manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan
cara belajar. Menurut Soemanto 2006: 104-
105, “Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia, yang melakukan suatu perubahan agar
tingkah lakunya berkembang”. Dalam kegiatan belajar mahasiswa, tentunya mahasiswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada mahasiswa yang
mampu belajar tanpa mengalami kesulitan, ada pula mahasiswa yang mengalami berbagai kesulitan dalam belajarnya. Kesulitan belajar ini
ditunjukkan oleh adanya hambatan yang dialami oleh mahasiswa dalam mencapai hasil belajarnya. Kesulitan belajar pada mahasiswa haruslah
diantisipasi, agar kedepannya hasil belajar yang mereka dapat lebih baik. Menurut
Burton dalam Sunardi 2001 :1 “seseorang diduga mengalami kesulitan belajar, apabila yang bersangkutan tersebut tidak berhasil mencapai
taraf kualifikasi hasil belajar tertent u, dan dalam batas waktu tertentu”.
Banyak mahasiswa yang tidak dapat mengembangkan pemahamannya mengenai konsep Akuntansi Keuangan Menengah karena antara perolehan
pengetahuan dengan prosesnya tidak terintegrasi dengan baik dan tidak memungkinkan mahasiswa untuk menangkap makna secara utuh.
4 Penguasaan konsep dan prinsip Akuntansi yang diperoleh mahasiswa
pada awal perkuliahan dapat meminimalisir terjadinya kesulitan belajar yang dialami. Mahasiswa hendaknya dapat berusaha untuk mendapatkan
pengetahuan dan pemahaman materi Akuntansi. Penguasaan konsep Akuntansi dapat menjadi kemampuan awal mahasiswa sebelum mengikuti
perkuliahan yang akan diikuti, karena dengan memiliki kemampuan awal dapat menunjukkan kesiapan mahasiswa dalam menerima materi yang
disampaikan oleh dosen. Kemampuan awal mengenai dasar Akuntansi merupakan salah satu
faktor terpenting dalam mengurangi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Kemampuan awal merupakan prasyarat yang harus dimiliki oleh
mahasiswa agar dapat mengikuti perkuliahan dengan baik, sehingga dimungkinkan apabila kemampuan awal yang dimiliki mahasiswa baik akan
dapat meminimalisir kesulitan belajar yang dialami. Selain kemampuan awal, aktivitas belajar juga diperlukan agar
mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam belajarnya. Menurut Sardiman 2004:100, “Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun
mental yang saling berkaitan”. Mahasiswa dapat melakukan segala aktivitas
belajar yang dapat membantu memudahkan belajar, sebab dengan belajar yang tanpa ada kesulitan dimungkinkan dapat mencapai hasil belajar yang
maksimal. Aktivitas tersebut tidak hanya mencakup membaca dan menulis saja,
mahasiswa dapat mengkreasikan belajarnya dengan menerapkan berbagai aktivitas belajar yang lain. Mahasiswa dapat mengaplikasikan jenis aktivitas
belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga proses belajar dapat lebih bermakna.
Penelitian ini akan membahas permasalahan mengenai kesulitan belajar mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 pada mahasiswa Pendidikan
Akuntansi UMS angkatan 20142015. Mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 merupakan mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh semua
mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Berdasarkan hasil pengamatan yang
5 peneliti lakukan pada hari Rabu, 20 Januari 2016 terdapat sebagian besar
mahasiswa saat perkuliahan mengalami kesulitan dalam memahami materi AKM 1, maka dari itu masih terdapat sebagian mahasiswa tidak mampu
mencapai tujuan belajar sesuai yang mereka harapkan. Ada mahasiswa yang mampu mencapai tujuan belajar tanpa mengalami kesulitan, namun ada pula
mahasiswa yang mengalami kesulitan.Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi perkembangan mahasiswa tersebut, karena pengetahuan dan pemahaman
mahasiswa dalam belajar Akuntansi Keuangan Menengah 1. Selain karena kurangnya pemahaman mengenai Akuntansi, kebanyakan
mahasiswa dalam belajar hanya membaca dan menulis saja. Aktivitas belajar yang dapat diterapkan oleh mahasiswa sebenarnya beraneka ragam,
mahasiswa juga harus dapat memilih aktivitas belajar yang sesuai agar belajar lebih bermakna. Saat mengikuti perkuliahan mahasiswa juga
cenderung hanya pasif, sehingga semakin sulit untuk memahami apa yang disampaikan oleh dosen. Hal ini dapat mengakibatkan mahasiswa mengalami
kesulitan belajar dan juga mahasiswa akan sulit mencapai hasil belajar yang maksimal.
Dari uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan kemampuan awal dan aktivitas belajar mahasiswa, yang
hasilnya akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul
“KONTRIBUSI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP
KESULITAN BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI
ANGKATAN 20142015
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA”. 2.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan jumlah populasi sebanyak 235 mahasiswa. Pengambilan sampel
berdasarkan tabel krejie dengan tingkat kesalahan 5 maka sampel sebanyak 142 mahasiswa dengan menggunakan teknik proportional random sampling
dengan cara undian. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kesulitan
6 belajar mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 sedangkan variabel
independen yaitu kemampuan awal dan aktivitas belajar. teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan dokumentasi dan angket yang berskala
likert. Angket dengan jumlah 60 pernyataan diuji cobakan kepada 20 mahasiswa angkatan 2014 yang mengambil mata kuliah Akuntansi Keuangan
Menengah 1 dengan uji validitas dan reliabilitas. Sebelum melakukan uji hipotesis, data terlebih dahulu diuji dengan uji prasyarat analisis uji
normalitas dan uji linieritas dan analisis regresi ganda. Untuk menguji hipotesis digunakan uji hipotesis parsial uji t dan uji hipotesis serempak uji
F, selanjutnya untuk mengetahui besarnya sumbangan yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan koefisien
determinasi SR dan SE.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN