20 Masa Orde Baru lembaga-lembaga pemerintah banyak yang
membuat film dokumenter dengan tujuan sebagai media komunikasi politik untuk mengkomunikasikan gagasan pembangunanisme yang diusung oleh
pemerintahan saat itu. Departemen Transmigrasi dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN adalah dua lembaga pemerintah
yang rajin mengadakan pemutaran film keliling dari desa ke desa, dari lapangan ke lapangan maupun dari alun-alun ke alun-alun. Umumnya film
yang diputar adalah film fiksi yang diselingi dengan pemutaran film dokumenter tentang keberhasilan transmigrasi dan keluarga berencana
Junaedi, 2011: 3.
3. Teori Gerakan Sosial
Sebuah gerakan sosial, jelas dapat dijadikan sebuah alat pembawa perubahan, sebagaimana yang diinginkan oleh anggota gerakan massa,
untuk dapat mewujudkan perubahan yang dikehendaki. Gerakan sosial dan perjuangan nasional merupakan pusat kegairahan massa untuk
mengadakan perubahan sosial. Seperti di dalam film Samin vs Semen gerakan sosial masyarakat di sana terbangun karena keadaan lingkungan
dan ancaman kerusakan yang ditimbulkan oleh pembangunan pabrik semen, serta perubahan tatanan masyarakat ke arah yang tidak diinginkan,
seperti konflik antar masyarakat pro semen ataupun aparat dengan masyarakat penolak pabrik semen.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, gerakan sosial adalah sebuah tindakan atau agitasi terencana yang dilakukan oleh sekelompok
21 masyarakat yang disertai program terencana dan ditunjukkan pada suatu
perubahan atau sebagai gerakan melawan untuk menjaga pola-pola di dalam masyarakat yang ada Depdiknas, 1993: 272. Perlawanan untuk sebuah
perubahan dapat dikatakan sebuah gerakan sosial. Gerakan sosial lahir dari sebuah situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya perubahan sosial di
dalam masyarakat seperti adanya ketidakadilan dan sikap sewenang- wenang penguasa terhadap rakyat. Dengan kata lain gerakan sosial lahir
sebagai reaksi terhadap situasi yang tidak dikehendaki. Gerakan sosial atau gerakan kemasyarakatan biasanya didefinisikan
sebagai seperangkat keyakinan dan tindakan yang tak terlembaga noninstitusionalised yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk
memajukan atau menghalangi perubahan di dalam masyarakat. Keyakinan dan tindakan-tindakan yang tidak terlembaga noninstitusionalised
mengandung arti bahwa mereka tidak diakui sebagai sesuatu yang berlaku dan diterima umum secara luas dan sah di dalam masyarakat. Akan tetapi di
antara para pengikut dan pendukung gerakan tersebut memandang secara positif Mirsel, 2004: 6.
Secara teoritis gerakan sosial merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam
institusi, kebijakan atau struktur pemerintah. Tuntutan tersebut biasanya karena kebijakan pemerintah sudah tidak sesuai dengan konteks masyarakat,
atau bertentangan dengan kehendak sebagian masyarakat. Karena sebuah gerakan sosial lahir dari masyarakat maka kekurangan apa pun yang ada di
22 dalam tubuh pemerintah menjadi sorotannya. Ada pula definisi lain tentang
gerakan sosial yang mengartikan sebuah gerakan anti pemerintah dan pro pemerintah. Jadi gerakan sosial tidak selalu muncul dari rakyat, namun ada
juga gerakan hasil rekayasa para pejabat pemerintah atau penguasa Sudarsono, 1976: 25.
Menurut Jenkin dan Kladermans menyebutkan bahwa teori gerakan yang lengkap adalah teori yang menyebut keterlibatan empat pihak yaitu,
rakyat, negara, gerakan sosial dan sistem representasi publik. Relasi di antara gerakan sosial dan negara menjadikan sebuah kerangka yang disebut
kerangka berlian. Kerangka berlian tersebut digunakan untuk melihat tiga poin penting dalam pergerakan sosial, yaitu asal protes sosial the origins of
social protest, peluang politik political opportunities, dan perubahan sistem yang terjadi serta dampaknya system transformations and outcomes
Kartika, 2014: 27-28. Saat ini banyak teori yang ada di dalam studi gerakan sosial.
Beberapa di antaranya adalah teori tindakan kolektif collectivebehavior, teori nilai tambah value added, teori mobilisasi sumber daya resource
mobilization, teori proses politik political process, dan gerakan sosial baru new social movment Suharko, 2006: 5. Mobilisasi sumber daya juga
mengakibatkan sebuah gerakan yang disebut gerakan masyarakat lingkungan hidup.
Sebuah gerakan sosial memiliki kekuatan untuk memberikan alternatif lain bagaimana cara mengelola suatu masyarakat secara adil.
23 Karena adanya kesadaran mendalam bahwa realitas yang terjadi adalah
realitas tentang penindasan dan ketidakadilan. Maka dari itu sebuah gerakan sosial memiliki arti konsekuensi dan tanggung jawab sehingga melahirkan
hubungan yang adil dan disepakati bersama oleh penguasa dan yang dikuasai Suharko, 2006: 114.
Gerakan sosial juga memperjuangkan perubahan dalam bentuk transformasi sosial. Perubahan yang diharapkan terjadi bukan hanya
perubahan dalam budaya material melainkan juga perubahan struktural dan institusional. Dengan demikian, akan terjadi perubahan dalam berbagai
bentuk pola hubungan sosial sehingga akan dapat mengurangi dominasi, diskriminasi dan marginalisasi. Tak kalah pentingnya, gerakan sosial pada
tingkat lebih makro juga menempatkan diri sebagai kekuatan penyeimbang terhadap negara dan pasar Soetomo, 2015: 101.
Semua gerakan sosial atau gerakan massa menggunakan aksi sebagai alat pemersatu. Seruan dari gerakan massa untuk mengadakan aksi bersama
menggetarkan hati orang yang kecewa dan tidak puas, sehingga masyarakat yang tergabung dalam suatu massa gerakan sosial akan mempunyai tujuan
yang jelas dalam melakukan sebuah gerakan sosial Hoffer, 1988: 121. Hal ini juga tergambar di dalam film Samin vs Semen di mana gerakan yang
hanya diawali oleh enam orang, yang akhirnya menjadi sebuah gerakan masyarakat karena masyarakat sekitar pabrik yang kecewa dan tidak puas
dengan adanya pembangunan yang merugikan kehidupan warga sekitarnya.
24 Masyarakat sipil adalah sebuah tempat di mana banyak terdapat
gerakan sosial termasuk asosiasi kemasyarakatan, kelompok perempuan, badan-badan keagamaan, dan arus intelektual organisasi profesi ahli
hukum, wartawan, serikat pekerja, wiraswasta dan sebagainya yang berjuang untuk membentuk diri mereka menjadi suatu kerangka bersama
guna menyatakan diri dan memajukan kepentingannya Haynes, 2000: 28. Di dalam agama Islam dituangkan juga perjuangan Islam di zaman
Nabi Muhammad SAW di mana perjuangan kaum Muslim saat itu bukan semata-mata untuk menegakkan kedaulatan Islam dalam pentas kehidupan
masyarakat, tetapi juga di dalamnya terkait perjuangan dalam pemberantasan ketimpangan sosial. Quraisy waktu itu memiliki kekuatan
ekonomi yang besar dan para penguasanya mengingkari seruan untuk berbagi. Di dalam keadaan itu dimensi-dimensi revolusioner untuk
pembebasan, secara sistematis dituangkan dalam ajaran Islam Prasetyo, 2002: 32.
Wertheim mengatakan “kemampuan gerakan untuk menarik massa
secara luas dan kemudian melibatkan mereka dalam sebuah revolusi sosial, bisa berjalan efektif karena berlaku apa yang biasa
diistilahkan dengan unsur pemujaan, yang sejauh ini secara efektif di
mainkan oleh Islam waktu itu” Prasetyo, 2002: 290.
Sjahrir di dalam Prasetyo, 2002: 185 mendefinisikan “gerakan
revolusioner sebagai gerakan yang tidak sekedar mencapai kemerdekaan melainkan menciptakan sebuah revolusi sosial”. Gerakan revolusioner
sebagai sebuah gerakan yang di dalamnya terdapat impian dan penciptaan tatanan sosial yang baru.
25 Gerakan sosial tidak cukup dan berhenti sampai masyarakat
menyadari bahwa dalam kehidupan bersama terdapat masalah tidak berdayaan. Gerakan perlu dilanjutkan untuk memperjuangkan agar nilai
pemberdayaan oleh banyak kalangan di masyarakat. Bukan hanya itu, juga perlu usaha untuk mempengaruhi pengambilan kebijakan. Dengan begitu
sebuah gerakan sosial akan lebih mempengaruhi kebijakan yang dirumuskan dan dijalankan Soetomo, 2015: 113.
Samin oleh Intisari: 2001 di dalam buku Literasi Media dan Kearifan Lokal disebut sebagai Gerakan perlawanan lokal yang tumbuh
pada tahun 1890 di dua desa di daerah hutan kawasan Randublatung Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Gerakan ini lantas dengan cepat
menjalar ke desa-desa lainya mulai dari pantai utara Jawa sampai ke seputar hutan di Pegunungan Kendeng Utara dan Kendeng Selatan. Atau di sekitar
perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebagai gerakan yang cukup
besar Saminisme
tumbuh sebagai
perjuangan melawan
kesewenangan Belanda yang merampas tanah-tanah dan digunakan untuk perluasan hutan jati Darmastuti, 2013: 67-68.
4. Perjuangan Perempuan