Identifikasi Masalah Struktur dan Implementasi Program

lvi

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Struktur dan Implementasi Program

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai struktur dan implementasi sistem pembantu pengambilan keputusan RBA.

4.1.1 Identifikasi Masalah

RBA Rancangan Bisnis Anggaran merupakan suatu perencanaan biaya kebutuhan seluruh kegiatan operasional yang berhubungan dengan peningkatan mutu pendidikan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Anggaran yang dibutuhkan oleh setiap program studi diperoleh dari universitas, fakultas, jurusan dan dari pihak-pihak luar. Untuk mendapatkan anggaran yang dibutuhkan, maka setiap program studi harus membuat rancangan bisnis anggaran. Rancangan bisnis anggaran ini menjadi pertimbangan besaran anggaran yang diberikan kepada setiap program studi. Peningkatan mutu pendidikan dan pencapaian visi misi Universitas Sebelas Maret Surakarta diimplementasikan dengan adanya penyusunan program stratejik. Dalam penerapan program stratejik dibutuhkan beberapa program operasional, sehingga kegiatan yang terjadi di lapangan menjadi lebih terstruktur dan terarah. Untuk setiap kegiatan penunjang program operasional diperinci menjadi aktivitas-aktivitas lapangan. Aktivitas- aktivitas tersebut mempunyai besar biaya kebutuhan yang berbeda berdasarkan atas rencana aktivitas dan biaya program studi D3 Teknik Informatika FMIPA UNS. Diberikan skor prioritas dari setiap kegiatan yang ada berdasarkan rencana capaian UNS. Sedangkan skor prioritas untuk aktivitas ditentukan oleh masing-masing program studi sesuai dengan prioritas kebutuhan program studi tersebut. lvii Berikut akan disajikan contoh penghitungan skor dan perhitungan keputusan pengalokaian anggaran. Untuk contoh rencana aktivitas dan biaya disajikan pada tabel 4.1 Contoh tabel kebutuhan biaya kegiatan Tabel 4.1 Contoh tabel kebutuhan biaya kegiatan Kode keg Keg Skor Sumber Min Biaya K1 Kegiatan1 5 Spp 5.000.000 K2 Kegiatan2 4 Bpi 15.000.000 K3 Kegiatan3 5 Lab 35.000.000 K4 Kegiatan4 3 Spp 10.000.000 K5 Kegiatan5 4 Spp 10.000.000 K6 Kegiatan6 2 Bpi 25.000.000 Pengalokasian anggaran diberikan kepada kegiatan yang mempunyai skor prioritas lebih besar. Selanjutnya jika kegiatan yang mungkin dicukupi oleh anggaran telah menerima biaya sebesar biaya kebutuhan minimal kegiatan dan masih memberikan sisa anggaran. Maka sisa anggaran akan dibagikan kembali kepada kegiatan-kegiatan yang menerima anggaran. Dengan perhitungan berdasarkan prosentase kebutuhan biaya dibagi dengan total kebutuhan biaya yang kemudian dikalikan dengan besar sisa anggaran. Misalkan anggaran input dari user sebesar Rp 20.000.000,00 untuk anggaran dari spp, Rp 40.000.000,00 untuk anggaran lab dan Rp 40.000.000,00 untuk anggaran dari bpi, maka perhitungan pengalokasian biaya kebutuhan adalah sebagai berikut: Spp: Kegiatan1 = 5.000.000 Kegiatan5 = 10.000.000 Sisa 5.000.000 Kegiatan1 = 5.000.000+5.000.00015.000.000 x 5.000.000 = 6.666.666 lviii Kegiatan5 = 10.000.000 + 10.000.00015.000.000 x 5.000.000 = 13.333.333 Lab : Kegiatan3 = 35.000.000 Sisa 5.000.000 Karena tidak ada kegiatan lain yang menggunakan sumber Lab, maka sisa diberikan kepada kegiatan yang ada. Jadi, kegiatan3 = 40.000.000 Bpi : Kegiatan2 = 15.000.000 Kegiatan6 = 25.000.000 Tidak memilki sisa. Maka keputusan pengalokasian anggaran yang akan diterima oleh user disajikan pada Tabel 4.2 Contoh keputusan pengalokasian anggaran Tabel 4.2 Contoh keputusan pengalokasian anggaran Kode Kegiatan Kegiatan Alokasi Anggaran K1 Kegiatan1 6.666.666 K2 Kegiatan2 15.000.000 K3 Kegiatan3 40.000.000 K5 Kegiatan5 13.333.333 K6 Kegiatan6 25.000.000

4.1.2 Implementasi Program