2. Fungsi Mengatur
Regulatoir
Pajak sebagai usaha pemerintah untuk turut campur tangan dalam hal mengatur dan, bilamana perlu, mengubah susunan
pendapatan dan kekayaan dalam sektor swasta. Sehingga pajak sebagai alat untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah
dalam bidang sosial dan ekonomi. 3.
Fungsi Redistribusi Fungsi ini lebih ditekankan kepada unsur pemerataan dan
keadilan dalam masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari adanya lapisan tarif dalam pengenaan pajak dengan adanya tarif pajak
yang lebih besar untuk tingkat penghasilan yang lebih tinggi. 4.
Fungsi Demokrasi Fungsi ini merupakan wujud sistem gotong royong yang
dikaitkan dengan tingkat pelayanan pemerintah kepada masyarakat pembayar pajak.
2.1.3. Pembagian Jenis Pajak
Pajak terbagi menjadi beberapa jenis. Menurut Waluyo 2005, pajak dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Menurut Golongannya
a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang pembebananya tidak
dapat dilimpahkan kepada pihak lain, tetapi harus menjadi
beban langsung Wajib Pajak yang bersangkutan, misalnya PPh.
b. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pembebananya
dapat dilimpahkan pada pihak lain misalnya Pajak Pertambahan Nilai PPN.
3. Menurut Sifatnya
a. Pajak Subjektif bersifat perorangan, yaitu pajak yang
berdasarkan subyeknya, yang selanjutya dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib
Pajak, misalnya PPh. b.
Pajak objektif bersifat kebendaan , yaitu pajak yang didasarkan pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan
diri Wajib Pajak, misalnya PPN dan PPnBM Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
4. Menurut Lembaga Pemungut Pajak
a. Pajak Negara Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contohnya PPh, PPN dan PPnBM, dan Bea
Materai. b.
Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga
daerah. Contohnya adalah Pajak Reklame serta Pajak hotel dan Restoran. Pajak-pajak yang dipungut oleh daerah
seperti propinsi, kabupaten maupun kotamadya berdasarkan peraturan daerah masing-masing dan hasilnya digunakan
untuk pembiayaan rumah tangga daerah masingmasing seperti Pajak atas Reklame, Pajak Pembangunan, Pajak
Kendaraan Bermotor.
2.1.4. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Resmi 2008, Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.
Self assesment system
adalah suatu sistem pemungutan pajak
yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang.
2.
Official assesment system
adalah suatu sistem pemungutan
pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak.
3.
With holding assesment system
adalah suatu sistem
pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak bersangkutan
untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
2.1.5. Stelsel Pemungutan Pajak