Pengukuran indeks cepalic Indeks cephalic

2.5.1. Pengukuran indeks cepalic

Untuk menentukan tipe kepala sebaiknya tidak hanya mengandalkan pengamatan tetapi melakukan pengukuran untuk menetapkan indeks sefalik, yang dapat dihitung dengan rumus 20,21 Indeks cephalic : = lebar kepala eu- eu Panjang kepala g- op x 100 Tabel 2.2. Klasifikasi Indeks Cephalic menurut Saller : - Hyperdolicocephal x- 70,9 x- 71,9 Laki- laki Wanita - Dolicocephal 71,0- 75,9 72,0 -76,9 - Mesocephal 76,0- 80,9 77,0- 81,9 - Brachycephal 81,6- 85,4 82,0- 86,4 - Hyperbrachycephal 85,5- 90,9 86,5- 91,9 - Ultrabrachycephal 91,0- x 92,0- x Dikutip dari : Metode Pengukuran Manusia, oleh Artaria MD, Glinka J, Koesbardiati, Airlangga University Press. 2008.h.59 2.5.1.1. Panjang kepala Untuk panjang kepala diukur dari glabella sampai opisthion g-op, yaitu ujung jarum kaliper ditempatkan pada glabella jarum yang lain digeser dari atas ke bawah pada garis sentral, dengan sekaligus memperhatikan skala 3 . Gambar 2.3. Panjang kepala Metode Pengukuran Manusia, oleh Artaria MD, Glinka J, Koesbardiati, Airlangga University Press. 2008.h.56 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Klasifikasi Panjang Kepala menurut Lebzelter Seller Laki- laki Wanita Sangat pendek Pendek Sedang Panjang Sangat panjang x-169 170-177 178-185 186-193 194- x x-161 162-169 170-176 177-184 185-x Dikutip dari : Metode Pengukuran Manusia, oleh Artaria MD, Glinka J, Koesbardiati, Airlangga University Press. 2008.h.56 2.5.1.2. Lebar kepala Untuk lebar kepala diukur jarak antara kedua euryon eu-eu, dicari dengan memutar kaliper pada sisi kepala, secara tegak lurus terhadap bidang median- sagital, sekaligus diperhatikan skala. dengan jari ke-3 di cari daerah paling lebar dikepala, lalu dengan memutar jarum kaliper, dari putaran agak luas sampai yang makin kecil ditentukan ukuran lebar maksimal 3 . Gambar 2.4. lebar kepala Metode Pengukuran Manusia, oleh Artaria MD, Glinka J, Koesbardiati, Airlangga University Press. 2008.h.56 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4. Klasifikasi Lebar kepala menurut Lebzelter Saller Laki- laki Wanita Sangat sempit Sempit Sedang Lebar Sangat lebar x-139 140-147 148-155 156-165 166-x x- 134 135-141 142-149 150-157 158-x Dikutip dari : Metode Pengukuran Manusia, oleh Artaria MD, Glinka J, Koesbardiati, Airlangga University Press. 2008.h.56 2.6. Indeks facial Secara umum morfologi bentuk wajah dipengaruhi oleh bentuk kepala, jenis kelamin dan usia. Walaupun bentuk wajah setiap orang berbeda, seseorang mampu mengenal ribuan wajah karena ada kombinasi unik dari kontur nasal, bibir, rahang dan sebagainya yang memudahkan seseorang untuk mengenal satu sama lain. Bagian-bagian yang dianggap mempengaruhi wajah adalah tulang pipi, hidung, rahang atas, rahang bawah, mulut, dagu, mata, dahi dan supra orbital. Komplek muka berhubungan dengan basis kranium, oleh karena itu pertumbuhan basis kranium pada tahap awal menentukan pola dimensi, sudut dan topografi muka 7 . Berdasarkan bentuknya, tipe wajah pada manusia di bagi menjadi tiga yaitu 3 1. Dolichofacial leptoprosopic : Bentuk kepala dolichocephalic yang panjang dan oval membuat pertumbuhan wajah menjadi sempit, panjang dan protrusif. Tipe wajah ini disebut dengan leptoprosopic. Sudut lekukan dan turunnya hidung akan meningkat bila panjang hidung meningkat. Jadi, konveksivitas hidung lebih tinggi pada orang yang memiliki hidung panjang. Oleh karena bagian hidung dari tipe wajah leptoprosopic lebih protusif, glabela dan lingkaran tulang orbital Universitas Sumatera Utara bagian atas menjadi lebih sangat menonjol sedangkan tulang pipi menjadi terlihat kurang menonjol, selain itu mata juga terlihat cekung. Tipe wajah juga mempengaruhi bentuk lengkung rahang, bentuk wajah yang sempit dan panjang akan menghasilkan lengkung maksila dan palatum yang panjang, sempit dan dalam. Selain itu, mandibula dan bibir bawah cenderung menjadi retrusif sehingga profil wajah menjadi cembung 3,7 7 2. Brachifacial euryprosopic . Bentuk kepala brachicephalic yang bulat dan luas membuat pertumbuhan wajah menjadi lebih lebar dan agak protrusif. Tipe wajah ini disebut dengan euryprosopic. Pada euryprosopic, hidung cenderung pendek dan ujung hidung sering naik sehingga lubang hidung sering terlihat. Tulang pipi yang lebih lebar, datar, dan kurang protusif membuat konfigurasi tulang pipi terlihat jelas berbentuk persegi. Bola mata juga lebih besar dan menonjol karena kavitas orbital yang dangkal. Karakter wajah seperti ini membuat tipe euryprosopic terlihat lebih menonjol dari pada leptoprosopi 3. Mesofacial Mesoprosopic 7,19 Bentuk kepala mesocephalic merupakan bentuk kepala yang oval. Tipe wajah yang dihasilkan berukuran sedang sehingga bentuk hidung, dahi, tulang pipi, bola mata, dan lengkung rahang juga berukuran menengah 7,19 . Gambar 2.5. Tipe wajah Orthodontics, Principles and Practice oleh Greber, T.M. Toronto. 1972 Universitas Sumatera Utara

2.6.1. Pengukuran Indeks Facial