Teori Resepsi Penelitian yati n isti sept 09

BAB II KAJIAN TEORI Penelitian ini memanfaatkan dua macam teori, yaitu teori resepsi sastra dan teori intertekstual. Teori resepsi dipakai dalam penelitian ini untuk menjelaskan sambutan teks Die neuen Leiden des jungen W terhadap teks Die Leiden des jungen Werthers . Sebagai teks sastra masa lampau yang diciptakan pada masa Sturm Und Drang dalam Sejarah Kesusasteraan Jerman, teks Die Leiden des jungen Werthers tersebut diolah dan menjadi karya baru yang berbentuk roman dengan judul yang agak mirip, yakni Die neuen Leiden des jungen W. Teori intertekstualitas dimanfaatkan untuk mengungkapkan hubungan intertekstualitas antara teks Die Leiden des jungen Werthers dan teks Die neuen Leiden des jungen W . Sebagai karya sambutan, roman Die neuen Leiden des jungen W mempunyai hubungan intertekstualitas dengan roman Die Leiden des jungen Werthers . Dengan menggunakan kedua teori tersebut, diharapkan pembahasan terhadap dua teks tersebut dapat mencapai pemaknaan yang optimal. Selain itu, untuk mengungkap hubungan intertekstualitas kedua roman digunakan juga analisis terhadap struktur kedua roman. Hal tersebut disebabkan karena dalam analisis intertekstualitas, sebuah karya dianalisis berdasarkan aspek yang membangun karya tersebut, yaitu unsur-unsur struktur seperti tema, plot, karakter dan unsur-unsur diluar struktur seperti sejarah, budaya, agama dan lain- lain Kristeva, 1980: 60-63.

A. Teori Resepsi

Teori Resepsi dimulai dari sebuah pemahaman bahwa teks sastra tidak bisa lepas dari reaksi pembacanya. Peran pembaca sebagai penyambut, penting bagi kehidupan suatu karya sastra. Hal tersebut disebabkan bahwa kehidupan sejarah sebuah karya sastra tak akan lepas dari partisipasi aktif penyambutnya. Tanggapan-tanggapan pembaca pertama terhadap suatu karya sastra, akan dilanjutkan dan diperkaya melalui tanggapan- tanggapan lebih lanjut dari generasi ke generasi Jauss, 1982 :19-20. Pembaca sebagai penyambut teks bukan faktor yang stabil. Pembaca adalah variabel sesuai dengan masa, tempat, dan kondisi sosial budaya yang melatarbelakanginya Chamamah, 1991: 21 Oleh karena itu, dalam melakukan sambutan atau tanggapan terhadap teks yang pernah dibacanya, pengarang akan menyesuaikannya dengan kondisi sosial budaya yang menjadi latar belakangnya. Upaya penelitian dengan menggunakan teori resepsi dapat dilakukan terhadap sambutan atas karya sastra yang berkembang, sebagaimana sambutan terhadap karya sastra lama penelitian sambutan pembaca hostoris. Penelitian dari sisi pembaca juga dapat dilakukan terhadap sambutan karya yang sewaktu penelitian sambutan pembaca kontemporer Segers, 1978: 96-97. Menurut Chamamah 1992 : 22, sambutan suatu teks lain, dapat dilacak dengan berbegai cara. Diantaranya dengan jalan mengadakan penelitian mengenai kritik sastra yang ditulis tentang teks itu. Cara tersebut biasanya ditetapkan pada teks-teks modern, sebaliknya untuk karya sastra lama, cara ini tidak mungkin dilakukan karena data-data kontemporer tidak dikenali. Selain kritik teks, dapat pula dilakukan analisis resepsi melalui perkembangan teks khususnya melalui tradisi naskah. Pada cara ini, peran penyalin naskah selaku penyembut teks menjadi sangat penting. Cara ketiga adalah melacak sambutan melalui teks lain yang menyambut teksnya, misalnya dengan mengolahnya, atau memutarbalikkan dengan menentang atau menulis kembali teksnya. Dalam pelacakan ini, terlibat juga faktor struktur karya sastra dan juga faktor sosio budaya yang fungsional dalam proses penciptaan teks. Dalam penelitian ini, upaya untuk melihat bentuk resepsi adalah dengan menggunakan cara ketiga, yaitu melacak sambutan melalui teks lain yang menyambut teksnya. Dalam hal ini, teks lain yang menyambut roman Die Leiden des jungen Werthers adalah roman Die neuen Leiden des jungen W. Dengan demikian, upaya melihat sambutan teks tersebut adalah untuk melihat apakah teks lain sebagai penyambut ini apakah mengolah kembali, menentang atau hanya menulis kembali.

B. Teori Intertekstualitas