“Mitos Hak Biblikal” Bangsa Yahudi atas Tanah Palestina

Yusuf telah menjadi salah seorang pejabat di Mesir. Raja Mesir atas permintaan Yusuf kemudian memberikan sebidang tanah di Mesir untuk menjadi tempat tinggal anak keturunan Yakub. Mereka dapat berkembang dengan baik dan terlibat dalam beberapa kegiatan yang dilakukan oleh raja Mesir. Setelah meninggalnya Yusuf dan Yakub mereka dijadikan budak oleh Fir‟aun, hingga pada akhirnya dibebaskan oleh Musa dengan membawa ke luar dari Mesir. Saat bersama Musa, bangsa Yahudi belum sampai di tanah Palestina, baru dibawah Yoshua mereka berhasil masuk Palestina. Bangsa Yahudi atau keturunan Israel ini kemudian hidup di Palestina, mengalami kehidupan di bawah beberapa penguasa asing hingga terjadinya peristiwa diaspora. Setelah terdiaspora beberapa abad lamanya, mereka mencita-citakan kembali ke tanah Palestina. Ikatan religi dan ikatan historis bangsa Yahudi dengan tanah Palestina itulah yang mendorong mereka memilih Palestina sebagai tempat untuk membentuk apa yang mereka sebut sebagai „national home’. Ikatan religi dan historis bangsa Yahudi dengan tanah Palestina akhirnya melahirkan mitos hak biblikal dan mitos hak historis bangsa Yahudi atas tanah Palestina. Pada kesempatan ini hanya akan dikaji mitos klaim hak biblikal bangsa Yahudi atas tanah Palestina.

C. “Mitos Hak Biblikal” Bangsa Yahudi atas Tanah Palestina

Palestina khususnya kota suci Yerusalem diyakini merupakan tempat suci bagi 3 agama besar dunia sekaligus. Ketiganya adalah Islam, Kristen dan Yahudi. Umat Islam meyakini Yerusalem sebagai kota suci hubungannya dengan keberadaan Masjid Al Aqsha. Masjid Al Aqsho yang berada di Yerusalem adalah tempat mana merupakan pijakan Nabi Muhammad ketika melakukan Mi‟raj ke Sidrotul Muntoha dalam peristiwa Isra‟ dan Mi‟raj. Umat Kristen pun meyakini Yerusalem sebagai kotan suci. Di kota inilah diyakini Yesus Kristus lahir. Bagi bangsa Yahudi, Yerusalem adalah tempat yang dipercaya didirikanya haikal Yahudi atau tempat peribadatan bagi bangsa Yahudi oleh Raja Sulaiman Solomon. Namun kemudian haikal tersebut dihancurkan oleh penguasa yang berhasil menguasai Yerusalem. Mereka percaya bahwa salah satu dinding dari Masjid Aqsa dibuat dari reruntuhan haikal tempat ibadah Raja Sulaiman. Yahudi selalu mangklaim bahwa tanah Palestina adalah tanah yang telah dijanjikan Tuhan pada mereka sejak dahulu. Mereka mengganggap bahwa mereka adalah bangsa pilihan Tuhan yang telah dijanjikan sebidang tanah yang kemudian dikenal dengan Tanah Perjanjian. Tanah yang dijanjikan tersebut juga pernah dibahas dalam konggres Zionis yang dilaksanakan pada tahun 1919. Mereka beranggapan bahwa tanah Palestina adalah tanah yang telah dijanjikan Tuhan kepada mereka dan telah tertulis di Al-Kitab. Negara Israel yang resmi dideklarasikan pada tanggal 14 Mei 1948 oleh kaum Zionis, merupakan negara yang lahir dari klaim hak biblikal teologis dan hak historis. Klaim teologis dan historis ini telah melekat erat dengan kaum Zionis, yang kemudian dijadikan sumber dan pegangan dalam mendirikan negara Yahudi. Bukan Cuma itu saja, dengan klaim biblikal teologis dan historis atas tanah Palestina mereka mencita-citakan berdirinya Israel Raya atau Erezt Israel , dengan daerah Palestina sebagai pusatnya Pada Kitab Bibel memang terdapat ayat-ayat yang menurut bangsa Yahudi menunjukkan bahwa Palestina adalah sebagai “Tanah Yang Dijanjikan“ Tuhan pada mereka. Sehingga bangsa Yahudi mengklaim tanah palestina adalah Tanah Terjanji, tanah yang dijanjikan Tuhan untuk mereka dan keturunannya. Inilah embrio lahirnya mitos hak biblikal bangsa Yahudi atas tanah Palestina. Klaim ata s “Tanah Yang Dijanjikan” dinyatakan dalam Kitab Kejadian. Secara lebih rinci dalam Kitab Kejadian dinyatakan sebagai : 1. Kitab Kejadian 13: 14-15 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah Tuhan kepada Abram: ”Pandanglah ke sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau ke timur dan barat, utara dan selatan sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan keturunanmu untuk selama- lamanya“. 12 2. Kitab Kejadian 15: 18 Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abraham serta berfir man: “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari Sungai Mesir, sampai sungai yang besar itu, Sungai Eufrat“. 13 3. Kitab Kejadian 17 : 7 8 12 Lembaga Al-Kitab Indonesia, Al-Kitab, Jakarta: Percetakan Lembaga Al-Kitab Indonesia, 1993, hlm. 12. 13 Ibid., hlm. 14. “Maka aku akan meneguhkan perdjandjianku antara aku dengan dikau dan dengan anak tjutjumu kemudian daripadamu dengan bangsamu, jaitu suatu perdjandjian yang kekal, bahwa aku menjadi Allah bagimu dan bagi segala anak-tjutjumu yang kemudian daripada itu.” “Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kudiami sebagai orang Asing, yakni seluruh ta nah Kan‟an akan kuberikan menjadi milikmu untuk selama- lamanya dan aku akan menjadi Allah bagi mereka”. 14 Lebih lanjut, Bangsa Yahudi mendasarkan klaimnya atas tanah Palestina berdasarkan perjanjian Tuhan kepada Yakup, keturunan Ibrahim Kejadian 35:12: “Maka tanah ini, jang telah kuberikan kepada Ibrahim dan Ishak itu akan kuberikan kepadamupun, dan kepada anak tjutjumu, jang kemudian daripadamu akan kuberikan tanah itu” 15 Berdasarkan beberapa ayat di atas dan klaim “tanah yang dijanjikan“, maka bangsa Yahudi merasa berhak untuk memiliki Palestina bahkan tanah-tanah lainnya yang dimaksud dalam perjanjian tersebut. Inilah yang kemudian melahirkan „mitos klaim hak bibiklal‟ bangsa Yahudi atas tanah Palestina. Apakah cukup hanya tanah Palestina? Bila ditilik dari perkembangan terkini bangsa Yahudi tidak hanya bercita-cita menguasai seluruh wilayah Palestina, tetapi jauh lebih luas dari itu. Mereka juga mencita-citakan berdirinya Eretz Israel atau Israel Raya yang meliputi wilayah semenjak Sungai Nil di Mesir sampai Sungai Eufrat di Iraq, dengan daerah Palestina sebagai pusatnya sebagaimana tercantumkan dalam Kitab Kejadian.lihat kitab Kejadian 15: 18. Cita-cita Yahudi untuk membentuk Eretz Israel dengan wilayah dari Sungai Nil di Mesir sampai Sungai Eufrat di Iraq dengan daerah Palestina sebagai pusatnya ini telah tergambarkan dalam bendera Israel. Bendera Israel berlatar belakang putih dengan heksagram biru bintang segi enam yang disebut sebagai Magen David Shield of David atau orang Indonesia menyebutnya Bintang David Bintang Daud. Gambar dua garis berwarna biru yang terletak diantara bintang tersebut merupakan penggambaran dari batas wilayah Eretz Israel Israel Raya yang mereka impikan yaitu wilayah semenjak Sungai Nil di Mesir sampai dengan Sungai Eufrat di Iraq. Betapa luas dan besarnya daerah yang mereka klaim sebagai tanah 14 Ibid., hlm. 15. 15 Ibid., hlm. 15. yang dijanjikan tersebut. 16 Mereka boleh mengambil secara paksa, mengeksploitasi dan menyusun strategi guna mengambil tanah, harta di tanah yang mereka anggap sebagai tanah mereka sebagaimana telah dijanjikan dalam kitab Kejadian 15:18. Di samping itu, Nampak bangsa Yahudi memanfaatkan ajaran Judaisme untuk mengabsahkan gagasan tentang sebuah “tanah”. Dalam Kitab Taurot disebutkan bahwa “bangsa dan tanahnya adalah satu” dan “tanah Israel adalah tanah yang suci” Zakaria: 2:12 dan tanah tersebut adalah “tanah Tuhan”, karena Tuhan tinggal di sana Yusya‟, 9 : 3 “tanah Yang Dijanjikan” karena Tuhan menjanjikan kepada Ibrahim untuk mewariskan tanah tersebut kepada keturunannya Tatsniah; 11:12. Dengan dalil dalil dari kitan suci itu mereka mulai mencari cari satu wilayah yang memungkinkan untuk mereka jadikan sebagai Negara Yahudi. Tersebutlah beberapa wilayah yang mereka impikan, diantaranya adalah Uganda, Argentina, Australia, dan Palestina Dengan berlandaskan kitab-kitab itu akhirnya bangsa Yahudi memilih Palestina. Mereka lebih tertarik kepada Palestina. Sebab ingin memanfaatkan kecenderungan para pecinta Zion Hovevel Zion dan memperkuat gerakan yang dibentuknya lewat hubungan tradisi religius. 17 Orang Yahudi memang memiliki keterikatan religius dengan Tanah Palestina. Para nabi, terutama Nabi Ibrahim, Musa dan Sulaiman memang pernah memimpin bangsa Yahudi dan mencapai kejayaan di Tanah Palestina. Bangunan Heikal Sulaiman, Tembok Barat, atau Tembok Ratapan sampai sekarang masih banyak dikunjungi orang orang Yahudi untuk peribadatan.

D. Sekilas Kajian atas Mitos Hak Biblikal Bangsa Yahudi atas Tanah Palestina