Implikasi Kepercayaan, Kualitas Website, Konten Informasi, Kemudahan Transaksi Terhadap Minat Beli Toko Online (Studi pada website Oraqlewear.com)

(1)

IMPLIKASI KEPERCAYAAN, KUALITAS WEBSITE, KONTEN INFORMASI, KEMUDAHAN TRANSAKSI

TERHADAP MINAT BELI TOKO ONLINE (Studi pada website Oraqlewear.com)

(Skripsi)

Oleh

Habibi Roly Rahman

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015


(2)

ABSTRACT

THE IMPLICATION OF TRUST, WEBSITE QUALITY, CONTENT INFORMATION, TRANSACTION AND EASY ACCESS TO

PURCHASING INTEREST ONLINE STORE. (Study on www.oraqle wear.com)

By

HABIBI ROLY RAHMAN

The purpose of this research is to know the influence of a trust, the websites quality, content information, and ease transactions against interest buy online store. Respondents on this research was oraqlewear consumers in the city of Bandar Lampung as many as 100 respondents who had been ever do interest purchasing of a shop online oraqlewear. The determination of the total sample through the slovin. The analysis of Data on this research is using multiple regression techniques to test equipment SPSS 16. The result of this research indicates that trust (X1) , the quality of websites (X2) , content information (X ) , and ease transactions (X4), had impact on the interest online store (Y). The conclusion of the research indicated simultaneously trust, the quality of websites, content information, and ease transactions have influence give a positive response to that interest buy online store.

Keywords: Trust, the Quality of Website, Content Information, Ease Transactions, Purchasing and Interest.


(3)

ABSTRAK

IMPLIKASI KEPERCAYAAN, KUALITAS WEBSITE, KONTEN INFORMASI, DAN KEMUDAHAN TRANSAKSI

TERHADAP MINAT BELI TOKO ONLINE . (Studi Pada Website www.oraqle wear.com)

Oleh

HABIBI ROLY RAHMAN

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kepercayaan, kualitas website, konten informasi, dan kemudahan transaksi terhadap minat beli toko online. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Oraqlewear di kota Bandar Lampung sebanyak 100 responden yang sudah pernah melakukan minat beli terhadap toko online Oraqlewear. Penentuan jumlah sampel melalui Rumus Slovin. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda dengan alat uji SPSS 16. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa kepercayaan (X1), kualitas website (X2), konten informasi (X3), dan kemudahan transaksi (X4) berpengaruh terhadap minat beli toko online (Y). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan secara simultan kepercayaan, kualitas website, konten informasi, dan kemudahan transaksi memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli toko online.

Kata Kunci: kepercayaan, kualitas website, konten informasi, kemudahan transaksi, dan minat beli.


(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT PENULIS

Penulis lahir di Bandar Lampung pada 26 agustus 1993 sebagai putra pertama dari pasangan Halil dan Salmah. Penulis memiliki 5 orang adik bernama Kadirwan Adi Maroly, Anggi Roly Anggara, Fahrizal Rolyansyah, Agung Maroly, Hadi Maroly. Jenjang pendidikan penulis bermula dari Taman Kanak – Kanak (TK) Negeri Besar Way Kanan pada tahun 1997. Kemudian berlanjut ke Sekolah Dasar (SD) di SDN 1 Way Halim Permai Bandar Lampung pada tahun 1999 sampai tahun 2005. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Surya Dharma 2 pada tahun 2005 sampai tahun 2008 dan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Nusantara Bandar Lampung pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.

Pada tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selama menjadi mahasiswa penulis turut aktif di beberapa organisasi internal maupun eksternal kampus. Diantaranya sebagai anggota Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung tahun 2011 dan anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu


(9)

Administrasi Bisnis. Kemudian penulis juga aktif sebagai Staff Bidang Usaha Koperasi Mahasiswa 2012, lalu di angkat menjadi pengurus Koperasi Mahasiswa sebagai Supervisor I periode 2013-2014, lalu menajabat kembali di Koperasi Mahasiswa menjadi Kepala Bidang Usaha periode 2014-2015, selain aktif di organisasi kampus penulis aktif di komunitas wirausaha muslim seperti IIBF, TDA, NBC. Pada Tahun 2014 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan menjadi Koordinator Desa di desa Batuliman Indah, Kecamatan Candipuro Lampung Selatan.


(10)

MOTTO “Now Or Never”

“ Sekarang Atau Tidak Sama Sekali” (Habibi Roly Rahman)

“Bermimpi, berpikir dan merencanakan adalah kebaikan, tapi Action adalah keharusan”

(Habibi Roly Rahman)

“Berikan saya 1 menit untuk berpikir, 5 menit untuk merencanakan 1 minggu untuk menciptakn, 1 bulan saya akan wujudkan

Dan 1 tahun saya akan hebat” (Habibi Roly Rahman)

“Kebaikan dalam dunia menciptakan keyakinan, Kebaikan dalam berpikir menciptakan kehebatan, Kebaikan dalam hati menciptakan cinta”

(BJ. Habibie)

“ Berperilaku jujur memang sulit. Namun, bukan berarti Tidak mungkin dilakukan”

(Mahatma Gandhi)

“ Sebaik-baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain” (Muhammad S.AW)


(11)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :

Abi dan Ibuku tercinta yang menjadi sosok inspirasiku dalam berpikir cerdas dan maju adik-adikku yang tersayang, yang menjadi penyemangatku

Keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini

Dosen pembimbing dan dosen penguji yang sangat berjasa,


(12)

SANWACANA

Assalammualaikum wr. wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi dapat diselesaikan. Tidak lupa Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, karena berkat beliaulah saat ini kita dapat merasakan nikmatnya pengetahuan dan pencerahan iman.

Skripsi dengan judul “Implikasi Kepercayaan, Kualitas Website, Konten Informasi, dan Kemudahan Transaksi terhadap Minat Beli Toko Online (Studi Pada Website www.Oraqlewear.com)” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.AB) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Selesainya penulisan skripsi ini juga berkat motivasi dan pengarahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar kepada:

1. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Effendi, M.M selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


(13)

3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Pairulsyah, M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Bapak H. Dr. Suripto S.Sos., M.A.B selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Bapak Hartono, Sos., M.A. selaku pembimbing skripsi. Terima kasih atas kesediannya untuk membimbing, memberikan saran dan kritik selama proses penyelesaian skripsi ini. Penulis ucapkan permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

8. Bapak H. Dr. Suripto S.Sos., M.A.B selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun selama proses penyelesaian skripsi ini. Penulis ucapkan permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

9. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos. M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik Perkuliahaan, terimakasih sudah banyak menyempatkan waktunya untuk selalu memberikan motivasi sehingga saya selalu bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Ibu Mertayana selaku staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Terima kasih telah menyemangati kami.


(14)

11. Bapak dan Ibu Dosen yang Ilmu Administrasi Bisnis yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.

12. Terima kasih untuk kedua orang tuaku ABI dan EMAK yang telah merawat dan membimbingku menjadi anak yang soleh agar kelak berbakti kepada mereka, kupersembahkan gelar sarjana yang mereka impikan sejak dulu dan ucapan terima kasih atas segalah jerih payah perjuangan mereka untuk menjadikannya aku menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan agama. 13. Terima kasih untuk adik-adik ku yang tercinta semangat kakak mu ini akan

di bagi untuk kalian juga nanti biar mau kuliah dan rajin, jangan pantang menyerah untuk berbakti pada orang tua dan jadi anak soleh. Amin

14. Terima kasihku untuk Kakek dan Nenek ku yang tersayang nasehat kalian begitu berarti, dan meskipun kakek belum semapat melihatku wisuda semoga engkau melihat suksesku dari surga.

15. Terima kasih untuk Papah, Mamah, Father, Bunda, Ami dan Ummi, serta Para sepupuku, terkhusus untuk Kanjeng yang udah berjasa daftarin kuliah dulu terima kasih banyak atas segalanya atas dukungannya.

16. Terima kasih ku ucapkan untuk Siti Nur Indah yang bawel, cerewet, dan suka semangatin buat selesaikan skripsi ini, target sudah tercapai lohhh.. 17. Terima kasih untuk seluruh anggota PERMAK Unila atau S3 : Himawan,

Andre, Agung, Tomi dan Williyanda jika ada yang ingin di beri gelar fropesor kalianlah yang patut di berikan gelar, Kalian genius broo....

18. Terima kasih kepada rekan rahmat, mas wiwid andi teman seperjuangan pemburu dolar .


(15)

19. Terimakasih kepada teman-teman satu angkatan 2011: Ade, Angga, Agnes, Juned, Rio, Baya, Annisa Rahmadini, Bambang, Bekti, Tina, Damar, Danis, David, Desi, Ega, Eka, Ena, Erika, Erizha, Inggrid, Adin, Fenika, Fitri Soraya, Heral, Enong, Heri, Hilda, Hotma, Gede, Ahwa, Intan, Ivone, Umen, Kurni, Lailatul, Linda, Loli, Iam, Oci, Fadhil, Maul, Meitha, Jufri, Mutia, Nabilla, Nadir, Nanda, Made, Niko, Achan, Ogi, Rafi, Ratih, Ratu, Resti, Ridho, Putri, Paksi, Bung Issal, Rika, Riko, Rinda, Rohani, Sendy, Mutia, Balqis, Suhe, Supri, Yuki, Tommee, Vera, Vito, Vivi, William, Yai, Iyoy, Yudha, Ronok, Zeva.

20. Terima kasih kepada Kopma Unila dan para Anggotanya baik yang tua seperti kak ian jembre, kak kukuh, kak manda, kak sis kak arif, kak yan agusni, kak alan, kak odon, kak aan, mba rima, mba novi dan yang teman sebaya perjuangan di koperasi ahmad rio, rifky, luvian, tary, ani, agus, rifai, ilham, novita, suroto, dan anggota baru safitri, nona, lona, rani, ika, alif, ulvi dll.

21. Terima kasih kepada pengurus Kopma Unila Periode 2012-2013, dan periode 2013-2014.

22. Terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan pengusaha muslim IIBF, TDA, IBC, NBC semangat berjuang untuk ekonomi umat islam yang lebih

baik “sukses tanpa riba”.

23. Terima kasih para kentirs KKN mas febi, mas bili, mas fadli, gede, mba ferda, faradina, etenk, haeidi..

24. Terima kasih untuk seluruh keluarga besar mahasiswa Administrasi Bisnis (2008: kak ferdi, bang nanda), (2009: kak agung, bang raja, bang beli, kak


(16)

beni, kak bayu, kak mayroni), (2010: kak aga, kak nuhada, mbak ica), (2011: semuanya), (2012: afik, ndaru, romario, bakso, jul, dimas, nijun, arisa, dita, radisty, putri, fidya, ica, fitria, josua, bona, sentong, faisal), (2013: ubay, dasa, rani, shinta, lele, uki, gede, epi, jami)

25. Dan terima kasih untuk seluruh pihak yang turut membantu terselesaikannya skripsi ini tapi tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi besar harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Bandar Lampung, Agustus 2015 Penulis


(17)

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 11

1.3 Tujuan Penelitian ... 12

1.4 Manfaat Penelitian ... 12

1.4.1Manfaat Teoritis ... 12

1.4.2Manfaat Praktis ... 13

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori... 14

2.1.1Perilaku Konsumen Online ... 14

2.1.2Online Shopping ... 17

2.1.3Minat Beli ... 19

2.1.4Kepercayaan ... 22

2.1.5Kualitas Website ... 24

2.1.6Konten Informasi... 26

2.1.7Kemudahan Transaksi ... 28

2.2 Penelitian Terdahulu... 29

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis... 31

2.4 Hipotesis Penelitian ... 32

III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 34

3.2.1Variabel Penelitian ... 34

3.2.2Definisi Operasional Variabel... 35

3.3 Populasi dan Sampel ... 37

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 38

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 39

3.6 Metode Analisis ... 39

3.6.1Analisis Kuantitatif ... 39

3.6.1.1 Statistik Deskriptif ... 40 Halaman


(18)

iii

3.6.1.2 Uji Reliabilitas dan Validitas ... 40

3.6.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 42

3.6.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 44

3.6.2Skala Pengukuran ... 46

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 48

4.1.1Sejarah Singkat Lokasi Penelitian ... 48

4.1.2Visi, Misi dan Tujuan Distro Oraqlewear ... 48

4.1.3Struktur Organisasi ... 49

4.1.4Perkembangan Distro Oraqlewear di Bandar Lampung ... 50

4.1.5Kegiatan Produksi ... 51

4.1.6Kegiatan Pemasaran ... 51

4.2 Hasil Analisis Data ... 51

4.2.1Analisis Deskriptif ... 51

4.2.2Uji Validitas dan Realibitas Instrumen ... 67

4.2.2.1Uji Validitas ... 67

4.2.2.2Uji Realibitas ... 70

4.2.2.3Uji Asumsi Klasik... 72

4.3 Pembahasan ... 80

4.3.1Analisis Regresi Linear Berganda ... 81

4.3.1.1Pengaruh Kepercayaan Dalam Minat Beli Toko Online ... 81

4.3.1.2Pengaruh Kualitas Website terhadap Minat Beli Toko Online ... 82

4.3.1.3Pengaruh Konten Informasi Dalam Keputusan Minat Beli Toko Online ... 82

4.3.1.4Pengaruh Kemudahan Transaksi dalam Minat Beli Toko Online ... 83

4.3.2Analisis Uji Determinasi R2 ... 84

4.3.3Uji Persial (Uji T)... 85

4.3.4Uji Simultan (Uji F) ... 86

V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 88

5.3 Keterbatasan ... 89


(19)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Daftar negara pengguna internet dan penetrasi di Indonesia pada

tahun 2014 ... 5

1.2 Data Followers-followers Oraqlewear.com... 10

3.1 Variabel Penelitian ... 36

3.2 Skala Likert ... 47

4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52

4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden ... 52

4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 53

4.4 Distribusi Berdasarkan Frekuensi Pembelian Secara Online ... 53

4.5 Distribusi Berdasarkan Produk Oraqlewear yang Sering dibeli Para Konsumen Online ... 54

4.6 Distribusi Jawaban Responden mengenai Sistem Keamanan Website toko Online telah terpecaya ... 55

4.7 Distribusi Jawaban Responden mengenai Sistem Kerahasiaan Website telah Memenuhi Syarat... 55

4.8 Distribusi Jawaban Responden mengenai Jaminan Keamanan dan Kerahasiaan Website ... 56

4.9 Distribusi Jawaban Responden mengenai Website bersedia Memberikan Kompensasi Kerugian karena Alasan Keamanan dan Kerahasiaan Website Tersebut ... 56

4.10 Distribusi Jawaban Responden mengenai Kemanan dari Suatu Situs Website Harus Terjamin Kualitasnya ... 57

4.11 Distribusi Jawaban Responden mengenai Kemudahan dari Akses Situs Website sangat dibutuhkan ... 58

4.12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Profesionalisme dalam Design suatu Situs Website sangat penting ... 58

4.13 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelayanan dari Suatu Situs Website Sangat Penting untuk ditingkatkan ... 59

4.14 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Konten Informasi yang Relevan sangat Membantu Pembeli Menemukan Produk yang dibutuhkan ... 60

4.15 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Konten Informasi yang dicantumkan diwebsite Harus Merupakan Informasi yang Terkini / Up To Date... 60

4.16 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Konten Informasi yang Disajikan Website untuk Suatu Produk Telah Menggambarkan Produk Yang Diinginkan Pembeli... 61


(20)

v

4.17 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tampilan Website yang

Menarik Sangat Penting Bagi Pembeli Online. ... 62

4.18 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transaksi Online Sangat Mudah dilakukan Konsumen Sangat dibutuhkan. ... 62

4.19 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transaksi Online Bersifat Aman Sangat diperlukan dalam Dunia Online ... 63

4.20 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transaksi Online yang Sangat Mudah Di Pelajari Oleh Konsumen Sangat diperlukan ... 64

4.21 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transaksi Online Tidak Memerlukan Proses Yang Lama Sangat dibutuhkan Konsumen untuk Bertransaksi... 64

4.22 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Menggunakan Situs Online yang Telah dikunjungi untuk Mencari Informasi Mengenai Produk yang Di Inginkan... 65

4.23 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Mencari Informasi Mengenai Prosedur Pembelian Yang Berlaku Pada Situs Belanja Online... 66

4.24 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Transaksi Pembelian Pada Situs Belanja Online Yang Telah Di Kunjungi Tersebut Dalam Waktu Dekat. ... 66

4.25 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Memberikan Informasi Diri Untuk Melengkapi Prosedur Belanja Online. ... 67

4.26 Uji Validitas Variabel Kepercayaan ... 68

4.27 Uji Validitas Variabel Kualitas Website ... 68

4.28 Uji Validitas Variabel Konten Informasi ... 69

4.29 Uji Validitas Variabel Kemudahan Transaksi ... 69

4.30 Uji Validitas Variabel Minat Beli... 70

4.31 Pedoman Interpretasi Koefisien Penentu... 70

4.32 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ... 71

4.33 Tabel Uji Multikolinearitas ... 72

4.34 Tabel Koefisien Regresi Kepercayaan, Kualitas Website, Konten Informasi, dan Kemudahan Transaksi terhadap Minat Beli ... 76

4.35 Uji R2 ... 77

4.36 Hasil Uji F... 78

4.37 Hasil Uji T... 79


(21)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1.1 Grafik negara pengguna internet top 10 (ten) di asia pada

tahun 2014 ... 6

2.1 Model perilaku konsumen E-Business... 15

2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 32

4.1 Struktur Organisasi ... 50

4.2 Uji Heteroskedastisitas... 73

4.3 Uji Normalitas ... 74 Halaman


(22)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuisioner Penelitian ... 2. Hasil Pengisian Kuisioner ... 3. Uji Validitas... 4. Uji Realibilitas ... 5. Uji Asumsi Klasik ...


(23)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan jaman yang semakin modern saat ini diikuti perkembangan internet yang semakin pesat dengan berkembangnya internet banyak hal-hal baru yang datang dari keberadaan internet tersebut, salah satunya adalah pembelian atau belanja barang maupun jasa secara online. Berbelanja secara online telah menjadi alternatif pilihan sebagai cara pembelian barang maupun jasa dalam memenuhi kebutuhan individu. Penjualan online saat ini telah berkembang sangat baik jika kita lihat dari segi pelayanan, efektifitas, keamanan dan juga popularitas.

Perubahan teknologi dan informasi yang sangat cepat dan menglobal, telah memberikan kesempatan bagi para pemasar untuk memasarkan produk maupun jasa yang lebih luas dan efisien. Pertimbangan dalam dunia bisnis saat ini perusahaan di harapkan menggunakan internet sebagai cara untuk menjangkau pelanggan secara global, internet telah membawa beberapa dampak transformasional terhadap beberapa aspek kehidupan manusia termasuk perkembangan di dalam dunia bisnis (Laohapensang, 2009).


(24)

2

Menurut Raghav Rao (dalam suryoto, 2006) potensi internet sebagai media pemasaran dan perdagangan yang telah banyak di perbincangkan, khususnya para pemain dalam bidang pemasaran. Perbincangan tersebut menghasilkan suatu pandangan mengenai perdagangan elektronic, khususnya perdagangan elektronic melalui internet atau bisa disebut e-commerce.

Semenjak terjadinya suatu krisis ekonomi pada akhir dasawarsa sembilan puluhan, terjadi perubahan trend pemsaran dalam dunia bisnis, yang dimana dari pemasaran konvensional beralih ke pemasaran online, jika pada waktu itu konsumen biasanya membeli produk-produk seperti fashion, DVD, VCD dan aksesoris di ritail-ritail dan mall yang terkenal, maka pada saat ini konsumen sudah beralih kepada transaksi jual beli online atau yang di kenal sekarang Online Shopping yang dimana para konsumen tak harus beranjak dari tempat duduk meraka untuk mendapat barang dan jasa yang mereka butuhkan (Olie, 2008).

Online Shopping adalah pembelian yang di lakukan oleh konsumen via internet sebagai media pemasaran dengan menggunakan website sebagai katalognya. Sebagai contoh dari produk Online Shopping antara lain adalah, kutubuku.com, plasa21.com, zalora.com, amozon.com dan ada juga yang menawarkan produk Online Shopping melalui blog seperti starjunior.wordpress.com, rolyshop.blogspot.com dan juga melalui jejaring sosial media pertemanan seperti facebook, twitter, instagram, path, kaskus seperti contohnya rolyshop, ragam bisnis ukm, ichi sepatu lukis, serba murah shop dan yurista K-pop, kelebihan dari Online Shopping adalah selain konsumen dapat melihat desain produk yang sudah


(25)

3

ada konsumen juga dapat merequest desain produk yang mereka inginkan sampai pada tahap pembayaran secara Online (Ollie, 2008)

Beberapa manfaat yang akan di dapatkan oleh konsumen jika berbelanja Online Shopping adalah sebagai berikut:

1. Kemudahan berbelanja

Konsumen dapat memesan barang dan jasa yang mereka butuhkan dalam satu kali 24 jam tanpa harus beranjak dari tempat duduk mereka dimanapun mereka berada. Mereka tidak harus berkendara, mencari tempat parkir, dan berbelanja melalui gang yang panjang untuk mencari dan memeriksa barang-barang. Dan mereka tidak harus berkendara jauh ketoko, hanya untuk membeli barang yang mereka butuhkan.

2. Informasi

Melalui internet konsumen dapat dengan mudah mendapat segudang informasi komperatif yang konsumen butuhkan tentang informasi perusahaan, informasi produk, dan informasi tentang pesaing pasar tanpa harus meninggalkan kantor maupun rumah. Para konsumen dapat memusatkan konsentrasi pada kriteria obejektif seperti harga produk, kualitas produk, kinerja, dan ketersediaan produk yang konsumen butuhkan. 3. Tingkat keterpaksaan lebih sedikit

Para konsumen tidak akan pernah menghadapi atau melayani bujukan-bujukan yang di tawarkan oleh para pemasar, melainkan konsumen memilih produk yang mereka butuhkan sesuai dengan keinginan mereka sendiri tanpa ada sedikitpun keretpaksaan dalam membeli produk.


(26)

4

Beberapa manfaat yang akan di dapatkan oleh para pelaku pemasar Online Shopping adalah sebagai berikut:

1. Tindakan penyesuian yang tepat terhadap perubahan kondisi pasar

Perusahaan dapat dengan mudah dan cepat mengubah informasi, harga produk, deskripsi produk apabila terjadi perubahan terhadap kondisi pasar yang memungkinkan perusahaan mengubah strategi penjualan pada Online Shopping.

2. Biaya lebih rendah

Para pemasar online mencegah biaya pengelolaan toko dan biaya sewa yang cukup mahal, belum lagi biaya asuransi dan prasarana yang menyertainya. Sedangkan membuka toko online para pemasar hanya perlu membuat katalog secara digital dan biaya yang di keluarkan untuk bisnisnya tidak perlu modal besar, hal inilah yang menjadi keunggulan dalam berbisnis online.

3. Hubungan konsumen

Para pemasar online dapat langsung berkomunikasi dengan konsumen dan belajar lebih banyak dari mereka, dalam hal ini hubungan konsumen atau Costumer Relationship akan sangat dekat sehingga para pemasar dapat mengetahui langsung keinginan dan kebutuhan konsumen tanpa harus menebar angket untuk mengetahui minat konsumen terhadap produk dan jasa yang di tawarkan kepada konsumen.

4. Pengukuran pasar

Para pemasar dapat mengetahui seberapa banyak orang yang mengunjungi situs online dan seberapa banyak yang singgah di konten tertentu dalam


(27)

5

situs online tersebut. Informasi ini dapat sangat membantu para pelaku pemasar online dalam meningkatkan penawaran dan iklan pada bisnis mereka (Ollie, 2008).

Perkembangan penggunaan internet pada jaman ini sangat mendorong adanya suatu potensi perkembangan dalam dunia bisnis seperti terciptanya Online Shopping, menurut data setiap tahunnya perkembangan internet meningkat sangat signifikan baik pemakai maupun konsumennya. Berikut ini adalah sebuah data dari situs resmi internet world statistik terhadap jumlah konsumen dan pemakai internet di Asia yang menunjukan pengguna dan penetrasi internet top 10 (ten) pada negara-negara di Asia.

Tabel 1.1

Daftar negara pengguna internet dan penetrasi di indonesia pada tahun 2014.

No Negara Papulasi Pengguna

internet Penetrasi (%)

1 China 1.355.692.576 642.261.240 47.4 %

2 India 1.236.344.631 243.000.000 19.7 %

3 Japan 127.103.388 109.626.672 86.2 %

4 Indonesia 253.609.643 71.190.000 28.1 %

5 Korea, south 49.039.986 45.314.248 92.4 %

6 Philippines 107.668.231 44.200.540 41.1 %

7 Vietnam 93.421.835 41.012.186 43.9 %

8 Bangladesh 166.280.712 40.800.000 24.5 %

9 Pakistan 196.174.380 29.128.970 14.8 %

10 Malaysia 30.073.353 20.140.125 67.0 %


(28)

6

Gambar 1.1

Grafik negara pengguna internet top 10 (ten) di asia pada tahun 2014.

Dari tabel dan grafik di atas menunjukan bahwa pengguna-pengguna internet terbesar di Asia adalah negara China dengan akumulasi penetrasi penggunaan internet sebesar 47,4 %, penetrasi ke-2 Negara India 19,7%, penetrasi ke-3 Negara Japan 86,2%, dan Negara Indonesia sendiri menepati urutan ke-4 terbesar di Asia dilihat dari penetrasi penggunaan internet sebesar 28,1% dari papulasi penduduk sebesar 253.609.643 jiwa dan pengguna internetnya sebesar 71.190.000 jiwa, sehingga dapat di simpulkan masyarakat Indonesia memiliki keinginan yang sangat besar untuk melakukan pembelian secara Online.

Awal mula koneksi internet di Indonesia berkembang pertama kali pada tahun 1994, yang dipelopori oleh kalangan akademik dan peneliti. Salah satunya adalah


(29)

7

IPTEKnet sementara ISP (Internet Service Provider) komersial pertama di Indonesia adalah PT. Indo Internet (Indonet) yang beroperasi mulai 1994. (Tjiptono. Diana, 2007). Sudah 20 tahun internet masuk ke indonesia dan perkembangannya pun sangat signifikan dan penggunaannya pun sekarang ini sangat beragam baik itu keperluan pribadi, sosial maupun dalam dunia bisnisnya.

Menurut Tjiptono. Diana (2007), komposisi pengunaan internet di Indonesia, data dari Tim Computer Network ITB (dikutip dalam Khoe, 1996) menunjukan bahwa 42,8% kalangan bisnis/komersial; 29,9% pendidikan; 20,9% pemerintahan; 5,8% riset; dan 1% LSM. Dalam hal pemakian , sekitar 32% orang menggunakan internet untuk keperluan pribadi , 43% untuk keperluan bisnis dan 25% keperluan pribadi dan bisnis.

Seiring dengan perkembangan dunia internet yang sangat pesat sejak dari kehadirannya, saat ini banyak bermuculan situs-situs Online Shopping, blog-blog online ataupun situs komunitas yang tidak hanya menjadi situs pertemanan namun juga menawarkan forum jual beli yang menyediakan segala macam bentuk produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Hartanto, 2009)

Salah satu situs-situs internet di Indonesia yang menerapkan konsep e-commerce adalah situs website Oraqlewear.com. Website ini sangat ramai di kunjungi oleh para pemuda-pemuda di Lampung, karena memang toko online ini menetapkan target pasar mereka adalah para pemuda-pemuda di Lampung namun bukan hannya pemuda-pemuda Lampung saja yang berbelanja di website Oraqlewear.com ini banyak juga konsumen yang memesan produk-produknya dari luar kota. Oraqle berdiri pada tahun 2007 di Bandar Lampung, Indonesia.


(30)

8

Nama Oraqle berartikan adalah sebuah jawaban sebuah kalimat yang bijaksana yang memiliki banyak makna. Oraqle memulai karir bisnisnya dari outlet distribusi, pada pertengahan tahun 2009 perusahaan ini memutuskan untuk

membuat sebuah garis pakaian yang disebut dengan “Oraqle-wear” dengan memfokuskan pejualan pada toko online serta meningkatkan kebudayaan pemuda dalam segala bentuk seni fashion, Oraqle-wear berusaha menghasilkan produk jadi yang dibuat dengan kualitas terbaik untuk seni fashion para pemuda.

Oraqle hadir di Lampung dengan membuka dua cabang distro sebagai tempat distribusi produk-produk Oraqle, yang mana tujuannya untuk mempermudah penyaluran produk pada konsumen serta untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap Oraqlewear sendiri. Website Oraqlewear.com hadir dengan konten-konten informasi yang selalu Up to date dengan menghadirkan fashion-fashion yang baru dengan tema-tema pergaulan pemuda saat ini serta selalu aktif dan berkontribusi dalam acara festival-festival band. Berbelanja secara online di Oraqlewear.com sangatlah mudah hanya dengan menjadi member dan tidak menjadi memberpun sudah bisa menikmati berbelanja secara online di website Oralqewear.com dengan harga murah dan terjangkau.

Beberapa keuntungan yang akan di dapatkan oleh konsumen jika berbelanja di toko online Oraqlewear.com, konsumen akan di suguhkan dengan istilah 3M keuntungan, yaitu:

1. Mudah

Berbelanja di toko online dikatakan mudah di karenakan memang sangatlah mudah untuk di lakukan konsumen hanya perlu membuka situs website toko


(31)

9

online lalu memilih dan menemukan produk yang mereka suka maupun yang dibutuhkan jika harga yang di tawarkan penjual cocok langkah selanjutnya melakukan transaksi secara online dan dalam beberapa hari barang yang di pesan sudah datang kepada konsumen. Bagi pelaku pemasarpun berbisnis online sangat mudah untuk memasarkan produk yang mereka jual.

2. Murah

Berbelanja di toko online dikatakan murah di karenakan tidak membutuhkan tenaga besar dalam pengoprasian bisnisnya, bagi para pelaku online mereka tidak harus membuka toko atau menutup toko setiap hari, tidak harus menampilakan space-space produk mereka, karena di toko online toko mereka buka sampai 24 jam dalam sehari. Dan untuk hargapun para pelaku Online Shopping tidak mematok harga yang begitu besar di karenakan cost yang di keluarkan dalam Online Shopping pun tidak banyak. Bagi konsumen begitu murah di karenakan waktu yang di keluarkan relatif lebih sedikit dan tidak menguras tenaga untuk jalan ke gerai satu ke gerai lainnya, di toko online konsumen dapat memesan produk sambil minum teh.

3. Menguntungkan

Berbelanja di toko online sangat menguntungkan antara kedua belah pihak yakni penjual dan pembeli sama-sama mendapatkan keuntungannya masing-masing dengan rasa kepercayaan yang mereka bangun dalam menjalin hubungan jual beli.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap toko online yang terdapat dalam situs-situs internet saat ini. Mulai dari segi biaya yang


(32)

10

murah, harga, pelayanan, kualitas website, kepercayaan dan kemudahan transaksi serta beberapa faktor lainnya yang sangat mepengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan purna beli pada toko-toko online di Indonesia. Sejak awal kehadirannya pada tahun 2007 Oraqlewear berhasil merespon kebutuhan para pemuda akan gaya hidup modern dalam seni fashion.

Respon positif terhadap toko online Oraqlewear telah menciptakan peningkatan jumlah Followers menjadi luar biasa tinggi terlihat dari data Follower-followers yang ada di facebook, instagram, twitter yang menjadi bagian dalam website Oraqlewear.com, sebagai berikut:

Tabel.1.2

Data Followers-followers Oraqlewear.com

No Keterangan Followers

1 Website 1.495

2 Twitter 3.079

3 Panspage Facebook 7.127

4 Instagram 1.702

Sumber: websiteOraqlewear.com

Tabel di atas menunjukan bahwa Followers-followers Oraqlewear.com sangat antusisme dalam mengikuti perkembangan produk-produk baru Oraqlewear.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel minat beli dalam perilaku konsumen sebagai variabel dependen. Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli adalah tahap kecenderungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kenear dan Taylor, 1995: 306) dalam (Dwityanti, 2008).


(33)

11

Minat beli merupakan dorongan konsumen untuk melakukan pembelian atau dorongan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan pemebelian. Sedangkan untuk variabel independennya, penelitian ini menggunakan variabel kepercayaan, kualitas website, konten informasi dan kemudahan transaksi untuk mengetahui apakah terdapat hubungan signifikan terhadap minat beli pada toko online. Dalam penelitian ini sampel yang akan di ambil iyalah dari para Followers Oraqlewear yang mengikuti perkembangan produk-produk baru pada toko online ini sebesar 100 responden yang dipilih berdasarkan sikap yang ditunjukan konsumen terhadap minat beli pada website Oraqlewear.com. Maka judul penelitian ini adalah: “IMPLIKASI KEPERCAYAAN, KUALITAS WEBSITE, KONTEN INFORMASI, DAN KEMUDAHAN TRANSAKSI TERHADAP MINAT BELI TOKO ONLINE” (Studi Pada Websitewww.Oraqlewear.com)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat implikasi kepercayaan terhadap minat beli konsumen pada toko online?

2. Apakah terdapat implikasi kualitas website terhadap minat beli konsumen pada toko online?

3. Apakah terdapat implikasi konten informasi terhadap minat beli konsumen pada toko online?

4. Apakah terdapat implikasi kemudahan transaksi terhadap minat beli konsumen pada toko online?


(34)

12

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implikasi kepercayaan terhadap minat beli konsumen pada toko online.

2. Untuk mengetahui implikasi kualitas website terhadap minat beli konsumen pada toko online.

3. Untuk mengetahui implikasi konten informasi terhadap minat beli konsumen pada toko online.

4. Untuk mengetahui implikasi kemuahan transaksi terhadap minat beli konsumen pada toko online.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat meningatkan pemahaman tentang kepercayaan, kualitas website, konten informasi, kemudahan transaksi terhadap minat beli konsumen pada toko online. Dalam bidang pemasaran hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menambah Khazanah teory mengenai dimensi kulitas jasa online shopping. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan juga dapat berkontribusi sebagai literatul untuk penelitian selanjutnya mengenai minat beli pada ruang lingkup perilaku konsumen.


(35)

13

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi praktis dan bermanfaat untuk para pelaku usaha bisnis online, untuk dapat merumuskan strategi pemasaran mereka guna mempertahankkan keunggunal kompetitif dan terus mengembangkan inovasi baru dan sistem situs website pada masa yang akan datang yang inovatif, murah, menarik dan dapat di percaya, sehingga para konsumen online shopping dapat terus berbelanja pada jasa online.


(36)

14

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Berikut ini akan di jabarkan teori-teori yang melandasi penelitian ini, yaitu perilaku konsumen online, online shopping, minat beli konsumen dan penjelasan beberapa variabel yaitu kepercayaan, kualitas website, konten informasi, dan kemudahan transaksi.

2.1.1 Perilaku Konsumen Online

Internet berpotensi besar sebagai media atau sarana untuk memahami perilaku konsumen online maupun offline, yang kemudian dijadikan dasar dalam pengembangan strategi untuk menjalin hubungan saling menguntungkan dalam jangka panjang (Tjiptono. Diana, 2007)

Menurut Tjiptono. Diana, (2007) berdasarkan tujuan pembelian, konsumen e-businees bisa dibedakan menjadi dua:

1. Konsumen individual, yang melakukan pembelian untuk keperluan konsumsi pribadi atau rumah tangganya.

2. Konsumen organisasional, yang mealakukan pembelian untuk tujuan dijual lagi, disewakan, di proses lebih lanjut, di gunakan untuk melayani


(37)

15 masyarakat, dan tujuan bisnis atau organisasional lainnya. Tipe konsumen organisasional inilah yang paling banyak berbelanja melalui internet.

Dalam hal ini, model perilaku konsumen e-business agak berbeda dengan model perilaku konsumen biasa, seperti berikut:

Sumber : Zinezone (dalam Tjiptono. Diana, 2007) Gambar 2.1

Model perilaku konsumen E-Business Proses pengambila n keputusan Stimulus Pemasaran (produk,harga,pro mosi) Non-pemasaran (ekonomi,teknolo gi,politik,

sosial-Sistem Pemasok (vendor) Dukungan Logistik

(pembayaran,pengiriman)

Dukungan Teknis (Desain situs,Intellegent agents)

Layanan Pelanggan (FAQ,e-mail, call center, one-to-on service)

Keputusan Konsumen  beli atau tidak

 apa yang dibeli

 kapan membeli

 berapa banyak uang yang di belanjakan

Karateristik Pribadi

Usia, gender, etnis, pendidikan, gaya hidup, psikologis, pengetahuan,

nilai, kepribadian

Karakteristik Lingkungan Sosial, lingkungan, komunitas/ masyarakat


(38)

16 Perilaku tipe-tipe konsumen e-business di atas mencerminkan pengalaman berbelanja spesipik secara online. Pengalaman tersebut berupa dua macam kemungkinan: valauble experience (mengerjakan dan menyelesaikan sesuatu) dan valueless experience (sekedar melakukan browsing). Dalam konteks pemasaran, kedua pengalaman ini dikenal dengan istilah utilitarian shopping experience dan hedonic shopping experience. Pemahaman mengenai kedua tipe pengalaman berbelanja ini berguna dalam perancangan layout dan desain situs website perusahaan (Tjiptono. Diana, 2007)

Secara prinsip, proses pengambilan keputusan konsumen online tidak jauh berbeda dengan proses keputusan konsumen offline. Yaitu terdiri dari atas lima tahap: identifikasi masalah, pencarian informasi internal, dan eksternal (khusus lewat internet), evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku purna beli (Kotler. 2000)

Menurut Zeng & Reinartz (dalam Tjiptono. Diana 2007) yang menyederhanakan 5 tahap pembelian menjadi tiga tahap utama: search, evaluate, dan transact. Berdasarkan rangka ini, mereka kemudian mengidentifikasi faktor-faktor signifikan yang berpengaruh terhadap masing-masing tahap. Dalam tahap pencarian informasi (search), konsumen menilai sumber-sumber informasi dan mencari bebagai alternatif produk atau jasa yang ingin di beli. Dalam hal ini, persepsi terhadap resiko pembelian (percieved risk), prekuensi pembelian, dan manfaat pembelian (functional product versus value expressive product) berpengaruh terhadap intensitas proses pencairan informasi konsumen. Pada tahap evaluasi, konsumen menilai daya tarik berbagai produk, jasa atau responden


(39)

17 alternatif berdasarkan informasi yang di peroleh. Konsumen berusaha melakukan timbal balik antara manfaat produk, biaya produk, dan utilitas personal yang diharapkan. Sementara dalah tahap transaksi, konsumen memutuskan pembeliayan, membayarnya, dan menerima produk atau jasa.

Menurut Tjiptono. Diana (2007) perilaku konsumen di internet jauh lebih kompleks dibanding perilaku konsumen offline, karena adanya pengaruh teknolgi web. Kepuasan pelanggan internet, misalnya, dipengaruhi oleh beraneka ragam faktor berikut:

1. Dukungan logistik, 2. Layanan pelanggan,

3. Daya tarik penetapan harga,

4. Web site store fornt, yang di tentukan oleh beberapa elemen, seperti keamanan (privasi dan keamanan transaksi); reliabelitas sistem; kecepatan operasi; kemudahan penggunaan; konten dan kualitas (di antara format, reliabilitas, klengkapan, dan ketepatan waktu).

2.1.2 Online Shopping

Dengan adanya internet dapat mempermudah aktivitas banyak orang. Salah satunya adalah berbelanja, Orang tak perlu lagi keluar rumah dan berbelanja di swalayan, supermarket, plaza, butik, ataupun pasar, Orang cukup duduk di depan komputer, atau malah sekarang bisa lewat ponsel, memilih dan memesan barang kesukaannya, jual beli barang via internet, disebut e-commerce atau online shopping (Ollie,2008).


(40)

18 Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan real-time tanpa suatu media perantara melainkan melalui Internet itu. Melalui belanja lewat Internet seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang hendak ia belanjakan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja daring ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dan ke seluruh dunia melalui media notebook, komputer, ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses Internet. Belanja daring adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik yang digunakan untuk kegiatan transaksi penjual ke penjual ataupun penjual ke konsumen (Halim, 2010).

Online shopping telah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern. Web adalah pergerakan utama dalam industri dan menciptakan saluran baru bagi para pelanggan. Online shopping bergantung pada sumber daya internet dan banyak teknologi informasi lainnya yang mendukung setiap langkah dari proses jual beli (James, 2005: 380). Menurut Richardus, dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis atau perdagangan merupakan sektor yang paling cepat tumbuh. Perdagangan di dunia maya dengan memanfaatkan perangkat telekomunikasi yang kerap diistilahkan e-commerce (electronic commerce) (Indrajit, 2001 : 1).

Menurut Kotler (2001: 256) pemasaran online adalah pemasaran yang dilakukan melalui sistem komputer online interaktif yang menghubungkan konsumen dan penjual secara elektronik. Jasa online komersial adalah jasa yang menawarkan


(41)

19 jasa informasi dan pemasaran online kepada pelanggan yang membayar iuran bulanan. Pemasaran bisnis melalui media internet merupakan salah satu cara untuk memperluas jaringan pasar para pelaku bisnis. Melalui online marketing, informasi produk dapat menjangkau konsumen yang ada jauh dari domisili tanpa harus terjun langsung ke daerah tersebut untuk mempromosikan produk yang ditawarkan oleh penjual.

2.1.3 Minat Beli

Minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada suatu produk tertentu (Winkell, 1999) dalam (Hutagalung, 2010). Sedangkan Poerwadarminto (1995), mendefenisikan minat sebagai kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, gairah keinginan. Dalam melakukan segala kegiatan, individu sangat dipengaruhi oleh minat terhadap kegiatan tersebut sehingga dengan adanya minat yang cukup besar akan mendorong seseorang untuk lebih mencurahkan perhatiannya (Rustam, 1987) dalam (Hutagalung, 2010).

Minat adalah motif yang menunjukkan arah perhatian individu kepada obyek yang menarik serta menyenangkan (Woodworth & Marquis, 1961) dalam (Hutagalung, 2010). Sedangkan (Shalahuddin, 1991) dalam (Hutagalung, 2010), minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan, maka minat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu pekerjaan, dengan kata lain bahwa minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan.

Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk


(42)

20 bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kinnear dan Taylor, 1995: 306) dalam (Dwityanti, 2008). Minat beli (willingness to buy) dapat didefinisikan sebagai kemungkinan bila pembeli bermaksud untuk membeli produk (Doods, Monroe dan Grewal, 1991) dalam (Budiyono 2004). Segala sesuatu menjadi sama, minat beli secara positif berhubungan terhadap persepsi keseluruhan pada akuisisi dan transaksi nilai (Grewal, Monroe dan Krishnan, 1998).

Suatu produk dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli. Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibanding pengorbanan untuk mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibanding pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan umumnya beralih mengevaluasi produk lain yang sejenis.

Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.

Keller (1998) dalam Dwityanti (2008), minat konsumen adalah seberapa besar kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau seberapa besar kemungkinan


(43)

21 konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Sedangkan Mittal (1999) dalam Dwityanti (2008) menemukan bahwa fungsi dari minat dari minat konsumen merupakan fungsi dari mutu produk dan mutu layanan.

Sridhar Samu (1999; p. 60 dalam Dwityanti, 2008) salah satu indikator bahwa suatu produk sukses atau tidak di pasar adalah seberapa jauh tumbuhnya minat beli konsumen terhadap produk tersebut. Howard (1989; p 35) dalam Dwityanti (2008), intention to buy didefinisikan sebagai pernyataan yang berkaitan dengan batin yang mencerminkan rencana dari pembeli untuk membeli suatu merek tertentu dalam suatu periode waktu tertentu.

Menurut Ferdinand (2006), minat beli dapat di identifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

1. Minat transaksional, yaitu kecendrungan seseorang untuk membeli produk, 2. Minat refrensial, yaitu kecendrungan seseorang untuk merefensikan produk

kepada orang lain.

3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat di ganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

4. Minat eksprolatif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari suatu produk tersebut.

Penelitian Assael (1989) dalam Dwityanti (2008) mengatakan bahwa minat beli yang diakibatkan daya tarik produk atau jasa yang ditawarkan merupakan suatu mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian suatu produk


(44)

22 terhadap merek tertentu. Selain itu juga Mason (1990) dalam Budiyono (2004) juga berpendapat bahwa naiknya daya tarik terhadap suatu produk yang sudah ditetapkan dapat meningkatkan tingkat konsumsi. Tingkat konsumsi disini sama halnya dengan minat beli konsumen.

2.1.4 Kepercayaan

Kepercayaan merupakan keyakinan satu pihak mengenai maksud dan perilaku pihak yang lainnya. Dengan demikian kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai harapan konsumen bahwa penyedia dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya (Sirdesmukh dkk, 2002).

Menrut Ganesan (1994 dalam Maima, 2012) menyatakan kepercayaan sebagai kredibilitas yaitu sebagai sejauh mana pembeli percaya bahwa pemasok memiliki keahlian untuk melakukan aktivitas secara efektif dan andal. Kepercayaan berhubungan dengan niat perusahaan untuk mengandalkan mitra pertukaran mereka. Selain itu kepercayaan sebagai sebuah kebajikan, karena didasarkan pada sejauh mana perusahaan percaya bahwa mitranya memiliki niat dan motif-motif yang menguntungkan.

Bagi pelanggan online, melakukan transaksi dengan vendor secara online akan mempertimbangkan ketidakpastian dan resiko jika dibandingkan dengan transaksi jual beli secara tradisional. Pembeli diberikan kesempatan yang sedikit untuk mengetahui kualitas barang dan melakukan pengujian terhadap produk yang diinginkan melalui media Web yang disediakan oleh vendor. Ketika pelanggan melakukan pembelian dari vendor yang tidak dikenal, mereka tidak dapat mengetahui kualitas barang dan jasa yang di tawarkan apakah masuk akal dan dapat diandalkan


(45)

23

atau tidak. Grabner-Krauter (2002) mengklasifikasikan ketidakpastian didalam e-commerce: ketidakpastian sistem, dimana disebabkan oleh masalah sekuritas dan teknis dalam sistem, dan ketidakpastian transaksi yang mana dijelaskan oleh informasi yang tidak berhubungan mengenai proses transaksi tersebut. Penelitian terdahulu (Doney, Cannon dan Mullen (2003); Eden (1988) ; Kim, Silvasailam, Rao (2004)) menunjukan bahwa kepercayaan didefenisikan, salah satu defenisi yang dianggap paling tepat adalah bahwa seseorang percaya, dan mau bergantung pada pihak lain (Mcknight dkk.,1998).

Dalam mencari bukti kepercayaan atas barang dan jasa yang di tawarkan, kepercayaan memegang kunci dalam proses pembelian dengan pelanggan. Kepercayaan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi seberapa tingkat anggapan akan resiko dan penilaian yang dilakukan oleh pelanggan. Kathryn dan Mary (2002) menyarankan bahwa anggapan resiko yang berhubungan dengan e-commerce adalah sebuah fungsi atas kepercayaan antara pembeli dan penjual. Tingkat resiko yang tidak dapat dipisahkan dalam e-commerce diseimbangkan oleh tingkat kepercayaan yang dibangun oleh perusahaan. Sebagai hasilnya, fungsi kepercayaan menurunkan persepsi akan resiko yang akan didapat. Schurr dan Ozanne (1985), mendefenisikan kepercayaan sebagai kepercayaan akan janji yang diberikan perusahaan dan usaha pemenuhan janji tersebut dalam melakukan hubungan dengan pelanggan. Mayer et al

(1995), mendefenisikan kepercayaan sebagai kesediaan perusahaan untuk melayani kebutuhan yang diharapkan pelanggan. Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan mengacu pada keyakinan pelanggan bahwa janji yang diberikan perusahaan kepada pelanggan dapat dipercaya dan memberikan aksi yang saling menguntungkan mengacu kepada perusahaan. Menurut Following Coleman (1990), anggapan akan resiko dapat diperhatikan sebagai penaksiran individu atas


(46)

kemungkinan-24

kemungkinan positif dan negatif yang mungkin muncul dalam suatu transaksi atau situasi. Beberapa transaksi memiliki faktor resiko yang spesifik sesuai dengan transaksi itu sendiri, termasuk kehilangan secara finansial, ketidakpastian akan informasi, komplesitas dan asimetri (Kimmery and McCord (2002). Tingkat anggapan akan resiko yang melekat dalam sebuah perubahan diimbangi oleh tingkat kepercayaan. Fukuyama (1995) dan Morgan dan Hunt (1994) menunjukan bahwa kepercayaan dapat mengurangi anggapan akan resiko dalam bertransaksi.

Sesuai dengan pernyataan ini, dapat dibuat suatu hipotesis sebagai berikut:

H1 Kepercayaan berimpilikasi secara positif terhadap minat beli konsumen pada toko online

2.1.5 Kualitas Website

Kualitas dari suatu Website dalam sebuah situs online shopping merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pelanggan. Mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan faktor-faktor website sangat perlu dilakukan termasuk pelaku- pelaku yang mungkin memberikan hasil dalam interaksi secara virtual. Klasifikasi ini dapat membantu para pemasar untuk mengenali dan lebih memahami potensi dari alat-alat online shopping yang akan digunakan. Kualitas website tidak hanya penting untuk memasarkan suatu produk dan jasa saja namun juga untuk memberikan informasi - informasi lainnya yang menarik bagi pelanggan, seperti (berita-berita terkini, produk terbaru, dan lain sebagainya). Website harus berperan sebagai perantara online dan secara umum untuk seluruh cara yang dilakukan untuk bersaing merebut perhatian para masyarakat dalam lingkup Internet.


(47)

25 Tampilan website yang buruk serta fungsi-fungsi website yang tidak baik dapat mengancam website tidak hanya secara virtual namun dapat mengancam aktivitas-aktivitas website. Bagi para pengguna website yang pernah mengalami penolakan dalam mengorder produk atau jasa secara online tampaknya akan mengubah pendapatnya mengenai produk tersebut secara negatif dalam kaitannya dengan pengalamannya dalam bertransaksi secara online. Maksud utama dari memberi tampilan pada website adalah memberikan gambaran dari kualitas website itu sendiri.

Infrastruktur perusahaan e-commerce secara fisik juga sangat penting (O’Keefe and McEachern, 1998). Sebuah Website harus dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan dan dapat dijadikan sebagai faktor persuasif dari pada hanya dibentuk sebagai brosur online atau sebuah katalog mengenai suatu produk yang ingin ditawarkan. Kualitas website meliputi dua hal, dapat dilihat dari jaminan dari pihak ketiga (Third-party assurance seal) dan bentuk atau design dari Website itu sendiri.

Dalam e-commerece, pelanggan jarang sekali bertemu dengan salesman untuk bertransaksi, untuk itu kepercayaan harus ditempatkan secara langsung dalam website online shopping. Dalam penjualan secara tradisional, pelanggan dapat langsung menilai perusahaan dari petunjuk-petunjuk fisik yang ada seperti besar kecilnya perusahaan, kebersihan, seragam sales, dan lain sebagainya. Lebih lanjut, penilaian dapat dilihat dari salesman itu sendiri, pengetahuannya tentang produk, kemampuannya menjual dan bahkan karakter personalnya seperti kejujuran, familiar atau tidaknya dengan pelanggan, pengalamannya dalam menjual produk.


(48)

26 Dalam internet petunjuk-petunjuk ini dan hubungan dengan salesman tidak dapat terpenuhi dengan baik (Gefen, 2002). Untuk online shopping, website digunakan sebagai sarana komunikasi dengan pelanggan, oleh sebab itu tampilan dan bentuk website sangatlah penting. Menurut Wingfield (2002), menampilkan website secara profesional mengindikasikan bahwa perusahaan online shopping berkompeten dalam menjalankan operasionalnya. Tampilan website yang professional memberikan pelanggan rasa nyaman, maka dengan begitu pelanggan dapat lebih percaya dan nyaman dalam melakukan pembelian (Chen and Dhillon, 2003).

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian adalah: H2 Kualitas Website berimpilikasi secara positif terhadap minat beli konsumen

pada toko online.

2.1.6 Konten Informasi

Konten Informasi yang disajikan pada online shoping sebaiknya mencakup informasi berkaitan dengan produk dan jasa yang ada pada online shopping. Informasi tersebut sebaiknya berguna dan relevan dalam memprediksi kualitas dan kegunaan produk atau jasa. Untuk memuaskan kebutuhan informasi konsumen/pembeli online, informasi produk dan jasa harus up-to-date, membantu pembeli online dalam membuat keputusan, konsisten, dan mudah dipahami.

Informasi produk adalah informasi tentang karakteristik suatu produk (www.wikipedia.com). Informasi produk pada online shopping mencakup informasi atribut suatu produk, rekomendasi dari para konsumen, laporan evaluasi, dll. Informasi atribut produk adalah informasi tentang spesifikasi


(49)

27 produk, yaitu dimensi ukuran, dimensi warna, dimensi bahan, dimensi teknologi, dan harga dasar suatu produk (Gefen, Karahanna, 2003; Gefen dan Straub, 2003). Lebih lanjut, website online shopping sebaiknya menyediakan fasilitas kepada konsumen atau pembeli online untuk dapat membuat testimonial atau pernyataan terkait dengan produk atau jasa pada online shopping. Hal ini berguna untuk pembeli online lainnya untuk mengetahui pengalaman pembeli sebelumnya terhadap penjual online dan produk yang dijual oleh penjual online tersebut. Kemudian, website online shopping sebaiknya juga menyediakan laporan evaluasi tentang jenis produk yang laris ataupun kurang peminatnya, penjual yang tokonya laris maupun yang tidak laku. Hal ini dapat digunakan calon pembeli online sebagai bahan pertimbangan ketika akan berbelanja online. Informasi kualitas jasa adalah informasi tentang jasa-jasa yang ada pada online shopping. Informasi kualitas jasa pada online shopping terdiri dari informasi produk, informasi pemesanan, informasi pengiriman, dan promosi yang ditawarkan (http://repository.petra.ac.id/7371/). Informasi pemesanan mencakup informasi tentang bagaimana cara pemesanan suatu produk, apakah menggunakan kartu kredit, paypal ataupun transfer antar rekening. Selain itu, juga harus menginformasikan apakah setelah order produk barang langsung dikirim, ataupun harus memenuhi kuota minimum pemesanan barang baru barang dikirim. Informasi pengiriman sebaiknya menjelaskan bagaimana cara pengiriman dan total biaya pengiriman yang ditanggung oleh pembeli. Mungkin mudah untuk membandingkan harga dasar produk yang dipasarkan secara online dengan yang dijual di toko atau mall. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan adalah total biaya yang muncul yaitu biaya-biaya tambahan seperti misalnya pengiriman produk.


(50)

28 Informasi promosi mencakup promosi produk baru, ataupun pemberian diskon untuk pembelian produk. Semakin berkualitas informasi yang diberikan kepada pembeli online, maka akan semakin tinggi minat pembeli online untuk membeli produk tersebut (Park, C.H dan Kim, Y.G, 2003).

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian adalah: H3 Konten Informasi berimpilikasi secara positif terhadap minat beli konsumen

pada toko online.

2.1.7 Kemudahan Transaksi

Hal yang menjadi pertimbangan selanjutnya bagi pembeli online adalah faktor kemudahan transaksi. Faktor kemudahan ini terkait dengan bagaimana operasional bertransaksi secara online. Biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan pada saat pertama kali bertransaksi online, dan cenderung mengurungkan niatnya karena faktor keamanan serta tidak tahu cara bertransaksi online. Dilain pihak, ada juga calon pembeli yang berinisiatif untuk mencoba karena telah mendapatkan informasi tentang cara bertransaksi online. Suatu website online shopping yang baik adalah yang menyediakan petunjuk cara bertransaksi online, mulai dari cara pembayaran, dan fitur pengisian form pembelian.

Davis (1989) mendefinisikan kemudahan (ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan. Menurut Goodwin (1987) dalam Adam, et al. (1992), intensitas penggunaan dan interaksi antara user dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan. Suatu


(51)

29 sistem online yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh user.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kemudahan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang di dalam mempelajari sistem online. Jika dianalogikan pada sistem berbelanja online (online shopping), kemudahan dapat diindikasikan bahwa pembeli yang memiliki pengetahuan tentang online shopping tidak mengalami kesulitan ketika berbelanja online dibandingkan pembeli yang tidak memiliki pengetahuan tersebut. Pembeli online percaya bahwa website online shopping yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compartible) sebagai karakteristik kemudahan.

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian adalah: H4 Kemudahan Transaksi berimpilikasi secara positif terhadap minat beli

konsumen pada toko online.

2.2 Penelitian Terdahulu

Peneliti telah melakukan penelusuran terhadap beberapa penelitian-penelitian terdahulu belum ada yang membahas mengenai implikasi kepercayaan, kualitas website, konten informasi, kemudahan transaksi terhadap minat beli pada toko online Oraqlewear.com.

Sebelumnya penelitian mengenai minat beli konsumen pada toko online pernah di lakukan oleh Daniar linggar arum, (2013) yang berjudul “Pengaruh kepercayaan dan kualitas website terhadap sikap pelanggan serta dampak terhadap minat beli konsumen pada toko online “my sorella”. Penelitian ini menggunakan analisis


(52)

30 regresi linier berganda dengan program SPSS, sampel yang digunakan sebanyak 100 orang dengan teknik pemilihan sampel non-probability samplingnya

menggunakan teknik convinience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kepercayaan dan kualitas website berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pelanggan dan sikap pelanggan berpengaruh positif secara signifikan terhadap minat beli konsumen pada Toko Online ” My Sorella”.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Suhartini , (2011) dalam penelitian yang berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi motif belanja secara online di komunitas kaskus semarang” Penelitian ini dilatar belakangi oleh timbulnya fenomena belanja online baik melalui online shop ataupun dari jejaring sosial. Secara khusus, penelitian ini mengulas belanja online melalui forum jual beli kaskus. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan teknologi internet, kepercayaan konsumen, kualitas website dan kualitas produk terhadapa motif belanja secara online. Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen belanja online di forum jual beli kaskus dan jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 100 responden dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Metode yang di pakai dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kulaitatif dimana hasil dari penelitian menunjukan variabel motif belanja secara online (Y), pengetahuan teknologi internet (X1), kepercayaan konsumen (X2), kualitas website (X3), dan kualitas produk (X4). Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa keempat variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependen motif belanja secara online.


(53)

31 Penelitian selanjutnya di lakukan oleh Benito Aditiyo, (2011) Dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis pengaruh kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian secara online di situs kaskus” Penelitian ini secara khusus menguji tiga variabel yaitu kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh tiga variabel tersebut terhadap keputusan pembelian produk secara online melalui situs kaskus. Data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 100 orang yang pernah melakukan pembelian produk melalui situs kaskus yang diperoleh dengan menggunakan teknik non-probability sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dimana hasil dari penelitian ini variabel Keputusan Pembelian (Y), kepercayaan (X1), kemudahan (X2) dan kualitas informasi (X3). Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa ketiga variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian.

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan tinjauan fustaka pada landasan teori dan penelitian terdahulu maka variabel indipenden pada penelitian ini kepercayaan, kualitas website, konten informasi, kemudahan transaksi. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen. Maka dapat di susun kerangka pemeikiran teoritis seperti yang di sajikan dalam gambar berikut ini:


(54)

32 Gambar 2.2

Model Pemikiran

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis ini adalah berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. (Sugiyono, 2008)

Hubungan antar variabel dalam penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut: H1 : Kepercayaan berimpilikasi secara positif terhadap minat beli konsumen

pada toko online.

H2 : Kualitas website berimpilikasi secara positif terhadap minat beli konsumen pada toko online.

Kepercayaan (X1)

Kualitas Website (X2)

Konten Informasi

Kemudahan Transaksi

Minat Beli Konsumen (Y)


(55)

33 H3 : Konten Informasi berimpilikasi secara positif terhadap minat beli konsumen

pada toko online.

H4 : Kemudahan transaksi berimpilikasi secara positif terhadap minat beli konsumen pada toko online.


(56)

34

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian explanasi merupakan penelitian untuk menjelaskan kedudukan dari variabel yang diteliti serta hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya. Maka penelitian yang akan dilakukan adalah untuk menguji hubungan variabel independen yaitu kepercayaan (X1), kualitas website (X2), konten informasi (X3), kemudahan transaksi (X4) dan variabel dependen minat beli pada toko online (Y).

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.2.1 Variabel Penelitian

Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2000). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Berikut penjelasan kedua variabel tersebut:


(57)

35 1. Variabel Dependen

Variabel yang tergantung dengan variabel lain, atau variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Sering disebut variabel respon yang dilambangkan dengan Y. Dalam penelitian ini variabel yang di pakai sebagai variabel dependen adalah minat beli konsumen (variaabel Y).

2. Variabel Indipenden

Variabel bebas yang dalam hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab atau yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel ini ada juga yang menamakan dengan variabel pendorong dan variabel masukan. Yang sering disebut sebagai prediktor yang dilambangkan dengan X. Dalam penelitian ini variabel yang di pakai sebagai variabel indipenden adalah kepercayaan, kualitas website, konten informasi , dan kemudahan transaksi (variabel X).

3.2.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberi suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nasir, 1999).

Definisi operasional variabel penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris (IE) yang meliputi:


(58)

36 Tabel 3.1

Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Indikator Pengukuran

1 Dependen

Minat Beli Konsumen pada Toko

Online (Y)

Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kinnear dan Taylor, 1995: 306)

dalam (Dwityanti, 2008).

1. Minat transaksional, 2. Minat refrensial, 3. Minat preferensial, 4. Minat eksprolatif.

Skala Likert 5 Poin

2 Independen

Kepercayaan (X1)

Kepercayaan didefinisikan sebagai suatu kepercayaan umum atau niat kepercayaan bahwa pihak lain dapat dipercayai atau kesediaan suatu pihak untuk peka terhadap tindakan pihak lainnya (Mayer, et. al, 1995)

1. Sitem keamanan

website,

2. Sistem kerahasiaan

website,

3. Jaminan keamanan

dan kerahasiaan, dan

4. Kompensasi kerugian

karena alasan keamanan dan kerahasiaan.

Skala Likert 5 Poin

Kualita Website (X2)

Kualitas dari suatu Website dalam sebuah situs online shopping merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pelanggan. Mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan faktor-faktor website sangat perlu dilakukan termasuk pelaku- pelaku yang mungkin memberikan hasil dalam interaksi secara virtual.

1. Keamanan situs

website.

2. Kemudahan akses

situs website.

3. Profesional design

situs website.

4. Pelayanan situs

website.

Skala Likert 5 Poin

Konten Informasi ( X3 )

Konten Informasi didefinisikan sebagai seberapa besar suatu informasi tentang produk dan jasa berguna dan relevan bagi pembeli

online dalam memprediksi kualitas dan utilitas suatu produk dan jasa yang ditawarkan pada online shop.

1. Konten informasi

yang relevan membantu pembeli.

2. Konten informasi

merupakan informasi yang terkini

3. Konten informasi

yang disajikan

website untuk suatu produk telah menggambarkan produk yang diinginkan pembeli.

4. Tampilan website

adalah menarik bagi pembeli online.

Skala Likert 5 Poin

Kemudahan Trnsaksi (X4)

Faktor kemudahan ini terkait dengan bagaimana operasional bertransaksi secara online. Biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan pada saat pertama kali bertransaksi online, dan cenderung mengurungkan niatnya karena

1. Transaksi sangat

mudah di lakukan konsumen. 2. Transaksi online

bersifat aman.

3. Transaksi online

mudah di pelajari

Skala Likert 5 Poin


(59)

37 faktor keamanan serta tidak tahu

cara bertransaksi online.

konsumen.

4. Transaksi online

tidak memerlukan proses yang lama. Sumber : data diolah

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999). Sedangkan Sampel menurut Sugiyono (2004) merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Populasi pada penelitian ini adalah followers-followers atau bukan followers yang pernah melakukan pembelian secara online atau sekedar melihat-lihat dan bertannya pada website Oraqlewear.com. Karena jumlah populasi sudah di ketahui jumlahnya, maka penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini akan menggunakan rumus slovin sebagaimana tertera di bawah ini (Sugiono, 2006):

Keterangan:

1. n : Jumlah sampel 2. N : Jumlah Populasi

3. e : Batas kesalahan yang di toleransi, disini di tetapkan sebesar 10%. Dengan dasar tersebut maka dapat di lihat ukuran sampel minimal yang harus di capai dalam penelitian ini adalah sebesar:


(1)

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Skala likert merupakan skala yang dirancang untuk memungkinkan responden menjawab berbagai tingkatan pada setiap objek yang akan di ukur. Adapun gambaran skala likert yang telah diberi bobot nilai adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Likert

Alternatif Jawaban Responden Nilai Positif

Sangat Setuju ( SS ) 5

Setuju ( S ) 4

Kurang Setuju ( KS ) 3

Tidak Setuju ( TS ) 2

Sangat Tidak setuju ( STS ) 1


(2)

87

IV. PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat implikasi yang signifikan antara kepercayaan dengan minat beli toko online. Semakin besar kepercayaan konsumen kepada toko online akan membuat toko online pelaku bisnis semakin banyak di kunjungi dan membeli produk yang di tawarkan. Dan sebaliknya, jika kepercayaan konsumen rendah pada toko online dan pelayanan minim, maka konsumen tidak akan tertarik untuk membeli produk online yang di tawarkan.

2. Terdapat implikasi yang signifikan antara kulitas website dengan minat beli toko online. Semakin tinggi tingkat kualitas website terhadap suatu toko online, maka konsumen akan semakin puas akan pelayanan toko online dan minat beli konsumen online akan semakin tinggi.

3. Terdapat implikasi yang signifikan antara konten informasi dengan minat beli pada toko online. Semakin sering seorang konsumen merasakan konten informasi dalam website yang yang up to date dari suatu toko online dan konten itu bermanfaat, hal itu akan membuat konsumen akan semakin loyal terhadap toko online.


(3)

4. Terdapat implikasi yang signifikan antara kemudahan transaksi dengan minat beli toko online. Semakin mudah transaksi online pada suatu toko online, akan membuat konsumen tak perlu waktu yang cukup lama untuk menentukan keputusan membeli produk pada toko online. Namun, jika tingkat transaksi pada toko online yang rumit hal itu akan membuat konsumen cenderung membatalkan transaksi yang akan di lakukan pasca pembelian pada toko online.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pelaku bisnis online sebaiknya bisa lebih memperhatikan sistem vendor pendukung bisnis online yang di kelola seperti desain, konten, website, harga, produk dan fasilitas-fasilitas lainya yang ditawarkan pada toko online. Tidak lupa juga pelaku bisnis online bisa memberikan keringanan kepada para konsumen dengan memberikan hadiah bonus atau potongan harga kepada para konsumen yang membeli. Selain itu, para produsen juga harus terus berinovasi serta meningkatkan kualitas dan juga meningkatkan kualitas pelayanan pasca pembelian agar konsumen merasa puas dan berminat membeli produk. Dalam bisnis online mempelajari perilaku konsumen online sangatlah penting karena perilaku konsumen online cukup sulit untuk menanamkan rasa kepercayaan karena tak saling bertatap muka dan berbeda daerah sangat rentan jika terjadi penipuan pada bisnis online, hal paling penting adalah mengambil kepercayaan konsumen terhadap produk kita.


(4)

89 2. Bagi penelitian yang akan datang sebaiknya menggunakan metode probability sampling sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel, dalam penelitia ini, penulis hanya mengumpulkan data dari konsumen online. Penelitian yang akan datang sebaiknya juga mengumpulkan data dari konsumen offline juga yang mana konsumen offline kesempatan yang sama dalam melengkapi data yang dikumpulkan. Peneliti selanjutunya dapat menambahkan atau menggunakan variabel lainya yang terdapat pada buku E-business Tjiptono. Diana 2007 pada model perilaku konsumen online tentang karakteristik pribadi, karakteristik lingkungan, keputusan pembelian, sistem vendor, dan stimulus semua variabel tersebut dapat di teliti untuk mengembangkan stategi penjualan pada toko online dan menambah khasana teory dalam ilmu pemasaran.

5.3Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian yang ingin dicapai, antara lain:

1. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini hanya berasal dari konsumen online sehingga penyebaran kuisioner melalui google form belum begitu efektif dalam pengumpulan data, konsumen cenderung mengabaikan kuisioner yang kita bagikan dan waktu yang cukup lama dalam menunggu hasil dari pengisian kuisioner yang di lakukan pengunjung website toko online.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, Bernard, 2004, “Studi Mengenai Strategi Produk (Studi Kasus Minat Beli Produk Baru Telkomflexi di Surabaya), Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol.III No.2, 181-194

Bilson Simamora, 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Surabaya: Pustaka Utama.

Cheung, W. (1998), “The use of World Wide Web for commercial purposes” ,Industrial Management and Data System,

Dwityanti, E. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen Pekerjaan Umum Jakarta). Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Tesis. Engel,James F.,and R.D Blackwell, and P.W Miniard,1995,Perilaku Konsumen,

Edisi Keenam, Jilid 1, Jakarta: Binarupa Aksara.

Ferdinand, Augusty, Prof., 2006, “Metode Penelitian Manajemen”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Gefen, D., Karahanna, E., & Straub, D. W. (2003). Trust and TAM in Online Shopping: An Integrated Model. MIS Quaterly , 27 (1), 51-90.

Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Dipenogoro

Hong –Youl Ha (2002), ”The Effects of Consumers Risk Perception on Pre-Purchase Information in Online Auctions”, Manchester School ofManagement,

Hong, I.B (1999), “Information technology to support anytime, anyplace team meeting in Korean organization”, Industrial Management and Data Systems. Kinnear, Thomas C. dan Taylor, James R., 1997, Marketing Research (Fifth Edition),


(6)

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, 2001, Principles of Marketing (Ninth Edition), Prentice Hall Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Kotler Philip dan Amstrong, 2001, Prinsip-Prinsip Manajemen, Jakarta, Jilid 1 Edisi Kedelapan, Alih Bahasa, Oleh Damos Sihombing, Penerbit Erlangga. Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implementasi

dan Kontrol, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1, Penerbit PT. Prehalllindo, Jakarta.

Kotler, P (2003), “Marketing Management, 11th ed”, Prentice Hall International Edition, Engelwood Clifft, NJ

Tjiptono, Diana, 2007, E-Business,Yogyakarta,C.V ANDI OFFSET

Suryani, Tatik, 2013, Perilaku Konsumen Di Era Internet “Implikasinya pada startegi pemasaran”, Yogyakarta, Graha Ilmu.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta

Oliver, R.L. 1999. Whence Customer Loyalty?. Journal of Marketing,. January 5, 2006.http://proquest.umi.com/pqdweb?did=460281.

http://www.internetlivestats.com/internet-users-by-country/ http://www.internetlivestats.com/internet-users/indonesia/

http://www.internetlivestats.com/internet- users/indonesia/

http://www.internetworldstats.com/stats3.htm

http://www.saibumi.com/artikel-56059-harga-terjangkau-tshirt-oraqle-digandrungi-kaum- muda.html