Single Parent Konsep Peran Orang Tua 1. Definisi Peran Orang Tua

menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial. Ini diwujudkan dengan kontak fisik sedini mungkin, kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan akan memberikan dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental amupun sosial emosi. Kasih sayang dari orangtuanya ayah-ibu akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar. 3. Kebutuhan akan stimulus mental Asah Stimulus mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar pendidikan dan latihan pada remaja. Stimulus mental Asah ini mengembangkan perkembangan mental, psikososial, kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreatifitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktifitas.

2.1.2. Single Parent

Menurut Qiami 2003, ibu single parent adalah suatu keadaan seorang ibu menduduki dua jabatan sekaligus, sebagai ibu yang merupakan jabatan alamiah, sebagai ayah. Selain itu ibu single parent juga akan memiliki dua bentuk sikap, sebagai ibu yang harus lembut terhadap anaknya, dan sebagai ayah yang bersikap jantan dan bertugas memegang kendali aturan dan tata tertib keluarga, serta berperan sebagai penegak keadilan dalam kehidupan rumah tangga. Dwiyani dalam Setyowati 2005 menyatakan bahwa ibu single parent adalah ibu yang mengasuh anak-anaknya sendirian tanpa didampingi oleh suami atau pasangan hidupnya dikarenakan perceraian, kematian pasangan hidup, terpisah tempat tinggal, kehamilan di luar pernikahan dan memutuskan untuk mengadopsi anak dan diasuh sendiri tanpa proses pernikahan. Hilangnya pasangan hidup yang diakibatkan oleh perceraian atau kematian menimbulkan banyak masalah dalam penyesuaian diri bagi ibu. Kematian pasangan hidup menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap perasaan dan kejiwaan dalam rumah tangga. Perceraian merupakan peristiwa hebat, bagi individu merupakan pengalaman sedih dan adanya suatu keinginan untuk mengakhiri pernikahan dimana ada kesedihan pada suami-istri maupun anak-anak dikarenakan kegagalan dalam mengembangkan dan menyempurnakan cinta antara suami istri dan peristiwa ini menunjukkan bahwa peran sosial perkawinan yaitu saling bantu membantu dalam membina keluarga tidak tercapai. Hurlock 1999 menjabarkan masalah umum yang dihadapi di masa menjanda: a. Masalah ekonomi: ketika memasuki masa menjanda akan mengalami kurangnya pendapatan keluarga sehingga kurang memadai untuk memenuhi kebutuhannya. Seorang janda memulai bekerja pada usia madya, biasanya mereka tidak dapat memperoleh pendapatan yang cukup untuk memenuhi kehidupan keluarganya. b. Masalah praktis: Mencoba untuk menjalankan hidup rumah tangga sendirian, setelah terbiasa dibantu oleh pasangannya. Akan tetapi setelah bercerai maka seluruh pekerjaan dilakukan sendiri sehingga menambah ketegangan yang sudah ada yang disebabkan oleh pendapatan yang terbatas. c. Masalah sosial: karena kehidupan sosial di antara orang berusia madya adalah sama seperti kehidupan orang dewasa muda, yaitu berorientasi pada pasangan. Seorang janda akan mengalami kesulitan dalam berpartisipasi mengikuti kegiatan-kegiatan sosial karena tidak adanya pasangan. d. Masalah seksual: keinginan seksual yang tidak terpenuhi setelah mengalami bertahun tahun dalam perkawinan akan membuat janda mengalami frustasi karena merasa “tidak terpakai” lagi. e. Masalah keluarga: apabila masih mempunyai anak yang tinggal serumah, maka ibu single parent harus memainkan peran ganda yaitu sebagai ayah dan ibu harus mengahadapi berbagai masalah yang timbul dalam keluarga tanpa pasangan selain itu juga harus menghadapi masalah yang berhubungan anggota keluarga dari pihak suami. f. Masalah tempat tinggal: janda akan tinggal bergantung pada dua kondisi. Pertama status ekonominya dan kedua, tinggal bersama dengan orang yang bersedia tinggal bersamanya dikarenakan keadaan ekonomi yang dialami oleh pada janda pada umumnya mengalami kekurangan. 2.1.3. Remaja 2.1.3.1. Pengertian Remaja

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga T1 462011024 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga T1 462011024 BAB II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga T1 462011024 BAB IV

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kemandirian antara Remaja yang Memiliki Keluarga Utuh dan Keluarga Single Parent

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kemandirian antara Remaja yang Memiliki Keluarga Utuh dan Keluarga Single Parent

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pola Komunikasi terhadap Remaja yang Dominan Digunakan oleh Ibu Single Parent

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pola Komunikasi terhadap Remaja yang Dominan Digunakan oleh Ibu Single Parent T1 132010002 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pola Komunikasi terhadap Remaja yang Dominan Digunakan oleh Ibu Single Parent T1 132010002 BAB IV

0 2 60

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pola Komunikasi terhadap Remaja yang Dominan Digunakan oleh Ibu Single Parent T1 132010002 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pola Komunikasi terhadap Remaja yang Dominan Digunakan oleh Ibu Single Parent

0 0 98