3. Penilaian Pengetahuan
e. Aspek yang di nilai : Kemapuan C1-C4
f. Teknik penilaian : Pilihan ganda dan uraian dan tugas
g. Instrumen terlampir
h. Rubrik Penilaian terlampir
F. Mediaalat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. LCD proyektor, papan tulis, 2. soft ware pembelajaran
3. Buku Fisika a.
Budi Purwanto – Muchammad Azam. 2013. : Buku Guru Fisika 1 untuk SMAMA Kelas X. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari
b. Lembar kerja siswa
Mengetahui Ngemplak, 6 September 2016
Guru Pamong Mahasiswa PPL
Sarjana Suta S.P.d Tomi Rahmad Khamdani
NIP NIM 13302241007
1. Lampiran 1
Vektor
Besaran Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai besardan arah. Contoh dari besaran vektor antara lain, pepindahan, percepatan, kecepatan
,momentum dan gaya. Arah perpindahan vektor ditunjukan dengan kepala anak panah.
Arah kanan menyatakan arah vektor positif dan arah kiri menyatakan arah vektor negatif, notasi vektor dapat ditulis dengan dua cara, yaitu.
Ditulis dengan huruf teball: F.v.a Ditulis dengan huruf yang diatasnya diberi tanda panah F . v .a
A. Operasi pada vektor
1. Penjumlahan dua vektor berbeda dengan penjumlahan bilangan biasa,
penjumlahan pada vektor ditentukan juga oleh arahnya. Dalam operasi penjumlahan vektor berlaku dua sifat yang penting
a+ b = b + a hukum komutati d + c + f = d + c + f hukum asosiatif
a Vektor satu garis
Dalam vektor satu garis peenjumlahan dapat berupa penjumlahan biasa dan bentuk lain, misalnya diketahui terdapat F1 dan F2 yang
memiliki jumlah yang sama bila F1 keara kanan dan F2 kearah kiri maka akan terjadi F1 + -F2 dan hasilnya R resultan nol atau
tidak berubah karena besarnya sama, namun apabila F1 dan F2 arahnya sama maka akan terjadi F1 + F2 dan hasilnya dua kali
lipatnya.
b Vektor satu bidang datar dalam menjumlahkan vektor memiliki
beberapa metode yaitu jajar genjang dan poligon Metode segitiga yaitu dengan menggabarkan vektor sesuai
dengan arah dan besarnya ingat aturan dalam arah vektor adalah bahwa vektor selalu mengarah ke aah kanan dalam
penggambaranya. Mula-mula gambar vektor F1 sesuai dengan arahnya lalu gambar vektor F2 sesuai besar dan arahnya lalu
hubungkan titik pada kedua vektor tersebut sehingga akan membentuk segitiga
Jajar genjang dilakukan dengan cara menempatkan vektor F1 dan F2 pada satu pangkal lalu menariksatu garis yang membelah
F F
R R
F F
Vektor segaris dan searah
Vektor segaris berlawanan arah
kedua vektorterebut sehingga akan terbentuk bentuk jajar genjang,
Metode poligon sama dengan metode grafis dengan menggeser pangkal vektor F1 ke bagian ujung vektor F2 begitupun
sebaliknya. 2.
Menggambarkan vektor Vektor dapat digambarkan dalam arah atau bidang tertentu dalam dalam
vektor segaris vektor digambarkan dengan bentuk seperti pada pembahasan penjumlahan vektor segaris namun apabila vektor berada pada sebuah
bidang maka vektor dapat digambarkan dalam bentuk koordinat kartesian .
Dengan menggabarkan arah vektor sesuai arah sumbu X atau sumbu Y maka akan didapat gambar seperti gambar diatas.dengan demikian posisi
dan panjang vektor dapat diketahui dengan meilhat ada koordinat x dan y.
3. Menguraikan vektor
Dengan menggunakan prinsip trigonometri yaitu kita mengenal metode
segitiga siku- siku yang memiliki sudut α yang terproyeksi dengan arah
sumbu x dan y, sehinga akan didapat Bila F diproyeksikan dengan X diperoleh
Y
X
X Y
F2 F1
F1 F2