BIO TUGAS 7
1. Sebutkan perbedaan pembelahan amitosis dan mitosis dan beri contoh!
Mitosis Amitosis
Definisi Mitosis adalah metode biasa pembelahan sel, ditandai dengan Pembagian inti dalam dua bagian atau sel, di mana masing-masing sel
merupakan bagian dari sel asli dalam pengembunan kromosom.
Amitosis adalah metode langsung pembelahan sel, ditandai dengan Pembagian sederhana inti tanpa
pembentukan kromosom.
Makna Sel menciptakan salinan dari
dirinya sendiri.
Inti sel terbagi menjadi dua.
Kromosom Ada pembentukan
kromosom. Tidak ada pembentukan kromosom. Jumlah kromosom Mereka mengandung jumlah
yang sama dari kromosom seperti yang dari sel induk.
Mereka mengandung jumlah kromosom yang sama. dikenal sebagai Hal ini juga dikenal sebagai
‘mitosis terbuka’. Hal ini dikenal sebagai ‘mitosis tertutup’. Organisme Ini terjadi dalam sel
eukariotik dan proses yang berbeda untuk spesies yang berbeda.
Ini terjadi dalam sel eukariotik dan proses yang berbeda untuk spesies yang berbeda.
Jenis Bakteri, protozoa dan
mikrolga
Ini biasanya terjadi pada jamur.
2. Apakah yang dimaksud dengan: a. Kromosom
struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait yang merupakan informasi genetik suatu organisme.
b. Kromatid
Lengan yang berwarna lebih gelap karena lebih banyak menyerap zat warna. Dan merupakan badan kromosom yang mengandung filamen tipis kromonema.
c. Haploid
Pada sel kelamin, inti selnya mengandung kromosom yang tidak berpasangan. d. Diploid
Pada sel tubuh, intiselnya mengandung kromoson yang berpasangan. e. Homolog
Kromosom yang berasal dari kedua induknya sehingga mempunyai bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama atau hamper sama.
f. Sitokinesis
Sitokinesis adalah proses dimana sel membelah sitoplasma untuk menghasilkan dua sel anak. Sebagai langkah terakhir dalam pembelahan sel mitosis.
3. Jelaskan tentang siklus sel! a. Pada fase apa terjadinya
(2)
Didalam kromosom.
b. Sebutkan dan jelaskan 3 tahapan siklus sel Fasa S (sintesis)
Merupakan tahap terjadinya replikasi DNA. Pada umumnya, sel tubuh manusia membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan tahap ini. Hasil replikasi kromosom yang telah utuh, segera dipilah bersama dengan dua nuklei masing-masing guna proses mitosis pada fase M.
Fasa M (mitosis)
Interval waktu fase M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pada mitosis, sel membelah dirinya membentuk dua sel anak yang terpisah. Dalam fase M terjadi beberapa jenjang fase, yaitu Profase, fase terjadinya kondensasikromosom dan pertumbuhan pemintalnya. Pada saat ini
kromosom terlihat di dalam sitoplasma.
Prometafase, pada fase ini sampul inti sel terlarut dan kromosom yang mengandung 2
kromatid mulai bermigrasi menuju bidang ekuatorial (piringan metafase).
Metafase. kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial mencapai titik puncaknya
Anafase. Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-masing kromosom tertarik menuju pemintal kutub.
Telofase. Kromosom pada tiap kutub mulai mengalami dekondensasi, diikuti dengan terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah
Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi oleh interaksi antara pemintal
mitotik, sitoskeleton aktomiosin dan fusi sel,[5] dan menghasilkan dua sel anak yang
identik.
Fasa G (gap)
Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang diperlukan pada fase
berikutnya. Pada sel mamalia, interval fase G2 sekitar 2 jam, sedangkan interval fase G1
sangat bervariasi antara 6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fase G1 terlalu
lama, dikatakan berada pada fase G0 atau “quiescent”. Pada fase ini, sel tetap menjalankan
fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara aktif. Sebuah sel yang berada pada fase G0 dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap pada
fase tersebut hingga terjadi apoptosis.
Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0. Sel tersebut dapat masuk
kembali ke fase G1 oleh stimulasi antara lain berupa: perubahan kepadatan sel, mitogen
atau faktor pertumbuhan, atau asupan nutrisi. Interfase
Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. Jedah tersebut termasuk fase G1, S, G2.
(3)
4. Pembelahan Mitosis: a. Tujuan
Pertumbuhan serta penggantian sel rusak atau mati. b. Fase-fase pembelahan
Profase, prometafase, metafese, anafase, telofase
c. Perubahan yang menonjol pada masing-masing fase
a.
Interfase
Ciri-ciri fase interfase sebagai berikut : Selaput nukleus membatasi nukleus
Nukleus mengandung satu atau lebih nukleolus Dua sentrosom telah terbentuk memlalaui replikasi
sentrosom tunggal
Pada sel hewan, setiap sentrosom memiliki dua sentrosom
Kromosom yang diduplikasikan selama fase S, tidak bisa dilihat secara individual karena belum terkondensasi.
b.
Profase
Ciri-ciri fase profase sebagai berikut :
Serat-serat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat, terkondensasi menjadi kromosom diskret yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
Nukleolus lenyap
Gelendong mitotik mulai terbentuk. Gelendong
ini terdiri atas sentrsom dan mikrotubulus yang menjulur dari sentrosom.
Sentrosom-sentrosom bergerak saling menjauhi, tampaknya didorong oleh mikrotubulus yang memanjang di antaranya.
c.
Prometafase
Ciri-ciri fase prometafase sebagai berikut :
(4)
Mikrotubulus yang menjulur dari masing-masing sentrosom kini dapat memasuki wilayah nukleus.
Kromosom menjadi semakin terkondensasi
Masing-masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki kinetokor, struktur protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer.
Beberapa mikrotubulus melekat pada kinetokor menjadi mikrotubulus kinetokor.
Mikrotubulus nonkinetokor berinteraksi dengan sejenisnya yang berasal dari kutub gelendong yang bersebrangan
d. Metafase
Ciri-ciri fase metafase sebagai berikut :
Merupakan tahap mitosis yang paling lama, seringkali berlangsung sekitar 20 menit.
Sentrosom kini berada pada kutub-kutub sel yang bersebrangan.
Kromosom berjejer pada lempeng metafase, bidang khayal yang berada di pertengahan jarak antara kedua kutub gelendong. Sentromer-sentromer kromosom berada di lempeng metafase.
Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus kinetokor yang berasal dari kutub yang bersebrangan.
e.
Anafase
(5)
Merupakan tahap mitosis yang paling pendek, seringkali berlangsung hanya beberapa menit.
Anafase di mulai ketika protein kohesin terbelah. Ini memungkinkan kedua kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba. Setiap kromatid pun menjadi satu kromosom utuh.
Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak menuju ujung-ujung sel yang berlawanan saat mikrotubulus kinetokor memendek. Karena mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer terlebih dahulu.
Sel memanjang saat mikrotubulus nonkinetokor memanjang.
Pada akhir anafase, kedua ujung sel memilki koleksi kromosom yang sama dan lengkap.
f.
Telofase
Ciri-ciri fase telofase sebagai berikut :
Dua nukleus anakan terbentuk dalam sel.
Selaput nukleus muncul dari fragmen-fragmen selaput nukleus sel induk dan bagian-bagaian lain dari sistem
endomembran.
Nukleolus muncul kembali.
Kromosom menjadi kurang terkondensasi
Mitosis, pembelahan satu nukleus menjadi nukleus yang identik secara genetik, sekarang sudah selesai.
d. Tempat terjadinya Sel somatik. e. Hasil akhir
(6)
4 sel anak yang mempunyai kandungan genetik dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya (diploid).
5. Pembelahan MEIOSIS a. Tujuan
● mengurangi jumlah kromosom (mereduksi)
● membentuk sel-sel kelamin (ovum, sperma, megaspora, mikrospora) dan spora.
● reduksi bertujuan untuk membentuk hasil zygot dari pertemuan dua sel kelamin yang selalu sama dengan individu yang ada /individu sebelumnya
b. Fase-fase pembelahan
● Meosis I = Profase I –> Metafase I –> Anafase I –> Telofase I
● Meiosis II = Profase II –> Metafase II –> Anafase II –> Telofase II
c. Perubahan yang menonjol pada masing-masing fase MEIOSIS I 1) Profase I
Profase I terdiri atas beberapa tahap berikut a) Leptonema (Leptoten)
Terlihat benang-benang halus di bagian inti sel dan mulai terbentuk kromosom. b) Zigonema (Zigoten)
(1) Pembentukan kembaran kromosom (geminus).
(2) Kromosom homolog yang berpasangan disebut bivalen, sedangkan peristiwa berpasangannya antarkromosom homolog dinamakan sinapsis.
c) Pakinema (Pakiten)
Geminus (kembaran kromosom) terbentuk secara sempurna. d) Diplonema (Diploten)
(1) Kromosom membelah membujur sehingga setiap kelompok sinapsis terbentuk empat kromatid dan letaknya saling menjauh. Namun, pada titik-titik tertentu masih ada hubungan disebut kiasma. Adanya kiasma ini memungkinkan terjadinya pindah silang (crossing over).
(2) Pasangan kromosom homolog memisahkan diri. e) Diakinesis
(1) Kromosom makin tebal.
(2) Geminus menyebar di sepanjang inti. 2) Metafase I
(7)
Pada metafase I terjadi tahap-tahap berikut ini a) Dinding inti dan nukleolus (anak inti) menghilang. b) Terbentuk benang-benang spindel.
c) Kromosom homolog (geminus) bergerak ke bidang ekuator dengan sentromer mengarah ke kutub.
3) Anafase I
Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub berlawanan tanpa pemisahan sentromer
4) Telofase I
Pada telofase I terjadi tahap-tahap berikut ini
a) Retikulum endoplasma membentuk membran inti di sekitar kelompok kromosom yang telah sampai di kutub pembelahan.
b) Membran inti dan anak inti (nukleolus) kembali terbentuk. c) Pembentukan membran plasma untuk memisahkan sel anakan. d) Terbentuk 2 sel anakan yang haploid (n).
MEIOSIS II 1) Profase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Pembelahan dua buah sentriol menjadi dua pasang sentriol baru. b) Setiap pasang sentriol bermigrasi ke arah kutub yang berlawanan. c) Mikrotubul membentuk spindel dan membran inti.
d) Nukleus lenyap, kromosom berubah menjadi kromatid. 2) Metafase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Spindel menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan. b) Kromatid tertarik ke bidang ekuator.
3) Anafase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Seluruh isi sel serta benang-benang spindel dari gelendong bertambah panjang. Bersamaan dengan itu sentromer membelah menjadi dua.
b) Kromatid yang berpasangan saling berpisah dan masing-masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
4) Telofase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Benang-benang kromatid yang telah sampai di kutub berubah menjadi benang-benang kromatin.
(8)
c) Pada bidang pembelahan terbentuk sekat yang membagi sitoplasma menjadi dua bagian.
d) Terbentuk 4 sel baru dengan jumlah kromosom ½ d. Tempat terjadinya
Di el kelamin, sel gonad e. Hasil akhir
● 1 Sel induk menjadi 4 sel anak
● 2 sel anak yang mempunyai kandungan genetik yang berbeda dengan sel induknya dan jumlah kromosom setengah dari sel induknya (haploid).
(9)
6.
PERBEDAAN MITOSIS MEIOSIS
a.) Metafase mitosis dan metafase 1 meiosis
Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris
Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 2 baris
b.) Metafase mitosis dan metafase 2 meiosis
Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris
Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris
c. ) Anafase mitosis dan anafase 1 meiosis
Memisahkan kromatid saudara
Memisahkan pasangan kromosom homolog d.) Anafase mitosis dan
anafase II meiosis
Memisahkan kromatid saudara
Memisahkan kromatid saudara
e.) Metfase I dan metafe II
-Meiosis I : Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 2 baris
Meiosis II : Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris
f.) Anafase I dan II
-Meiosis I : Memisahkan pasangan kromosom homolg
Meiosis II : Memisahkan kromatid saudara
(10)
7.
NO Perbedaan Spermatogenesis Oogenesis
1 Tempat terjadinya Testis Ovarium
2 Jumlah sel anakan
Empat sel
spermatozoa yang semuanya
fungsional
Satu sel ovum yang fungsional dan tiga sel bada polat yang tidak fungsional (berukuran kecil)
3 Kromosom seks sel anakan X dan Y X
4 Waktu terjadinya dalam tubuh
Sejak masa pubeertas hingga selama hidupnya jika kondisinya mendukung
Dimulai sejak embrio sebelum lahir, setelah lahir, masa pubertas, hingga masa produktif sebelum menopause
(1)
Merupakan tahap mitosis yang paling pendek, seringkali berlangsung hanya beberapa menit.
Anafase di mulai ketika protein kohesin terbelah. Ini memungkinkan kedua kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba. Setiap kromatid pun menjadi satu kromosom utuh.
Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak menuju ujung-ujung sel yang berlawanan saat mikrotubulus kinetokor memendek. Karena mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer terlebih dahulu.
Sel memanjang saat mikrotubulus nonkinetokor memanjang.
Pada akhir anafase, kedua ujung sel memilki koleksi kromosom yang sama dan lengkap.
f.
Telofase
Ciri-ciri fase telofase sebagai berikut :
Dua nukleus anakan terbentuk dalam sel.
Selaput nukleus muncul dari fragmen-fragmen selaput nukleus sel induk dan bagian-bagaian lain dari sistem
endomembran.
Nukleolus muncul kembali.
Kromosom menjadi kurang terkondensasi
Mitosis, pembelahan satu nukleus menjadi nukleus yang identik secara genetik, sekarang sudah selesai.
d. Tempat terjadinya Sel somatik. e. Hasil akhir
(2)
4 sel anak yang mempunyai kandungan genetik dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya (diploid).
5. Pembelahan MEIOSIS a. Tujuan
● mengurangi jumlah kromosom (mereduksi)
● membentuk sel-sel kelamin (ovum, sperma, megaspora, mikrospora) dan spora.
● reduksi bertujuan untuk membentuk hasil zygot dari pertemuan dua sel kelamin yang selalu sama dengan individu yang ada /individu sebelumnya
b. Fase-fase pembelahan
● Meosis I = Profase I –> Metafase I –> Anafase I –> Telofase I
● Meiosis II = Profase II –> Metafase II –> Anafase II –> Telofase II
c. Perubahan yang menonjol pada masing-masing fase
MEIOSIS I 1) Profase I
Profase I terdiri atas beberapa tahap berikut a) Leptonema (Leptoten)
Terlihat benang-benang halus di bagian inti sel dan mulai terbentuk kromosom. b) Zigonema (Zigoten)
(1) Pembentukan kembaran kromosom (geminus).
(2) Kromosom homolog yang berpasangan disebut bivalen, sedangkan peristiwa berpasangannya antarkromosom homolog dinamakan sinapsis.
c) Pakinema (Pakiten)
Geminus (kembaran kromosom) terbentuk secara sempurna. d) Diplonema (Diploten)
(1) Kromosom membelah membujur sehingga setiap kelompok sinapsis terbentuk empat kromatid dan letaknya saling menjauh. Namun, pada titik-titik tertentu masih ada hubungan disebut kiasma. Adanya kiasma ini memungkinkan terjadinya pindah silang (crossing over).
(2) Pasangan kromosom homolog memisahkan diri. e) Diakinesis
(1) Kromosom makin tebal.
(2) Geminus menyebar di sepanjang inti.
(3)
Pada metafase I terjadi tahap-tahap berikut ini a) Dinding inti dan nukleolus (anak inti) menghilang. b) Terbentuk benang-benang spindel.
c) Kromosom homolog (geminus) bergerak ke bidang ekuator dengan sentromer mengarah ke kutub.
3) Anafase I
Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub berlawanan tanpa pemisahan sentromer
4) Telofase I
Pada telofase I terjadi tahap-tahap berikut ini
a) Retikulum endoplasma membentuk membran inti di sekitar kelompok kromosom yang telah sampai di kutub pembelahan.
b) Membran inti dan anak inti (nukleolus) kembali terbentuk. c) Pembentukan membran plasma untuk memisahkan sel anakan. d) Terbentuk 2 sel anakan yang haploid (n).
MEIOSIS II 1) Profase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Pembelahan dua buah sentriol menjadi dua pasang sentriol baru. b) Setiap pasang sentriol bermigrasi ke arah kutub yang berlawanan. c) Mikrotubul membentuk spindel dan membran inti.
d) Nukleus lenyap, kromosom berubah menjadi kromatid.
2) Metafase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Spindel menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan. b) Kromatid tertarik ke bidang ekuator.
3) Anafase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Seluruh isi sel serta benang-benang spindel dari gelendong bertambah panjang. Bersamaan dengan itu sentromer membelah menjadi dua.
b) Kromatid yang berpasangan saling berpisah dan masing-masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
4) Telofase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Benang-benang kromatid yang telah sampai di kutub berubah menjadi benang-benang kromatin.
(4)
c) Pada bidang pembelahan terbentuk sekat yang membagi sitoplasma menjadi dua bagian.
d) Terbentuk 4 sel baru dengan jumlah kromosom ½ d. Tempat terjadinya
Di el kelamin, sel gonad e. Hasil akhir
● 1 Sel induk menjadi 4 sel anak
● 2 sel anak yang mempunyai kandungan genetik yang berbeda dengan sel induknya dan jumlah kromosom setengah dari sel induknya (haploid).
(5)
6.
PERBEDAAN MITOSIS MEIOSIS
a.) Metafase mitosis dan metafase 1 meiosis
Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris
Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 2 baris
b.) Metafase mitosis dan metafase 2 meiosis
Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris
Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris
c. ) Anafase mitosis dan anafase 1 meiosis
Memisahkan kromatid saudara
Memisahkan pasangan kromosom homolog d.) Anafase mitosis dan
anafase II meiosis
Memisahkan kromatid saudara
Memisahkan kromatid saudara
e.) Metfase I dan metafe II
-Meiosis I : Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 2 baris
Meiosis II : Kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam 1 baris
f.) Anafase I dan II
-Meiosis I : Memisahkan pasangan kromosom homolg
Meiosis II : Memisahkan kromatid saudara
(6)
7.
NO Perbedaan Spermatogenesis Oogenesis
1 Tempat terjadinya Testis Ovarium
2 Jumlah sel anakan
Empat sel
spermatozoa yang semuanya
fungsional
Satu sel ovum yang fungsional dan tiga sel bada polat yang tidak fungsional (berukuran kecil)
3 Kromosom seks sel anakan X dan Y X
4 Waktu terjadinya dalam tubuh
Sejak masa pubeertas hingga selama hidupnya jika kondisinya mendukung
Dimulai sejak embrio sebelum lahir, setelah lahir, masa pubertas, hingga masa produktif sebelum menopause