Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Abad 21 menimbulkan persaingan antar sumber daya manusia terlebih dalam hal perolehan lapangan pekerjaan. Peningkatan kemampuan dan keterampilan bagi generasi muda calon tenaga kerja merupakan tanggung jawab dunia pendidikan. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses penyiapan SDM yang berkualitas, tangguh, dan terampil. Melalui pendidikan, akan diperoleh calon tenaga kerja yang berkualitas, produktif, dan mampu bersaing. Oleh karena itu, bidang pendidikan sudah seharusnya diterapkan suatu sistem pembelajaran yang mempersiapkan peserta didik untuk memperoleh survival skill yang berguna untuk kecakapan dalam pemenuhan hidupnya di masa mendatang. Survival skill merupakan suatu bentuk keterampilan yang berkelanjutan yang sudah dipupuk semenjak peserta didik masih dalam dunia pendidikan. Wagner 2008 menekankan delapansurvival skills yang memiliki nilai penting di era abad ke-21 yaitu: 1 communicationskills; 2 critical and creative thinking; 3 inquiryreasoning skills; 4 interpersonalskills; 5 multiculturalmultilingual literacy; 6 problem solving; 7 informationdigital literacy; dan 8 technological skills. Jika dicermati dari delapan kompetensi lulusan tersebut, keterampilan 1-6 merupakan soft skills, sedangkan keterampilan 7 dan 8 merupakan hard skills. Dengan demikian, survival skill dapat dikembangkan dengan memberikan dua keterampilan yaitu soft skill dan hard skill. Pengembangan soft skill dan hard skill didukung dengan penelitian di Harvard University yang menyatakan kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis hard skill saja, tetapi juga kemampuan mengelola diri dan orang lain soft skill. Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 oleh hard skill dan sisanya 80 oleh soft skill. Penelitian ini juga didukung oleh hasil survei pusat kurikulum depdiknas yang menyatakan kunci kesuksesan adalah 80 mindset dan 2 20 technical skill. Namun, dalam hal pengembangan aspek softskills dan hard skill, pembelajaran di kelas belum mengalokasikan dengan porsi yang memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem pembelajaran untuk mengembangkan soft skills dan hard skill. Sistem pembelajaran yang kontekstual dan mengedepankan penemuan konsep secara mandiri akan mempermudah pengembangkan soft skills dan hard skill. Hal tersebut sejalan dengan hakikat pembelajaran fisika sebagai salah satu dari Ilmu Pengetahuan Alam IPA yang menekankan pada penguasaan kumpulan pengetahuan fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip dan proses penemuan.Konsep sebagai produk harus diperoleh melalui kegiatan yang mengembangkan keterampilan proses. Oleh karena itu dibutuhkan suatu asesmen yang dapat menilai secara utuh aspek produk dan aspek proses dalam pembelajaran. Asesmen kinerja adalah suatu prosedur untuk menilai aspek produk dan proses dalam pembelajaran karena menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauhmana materi yang telah dipelajari peserta didik. Asesmen kinerja mensyaratkan peserta didik dalam menyelesaikan tugas-tugas kinerjanya menggunakan pengetahuan dan keterampilannya yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan, tindakan atau kinerja. Penerapan asesmen kinerja membutuhkan suatu pendekatan yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengasah soft skill dan hard skill. Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan STEM Science, Technology, Engineering, and Mathematics. Integrasi literasi STEM dalam pembelajaran fisika membawa fisika pada hakikat kontekstual.Science dimaknai sebagai ilmu pengetahuan yaitu fisika sebagai ilmu alam yang konsepnya dapat diterapkan dalam kehidupan dengan penggunaan technology dalam proses penemuan konsep, engineering sebagai proyek fisika dalam bentuk alat sederhana, dan mathematics membantu penguasaan konsep dalam hal perhitungan. Dengan demikian, penerapan asesmen kinerja berbasis STEMdiharapkan mampu meningkatkan soft skill dan hard skill peserta didik. 4

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN ASESMEN UNTUK MENGUKUR PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMA.

3 12 44

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI FLUIDA DINAMIS PESERTA DIDIK SMA.

1 12 249

“Pengembangan Media Pembelajaran Majalah Fisika PhysicsMagz Berbasis Clenovio Apps untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik SMA”.

2 38 596

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X.

3 30 417

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SIBI PADA MATERI KALOR SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK TUNARUNGU.

0 0 2

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SIBI PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU.

0 0 3

Pengembangan Model Pembelajaran Fisika berbasis Malcom’s Modeling Method untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Peserta Didik.

1 6 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, SCIENCE PROCESS SKILLS DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK SMA.

0 0 2

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA.

0 0 1

Analisis Karakteristik Kemampuan Penalaran Peserta Didik Pada Pembelajaran Fisika SMA Sebagai Tahap Investigasi Awal Untuk Pengembangan Asesmen Penalaran - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 20