KEKONVERGENAN DARI SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR ORDE PERTAMA DENGAN TEOREMA PICARD’S

KEKONVERGENAN DARI SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL
LINEAR ORDE PERTAMA DENGAN TEOREMA PICARD’S
(Skripsi)

oleh:
WINDAYANTI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

ABSTRAK

KEKONVERGENAN DARI SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL
LINEAR ORDE PERTAMA DENGAN TEOREMA PICARD’S
OLEH
WINDAYANTI
Persamaan diferensial linear adalah persamaan diferensial yang variabel-variabel
terikat dan turunannya paling tinggi berpangkat satu dan tidak terdapat fungsi
transenden dalam bentuk peubah tak bebas. Metode yang digunakan dalam

penyelesaiaan persamaan diferensial linear orde pertama
(
) dan
menggunakan iterasi Picard, syarat Lipschitz dan Kekonvergenan.

Kata Kunci : Persamaan Diferensial, Masalah nilai awal, iterasi Picard, syarat
Lipschitz.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tatakarya pada tanggal 14 Desember 1992, sebagai anak
pertama dari dua bersaudara, putri pasangan Bapak Warsino dan Ibu Sariyanti.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Al Munawaroh Tatakarya pada tahun 1998,
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 02 Tatakarya pada
tahun 2005, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP
Negeri 1 Abung Surakarta pada tahun 2008, Pendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA) diselesaikan di SMA Negeri Abung Semuli pada tahun 2011.

Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Matematika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur
Ujian Masuk Lokal. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah bergabung di
Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) yang diamanahkan menjadi
anggota biro kesekretariatan periode 2012-2013 dan dilanjutkan menjadi anggota
bidang keilmuan periode 2013-2014. Pada tahun 2012 penulis mengikuti Karya
Wisata Ilmiah (KWI) di Desa Sukabanjar, Kecamatan Kota Agung Timur,
Kabupaten Pesawaran. Pada tahun 2014 penulis melaksanakan Kerja Praktek (KP)
di Badan Pusat Statistik Kota Metro. Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik di Dusun Gunung Sari, Desa Mulyo Sari, Kecamatan Padang
Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung pada tahun 2014.

MOTO

Bara g siapa ya g menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki
ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib
baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki keduanya maka
wajib bagi ya e iliki il u.
(HR. Turmudzi)

Ja ga

udah berputus ada jika menghadapi kesulitan, karena setiap tetes air
huja ya g jer ih berasal dari gu pala gu pala awa ya g gelap.
(windayanti)

ja ga berpura – pura jika tidak a pu, berterus tera g itu lebih baik
(windayanti)

padi se aki berisi se aki
(pribahasa)

eru duk

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada Bapak dan Mamak tercinta yang
dengan tulus memberi cinta, doa, semangat, dan pengorbanan untuk ananda
dalam menyelesaiakan skripsi ini. Serta adikku Puji Asriani tercinta.

Keluarga Besarku tercinta


Dosen Pembimbing dan Penguji yang sangat berjasa dan Almamater tercinta
Universitas Lampung.

SANWACANA
Alhamdulillahi robbil’alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “ Kekonvergenan Dari Solusi
Persamaan Diferensial Linear Orde Pertama Dengan Teorema Picard’s”.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW yang di harapkan safaatnya di yaumil akhir.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Dorrah Azis, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah sabar
membimbing penulis dan memberikan saran serta nasehat-nasehat sehingga
bisa menyelesaikan skripsi ini.
2.

Bapak Drs.Tiryono Ruby, M.Sc.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing II serta
Ketua Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Lampung yang telah

memberikan bimbing, saran dan nasehat-nasehat dalam menyelesaikan skripsi
ini.

3. Bapak Agus Sutrisno, M.Si. selaku Dose Penguji, yang telah memberikan
saran yang membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ibu Dian
Kurniasari, S.Si., M.Si., selaku Pembimbing Akademik.

4. Bapak Prof. Suharso, Ph.D., selaku Dekan FMIPA Universitas Lampung.
5. Seluruh dosen dan staff Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung.
6. Bapak dan Mamak serta adikku Puji Asriani tercinta yang telah memberi
dukungan , semangat, do’a, dan kasih sayang yang tulus untuk penulis.
7.

Mbah dan Mbok tercinta Keluarga besarku yang telah memberikan semangat
dan motovasi.

8. Adik sepupu Wahyu, Yusuf, Faris, Susi dan Reni yang telah memberi
semangat dan motivasi.
9. Anis, Yeni, Nafisah, Sabrina, Arista, Rusmi, dan Ita yang telah memberi
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Helmi, dan Wesly yang telah memberi masukan dan saran untuk
menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman jurusan Matematika angkatan 2011 yang memberi semangat
untuk penyelesaian skripsi ini.
12. Iis Sugiarti dan Agus yang telah memberi semangat serta motivasi.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan.

Bandar Lampung,
Penulis,

Windayanti

Maret 2015

DAFTAR ISI

Halaman
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................


1

A.

Latar Belakang ..............................................................................

1

B.

Rumusan Masalah .........................................................................

3

C.

Batasan Masalah ............................................................................

3


D.

Tujuan Penelitian ...........................................................................

4

E.

Manfaat Penelitian .........................................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................

5

A.

Persamaan Diferensial ....................................................................


5

B.

Persamaan Diferensial Biasa .........................................................

6

C.

Persamaan Diferensial Linear ........................................................

8

D.

Persamaan Diferensial Non Linear ..............................................

10


E.

Masalah Nilai Awal (MNA) ..........................................................

10

F.

Barisan dan Deret ...........................................................................

12

G.

Kriteria Kekonvergenan .................................................................

13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................


17

A.

Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................

17

B.

Metodologi Penelitian ....................................................................

17

Halaman
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................

19

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .....................................................

29

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mengalami perkembangan secara
terus-menerus dari tahun ke tahun, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan
matematika maka akan mempermudah dalam menyelesaikan suatu permasalahan
pada bidang sains khususnya diferensial.
Turunan atau disebut dengan “differensial” memiliki penerapan dalam semua
bidang sains. Di bidang fisika, turunan dari perpindahan terhadap waktu adalah
kecepatan benda, dan turunan kecepatan terhadap waktu adalah percepatan.
Di bidang kimia, laju dari reaksi kimia adalah suatu turunan. Dalam bidang riset
operasi, turunan merupakan cara paling efisien dalam memindahkan bahan dan
mendisain pabrik. Dan permasalahan-permasalahan lainnya yang terjadi yang
berhubungan dengan ilmu matematika.

Persamaan ini diperkenalkan pertama kali oleh Leibniz pada tahun 1676.
Persamaan deferensial sering muncul dalam model matematika yang
menggambarkan suatu permasalahan. Sehingga , Persamaan diferensial
merupakan suatu persamaan yang memuat variable bebas, variable tak bebas, dan
derivative-derivatif dari variable tak bebas terhadap variable bebas. Persamaan
diferensial dilihat dari bentuk fungsi atau pangkatnya dibedakan menjadi dua,

yaitu persamaan diferensial linear dan persamaan diferensial non linear.
Persamaan diferensial linear adalah persamaan diferensial yang variabel-variabel
terikat dan turunannya paling tinggi berpangkat satu dan tidak terdapat fungsi
transenden dalam bentuk peubah tak bebas, serta an(x) adalah fungsi kontinu.
Persamaan diferensial non linear adalah jika F tidak berbentuk polinom dalam
y, y’, … , y (m) dan F tidak berbentuk polinom berpangkat lebih dari 2 dalam
y, y’ ,…, y(m).
Metode yang digunakan dalam penyelesaian persamaan diferensial linear orde
pertama ini yaitu menggunakan teorema Picard dan syarat Lipschitz. Dengan
menggunakan teorema Picard’s persamaan diferensial linear orde pertama harus
menggunakan masalah nilai awal
teorema Picard’s maka persamaan

. Dalam menggunakan
akan membentuk

suatu deret dari suatu iterasi Picard.

y(x) =
y1(x) =
y2(x) =
y3(x) =
y4(x) =
y5(x) =
y6(x) =



,













2

yn(x) =
yn+1(x) =





Kemudian dalam metode iterasi Picard deret ke ( n+1) ini akan didapat
persamaan
yn+1(x) =



dan didapat barisan hampiran :
,

,...

Sehingga dalam persamaan diferensial yang berbentuk deret tersebut apakah
konvergen atau tidak. Pengujian suatu deret tersebut menggunakan syarat
Lipschitz. Jika syarat Lipschitz terpenuhi maka memperoleh bentuk umumnya.
Kemudian dari bentuk umum yang di peroleh dari syarat Lipschitz uji
menggunakan kriteria kekonvergesi. Penulis menggunakan salah satu untuk
kriteria kekonvergenan yaitu deret mutlak

B.

|

|

|

|

.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penulisan ini adalah
mununjukan apakah penyelesaian tersebut konvergen atau divergen dengan
menggunakan persamaan diferensial linear orde pertama pada teorema Picard’s.

C.

Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada penyelesaian persamaan diferensial linear dengan orde
pertama dengan menggunakan masalah nilai awal.

3

D.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyelesaian suatu persamaan
diferensial linear orde pertama dan melihat kekonvergenan dari penyelesaian
persamaan diferensial linear orde pertama dengan menggunakan teorema Picard’s.

E.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah mengetahui kekonvergenan dari persamaan
diferensial linear orde pertama menggunakan iterasi Picard dalam bentuk barisan
hampiran.

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Persamaan Diferensial

Definisi 2.1 Persamaan diferensial
Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat variabel bebas, variabel
tak bebas, dan derivatif-derivatif dari variabel tak bebas terhadap variabel bebas-n
(Marwan dan Said, 2009).

Contoh persamaan diferensial :
y’ + xy = 3
y” + 5y’ + 6y = cos x
y” = ( 1 + y’2) (x2 + y2)

Dari contoh di atas fungsi yang tak diketahui dinyatakan dengan y dan dianggap
sebagai fungsi satu peubah bebas x, yaitu y = y(x).

Menurut peubah bebas, persamaan differensial dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu persamaan differensial biasa dan parsial sedangkan persamaan
differensial dilihat dari bentuk fungsi atau pangkatnya juga dibedakan menjadi
dua yaitu persamaan differensial linear dan persamaan differensial non linear
(Marwan dan Said, 2009).

B.

Persamaan Diferensial Biasa

Definisi 2.2 Persamaan Differensial Biasa
Persamaan diferensial yang mempunyai turunan hanya tergantung pada satu
variabel bebas, maka persamaan diferensial tersebut dikatakan persamaan
diferensial biasa. (Marwan dan Said, 2009).

Contoh:

x

+

- xy = 0

contoh tersebut merupakan persamaan diferensial biasa, karena vareabel tak bebas
y hanya bergantung pada variable bebas x.

Definisi 2.3
Suatu persamaan diferensial biasa orde-n adalah suatu persamaan yang dapat
ditulis dalam bentuk:

6

Persamaan di atas menyatakan hubungan antara peubah bebas x, fungsi u dan
turunanya u’, u”, u”’, …un . untuk selanjutnya akan digunakan variabel y sebagai
, sehingga dapat ditulis dalam bentuk :
(Marwan dan Said, 2009).

Definisi 2.4 Persamaan Diferensial Biasa Orde Pertama
Suatu persamaan diferensial biasa orde pertama adalah persamaan yang memuat
satu variabel bebas, biasanya dinamakan x, satu variabel tak bebas dinamakan y,
dan derivative

. Suatu persamaan diferensial biasa orde pertama dapat

dinyatakan dalam bentuk:
Dengan

.

adalah fungsi kontinu pada x dan y.

Secara umum, persamaan diferensial linier orde pertama mempunyai bentuk
umum :

dengan p dan g adalah fungsi kontinu pada interval
( Panggabean, 2008).

Berikut ini diberikan pengertian order dan derajat persamaan diferensial
Definisi 2.5 Tingkat (order)
Persamaan diferensial adalah tingkat tertinggi dari derivatif yang terdapat dalam
persaman diferensial.

Definisi 2.6 Derajat (degree)
Persamaan diferensial adalah pangkat tertinggi dari derivatif tingkat tertinggi yang
terdapat dalam persamaan diferensial.

7

Contoh :
+5
-2(
(

)4 +
-

+ 6y – cos x = 0 ;

persamaan diferensial orde 2 derajat 1.

)3 + 3y – sin x = 0 ;
+ 2y = 0 ;
- 3y = 0 ;

persamaan diferensial orde 2 derajat 1.

persamaan diferensial orde 2 derrajat 4.
persamaan diferensial orde 3 derajat 2.

Notasi y’ , y’’ , y’’’ , y (4) , … , y (n) dapat digunakan untuk menyatakan berturut –
turut derivative pertama, kedua, ketiga, …, dan derivative ke-n. Dari variable tak
bebas y terhadap suatu variable bebas.

Contoh :

-2
t2

+ 3y = 0
+t

+ 2y = sin t

atau dapat ditulis :
y” – 2y’ + 3y = 0
t2 y” + ty’ + 2y = sin t (Marwan dan Said, 2009).

C.

Persamaan Diferensial Linear

Definisi 2.7 Persamaan Differensial Linear
Sebuah persamaan differensial termasuk persamaan diferensial linier jika
memenuhi dua hal berikut:

8

a. Variabel-variabel terikat dan turunannya paling tinggi berpangkat satu dan tidak
terdapat fungsi transenden dalam bentuk peubah tak bebas, serta an(x) adalah
fungsi kontinu.
b. Tidak mengandung bentuk perkalian antara sebuah variabel terikat dengan
variabel terikat lainnya, atau turunan yang satu dengan turunan lainnya, atau
variabel terikat dengan sebuah turunan (Marwan dan Said, 2009).

Jadi istilah linear berkaitan dengan kenyataan bahwa tiap suku dalam persamaan
diferensial itu, peubah-peubah y, y', , yn berderajat satu atau nol.

Bentuk umum persamaan differensial linear orde-n adalah:
an (x) yn + an-1 (x) yn-1 + … + a1(x)y’ + a0(x)y = f(x)
dimana a0 , a1 ,…, an , f merupakan fungsi dari x.
Contoh :

1.
2.
3.
4.
(Ladas,1988).

9

D.

Persamaan Differensial Non Linear

Definisi 2.8 Persamaan Differensial Non Linear
Persamaan differensial yang bukan persamaan differensial linier (Pamuntjak dan
Santosa, 1990).
Dengan demikian persamaan differensial F( x, y’, …, y(m)) = 0 adalah persamaan
differensial tak linier, jika salah satu dari berikut dipenuhi oleh F :
-

F tidak berbentuk polinom dalam y, y’ , , y (m)

-

F tidak berbentuk polinom berpangkat lebih dari 2 dalam y, y’ , , y (m)

Contoh :
1. yy’ + xy’’ = 0 ; persamaan diferensial tak linier karena
F(x, y, y’, y’’) = yy’ + xy’’ polinom berbangkat dua dalam y, y’, y’’.
+ cos

2. sin xy
y,

E.

= 0 ; tak linier karena F tak berbentuk polinom dalam

. (Pamuntjak dan Santosa, 1990).

,

Masalah Nilai Awal (MNA)

Definisi 2.9 Masalah nilai awal suatu masalah yang melibatkan satu atau lebih
fungsi yang tidak diketahui beserta turunannya dalam sebuah persamaan yang
memenuhi syarat awal yang diberikan.
Dengan definisi di atas, MNA untuk sistem persamaan diferensial orde pertama
diberikan dalam bentuk berikut ini
(

)

pada interval

10

(

Persamaan

)

pada interval

akan mempunyai

penyelesaian tunggal jika fungsi F memenuhi syarat Lipschitz.
Teorema 2.1
(

Jika persamaan

)

pada interval

dan F

memenuhi syarat Lipschitz yaitu ada sebuah konstanta k sedemikian sehingga
|

|
Untuk semua

dan semua

|

|

, kemudian ada fungsi y(x) yang

terdiferensial dan kontinu sedemikian hingga
(

)
( Joseph, 2008).

dengan syarat awal,

Iterasi Picard untuk masalah nilai awal
Secara umum, permasalahan persamaan diferensial selalu melibatkan masalah
nilai awal, yang dapat ditulis sebagai berikut:
(

)

Dengan kondisi awalnya

dapat disebut sebagai masalah nilai awal.

Metode iterasi Picard digunakan untuk penyelesaian secara hampiran persamaan
diferensial dengan nilai awal.
(

)

(2.1)

Dua ide yang mendasari metode ini. Pertama Integrasikan ke dua sisi (2.1)
diperoleh y(x) =



(2.2)

11

Kemudian dalam metode iterasi Picard ini akan didapat persamaan pada interval

y1(x) =
y2(x) =
y3(x) =
y4(x) =
y5(x) =











y6(x) =



yn(x) =



yn+1(x) =



(2.3)

( Joseph, 2008).

F.

Barisan dan Deret

Definisi 2.10 Barisan
Barisan adalah himpunan dari bilangan u1, u2, u3, … , un. dengan susunan aturan yang
pasti.

Contoh:
Barisan (xn ) dengan (xn ) =
(xn ) =

.
(Wikaria, 2007).

12

Definisi 2.11 Deret Tak hingga
Jka (un) suatu barisan dan

maka deret (

disebut deret tak hingga.
Bilangan – bilangan

disebut jumlah parsial deret tak hingga

yang didefinisikan dengan,
u1

Deter tak hingga ∑

dan mempunyai jumlah S, apabila barisan
konvergen menuju S.

jumlah-jumlah parsial
Apabila

, maka deret divergen (tidak memiliki jumlah) (Purcell,

1987).

G.

Kriteria Konvergensi

Untuk menyelidiki konvergensi suatu deret dapat dilakukuan dengan menguju
(test) terhadap dirinya sendiri “ kriteria konvergensi” atau “test konvergensi”.
Definisi 2.12 Tes Rasio
Andaikan ∑

i. Jika

sebuah deret yang sukunya positif dan andaikan

deret konvergen

13

ii. Jika

deret divergen

iii. Jika

pengujian ini tidak memberikan kepastian.

Bukti :
Oleh karena

, maka

seperti deret geometri dengan pembanding
apabila hasil bagi
i. Oleh karena
misalnya r = (

; ini berarti bahwa deret ini
Deret geometri akan konvergen

dan divergen apabila hasilbagi
, dapat dipilih bilangan r sehingga

,

Kemudian pilih N sehingga untuk
.

Maka :

Oleh karena itu

deret geometri dengan

,

maka deter ini akan konvergen.
ii. Andikan

, maka ada N sedemikian sehingga

untuk semu

Jadi

14

Jadi

untuk semua

, yang berarti bahwa

tidak

mungkin sama dengan nol. Maka uji cob suku-n, deret ∑
iii. Diketahui jika ∑ divergen sedangkan ∑

konvergen. Untuk deret yng

pertama,

Untuk deret kedua,

Jadi, uji hasilbagi ini tidak dapat membedakan deret yang konvergen dengan deret
yang divergen apabila

(William, 1972).

Definisi 2.13 Deret berselang seling
Berganti tanda secara teratur positif-negatif.

Jika deret ∑
i.

konvergen bila terpenuhi:

Barisan

monoton turun, maksudnya

ii.
(Wikaria, 2007).

Definisi 2.14 Konvergen Mutlak
Deret ∑

dinamakan konvergen mutlak jika hanya jika deret ∑ |

Missal, ∑

sebuah deret yang sukunya positif dan andaikan

konvergen.

|

|

|

|

|
15

i.

Jika

deret divergen

ii.

Jika

deret konvergen

iii.

Jika

pengujian ini tidak memberikan kepastian.

(Wikaria, 2007).

16

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di Jurusan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lampung.

B.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur.
Studi literatur yaitu melakukan penelusuran dengan penelaahan terhadap beberapa
literatur yang mempunyai relevansi dengan topik pembahasan.

Langkah umum dalam penulisan ini adalah:
a.

Merumuskan masalah

b.

Mengumpulkan bahan atau sumber dan informasi dengan cara membaca dan
memahami literatur yang berkaitan dengan teorema Picard dan sistem
persamaan differensial biasa linear orde pertama.

c.

Setelah mempelajari teorema Picard’s dan sistem persamaan differensial
linear, langkah selanjutnya melakukan dan menguraikan pembahasan
penyelesaian sistem persamaan differensial linear menggunakan iterasi
Picard .

d.

Dari hasil iterasi Picard yang berbentuk deret, uji bentuk deret dengan
teorema Lipschitz

e.

Dari teorema Lipschit diperoleh bentuk umumnya dan uji lagi dengan
kriteria kekonvergenan.

f.

Kemudian memberikan contoh dan penyelesaiannya dari sistem persamaan
differensial linear dengan menggunakan masalah nilai awal pada iterasi
Picard’s.

18

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A.

SIMPULAN

Kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab IV, yaitu dari permasalahan
persamaan diferensial linear orde pertama dengan masalah nilai awal
menggunakan iterasi Picard terbentuk suatu deret dan memenuhi syarat lipschitz
|

|

|

|

selalu konvergen. Karena teorema Picard menjamin kekonvergenan dari
Persamaan Diferensial Linear Orde Pertama.
C.

SARAN

Penelitian ini hanya menggunakan persamaan diferensial linear orde pertama,
untuk penelitian selanjutnya penulis mengharapkan pembaca dapat meneruskan
dalam persamaan diferensial linear orde dua sampai orde tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Finizio, N. dan G. Ladas. 1988. Persamaan Diferensial Biasa Dengan Penerapan
Modern. Erlangga. Bandung.
Gazali, Wikaria dan Soedadyatmodjo. 2007. Kalkulus. Edisi ke-2. Graham Ilmu.
Yogyakarta.
Linear Algebra and Series. New York and London. Academic Press, INC.
Marwan dan Munzir, Said. 2009. Persamaan diferensial. Ed. Ke-1. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Panggabean.A.B . 2008. Kakulus. Yogyakartia.
Purcell,J. And Verberg, D.1992. Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2. Erlangga.
Jakarta.
Purcell,J. And Verberg, D. 2003. Calculus. Prentice Hall Inc., New Jersey, USA.
Trench, William F and Bernard Kolman. 1972. Multivariable Calculus with
Wuscat, Joseph. 2008. Journal: Ordinary Differential Equation.