Perilaku wirausaha secara sosial dan lingkungan Perilaku wirausaha dalam pekerjaan

24 kesalahannya di masa lalu serta dapat mengintegrasi dengan masyarakat setelah narapidana keluar dari Lapas. Dalam proses pembinaan narapidana, seorang pembina memiliki peran yang penting. Pembina adalah pegawai pemasyarakatan yang melakukan pembinaan secara langsung terhadap narapidana. Selain itu pembina juga merupakan orang yang terdiri dari perorangan, kelompok atau organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung ikut mendukung atau memberi motivasi kepada narapidanaDepartemen Kehakiman dan HAM RI; 2004:55 Berdasarkan pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan narapidana adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pembina kepada narapidana melalui kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki akhlaknya agar menajdi manusia yang lebih baik. c. Pembinaan Narapidana melalui Soft Skill dan Hard Skill Pembinaan di Lapas Kelas IIB dilakukan dengan tujuan agar para narapidana memiliki perubahan tingkah laku yang baik. Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Sleman merupakan tempat pembinaan bagi narapidana dengan latar belakang kasus criminal yang terdesak kebutuhan ekonomi . Pembinaan yang dilaksanakan adalah pembinaan keterampilan wirausaha yang disebut bimbingan kerja . Untuk membentuk perilaku narapidana khususnya dalam membentuk perilaku wirausaha diperlukan pembinaan yang menggunakan dasar 25 Soft Skills dan Hard Skills. Soft Skill dan Hard Skill diperlukan dalam pembinaan agar mampu bersaing dengan SDM di lapangan. Berikut ini dijelaskan Soft Skill dan Hard Skill: Soft Skill merupakan keterampilan dan kecakapan hidup, baik diri sendiri, berkelompok, atau bermasyarakat serta dengan Sang Pencipta, seperti keterampilan berkomunikasi, keterampilan emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan berkelompok, memiliki etika dan moral, santun, dan keterampilan spiritual. Elfrindri dkk, 2011:67. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa soft skill merupakan keterampilan seseorang yang dapat dikembangkan untuk diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain dengan soft skill keberadaan seseorang akan terasa di hadapan orang lain maupun di masyarakat. Soft Skills merupakan keterampilan non teknis yang ada pada diri seseorang yang dapat dikembangkan untuk diri sendiri dan untuk berinteraksi dengan orang lain, keterampilan spiritual dan memiliki etika, moral, dan sopan santun dalam kaitannya dengan pembinaan narapidana soft skill mampu mengembalikan eksistensi narapidana dengan membangun kepercayaan diri sebagai bekal kelak ketika narapidana keluar. Pendapat lain juga diungkapkan, bahwa soft skill merupakan komplemen dari hard skills. Jenis keterampilan ini merupakan bagian