Rumusan Masalah Audit Internal Audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu

4 Dilihat dari kasus penelitian auditor internal di sektor publik Malaysia dan kasus yang ditemukan di Dinas-dinas kabupaten Semarang, terdapat kemiripan suatu permasalahan yang terjadi yaitu tentang kinerja pengawas yang dinilai kurang efektif. Maka hal ini yang melatarbelakangi penelitian lebih lanjut untuk pengawasan di Indonesia, khususnya pada inspektorat Kabupaten Semarang. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat persepsi dari Dinas-dinas selaku auditee terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Inspektorat sebagai auditor internal pada Pemerintahan Daerah dan dapat memberikan wawasan yang berguna tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas fungsi staf pengawas.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi Dinas-dinas tentang permasalahan yang dihadapi oleh Inspektorat dalam mengawasi Dinas-dinas di Kabupaten Semarang? 2. Bagaimana persepsi Dinas-dinas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas fungsi staf pengawas? 2. Telaah Teoritis

2.1. Audit Internal Audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu

organisasi, guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan guna memberikan saran-saran kepada manajemen Bambang, 1999. Sedangkan pengertian audit internal menurut IAI Ikatan Akuntan Indonesia dalam SPAP Standar Pelaporan Akuntan Publik adalah suatu aktivitas penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktivitas- aktivitas organisasi pemberi bantuan bagi manajemen. 1998; 322. Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa audit internal adalah: 1. Pemeriksaan dilakukan oleh karyawan dalam suatu perusahaan 2. Pemeriksa berfungsi sebagai staf pembantu manajemen 3. Pemeriksa harus bersifat independen 5 4. Pemeriksaan terhadap operasi dan pengendalian intern dilaksanakan untuk mendorong ketaatan pada kebijakan dan prosedur yang ditetapkan 5. Pemeriksaan terhadap berbagai aktivitas perusahaan secara terus menerus Tujuan dari audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut, auditor internal akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang sedang diperiksa Tugiman, 1997: 99. Adapun pemeriksaan intern disini bukan hanya kecermatan matematis, tetapi adalah manajemen kontrol. Begitu pula yang dikatakan Hiro Tugiman dalam standar professional audit internal, yaitu pemeriksaan yang memiliki kewajiban melaporkan aktivitas perusahaan pada tingkat manajemen. Peran dan tugas auditor internal yang tertulis dalam penelitian Angus, et. al, 2011 yang meneliti tentang efektivitas internal audit pada sektor publik di Nigeria adalah: 1. Auditor internal bertanggung jawab kepada manajemen dan dewan, dalam menyediakan informasi tentang kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal dan kualitas kinerja. 2. Auditor internal memastikan kepatuhan terhadap semua keuangan, personalia, pemberian pinjaman, pengolahan data, kebijakan dan prosedur administratif lainnya, serta ekonomi, efisiensi dan efektivitas tentang sumber daya yang digunakan. 3. Audit internal merupakan alat control manajemen utama untuk memberikan keyakinan kepada manajamen bahwa informasi keuangan diserahkan kepada manajemen untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang handal, akurat dan berdasarkan catatan yang handal dan dinyatakan untuk memberikan informasi tentang kekurangan dalam organisasi ataupun sistem pengendalian internal, serta menyoroti pratek manajemen yang memerlukan tindakan korektif. Tanggung jawab lainnya dari auditor internal adalah: 6 1. Untuk meninjau, mengevaluasi dan melaporkan kecukupan atau kerangka pengawasan keuangan yang ada di badan dan efisiensi dalam menjamin properti, kehati-hatian, kelengkapan dan keakuratan kegiatan instansi bersangkutan dan transaksi. 2. Untuk melaksanakan audit yang lengkap dan berkelanjutan dari rekening dan catatan pendapatan, pengeluaran, tanaman, toko-toko dan properti lainnya. 3. Untuk mengevaluasi apakah kinerja aktual dalam kerangka kontrol didirikan keuangan audit kepatuhan.

2.2. Audit Internal di Lembaga Pemerintahan