4.2 Pengujian Sistem
Pada tahapan ini dilakukan pengujian diantaranya pengujian load balancing yaitu pengujian mesin NDB, perpindahan migrasi
beban dan pengujian terhadap kinerja MySQL cluster. Dalam pengujian MySQL cluster akan dilihat dari segi kecepatan, beban
dan availabilitas dari web server.
4.2.1 Pengujian Load Balancing
Pengujian load balancing dilakukan untuk melihat node manakah yang melayani request dari user ketika terjadi banyak
request terhadap web server, serta apakah pembagian kerja atau penyamarataan kerja dari web server terhadap request dari user
sudah berjalan dengan baik. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan iftop yang merupakan salah satu aplikasi monitoring
jaringan untuk melihat traffic jaringan secara realtime. Pengujian dengan melihat jumlah paket yang lewat dari user
ke load balancing. Jika load balancing sudah bekerja dengan baik, maka setiap ada request dari user akan dialihkan ke masing-masing
web server node yang ada pada cluster. Sehingga user hanya melakukan request ke IP atau hostname dari balancer. Padahal yang
sebenarnya terjadi adalah balancer tidak mengerjakan request dari user, tetapi balancer hanya mengalihkan dan membaginya kepada
masing-masing web server node dalam cluster untuk dapat mengerjakan dan memberikan layanan yang diminta oleh user
melalui balancer.
Gambar 4.4 Capture dengan Iftop
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa balancer sudah bekerja dengan baik. Hal itu ditunjukkan dengan pembagian kerja kepada
node1 dan node2 secara merata. Terlihat dari tiga kolom paling kanan pada node1, disana ada 21,3Kb 14,2Kb 8,53Kb. Mulai dari
paling kiri, merupakan jumlah data yang diterima oleh node1 dalam selang waktu 2 detik yaitu sebanyak 21,3Kb. Kolom berikutnya
menunjukan data yang diterima dalam waktu 10 detik yaitu sebanyak 14,2Kb, dan yang terakhir dalam jangka waktu 40 detik
yaitu sebanyak 8,53Kb. Kemudian node2 juga terlihat hampir sama yaitu dalam selang waktu 2 detik yaitu sebanyak 21,2Kb. Kolom
berikutnya menunjukan data yang diterima dalam waktu 10 detik yaitu sebanyak 14,1Kb, dan yang terakhir dalam jangka waktu 40
detik yaitu sebanyak 8,61Kb.
4.2.2 Pengujian Kecepatan SpeedUp
Setelah bisa dipastikan bahwa mesin NDB dan storage server berjalan dengan baik, selanjutnya dilakukan pengujian web server
cluster. Pengujian web server cluster dilakukan secara bertahap, tahap pertama yakni dilakukan dengan satu web server web server
tunggal. Pengujian ini berfungsi untuk melihat kecepatan masing- masing web server dalam menangani request dari user. Tahap yang
kedua adalah dengan melakukan pengujian web server cluster, pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi
peningkatan kecepatan speedup terhadap request dari user. o
Web Server Tunggal
Pengujian ini dilakukan dengan simulasi menggunakan program yang mampu mengakses server dengan beberapa user
secara bersamaan. Pengujian ini dilakukan dengan melihat kecepatan pada salah satu web server node dengan menggunakan
bantuan aplikasi web server stress tool yang mampu melakukan pengujian dengan melihat kecepatan akses setiap user yang meminta
request kepada web server. Proses pengujian tersebut didapatkan
hasil seperti pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Perbandingan Web Server Tunggal
User No Bytes
kbits
1 16.093 14,35
2 16.093 32,64
3 14.630 13,7
4 17.556 260,04
5 16.093 56,14
6 16.093 13,68
7 16.093 14,63
8 16.093 143,43
9 16.093 63,6
10 16.093 435,29
11 16.093 16,42
12 17.556 62,23
13 16.093 13,26
14 17.556 480,66
15 16.093 32,36
16 16.093 36,98
17 16.093 399,39
18 14.630 18,47
19 16.093 530,55
20 14.630 13,92
Rata-rata 16.093 132,587
o Web Server Cluster
Pada tahap ini pengujiannya dilakukan hampir sama pada pengujian web server tunggal. Namun dalam melakukan pengujian
pengaksesan web sever akan dilakukan melalui load balancer http:www.sia.tunasharapan.edu
, sehingga load balancer akan langsung membagi beban request ke node-node yang ada dalam
cluster. Proses pengujian tersebut didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Perbandingan Web Server Cluster
User No Bytes
kbits
1 17.466 57,58
2 17.547 436,76
3 17.547 122,94
4 17.448 314,5
5 17.466 147,14
6 17.538 441,65
7 17.556 236,03
8 17.448 331,6
9 16.093 213,74
10 15.994 324,75
11 17.457 108,98
12 17.547 499,93
13 17.556 498,81
14 17.448 330,09
15 17.556 526,4
16 17.448 334,76
17 17.556 523,51
18 15.994 336,87
19 16.093 488,11
20 15.994 303,26
Rata-rata 17.137,6 328,8705
o Perbandingan Web Server Tunggal dan Cluster.
Tabel 4.3 Perbandingan Web Server Tunggal dan Cluster
Besar data Bytes Kecepatan kbits
Tunggal 16.093 132,587 Cluster
17.137,6 328,8705 Perbandingan
6,1 59,7
Tabel 4.3 dapat dilihat kelebihan apabila menggunakan web server cluster, dimana kecepatan untuk mengakses data sebesar
17.137,6 Bytes atau 17,13 Mb user bisa mengaksesnya dengan kecepatan 328,8705 kbs. Sedangkan pada web server tunggal
dengan data sebesar 16.093 Bytes atau 16,1 Mb user bisa mengaksesnya dengan kecepatan 132,587
kbs. Perbandingan yang ditampilkan dari hasil pengujian dengan selisih besar data yang
diakses sebesar 6,1 dengan beda kecepatan akses sebesar 59,7. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa dengan menggunakan
web server cluster, kecepatan dalam mengakses data lebih cepat dari pada mengunakan web server tunggal.
4.2.3 Pengujian Availabilitas Web Server