disebabkan kekuatan-kekuatan sosial di luar diri mereka. Pendekatan ini juga berpendapat, hingga derajat tertentu perilaku manusia dapat diramalkan, meskipun ramalan tersebut
tidak setepat ramalan perilaku alam. Dengan kata lain, hukum-hukum yang berlaku pada perilaku manusia bersifat mungkin probabilistik. Misalnya, kalau mahasiswa lebih rajin
belajar, mereka mungkin akan mendapatkan nilai lebih baik; kalau kita ramah kepada orang lain, orang lain mungkin akan ramah kepada kita; bila suami isteri sering
bertengkar, mereka mungkin akan bercerai.
2.5. Kelompok sosial dan organisasi sosial
1.5.1. Pengertian
Kita memahami bahwasanya manusia adalah makhluk sosial, karena itu manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya. Untuk melangsung-kan kehidupannya manusia
senantiasa hidup berkelompok.Ada kelom-pok berburu, kelompok tani, kelompok arisan, kelompok belajar, kelompok pecinta lingkungan hidup, dan lain-lain. Selanjutnya,
seseorang mungkin dilahirkan di rumah sakit, dididik di sekolah formal, mencari nafkah dengan bekerja di suatu perusahaan, mengadakan kegiatan sosial dengan aktif di organisasi
kemasyarakatan dan sebagainya diatur oleh institusiorganisasi tertentu. Dengan demikian, kehidupan manusia tidak lepas dari sosial kemasyarakatan yang dimanifestasikan dalam
kelompok sosial maupun organisasi sosial.Selanjutnya perlu kita bahas secara mendalam mengenai kelompok sosial dan organisasi sosial.
1. Kelompok Sosial
Pengertian kelompok sosial yang pertama adalah suatu sistem sosial yang terdiri dari sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam satu kegiatan
bersama. Tentunya perlu dipertajam lebih lanjut mengenai pengertian ini karena interaksi saja tidak cukup, karena dua orang saja sudah dapat membentuk kelompok.
Pengertian interaksi di sini haruslah diartikan sebagai interaksi tatap muka, di mana mereka terlibat dalam ruang dan waktu. Dari sinilah muncul pengertian kedua, yaitu
sejumlah orang yang mengadakan hubungan tatap muka secara berkala karena mempunyai tujuan dan sikap bersama; hubungan-hubungan yang diatur oleh norma-
norma; tindakan-tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kedudukan status dan
peranan role masing-masing dan antara orang-orang itu terdapat rasa ketergantungan satu sama lain.
2. Organisasi Sosial
Pengertian organisasi sosial menurut Amitai Etzioni organisasi adalah unit sosial pengelompokan manusia yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan
penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Etzioni menjelaskan umumnya organisasi ditandai ciri sebagai berikut : 1 pembagian kerja, kekuasaan,
dan tanggung jawab komunikasil; 2 ada satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi usaha-usaha organisasi serta mengarahkan organisasi dalam
mencapai tujuan; 3 ada pergantian tenaga kaderisasi bila ada individu yang tak mampu menjalankan tugas-tugas organisasi. Pengertian lainnya : organisasi adalah
suatu sistem sosial yang bersifat langgeng, formal, memiliki identitas kolektif yang tegas,
daftar anggotanya
terinci, dan
mempunyai sifat
hirarkis. Gagasan penting kedua dalam organisasi adalah adanya tujuan atau maksud
melakukan koordinasi. Selanjutnya, proses pelaksanaan tugas dapat berjalan efektif bila dilakukan terpadu terintegrasi yang dilaksa-nakan oleh anggota-anggotanya.
1.5.2. Klasifikasi