e. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SMPMTs dan SMAMASMKMAK yang menggunakan sistem satuan kredit
semester sks mengikuti aturan sebagai berikut.
Satu sks pada SMPMTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20
menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Satu sks pada SMAMASMKMAK terdiri atas: 45 menit tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan 25 menit kegiatan
mandiri tidak terstruktur.
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100. Kriteria ideal ketuntasan
untuk masing-masing indikator 75. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan
pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat terkait.
Sesuai dengan ketentuan PP 192005 Pasal 72 Ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah: a.
menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolahmadrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan d. lulus Ujian Nasional.
7. Peminatan
Peminatandilakukan pada kelas X SMAMASMKMAK. Peminatan untuk SMAMA meliputi: 1 Matematika dan Ilmu-ilmu Alam; 2 Ilmu-
ilmu Sosial; 3 Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya. Dengan tetap memperhatikan kemampuan satuan pendidikan, SMAMA didorong
untuk menyediakan 3 peminatan tersebut, sehingga memberikan kesempatan peserta didiknya untuk mulai menekuni bidang yang
99
Pedoman PPL Unnes 2015
diminatinya. Tidak ada batasan minimum jumlah peserta didik yang mengikuti pilihan tertentu, sehingga kelas peminatan tersebut dibuka.
Peminatan untuk SMKMAK bergantung pada program minat yang ditawarkan satuan pendidikan tersebut, yang diatur lebih lanjut oleh
direktorat terkait. Dari sisi peserta didik, peminatan paling tidak memperhatikan dua
aspek: minat peserta didik dan bakat peserta didik. Minat peserta didik diketahui melalui wawancara dengan peserta didik dan orang tuawali
peserta didik. Bakat peserta didik diketahui dengan tes bakat. Berdasarkan kedua hal tersebut, satuan pendidikan menempatkan peserta
didik pada kelompok minat tertentu. Penempatan peminatan ini dilakukan pada masa orientasi awal peserta didik.
Pindah peminatan dapat dilakukan sampai dengan pertengahan semester pertama, dengan memperhatikan permohonan orang tuawali peserta
didik, hasil belajar matapelajaran peminatan dalam kurun waktu tersebut, serta hasil konseling. Penambahan jam belajar kepada siswa yang pindah
peminatan diatur oleh satuan pendidikan.
8. Pendidikan Karakter, Kecakapan Hidup, Wirausaha, Anti Korupsi,
dan Lingkungan a.
Pendidikan karakter dilakukan secara terintegrasi pada kurikulum untuk SDMISDLB, SMPMTsSMPLB, SMAMA SMALB,
SMKMAK yang dicerminkan oleh aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada SKL dan KI. Yang dimaksud terintegrasi adalah
bahwa pendidikan karakter tidak diajarkan sebagai matapelajaran terpisah, akan tetapi dilatihkan dan diteladankan pada setiap
matapelajaran.
b. Kurikulum untuk SDMISDLB, SMPMTsSMPLB, SMAMA SMALB, SMKMAK memasukkan pendidikan kecakapan hidup,
yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, danatau kecakapan vokasional serta menjadi merupakan
bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran. Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan hard skills dan soft skills pada
setiap jenjang pendidikan.
c. Prinsip-prinsip dan implementasi jiwa wirausaha merupakan bagian
integral dari pendidikan semua matapelajaran pada Kurikulum untuk SDMISDLB, SMPMTsSMPLB, SMAMA SMALB,
SMKMAK.
d. Karakter jujur merupakan pondasi dari pendidikan antikorupsi. Penanaman karakter jujur dilakukan terintegrasi pada semua
matapelajaran pada Kurikulum untuk SDMISDLB,
SMPMTsSMPLB, SMAMA SMALB, SMKMAK. Pengetahuan