Spenbauer   meletakkan   dasar   pentingnya   kepemimpinan,   seperti   yang ditulis  Spanbaur,   1992  :  15  yaitu   :”   Komitmen   lebih   sekedar  ceramah  yang
diberikan   tentang   pentingnya   kualitas   di   sekolah   kita.   Peningkatan   kualitas. Komitmen   memerlukan   promosi   dan   perhatian   tentang   cara   baru   serta
memerlukan promosi dan perhatian tentang cara baru serta memerlukan kajian ulang yang konstan tentang setiap tindakan yang telah dilaksanakan”.
2.3 Tipe atau Gaya Kepemimpinan Kualitas dalam Pendidikan
Tipe atau gaya kepemimpinan adalah cara gaya seseorang melaksanakan suatu kepemimpinan, didalam kepemimpinan ada tiga unsur yang saling berkaitan
yaitu unsur manusia, unsur sarana dan unsur tujuan. Berbagai   gaya   atau   tipe   kepemimpinan   banyak   kita   jumpai   dalam
kehidupan   sehari   –   hari,   termasuk   disekolah.  Walaupun   pemimpin   pendidikan khususnya formal adalah pemimpin yang angkat secara langsung maupun melalui
pemilihan. 1 Kepemimpinan Yang Otokratis
Pemimpin   bertindak   sebagai   diktator   ,   pemimpin   adalah   pengerak   dan penguasa   kelompok.   Kewajiban   bawahan   atau   anggota   –   anggotanya
hanyalah   mengikuti   dan   menjalankan,   tidak   boleh   membatah   ataupun mengajukan saran.
2 Kepemimpinan yang Laissez Faire masa bodoh. Pemimpin   yang   seperti   ini   menafsirkan   demokrasi   dalam   arti   keliru,
karena demokrasi seolah –olah diartikan sebagai kebebasan bagi setiap anggota   untuk   mengemukakan   dan   mempertahankan   pendapat   dan
kebijakannya   masing   –masing.   Tingkat   keberhasilan   organisasi   atau lembaga   yang   dipimpin   dengan   Gaya   Laissez   Faire   semata   –   mata
disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dna bukan karena pengaruh dari pemimpinnya.
13
3 Kepemimpinan yang demokratis Pemimpinan   demokrasi   selalu   menyadari   bahwa   dirinya   merupakan
bagian   dari   kelompoknya.   Berhasil   tidaknya   suatu   pekerjaan   bersama terletak pada kelompok dan pimpinan.
4 Kepemimpinan Pseudo Demokratis Pemimpin ini sebenarnya bersikap otokratis, tetapi ia pandai memberikan
kesan seolah –olah demokratis.
2.4 Karakter Kepemimpinan Pendidikan dalam kualitas
Menurut Ken Blanchard, ada sejumlah ciri-ciri dan nilai yang muncul dari seorang pemimpin yaitu memiliki tujuan utama melayani kepentingan mereka
yang dipimpinnya. Orientasinya bukan untuk kepentingan diri pribadi maupun golongan tetapi justru untuk kepentingan umum yang dipimpinnya.
Pemimpin   juga   memiliki   perhatian   kepada   mereka   yang   dipimpinnya. Perhatian   itu   terwujud   dalam   bentuk   kepedulian   dan   mau   mendengar   setiap
kebutuhan, kepentingan,  impian  dan harapan  dari mereka yang  dipimpinnya. Contohnya manajer farm berusaha memenuhi kebutuhan pemilik farm dengan
cara   memperoleh   laba   setinggi-tingginya   dari   hasil   penjualan   hasil   ternak daging   ayam   dan   telur   tapi   tidak   dengan   cara   memeras   tenaga   karyawan
kandang   secara   paksa,   melainkan   ikut   terjun   langsung   membantu   karyawan dalam kegiatan operasional kandang. Pemilik farm juga memberikan fasilitas
bagi karyawan yang tinggal di kandang, memperhatikan kesehatan karyawan dan rela membagi keterampilan yang dimiliki kepada karyawan.
Ciri   seorang   pemimpin   salah   satunya   adalah   akuntabilitas.   Istilah akuntabilitas berati penuh tanggung jawab dan dapat diandalkan. Artinya seluruh
perkataan, pikiran dan tindakannya dapat dipertanggungjawabkan kepada publik atau kepada setiap anggota organisasinya.
14
Pemimpin   juga   harus   mampu   mengendalikan   ego.   Mengendalikan   ego berarti   dapat   mengendalikan   diri   ketika   tekanan   maupun   tantangan   yang
dihadapi begitu berat. Seorang pemimpin selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri dan tidak mudah emosi. Misalnya saat terjadi kasus kematian
tinggi   pada   ayam   secara   tiba-tiba,   manajer   farm   tidak   boleh   serta   merta menyalahkan   karyawan,   melainkan   menghadapi   dengan   tenang   dan   segera
mengambil keputusan dan tindakan karena kasus tersebut juga menjadi tanggung jawabnya.
2.5 Metode Kepemimpinan Pendidikan dalam Kualitas