Profil Kemampuan Menulis Siswa

34| diberikan kepada subjek penelitian dan dibandingkan dengan kelas kontrol yang digambarkan sebagai berikut. Langkah-langkah penerapan desain pretest- posttest control group di atas adalah sebagai berikut, a tes awal pretest merupakan tes keterampilan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional yang diberikan kepada kelas eksperimen, untuk mengetahui kemampuan awal siswa O1 sebelum diberi perlakuan; b perlakuan T terhadap subjek penelitian dengan menggunakan metode kolaborasi; dan c tes akhir posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai efek penggunaan metode kolaborasi. Adapun populasi yang diambil dalam penelitian ini, yaitu keseluruhan siswa kelas XI Akuntansi SMK Mutiara Baru Kota Bekasi sedangkan sampel dalam penelitian ini, yaitu XI Akuntansi 1 sebagai kelas eksperimen dan XI Akuntansi 2 sebagai kelas kontrol yang diambil secara random kelas. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a instrumen tes; b instrumen angket: c instrumen observasi: dan d instrumen wawancara. Sementara itu, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a tes keterampilan menulis karangan eksposisi. Teknik tes tersebut dilakukan sebanyak dua tahap. Pretest, yaitu tes keterampilan menulis karangan eksposisi analisis proses yang dilakukan sebelum diberi perlakuan untuk mengukur kemampuan awal menulis siswa. Posttest, yaitu tes keterampilan menulis karangan eksposisi analisis proses yang dilakukan setelah diberi perlakuan untuk mengukur kemampuan akhir menulis siswa; b angket, digunakan untuk mengetahui pendapat siswa tentang pelajaran bahasa Indonesia terutama selama pembelajaran menulis karangan eksposisi analisis proses diberlakukan. Tipe atau bentuk pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan tertutup yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang tersedia; c observasi, dilakukan untuk mengetahui bagaimana sikap dan perilaku siswa dan guru, kegiatan yang dilakukan, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, dan hasil yang diperoleh dari kegiatan yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini, digunakan observasi langsung yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat; d wawancara, dilakukan untuk mengetahui bagaimana profil kemampuan menulis siswa. Selain itu wawancara juga dilakukan untuk mengetahui respon guru dan siswa mengenai pelaksanaan pembelajaran menulis dengan menggunakan metode kolaborasi.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Profil Kemampuan Menulis Siswa

Ada beberapa hal yang menyebabkan siswa kurang menyukai pembelajaran menulis. Salah satunya adalah kesulitan siswa dalam menentukan ide karangan. Hampir sebagian besar siswa mengatakan bahwa mereka kurang atau susah sekali berimajinasi dan memikirkan ide yang tepat untuk menulis. Hal inilah yang menjadi faktor utama dalam masalah menulis. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer 35| Ada hal lain yang juga menyebabkan siswa malas untuk menulis, yaitu kesulitan dalam mengorganisasikan ide. Hampir sebagian besar siswa mengatakan bahwa mereka kesulitan dalam mengembangkan ide ke dalam tulisan. Keterbatasan dalam kosakata juga mempengaruhi hal tersebut. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya latihan menulis dan kurangnya minat membaca siswa. Selain itu, ada juga kendala lain yang mereka hadapi dalam menulis. Mereka mengatakan bahwa dalam menulis itu banyak sekali aturan penulisan seperti tanda baca dan penulisan huruf. Mereka mengatakan bahwa kesalahan yang sering sekali dilakukan yaitu penulisan huruf kapital di tengah kalimat. Selain itu, kesalahan lain yang sering mereka lakukan dalam menulis yaitu menempatkan tanda baca titik dan tanda baca koma. Kesalahan lain yang juga masih sering dilakukan adalah penulisan kata depan di, ke, dan dari. Dalam hal pembentukan kata, mereka juga masih mengalami kendala seperti kata imbuhan yang penulisannya masih salah. Mereka juga kerap kali menyingkat penulisan bentuk kata. Hampir sebagian besar siswa pun mengatakan bahwa mereka jarang melakukan latihan menulis di luar jam pelajaran. Mereka mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh faktor malas yang meliputi diri mereka. 2. Proses Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi Analisis Proses Berbasis Kecakapan Vokasional dengan Metode Kolaborasi Dalam penelitian ini, proses pembelajaran dilakukan dalam dua kali pertemuan mengingat penerapan metode kolaborasi membutuhkan waktu yang cukup panjang. Adanya bidang kecakapan vokasional yang membutuhkan perancangan keterampilan kerja membuat proses pembelajaran ini tidak dapat dilakukan hanya dalam satu kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan untuk menguatkan dan memberikan pelatihan dasar kecakapan vokasional praktik kerja siswa agar dapat memberikan kontribusi ketika menulis karangan eksposisi analisis proses. Sebelum melakukan proses pembelajaran, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Dalam tahap ini, guru telah menyiapkan daftar kelompok-kelompok siswa. Dalam satu kelompok terdiri atas lima orang siswa yang kemampuannya heterogen asor, menengah, dan tinggi. Setelah guru membentuk kelompok, kegiatan selanjutnya yaitu pemberian pelatihan praktik kerja kepada siswa. Dalam tahap ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh siswa. Pertama, masing-masing kelompok siswa diberikan beberapa soal cerita yang berkaitan dengan kecakapan vokasional mereka, yaitu berupa keuangan perusahaan dagang atau jasa. Dalam langkah pertama ini, guru telah menyiapkan beberapa soal yang berbeda agar masing-masing kelompok dapat berkolaborasi menyusun keterampilan kerja. Dalam hal ini, guru produktif membuat bentuk soal sedangkan guru normatif memeriksa pemakaian bahasa. Setelah soal kecakapan vokasional diberikan, kemudian masing-masing kelompok siswa mencermati soal tersebut dengan bantuan instruksi guru. Langkah ketiga, yaitu siswa mengidentifikasi inti permasalahan yang ada dalam soal kecakapan vokasional tersebut. Hal ini dilakukan untuk menentukan jenis keterampilan kerja apa yang dimaksudkan dalam soal tersebut. Dalam langkah ini, guru menyiapkan beberapa kertas kerja yang akan dipakai oleh masing-masing kelompok siswa. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer 36| Langkah keempat, yaitu masing-masing kelompok siswa membuat penyelesaian rangkaian kerja berdasarkan identifikasi keterampilan kerja yang dimaksudkan dalam soal. Dalam langkah ini, guru membagikan kertas kerja kepada masing-masing kelompok yang akan digunakan untuk mengerjakan soal. Setelah beberapa langkah dalam tahap kedua dilakukan, tahap ketiga yaitu masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil praktik kerjanya. Dalam tahap ini, guru memandu jalannya presentasi. Presentasi ini dilakukan dengan tujuan adanya komentar dari kelompok siswa yang lain. Tahap terakhir yaitu setelah masing- masing kelompok siswa mempresentasikan hasil praktik kerjanya, kemudian diberikan kepada guru untuk dikumpulkan. Pertemuan kedua dilakukan untuk menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional berdasarkan pengalaman praktik yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Ada beberapa tahapan dalam menuangkan pengalaman praktiknya menjadi karangan eksposisi analisis proses. Tahap pertama yaitu guru membagikan hasil praktik kerja yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya kepada masing-masing anggota kelompok. Pada tahap kedua, masing-masing kelompok melakukan kolaborasi intersiswa untuk membuat draft tulisan karangan eksposisi analisis proses berdasarkan pengalaman praktik kerja yang telah dilakukan. Dalam tahap ini pula, guru menyiapkan lembar kerja siswa dan memandu pembuatan draft tulisan eksposisi analisis proses. Setelah siswa menuliskan secara detail dan lengkap draft tulisan, tahap selanjutnya yaitu masing-masing kelompok siswa melakukan kolaborasi intersiswa untuk mengembangkan draft tulisan menjadi karangan eksposisi analisis proses. Dalam tahap ini, guru menyiapkan beberapa kertas folio yang akan digunakan kelompok siswa untuk menulis. Dalam kertas tersebut, sudah tertera kolom kecil pada halaman ketiga di kertas folio tersebut yang akan digunakan untuk menuliskan komentar. Dalam tahap ini, masing-masing kelompok siswa harus sudah mulai menulis dengan memperhatikan tatacara penulisan yang baik. Setelah membuat karangan eksposisi analisis proses, kelompok siswa berkolaborasi dengan kelompok lain. Dalam tahap ini, kelompok yang menulis karangan disebut kelompok penulis atau kelompok asal sedangkan kelompok yang memeriksa disebut dengan kelompok kolaborator. Pada tahap ini, guru memasangkan kelompok penulis dengan kelompok kolaborator sehingga terjadi saling tukar karangan. Kemudian, kelompok penulis memberikan hasil tulisannya dengan kelompok kolaborator untuk diperiksa dan ditandai kesalahannya. Karangan yang telah diterima oleh kelompok kolaborator kemudian dibaca dan diperiksa secara menyeluruh dari segi isi, organisasi isi, ejaan, bahasa, dan kosakata. Kelompok kolaborator kemudian memberikan komentar terhadap isi dan organisasi isi karangan pada kolom yang terdapat pada halaman ketiga kertas folio. Kemudian, kelompok kolaborator juga menandai kesalahan-kesalahan dalam penulisan seperti ejaan, kosakata, dan bahasa dengan pena merah. Setelah kelompok kolaborator memeriksa tulisan karangan eksposisi analisis proses, maka masing-masing kelompok kolaborator membacakan hasil pemeriksaannya di depan kelas. Guru pun mengatur jalannya presentasi agar Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer 37| berlangsung dengan tertib. Setelah semua kelompok kolaborator membacakan hasil pemeriksaan, karangan tersebut dikembalikan kepada kelompok penulis untuk direvisi. Kelompok penulis pun berkolaborasi untuk memperbaiki karangannya berdasarkan komentar kelompok kolaborator. Dari hasil revisi, kemudian masing-masing kelompok siswa membacakan karangan yang telah direvisi. Kembali guru mengatur jalannya presentasi agar dapat berjalan dengan baik. Setelah karangan dipresentasikan, kemudian diberikan kepada guru untuk mendapatkan penilaian dan umpan balik. Dalam tahap ini, guru mengumpulkan karangan siswa dan memberikan penilaian terhadap karangan siswa yang telah direvisi. 3. Analisis Tes Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Analisis Proses Berbasis Kecakapan Vokasional Siswa Berikut ini akan dipaparkan contoh hasil analisis tes awal dan tes akhir kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa yang telah disalin ulang. Berikut merupakan data tes awal kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa. Langkah memulai Siklus Akuntansi adalah dengan bukti transaksi yang akan kita terima Pada Saat kita melakukan Pembelian barang Seperti Faktur, kwintansi, Nota Debet dll. Kemudian transaksi II yang dilakukan kita Pindahkan ke jurnal transaksi yang mana berisi transaksi II yg kita lakukan Setelah selesai kita pindahkan Akun II itu ke dalam Buku Besar Satu Persatu akun II nya. Kemudian kita membuat Buku Besar Pembantu untuk sahap Perusahaan PT. Langkah selanjutnya adalah membuat neraca Saldo yang mana berisi Sekelompok akun yang ada di Buku Besar. lalu akun II neraca Saldo yang disesuaikan dipindahkan ke Jurnal Penyesuaian kemudian kita membuat Neraca Lajur yg berisi ikhtisar LabaRugi, Neraca, Neraca Saldo, Penyesuaian dan langkah terakhir membuat Laporan Keuangan, ada 3 Laporan yaitu ; Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Laporan Neraca Hasil analisis kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa adalah sebagai berikut. Karangan ini mengandung kecukupan informasi dan substansi. Alur kegiatan masih dijelaskan secara umum, belum detail. Meskipun demikian, informasi kecakapan kerja yang disampaikan melalui tulisan ini masih cukup dapat dipahami dengan baik. Selain itu, dari pola pengembangan prosedural kerja, belum dikembangkan secara detail dan rinci. Oleh karena itu, karangan ini tergolong cukup tuntas dalam pengembangan prosedural kerja. Sementara itu, jika direlevansikan dengan kebutuhan dunia kerja, karangan yang ditulis cukup relevan. Dalam karangan ini terlihat sekali bahwa karangan ini tergolong cukup jelas dan diungkapkan dengan ekspresi yang cukup lancar sehingga inti keterampilan kerja dapat dipahami dengan cukup baik. Jika diperhatikan dari segi pola penyusunan pemikiran atau gagasan, karangan ini sudah memiliki pola penyusunan pemikiran dan gagasan yang cukup baik, tidak ada gagasan yang terpotong. Hanya butuh sedikit Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer 38| pengembangan gagasan yang lebih mendalam lagi sehingga penjelasan yang diberikan pun semakin jelas. Jika dilihat dari pola penyusunan prosedur kerja, terlihat sangat logis, cukup jelas, dan berurut. Sementara itu, jika dilihat dari aspek pemakaian kosakata khusus dunia kerja, karangan ini sebenarnya sudah memunculkan istilah-istilah bidang akuntansi dengan potensial dan sering digunakan. Jika dilihat dari pilihan katanya, karangan ini sudah ditulis dengan pilihan kata yang sesuai. Hanya ada satu kata yang salah dalam penulisannya, tetapi hal tersebut tidak mengubah makna yang ingin disampaikan. Selain itu, karangan ini juga ternyata masih ditulis dengan menggunakan kata tidak baku. Meskipun demikian, hal itu tidak mengubah makna yang ingin disampaikan. Sementara itu, dari pembentukan kata yang ditulis, karangan ini masih ditulis dengan bentukan kata yang disingkat sehingga dapat merusak bahasa, terutama bahasa tulisan. Jika dilihat dari pola keefektifan kalimat yang digunakan, karangan ini ditulis dengan pola kalimat yang kurang efektif. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh pemakaian bahasa Inggris. Jelas sekali, bentuk penggunaan kata yang seperti itu dapat merusak bahasa. Jika dilihat dari penggunaan ragam bahasa bisnis, karangan ini ditulis dengan ragam bahasa bisnis yang kurang baik. Hal ini disebabkan oleh adanya kesalahan dalam penulisan pilihan kata, penulisan kata tidak baku, dan juga adanya penggunaan kalimat yang kurang efektif sehingga makna rusak. Jika dilihat dari segi ejaan, karangan ini ditulis dengan ejaan yang kurang baik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kalimat yang tidak membubuhi tanda baca pada salah satu kalimat sehingga maknanya pun rusak. Dalam karangan ini pun masih menggunakan penulisan huruf kapital yang kurang tepat. Adanya penggunaan huruf kapital di tengah kalimat membuktikan hal ini. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengubah makna. Selain itu, ada pula kalimat yang tidak menggunakan huruf kapital di awal kalimat. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengubah makna. Berikut merupakan data tes akhir kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa yang telah disalin ulang. Pembuatan Laporan Keuangan di Ms.Excel Ada beberapa langkah dalam pembuatan laporan keuangan dengan bantuan Ms.Excel. Pertama, kita harus membuat daftar akun untuk mengidentifikasi jurnal-jurnal yang akan kita lakukan nantinya pada sebuah jurnal. Buatlah tabel daftar akun pada sheet 1 dan isikan di dalamnya nomor akun, nama akun, dan saldo awal akun. Lengkapi pula kolom pos untuk tiap- tiap kelompok akun sebagai berikut: kelompok aktiva debet, hutang kredit, ekuitas kredit, harga pokok debet, pendapatan kredit, biaya debet. Jumlahkan sisi debet dan kredit. Jumlah kedua sisi tersebut harus seimbang dengan laporan keuangan sebelumnya. Selanjutnya, buatlah jurnal umum pada sheet 2 sekaligus isikan transaksi di dalamnya. Sebaiknya kelompokkan untuk tiap transaksi berdasarkan jenis transaksi seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian, dan memorial. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer 39| Terakhir yaitu buat laporan neraca dan laba rugi pada sheet 3. Akan tetapi, kita harus membuat rumus-rumus untuk setiap kolom debit dan kredit. Copy rumus itu untuk baris berikutnya. Lalu, jumlahkan kolom debetkredit neraca maupun laba – rugi. Selisihkan antara jumlah debet dan kredit laba rugi sebagai laba bersih, kemudian nilai laba bersih tersebut bersih tersebut letakkan ke dalam neraca sebagai pos laba bersih. disalin sesuai aslinya Jika dilihat dari kualitas isi kecakapan kerja, karangan ini sangat informatif dan sangat substantif. Dalam karangan ini, proses kerja sudah dijelaskan dengan sangat detail dan rinci. Dengan demikian, informasi kecakapan kerja yang disampaikan melalui tulisan ini dapat dipahami dengan baik. Selain itu, pola pengembangan prosedural kerja dalam karangan ini, sudah dikembangkan dengan sangat baik. Setiap tahapan dalam prosedur kerja dijelaskan dengan cukup baik. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya pembuatan dan petunjuk proses kerja yang sangat jelas di setiap tahapan mulai dari bagaimana cara melakukan pekerjaan langkah demi langkah sampai dengan apa saja yang diperlukan dalam setiap langkah pekerjaan. Oleh karena itu, karangan ini dikatakan sangat tuntas dalam mengembangkan prosedural kerja. Sementara itu, jika direlevansikan dengan kebutuhan dunia kerja, karangan yang ditulis dapat dikatakan sangat relevan dengan kecakapan vokasional, terlebih lagi karangan ini berisi kecakapan dalam bidang computer akuntansi yang memang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Pengambilan ide yang inovatif dan pengembangan prosedural kerja yang dijelaskan dengan sangat detail di setiap tahapannya, membuat kecakapan kerja ini dapat dimanfaatkan dalam dunia kerja. Dalam karangan ini, terlihat sekali bahwa karangan ini sangat jelas dan diungkapkan dengan ekspresi yang sangat lancar sehingga inti kecakapan kerja dapat dipahami dengan baik. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya keruntutan, kelengkapan, dan kerapihan dalam menuliskan prosedural kerja pembuatan laporan keuangan di Microsoft Excel sehingga makna yang ingin disampaikan tak kabur. Jika diperhatikan dari segi pola penyusunan pemikiran atau gagasan, karangan ini sudah memiliki pola penyusunan pemikiran dan gagasan yang sangat baik. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya keteraturan menuliskan ide-ide kecakapan kerja dalam pembuatan laporan keuangan di Microsoft Excel pada setiap tahapannya. Dengan demikian, uraian ide yang diberikan dapat dipahami dengan baik. Jika dilihat dari pola penyusunan prosedur kerja, karangan ini sudah disusun dan dijelaskan dengan prosedur kerja yang sangat lengkap, logis, berurut, dan baik. Dengan demikian, tahapan dalam prosedur kerja dapat dipahami dengan baik. Sementara itu, jika dilihat dari aspek pemakaian kosakata khusus dunia kerja, karangan ini sebenarnya sudah memunculkan istilah-istilah bidang akuntansi. Istilah- istilah yang digunakan dalam karangan ini potensial dan sering dimunculkan. Jika dilihat dari pilihan katanya, karangan ini sudah ditulis dengan pilihan kata yang sesuai. Tidak ada lagi kata yang ditulis dengan bentuk kata tidak baku, kata yang penulisannya disingkat, dan kata ulang yang penulisannya disingkat. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer 40| Selain itu, karangan ini juga ternyata menggunakan satu istilah computer karena kecakapan ini berkaitan dengan komputer akuntansi. Adanya kata copy dalam karangan ini membuktikan hal tersebut. Sementara itu, dari pembentukan kata yang ditulis, karangan ini sudah ditulis dengan bentukan kata yang tepat. Sudah tidak ada lagi bentukan kata yang salah. Dengan demikian, makna yang ingin disampaikan dalam kecakapan kerja benar-benar dipahami dengan baik. Jika dilihat dari pola keefektifan kalimat yang digunakan, karangan ini ditulis dengan pola kalimat yang kompleks dan efektif. Tidak ada kalimat yang ditulis dengan tidak efektif sehingga makna yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Jika dilihat dari penggunaan ragam bahasa bisnis, karangan ini ditulis dengan ragam bahasa bisnis yang sangat baik. Hal ini disebabkan oleh pilihan kata, pembentukan kata, dan keefektifan kalimat yang sudah tepat. Dengan demikian, kecakapan kerja yang ditulis dapat dipahami dengan baik pula. Jika dilihat dari segi ejaan, karangan ini sudah mulai ditulis dengan ejaan yang baik. Karangan ini pun sudah menggunakan penulisan huruf kapital yang tepat. Sudah tidak ada lagi penggunaan huruf kapital di tengah kalimat. Selain itu, tidak ada lagi kalimat yang tidak menggunakan huruf kapital di awal kalimat. Penggunaan huruf secara keseluruhan sudah tepat. Berikut adalah tabel yang diperoleh dari nilai rata-rata tes awal dan tes akhir kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa kelas eksperimen. Tabel 1 Nilai Rata-Rata Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen Keterampilan Berbicara Rata-Rata Tes awal Pretest 71,27 Tes akhir Posttest 87,77 Berikut adalah tabel yang diperoleh dari nilai rata-rata tes awal dan tes akhir kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa kelas kontrol. Tabel 2 Nilai Rata-Rata Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol Keterampilan Berbicara Rata-Rata Tes awal Pretest 72,47 Tes akhir Posttest 78,67 Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen pada pelaksanaan tes awal, yaitu sebesar 71,27. Selain itu, dari tabel di atas juga diperoleh nilai rata-rata siswa pada pelaksanaan tes akhir, yaitu sebesar 87,77. Dari hasil penghitungan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa ketika tes akhir lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa ketika tes awal. Hal itu Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer 41| terbukti dengan adanya kenaikan yang signifikan terhadap kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa. Selain itu, pada tabel kedua merupakan nilai rata-rata siswa di kelas kontrol pada pelaksanaan tes awal, yaitu sebesar 72,47 sedangkan nilai rata-rata siswa pada pelaksanaan tes akhir, yaitu sebesar 78,67. Sama dengan kelas eksperimen, kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa di kelas kontrol pun mengalami peningkatan. Dari hasil penghitungan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa ketika tes akhir lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa ketika tes awal. Akan tetapi, peningkatan nilai tidak sebesar kelas eksperimen. Perbedaan kenaikan nilai rata-rata tersebut belum dapat membuktikan bahwa metode kolaborasi efektif untuk pembelajaran menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa. Kepastian keefektifan akan terlihat jika nilai tersebut sudah digunakan dalam penghitungan pembuktian hipotesis. Dari hasil data yang telah dianalisis, diperoleh t hitung sebesar 5,24 dengan menggunakan taraf signifikasi 0,05 tingkat kepercayaan 95 serta derajat kebebasan 58 diperoleh t tabel sebesar 2,00. Dengan demikian, dapat dibuktikan bahwa t = 5,24 t 0,05 58 = 2,00. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan rata-rata nilai tes awal dan tes akhir terbukti signifikan. Hal ini sekaligus membuktikan hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini, yaitu metode kolaborasi efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa SMK Mutiara Baru Kota Bekasi kelas XI Akuntansi, terbukti diterima.

D. SIMPULAN