PERTEMUAN KE SEPULUH MATERI KE- 10
DISPARITAS REGIONAL
Tujuan Instruktisional Khusus 1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan pengertian konsep
Ketimpangan disparitas regional 2. Agar mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab
ketimpangan disparitas regional. 3. Agar mahasiswa dapat menjelaskan formulasi yang
digunakan untuk menghitung disparitas regional dengan beberapa pendekatan.
Indikator yang digunakan untuk menganalisis Development Gap antar wilayah, diantaranya : Produk Domestik Regional Bruto PDRB, Konsumsi
Rumah Tangga Perkapita, Kontribusi Sektoral terhadap PDRB, Tngkat Kemiskinan dan Struktur Fiskal.
Faktor-faktor Penyebab Ketimpangan Pembangunan Ekonomi 1. Konsentrasi Kegiatan Ekonomi wilayah
2. Alokasi Investasi 3. Tingkat mobilitas faktor produksi yang rendah antar daerah
4. Perbedaan Sumber Daya Alam antar wilayah 5. Perbedaan Kondisi demografis antar wilayah
6. Kurang Lancarnya Perdagangan antar wilayah.
1. Konsentrasi Kegiatan Ekonomi Wilayah
Konsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi di daerah tertentu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan
pembangunan antar daerah. Ekonomi dari daerah dengan konsentrasi tinggi cenderung tumbuh pesat
dibandingkan, sedangkan daerah yang tingkat konsentrasi ekonomi rendah
46
cenderung mempunyai tingkat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah.
Seperti ketimpangan pembangunan sektor industri manufaktur atau tingkat industrialisasi antar propinsi wilayah sebagai salah satu faktor penyebab
terjadinya ketimpangan ekonomi antar wilayah.
Industri manufaktur merupakan sektor ekonomi yang secara potensial sangat produktif dilihat dari sumbangan terhadap pembentukan PDB atau
PDRB. Contohnya industri manufaktur Jawa dan luar Jawa. Karena di luar Jawa terdapat keterbatasan :
- Pasar lokal kecil
- Infrastruktur terbatas
- Kurang Sumber Daya Manusia
2. Alokasi Investasi
Berdasarkan teori Pertumbuhan Ekonomi dari Harrod Domar menerangkan bahwa adanya korelasi positip antara tingkat investasi dan laju
pertumbuhan ekonomi. Artinya rendahnya investasi disuatu wilayah membuat pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan masyarakat per kapita di
wilayah tersebut rendah karena tidak ada kegiatan kegiatan ekonomi yang produktif.
3. Tingkat Mobilitas Faktor Produksi Yang Rendah Antar Wilayah
Kurang lancarnya mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan kapital antar propinsi merupakan penyebab terjadinya ketimpangan ekonomi
regional. Hubungan antara faktor produksi dan kesenjangan pembangunan atau pertumbuhan antar propinsi dapat delaskan dengan pendekatan
mekanisme pasar.Perbedaan laju pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan perbedaan pendapatan perkapita antar wilayah dengan asumsi bahwa
mekanisme pasar output atau input bebas. tanpa distorsi atau rekayasa .
Menurut teori Arthur Lewis “ Unlimited Supply OF Labour “
47
Jika perpindahan faktor produksi antar daerah tidak ada hambatan, maka pada akhirnya pembangunan ekonomi yang optimal antar daerah akan
tercapai dan semua daerah akan lebih baik Pareto Optimum atau better off Mobilitas tenaga kerja cenderung bergerak dari daerah yang tingkat
upahnya rendah ke daerah yang tingkat upahnya lebih tinggi. Dengan asumsi ada lowongan kerja. Begitu juga dengan kapital yang cenderung berpindah
dari daerah yang tingkat kapital rendah ke daerah yang kapitalnya tinggi.
4.Perbedaan Sumber Daya Alam SDA Antar Wilayah Menurut Kaum Klassik Pembangunan ekonomi di daerah yang kaya
SDA akan lebih maju dan masyarakatnya lebih makmur dibandingkan di daerah yang miskin SDA. Dalam arti SDA dilihat sebagai modal awal untuk
pembangunan yang selanjutnya harus dikembangkan selain itu diperlukan fakor-faktor lain yang sangat penting yaitu tehnologi dan SDM. Semakin
pentingnya penguasaan tehnologi dan peningkatan SDM, faktor endowment lambat laun akan tidak relevan.
5. Perbedaan Kondisi Domografi antar wilayah