5
2. Pengolahan data. Yaitu, proses masukan data baik melalui data primer
dan data sekunder yang akan dimasukkan dalam penelitian 3.
Verifikasi data. Yaitu, tahapan memeriksa data-data yang telah dimasukkan dalam proses penelitian. Jika tidak perlu dan tidak sesuai
dengan lokasi penelitian maka data tersebut diperbaharui kembali. 4.
Analisis data. Yaitu, tahapan yang dimulai dengan digitasi, editing, membangun topologi dan penentuan matriks penilaian scoring,
transformasi, tumpang susun overlay, pengklasifikasian dan pencetakan.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Potensi Wisata Pemancingan
Berdasarkan hasil pengumpulan data di lokasi penelitian maka diperoleh kondisi potensi fisik dan sosial ekonomi lokasi yang mendukung
wisata pemancingan antara lain sebagai berikut:
1. Kuantitas Air
Kecamatan Dolo merupakan salah satu wilayah yang teraliri oleh sistem irigasi Gumbasa. Disamping itu sumber air diperoleh dari resapan irigasi
Gumbasa, mata air, air bawah tanah serta aliran sungai Wuno dan sungai Paneki.
2. Iklim
Karakteristik iklim di lokasi penelitian secara keseluruhan beriklim tropis karena mempunyai letak astronomis yang berdekatan dengan garis
khatulistiwa. Untuk tiap-tiap yang termasuk di wilayah Kecamatan Dolo juga masih beriklim tropis dengan tipe iklim menurut Schmidt dan Ferguson
1950 daerah agak kering tipe E.
3. Curah Hujan
Curah hujan di lokasi penelitian cenderung cukup untuk daerah perikanan darat. Curah hujan yang terdapat di seluruh desa di Kecamatan
Dolo yaitu berkisar 800 – 1500 mmThn.
6
4. Suhu
Berdasarkan hasil pengukuran, suhu perairan di Kecamatan Dolo berkisar ± 30°C. Seluruh desa juga masih mempunyai suhu perairan yang
sama karena mempunyai sifat fisik yang sama.
5. Topografi
Kondisi bentuk muka bumi di lokasi penelitian cenderung homogen di tiap-tiap desa dengan sudut lereng 0 – 3 datar. Terkecuali Desa
Waturalele yang memiliki satu dusun di wilayah Kecamatan Dolo Barat yang langsung berbatasan dengan Kecamatan Pinembani Kabupaten Donggala
yang memiliki sudut lereng yang terjal dengan bentang pegunungan. Dusun tersebut tidak dilakukan pengukuran karena terhalang oleh sulitnya medan
dan sarana transportasi yang tidak mendukung.
6. Tekstur Tanah
Berdasarkan hasil observasi di beberapa kolam pemancingan, tekstur tanah yang ditemui terdiri atas dua jenis yaitu liat lempung dan lempung
berpasir. Secara keseluruhan tekstur tanah yang cenderung halus sehingga dapat menahan air dengan baik. Selain itu di Kecamatan Dolo juga terdapat
kolam pemancingan permanen beton. Untuk desa Kotarindau belum terdapat kolam pemancingan sehingga beberapa pemilik usaha perikanan
tambak masih terkonsentrasi pada kolam pembenihan dan pembesaran.
7. Sumber Benih