POLA 17 Bimbingan Konseling PLUS Konsep Dasar BK
1. Wawasan Bimbingan dan Konseling
Pengetahuan Wawasan Bimbingan dan Konseling yang harus dimiliki oleh seorang konselor yaitu
a. Konsep Dasar bimbingan dan konseling
Dalam konsep dasar seorang konselor perlu memahami dan mendalami tentang:
1. perubahan dan perkembangan masyarakat; 2. modernisasi,
3. era glogalisasi dan informasi, 4. dampak modernisasi, globalisasi dan informasi,
5. derajat manusia di antara sekian makhluk, 6. dimensi kemanusiaan individualitas, sosialitas, moralitas, dan
religiusitas, 7. Manusia seutuhnya,
8. sumber masalah, 9. peranan pendidikan,
10. peranan bimbingan dan konseling, dan
11. Peraturan perundang-undangan sistem pendidikan nasional.
b. Fungsi bimbingan dan konseling
Dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling ada beberapa fungsi pokok diantaranya adalah:
1. Fungsi Pemahaman,
2. Fungsi Pencegahan,
3. Fungsi Pengentasan,
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan.
5. Fungsi Advokasi
c. Landasan bimbingan dan konseling
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling terdapat beberapa landasan diantaranya:
•Landasan Filosofi, pemikiran filosofis yang menitik beratkan pada pemahaman tentang hakekat manusia. Hakekat manusia dilihat dari
beberapa dimensi memiliki empat dimensi yaitu:
1. Dimensi keindividualan,
2. Dimensi kesosialan,
3. Dimensi kesusilaan dan
4. Dimensi keberagamaan.
Bagan BK Pola 17 Plus
Selain itu hakekat manusia adalah mahluk Tuhan yang memiliki tujuan mengemban tugas dalam kehidupan yang berkaitan dengan kehidupan
beragama, bekerja, berkeluarga, dan bermasyarakat.
• Landasan Religius, menitik beratkan pada pemahaman tentang
keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta terhadap makhluk Tuhan. Upaya konselor pada landasan ini menuntut suasana dan perangkat
budaya dan kemasyarakatan sesuai dengan kehidupan beragama dalam membantu dan memecahkan masalah individu.
• Landasan Psikologis, menitik beratkan pada pemahaman tentang
tingkah laku klien. Upaya konselor pada landasan ini menuntut bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku perlu diubah,
dikembangkan dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi atau tujuan yang akan dicapai dengan pemahaman bahwa pemahaman tingkah
laku yang jadi sasaran pelayanan memiliki latar belakang dan masa depan yang berbeda.
• Landasan Sosial Budaya, penyelengaraan bimbingan dan konseling
harus dapat dilandasi oleh pertimbangan keanekaragaman sosial budaya dan hidup dalam masyarakat di samping akan dinamika sosial budaya
menuju masyarakat lebih maju. Perbedaan latar belakang sosial budaya yang beraneka pada konseli menjadi tanggung jawab konselor agar tidak
disamaratakan dalam usaha membantu memecahkan persoalan klien.
• Landasan Ilmiah dan Teknologi, teknologi membicarakan tentang sifat
keilmuan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling sebagai ilmu yang multidimensional yang menerima sumbangan besar dari ilmu-ilmu lain
dan bidang teknologi.
• Landasan Paedagogis, tujuan pendidikan dan tujuan bimbingan dan
konseling memang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Secara mendasar bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk
pendidikan sehingga tujuan bimbingan dan konseling memperkuat tujuan pendidikan dan menunjang program pendidikan secara menyeluruh.
d. Asas bimbingan dan konseling