mengetahui best practices pengelolaan business continuity dan disaster recovery; mengetahui cara mengembangkan dan mengimplementasikan BCPDRP serta melakukan testing melakukan quality assurance danatau audit terhadap pengelolaan BCPDRP. Pengantar 2. Proj

tapi juga faktor kesalahan operasi internal, persaingan sampai ke serangan terhadap keamanan komputer perusahaan oleh orang- orang yang melakukannya hanya untuk keisengan belaka. Perusahaan harus tanggap dan siap untuk menyikapi dengan tepat situasi darurat atas terjadinya bencana, melakukan operasi bisnis minimal ketika terjadi bencana, melakukan pemulihan bisnis untuk sementara sampai kembalinya operasional normal perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus memiliki perencanaan yang nyaris sempurna dalam bentuk yang lebih dikenal dengan sebutan Business Continuity Plan dan IT Continuity Plan untuk pemulihan teknologi informasi dan komunikasi perusahaan. Namun bagaimanapun sempurnanya erencanaan untuk menghadapi situasi darurat yang dimiliki perusahaan, BCPDRP tidak akan berguna pada saat terjadi bencana jika Perusahaan tidak pernah melakukan testing secara periodik dan memadai. Materi pelatihan ini comply dengan best practices dari: 1. Disaster Recovery Institute International - the institute for continuity management 2. The Business Continuity Institut - promoting the art and science of Business Continuity Management worldwide Setelah training ini peserta diharapkan dapat:

1. mengetahui best practices pengelolaan business continuity dan disaster recovery;

2. mengetahui cara mengembangkan dan mengimplementasikan BCPDRP serta melakukan testing

3. melakukan quality assurance danatau audit terhadap pengelolaan BCPDRP.

S peaker : Tim Trainer O utline :

1. Pengantar 2. Project Management

3. BCP Processes 01: Initiate the process 4. BCP Processes 02: Risk Analysis 5. BCP Processes 03: Business Impact Analysis

6. BCP Processes 04: Strategy Selection 7. BCP Processes 05: Emergency Response

8. BCP Processes 06: Plan Creation 9. BCP Processes 07: Training and Awareness 10. BCP Processes 08: Maintain Test 11. BCP Processes 09: Crisis Communication 12. BCP Processes 10: Integration with Other Plans [Training3] Memahami Tax Treaty P3B Perpajakan untuk Bentuk Usaha Tetap BUT, Reprensentative Office, dan Joint Operation D ate : Selasa, 12-08-2008 09:00 AM - 05:00 PM V enue : Harris Hotel Jl. Dr. Sahardjo No. 91 Jakarta, Indonesia F ee : Rp. 1.000.000 S eminar C onference D escription : Topik : • Pengertian BUT, Penghasilan Kena Pajak BUT, Pembayaran BUT kepada Kantor Pusat yang Tidak Dapat Dibebankan Sebagai Biaya, PPh Pasal 26 atas Laba Setelah Pajak yang Diperoleh BUTBranch Profit Tax • Time Test Untuk Menentukan BUT • Perpajakan untuk Representative Office Joint Operation • Pengertian Penerapan Tax Treaty • Jasa yang Dilakukan di Indonesia oleh Wajib Pajak Negara Treaty Partner • Pembayaran Premi Asuransi ke Luar Negeri • Tarif PPh Pasal 26 dalam P3B • Pengenaan Pajak atas Penghasilan dari Hubungan Kerja • Time Test untuk Pekerjaan Bebas • Cakupan Penghasilan BUT dalam P3B • Pengenaan Pajak atas Penghasilan Berupa Keuntungan dari Pengalihan Harta • Pengenaan Pajak atas Laba Usaha dari Pengangkutan Kapal dan Pesawat Udara S peaker :

1. Yari Yauhari, Ak., MBT KPP BUMN