bertanya dan mendengar. Secara psikologis, peneliti akan mengetahui kepribadian subyek yang diteliti juga dari hasil wawancara.
2. Sumber Tertulis
Sugiyono 2007 menyatakan bahwa dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku
dan majalah ilmiah, sumber arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Peneliti akan mengambil data dari berbagai sumber. Sumber buku akan
sangat berguna bagi peneliti karena menunjang teori-teori yang memperkuat tulisan peneliti. Buku-buku yang digunakan oleh peneliti
sebagai sumber adalah buku-buku yang terkait dengan kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, program pengalaman lapangan, dan pembelajaran
sejarah. 3.
Foto Peneliti memanfaatkan foto sebagai alat untuk keperluan penelitian
kualitatif. Foto yang akan digunakan oleh peneliti adalah foto-foto yang diambil ketika melakukan wawancara bersama para mahasiswa, DPL PPL,
guru pembimbing di sekolah dan para siswa. Foto-foto tersebut berfungsi sebagai pelengkap laporan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber, dan berbagai cara Sugiono, 2007: 308. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Nasution dalam Sugiono 2007 menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Jenis observasi yang digunakan
oleh peneliti dalam skripsi ini adalah observasi terus terang atau tersamar. Artinya peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus
terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai ahir aktivitas peneliti.
Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari
merupakan data yang masih dirahasiakan. Tabel 1. Kisi-kisi pedoman observasi
Indikator Aspek yang diamati
Kompetensi sosial guru 1.
Pengertian kompetensi sosial guru 2.
Aplikasi dalam tindakan 3.
Penerapan dalam program PPL Kompetensi kepribadian
guru 1.
Pengertian kompetensi kepribadian guru
2. Aplikasi dalam tindakan
3. Penerapan dalam program PPL
Program PPL mahasiswa prodi pendidikan sejarah
1. Pengalaman program PPL
2. Sarana dan prasarana penunjang
proses pembelajaran sejarah
2. Wawancara
Menurut Lexy 2005 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Biasanya wawancara dilakukan oleh seorang
pewawancara dan seseorang atau lebih yang akan menjadi narasumber
atau informan. Peneliti akan menggunakan jenis wawancara mendalam. Burhan 2011 mendefinisikan wawancara mendalam sebagai suatu cara
mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang
topik yang diteliti. Peneliti melakukan wawancara terhadap informan maupun responden dalam penelitian ini yang meliputi DPL PPL, guru
pembimbing, mahasiswa PPL, dan murid yang diajar oleh mahasiswa PPL.
Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Indikator
Nomer Wawancara Mahasiswa:
1. Penguasaan kompetensi kepribadian
2. Penguasaan kompetensi sosial
Wawancara DPL PPL 1.
Penguasaan kompetensi kepribadian 2.
Penguasaan kompetensi sosial Wawancara Guru pembimbing
1. Penguasaan kompetensi kepribadian
2. Penguasaan kompetensi sosial
Wawancara siswa 1.
Penguasaan kompetensi kepribadian 2.
Penguasaan kompetensi sosial 1,2,3,4,5,6,7
8,9,10,11,12 1,2,3
4,5 1,2,3,4,5
6,7,8 1,2,3,4,5,6
7,8