PSAP 07 - 11
ASET INFRASTRUKTUR INFRASTRUCTURE
1
ASSETS
2 72. Beberapa aset biasanya dianggap sebagai aset infrastruktur.
3 Walaupun tidak ada definisi yang universal digunakan, aset ini biasanya
4 mempunyai karakteristik sebagai berikut:
5 a
Merupakan bagian dari satu sistem atau jaringan; 6
b Sifatnya khusus dan tidak ada alternatif lain penggunaannya;
7 c
Tidak dapat dipindah-pindahkan; dan 8
d Terdapat batasan-batasan untuk pelepasannya.
9
73. Walaupun kepemilikan dari aset infrastruktur tidak hanya 10
oleh pemerintah, aset infrastruktur secara signifikan sering dijumpai 11
sebagai aset pemerintah. Aset infrastruktur memenuhi definisi aset 12
tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada 13
pada Pernyataan ini. 14
74. Contoh dari aset infrastruktur adalah jaringan, jalan dan 15
jembatan, sistem pembuangan, dan jaringan komunikasi. 16
ASET MILITER MILITARY ASSETS
17
75. Peralatan militer, baik yang umum maupun khusus, 18
memenuhi definisi aset tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan
19
prinsip-prinsip yang ada pada Pernyataan ini. 20
PENGHENTIAN DAN PELEPASAN
21
RETIREMENT AND DISPOSAL
22
76. Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan
23
atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak 24
ada manfaat ekonomik masa yang akan datang. 25
77. Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas 26
harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas 27
Laporan Keuangan. 28
78. Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif 29
pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan 30
ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. 31
PENGUNGKAPAN
32
79. Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing- 33
masing jenis aset tetap sebagai berikut: 34
a Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat 35
carrying amount; 36
b Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
37
menunjukkan: 38
1 Penambahan; 39
PSAP 07 - 12
2 Pelepasan; 1
3 Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada; 2
4 Mutasi aset tetap lainnya. 3
c Informasi penyusutan,
meliputi: 4
1 Nilai penyusutan;
5
2 Metode penyusutan yang digunakan; 6
3 Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; 7
4 Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan 8
akhir periode; 9
80. Laporan keuangan juga harus mengungkapkan: 10
a Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
11
b Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset 12
tetap; 13
c Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; dan
14
d Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.
15 81. Jika aset tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali, hal-hal
16 berikut harus diungkapkan:
17 a
Dasar peraturan untuk menilai kembali aset tetap; 18
b Tanggal efektif penilaian kembali;
19 c
Jika ada, nama penilai independen; 20
d Hakikat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya 21
pengganti; 22
e Nilai tercatat setiap jenis aset tetap;
23
TANGGAL EFEKTIF
24
82. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan ini berlaku
25
efektif untuk laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan 26
anggaran mulai Tahun Anggaran 2005. 27
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd
Dr. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT NEGARA RI
Kepala Biro Tata Usaha,
ttd
Sugiri, S.H.
LAMPIRAN X PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2005 TANGGAL
13 JUNI 2005
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 08
AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
DAFTAR ISI
Paragraf
PENDAHULUAN…………………………………………..………………… 1 -4
Tujuan………………… ……………………………...….…………..…. 1-2 Ruang Lingkup…………………………………………………....….....
3-4 DEFINISI……………………………………………………………………….
5 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN …..………………………..…….. 6-7
KONTRAK KONSTRUKSI.…….……………………….……………..……. 8 - 9 PENYATUAN DAN SEGMENTASI KONTRAK KONSTRUKSI......…… 10-12
PENGAKUAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN……………...…. 13-16 PENGUKURAN…………………………………………..………………...… 17-32
PENGUNGKAPAN ………….………………………………………...…….. 33-35 TANGGAL EFEKTIF………………………………………………………….
36
PSAP 08 - 1
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
1
PERNYATAAN NO. 08
2
AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
3
Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah 4
paragraf standar, yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf 5
penjelasan yang ditulis dengan huruf biasa dan Kerangka Konseptual 6
Akuntansi Pemerintahan. 7
PENDAHULUAN
8
T
UJUAN
9 1. Tujuan Pernyataan Standar Konstruksi Dalam Pengerjaan
10 adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk konstruksi dalam pengerjaan
11 dengan metode nilai historis. Masalah utama akuntansi untuk Konstruksi
12 Dalam Pengerjaan adalah jumlah biaya yang diakui sebagai aset yang harus
13 dicatat sampai dengan konstruksi tersebut selesai dikerjakan.
14 2. Pernyataan Standar ini memberikan panduan untuk:
15 a identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai Konstruksi
16 Dalam Pengerjaan;
17 b
penetapan besarnya biaya yang dikapitalisasi dan disajikan di neraca; 18
c penetapan basis pengakuan dan pengungkapan biaya konstruksi.
19
R
UANG
L
INGKUP
20
3. Suatu entitas akuntansi yang melaksanakan