IDENTIFIKASI & ASESMEN [Compatibility Mode]
DRS. DJADJA RAHARDJA, M.Ed.
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
SPECIAL NEEDS
CHILDREN (ANAK
BERKEBUTUHAN
KHUSUS)
SPECIAL EDUCATIONAL
NEEDS CHILDREN (ANAK
BERKEBUTUHAN
PENDIDIKAN KHUSUS)
LEARNING DIFFICULTIES
(KESULITASN BELAJAR)
LEARNING DISABILITIES
(KETIDAK MAMPUAN BELAJAR)
SEGEGRASI
INTEGRASI
INKLUSI
PROSES PENGENALAN
PROSES PENJARINGAN
Screening & Identification
Referral
Assessment
formal
informal
Decission Making
legal
instructional
Program Design
Evaluation
Annual Review
TUNANETRA
TUNARUNGU
TUNADAKSA
TUNAGRAHITA
BERBAKAT
LAMBAN BELAJAR
KESULITAN
BELAJAR
GANGGUAN
KOMUNIKASI
TUNALARAS
PROSES PENGUMPULAN
INFORMASI DENGAN
MEMPERGUNAKAN ALAT DAN
TEKNIK YANG SESUAI UNTUK
MEMBUAT KEPUTUSAN
PENDIDIKAN BERKENAAN
DENGAN PENEMPATAN DAN
PROGRAM PENDIDIKAN BAGI
SISWA TERTENTU.
Kehidupan saat ini, seperti kesehatan, sikap dan nilai-nilai dalam
keluarga, hubungan keluarga, dsb.
Riwayat perkembangan, termasuk kejadian-kejadian penting yang
berhubungan dengan perkembangan fisik, mental, dan emosi;
keterbatasan fisk dan sensori, dan evaluasi terhadap sikap, perilaku,
serta tampilan orangtua.
Faktor-faktor luar, seperti orientasi filosofis pengasuh, guru, dan
orang tua, serta kondisi saat dilakukan observasi yang dapat
berpengaruh terhadap interpretasi perilaku dan penampilan anak.
Interprestasi perilaku dan penampilan berdasarkan penilaian klinis
dan penilai.
Prognosis atau prediksi selanjutnya, apakah anak akan tetap di
lingkungan yang sekarang (rumah, sekolah, masyarakat) atau anak
ditempatkan di lingkungan remedial, misalnya sekolah khusus.
Identification and Screening (identifikasi dan
penyaringan)
Classification (klasifikasi)
Instructional Planning (perencanaan
pembelajaran)
Pupil Evaluation (evaluasi siswa)
Program Evaluation (evaluasi program)
FORMAL/INFORMAL
STANDAR/NONSTANDAR
REFERENSI
NORMA/REFERENSI KRITERIA
KELOMPOK/PERORANGAN
LISAN/PERBUATAN
LANGKAH
TUJUAN
Menentukan alasan untuk melakukan
asesmen
Mengambarkan parameter masalah secara
jelas dan tepat
Mengumpulkan latar belakang data
sehubungan dengan masalah yang telah
ditentukan
o Mendapatkan latar belakang informasi
yang berhubungan dengan masalah
o Menentukan area yang telah dilakukan
asesmen
o Menentukan area yang perlu dilakukan
o
Mendapatkan data kualitatif dan
asesmen
kuantitatif yang tidak ada
o Menemukan area yang kuat dan lemah
Melakukan asesmen
Menggabungkan dan
menginterprestasikan hasil
Menggambarkan keadaan anak dalam
seting lingkungan saat ini
Implementasi
Melakukan remedial atau mengatasi
masalah
Mengamati kemajuan dari intervensi
Evaluasi kemajuan
PERAN GURU: Guru merupakan orang yang
paling cocok untuk melakukan asesmen informal.
PENGUMPULAN DATA: Informasi yang
dikumpulkan dalam praktek asesmen informal
bersifat alamiah dalam seting pendidikan dan
lingkungan belajar sehari-hari siswa.
JENIS ASESMEN INFORMAL: Interview,
observasi (chronolog, frequency recording,
frequency tally), dan berbasis kurikulum (errors
analysis, tasks analysis)
Berhitung
27
5
22
7
34
8
255
214
482
Menulis
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
SPECIAL NEEDS
CHILDREN (ANAK
BERKEBUTUHAN
KHUSUS)
SPECIAL EDUCATIONAL
NEEDS CHILDREN (ANAK
BERKEBUTUHAN
PENDIDIKAN KHUSUS)
LEARNING DIFFICULTIES
(KESULITASN BELAJAR)
LEARNING DISABILITIES
(KETIDAK MAMPUAN BELAJAR)
SEGEGRASI
INTEGRASI
INKLUSI
PROSES PENGENALAN
PROSES PENJARINGAN
Screening & Identification
Referral
Assessment
formal
informal
Decission Making
legal
instructional
Program Design
Evaluation
Annual Review
TUNANETRA
TUNARUNGU
TUNADAKSA
TUNAGRAHITA
BERBAKAT
LAMBAN BELAJAR
KESULITAN
BELAJAR
GANGGUAN
KOMUNIKASI
TUNALARAS
PROSES PENGUMPULAN
INFORMASI DENGAN
MEMPERGUNAKAN ALAT DAN
TEKNIK YANG SESUAI UNTUK
MEMBUAT KEPUTUSAN
PENDIDIKAN BERKENAAN
DENGAN PENEMPATAN DAN
PROGRAM PENDIDIKAN BAGI
SISWA TERTENTU.
Kehidupan saat ini, seperti kesehatan, sikap dan nilai-nilai dalam
keluarga, hubungan keluarga, dsb.
Riwayat perkembangan, termasuk kejadian-kejadian penting yang
berhubungan dengan perkembangan fisik, mental, dan emosi;
keterbatasan fisk dan sensori, dan evaluasi terhadap sikap, perilaku,
serta tampilan orangtua.
Faktor-faktor luar, seperti orientasi filosofis pengasuh, guru, dan
orang tua, serta kondisi saat dilakukan observasi yang dapat
berpengaruh terhadap interpretasi perilaku dan penampilan anak.
Interprestasi perilaku dan penampilan berdasarkan penilaian klinis
dan penilai.
Prognosis atau prediksi selanjutnya, apakah anak akan tetap di
lingkungan yang sekarang (rumah, sekolah, masyarakat) atau anak
ditempatkan di lingkungan remedial, misalnya sekolah khusus.
Identification and Screening (identifikasi dan
penyaringan)
Classification (klasifikasi)
Instructional Planning (perencanaan
pembelajaran)
Pupil Evaluation (evaluasi siswa)
Program Evaluation (evaluasi program)
FORMAL/INFORMAL
STANDAR/NONSTANDAR
REFERENSI
NORMA/REFERENSI KRITERIA
KELOMPOK/PERORANGAN
LISAN/PERBUATAN
LANGKAH
TUJUAN
Menentukan alasan untuk melakukan
asesmen
Mengambarkan parameter masalah secara
jelas dan tepat
Mengumpulkan latar belakang data
sehubungan dengan masalah yang telah
ditentukan
o Mendapatkan latar belakang informasi
yang berhubungan dengan masalah
o Menentukan area yang telah dilakukan
asesmen
o Menentukan area yang perlu dilakukan
o
Mendapatkan data kualitatif dan
asesmen
kuantitatif yang tidak ada
o Menemukan area yang kuat dan lemah
Melakukan asesmen
Menggabungkan dan
menginterprestasikan hasil
Menggambarkan keadaan anak dalam
seting lingkungan saat ini
Implementasi
Melakukan remedial atau mengatasi
masalah
Mengamati kemajuan dari intervensi
Evaluasi kemajuan
PERAN GURU: Guru merupakan orang yang
paling cocok untuk melakukan asesmen informal.
PENGUMPULAN DATA: Informasi yang
dikumpulkan dalam praktek asesmen informal
bersifat alamiah dalam seting pendidikan dan
lingkungan belajar sehari-hari siswa.
JENIS ASESMEN INFORMAL: Interview,
observasi (chronolog, frequency recording,
frequency tally), dan berbasis kurikulum (errors
analysis, tasks analysis)
Berhitung
27
5
22
7
34
8
255
214
482
Menulis