Antigen dan Antibodi 2012 [Compatibility Mode]
Antigen dan Antibodi Putu Oky Ari. T
Antigen
1. Definisi Antigen
2. Sifat Ag
3. Struktur Ag
4. Klasifikasi Ag
5. Faktor faktor yg mempengaruhi imunogenitas Ag
1. Definisi Antibodi
2. Struktur Ab
3. Klas I munoglobulin
4. Konsekuensi dari I katan Ag – Ab
5. Faktor faktor yang mempengaruhi reaksi Ag-Ab
6. Adjuvant Antibodi
Komponen Sistem I mun
Komponen sistem imun
Sel
Lymphocyte Phagocyte Auxiliary cell Ot her Neut rofil Eosinofil Basoofil Sel m ast Sel B B T Sel T Large LGL Fagosit granular lim fosit m ononuklear Platelet jar Sel/ ant ibodi komplemen sitokin Imflamentory mediator cytokine InterferonSoluble
1. Definisi Antigen
- dapat bereaksi
Antigen : Substansi substansi yang secara spesifik dengan komponen sistem imun yaitu antibodi dan T CR
- I munogen : Bahan atau molekul menginduksi
respon imun spesifik aktivasi limfosit B atau T tidak semua
“Semua imunogen adalah antigen tetapi
2. Sifat Antigen
1. I munogenik : menimbulkan respon imun
2. I muno reak tif : be reak si dengan
komponen sistem imun
3. Struktur Antigen
B-CELL A Ig a Ig b ntibodi a b T-CELL TCR CD3
- Antigen dapat secara spesifik diikat oleh bagian Ab atau
reseptor sel T pada bagian yang disebut Epitop atau D eterminan Antigen
- Paratop : bagian dari Antibodi yg mengikat epitop Antigen Antigen Ag Ab larut Epitop Epitop
- Antigen dikelompokkan berdasarkan :
- • univalen • Unideterminan TI
- • multivalen • Unideterminan TD
- multideterminan
- • multivalen • multideterminan kompleks
- Valen : banyaknya tempat atau daerah pengikatan antigen yang
- Ukuran Molekul ( >10kD) Komposisi kimia dan strukutur protein yang menyusun
- antigen > semakin rumit struktur kimia, maka antigen tersebut dpt tergolong imunogen yg poten > Gugus as amino aromatik (tirosin), derajat imunogen >>
- Ant ibodi dan t er dir i dar i 4 r ant ai polipept ida yang t er ikat ber sama melalui ikat an
• Memiliki 2 ant igen binding sit es (Par at op) yang ident ik
- Ant ibodi dipr oduksi oleh subset limf osit yait u sel B
• Sel B yang t er st imulasi akan mengakt if kan sel plasma
sekr esi ant ibodi - Ant ibodi t er susun at as:
- – 2 Light Chains (r ant ai r ingan) yang ident ik
- – 2 Heavy Chains yang ident ik (r ant ai ber at ) yang
- – Var iable Regions: 2 bagian Y
- – Const ant Regions: ( Fc )
- Ant ibodi memiliki 2 bent uk :
- Mamalia mengekspr esikan 5 isot ipe ber beda dar i ant ibodi yait u :
- I sot ipe at au klas Ant ibodi di bedakan
ber dasar kan rant ai berat nya (heavy chain)
- St r ukt ur : Monomer • I gG dalam ser um ant ibodi : 75 % - 80%
- Lokasi: ber bagai cair an t ubuh : Dar ah, get ah bening, CSF, ur ine dan salur an pencer naan
- Dapat dit ransf erkan dari mat ernal melalui
- Dapat mengakt if kan komplemen opsonisasi
- Berperan pent ing dalam proses ADCC
- Fungsi : meningkat kan f agosit osis, menet r alkan t oksin dan vir us, melindungi f et us newbor n
- Ter dapat 4 subklas : I gG1, I gG2, I gG3, dan I gG4
- Mult iple myeloma : kanker pada sel plasma (
- Chr onic lymphocyt ic leukemia (CLL)
- MGUS (Monoclonal gammopat hy of undet er mined signif icance)
- peningkat an sint esis I gG pada int r a-blood-br ain-bar r ier (I BBB) : t er j adi inf eksi, inf lamasi (ct h. Mult iple scler osis/
MS), dan kondisi neoplast ik pada sist em sar af pusat CNS)
- Hypogammaglobulinemia of inf ancy
- X-linked agammaglobulinemia – Br ut on disease
- X-linked immunodef iciency wit h hyper -I gM
- Dapat mengakt if kan komplemen (j alur klasik) opsonisasi
- inf eksi
- Aut oimmune disease (ct h, RA)
- I nf eksi int r aut er in
• Waldenst r öm macr oglobulinemia danmonoclonal cr yoglobulinemias
• I nf ect ious meningit is/ encephalit is (bact er ial and vir al meningit is
seper t iBor r elia bur gdor f er i, inf eksi CNS- Pr imer : Kelainan genet ik, t oksin , sever e bact er ial inf ect ions
- Second>Lymphoid malignancies
- Aut oimmune disease
- Pr ot ein-losing ent er opat hies
- AI DS
- St r ukt ur : Dimer • Dalam ser um ant ibodi 10 -15%
- Lokasi: sekret (air mat a, saliva, int est inum,
- Ter dapat 2 subklas I gA1, I gA2
- Tidak dapat dit r ansf er kan dar i mat er nal melalui plasent a
- Mengakt if kan komplemen j alur alt ernat if
- Fungsi : melokalisasi pr ot eksi pada per mukaan mukosa, f agosit osis, mengawali dest r uksi par asit melalui ADCC
- inf eksi pada kulit , usus, salur an r espir at or i dan r enal
- sir osis at au penyakit yg t er kait liver disease
• TORCH syndr ome (Toxoplasmosis, Ot her viruses [HI V, TB
- Pr imar y immunodef iciencies associat ed wit h I gA
- CVI D • At axia t elangiect asia
- Chr onic mucocut aneous candidiasis
- Celiac disease (CD)
- mult iple myeloma
- Par t of her edit ar y gr oup of disor der s (f amilial Medit er r anean f ever )
- Hyper -I gD and per iodic syndr ome
- Gast r oint est inal – abdominal pain, diar r hea, emesis
- Musculoskelet al – ar t hr it is
- Der mat ologic – maculopapular r ash, pur pur a, ur t icar ia
- St r ukt ur : Monomer
- Lokasi : pada peredaran darah dan berikat an
- Fungsi : pada reaksi alergi akan meningkat , inf eksi dar i cacing (lisisnya cacing), mencet uskan pr oduksi mediat or vasoakt if (hist amin, pr ost aglandin, leukot r in) hiper sensit if t ipe I
- Peningkat an t ot al ser um I gE moder at : allergic
- f agosit osis,
-dest r uksi par asit melalui ADCC
Sekr et r espir at or i dan gast r oint es-t inal- Mencet uskan pr oduksi mediat or vasoakt if
- menet r alkan t oksin dan vir us,
- melindungi f et us newbor n ber bagai cair an dan salur an pencer naan
-Ef ekt if dalam melawan mikr oba dar ah, get ah bening at au lymph, per mukaan sel B
- Memodifikasi karakteristik kimia dan fisik dari Ag (vaksin)
- Meningkatkan proses pengikatan Ag dan kemampuan
- Menstimulasi proliferasi limfosit secara non-spesifik
- Resistensi • Relat if t idak • M embaik oleh
- M ekanisme t idak
- Spesifik un
- Spesifitas
• makrofag, sel NK,
- Limf
- Sel utama
- M olekul utama
- Liso
- Ant ibodi, sitokin
komplemen, CRP,
sitokin
Determinan Antigen
Hapten imunogen
Prot ein dengan BM rendah dan baru menjadi jika diikat (carrier oleh molekul besar )
4. Klasifikasi Antigen
A. Klasifikasi operasional
: eks
1. Antigen ogen : konfigurasi yang luar disajikan kepada tubuh dari
cth : Mikroorganisme, pollen, obat, dsb
en2. Antigen dogen : konfigurasi yang dalam terdapat tubuh host atau individu
B. B erdasarkan ketergantungan terhadap sel T
1. Antigen Sel T D ependent (T D ) :
Memerlukan sel T h untuk menstimulus respon sel B
Mengandung protein dan memiliki imun memory Memiliki banyak macam epitop
2. Antigen Sel T I ndependent (T I ) :
Dapat menstimuli sel B tanpa sel T h
Mengandung ligan T LR atau T oy Like Receptors
Memiliki beberapa epitop yang sama atau pengulangan
epitophapt en Poli
sakarida
prot ein • Univalen Kimiaw i
Determinan: banyaknya jenis antigen yang dapat diikat
5. Faktor faktor yang mempengaruhi imunogenitas
Antigena. Foreignness atau faktor keterasingan : substansi yang tidak pernah
kontak dengan sistem imun dari ketika embriogenesisb. Faktor fisik dan kimia antigen
c. Cara pemaparan antigen : intravena, subcutan, perm tubuh, dsb
d. Sensitivitas metode yang digunakan untuk mengukur respons
imun sensitivitas immunoassay e. Faktor internal Host ; genetik, jenis kelamin, umurf. Kondisi sistem imun host
g. Dosis paparan antigen
ANTI BODY
1. Def inisi Ant ibodi
Pr ot ein yang mengenali dan mengikat ant igen
dengan spesif isit as yang t inggi imunoglobulin Y bent uk
disulf ida
Fungsi Ab :
1. Mengikat Ag dan mengakt ivasi komplemen
2. Meng-inakt if kan at au menghilangkan t oksin yg menyer ang, subst ansi asing, bakt er i pat ogen, dll
3. Menet r alisasi vir us
Ant ibodi dapat dit emukan pada :
1. Cairan ekst raselular : plasma dar ah, get ah bening, mukus, dsb
2. Permukaan sel B sbg r eser pt or Ag
Subset limfosit
2. St r ukt ur Ant ibodi
membedakan ant ara ant ara klas I g
uj ung dar i lengan ( Fab ) f r agment ant igen binding)
f r agment cr yst allizable) ber ikat an dengan komplemen at au sel r esept or at au molekul lain
Bagaimana Ant ibodi dihasilkan
1. Ab t er lar ut at au Soluble : di sekr esikan di dar ah dan j ar ingan
2. Ab t er ikat dengan membr an : dit emukan
pada per mukaan sel B resept or sel B (BCR) BCR mendet eksi ant igen di sir kulasi mengakt if kan sel B sel plasma at au ber dif er ensiasi mj d sel B memor i3. Klas I munoglobulin
1. I gG
2.I gM
3.I gA
4.I gD dan
5.I gE dengan f ungsi dan lokasi yang ber beda pula
I g G
plasent a
(j alur klasik)
Peningkat an konsent rasi I gG : Lymphoid malignancy (secondar y) • plasma cell
myeloma or Kahler's disease)
I gG def isiensi berasosiasi dg imunodef isiensi primer :
I g M M : makr o-globulin • St r ukt ur : Pent amer • I g M dalam ant ibodi 5-10% – ber sir kulasi ut amanya di • per edar an dar ah Lokasi : dar ah, get ah bening at au lymph, per mukaan sel B • (monomer )
Fungsi : merupakan Ab pert ama yang diproduksi selama •
inf eksi . Ef ekt if dalam melawan mikr oba dan mengaglut inasi Ag
I gM t inggi dlm dar ah umbilikus : inf eksi int r aut er in • Produksi I gM berlebih : waldenst orm’s macroglobulinemia • hiperviskosit as darahPeningkat an konsent rasi I g M :
Def isiensi I gM :
I g A
sekresi vagina dan ASI ) dlm bt k I gA sekret ori
(sI gA)Peningkat an konsent rasi I gA :
Def isiensi I gA:
and HHV6], Rubella, Cyt omegalovirus, Herpes simplex virus)
I g D
St r ukt ur : Monomer • I gD dalam serum ant ibodi : 0. 2% krn • sangat rent an t hd degradasi oleh proses prot eolisik Umumnya dit emukan pada per mukaan sel B • sebagai molekul r esept or dan t er libat dalam akt ivasi sel Fungsi : pada ser um dar ah, f ungsinya masih belum •diket ahui. Pada sel B dapat menginisiasi r espon
imun r esept or Ag akt ivasi sel B Hyper immunoglobulinemia D; I gD 100 ml •periodic f ever syndrome Aut osomal r esesif
Peningkat an konsent rasi I g D :
I g E
dengan sel mast dan basof il di seluruh t ubuh kr n sel t sb memiliki r esept or ut k Fc dar i I gE Tidak dapat dit r ansf er kan dar i mat er nal melalui • plasent a
I gE t inggi : inf eksi cacing, diduga berperan pada • imunit as parasit
rhinit is, allergic ast hma, at opic dermat it is
Ig A
Ig G
Ig MLight chain Heavy chain Ig E Ig D
Tabel pembeda Imunogobulin J enis ant ibodi St rukt ur Fungsi Let ak
I g A Dimer -pr ot eksi per mu-kaan mukosa,
I g D Monomer Pada sel B menginisiasi r espon imun akt ivasi sel B per mukaan sel B sebagai molekul r esept or
I g E Monomer -Meningkat pada r eaksi aler gi, inf eksi dar i cacing
Pada per edar an ber ikat an dengan sel mast dan basof il
I g G Monomer -meningkat kan f agosit osis,
I g M Pent amer -mer upakan Ab per t ama yang dipr oduksi selama inf eksi
34
Ab Konsekuensi ikat an Konsekuensi ikat an Ag Ag Ab
4. Konsekuensi dari I kat an Ant igen – Ant ibodi
Kompleks Ag – Ab : dibent uk ket ika ant ibodi mengikat ant igen yang dikenalinya
1. Aglut inasi : Ant ibodi dapat menyebabkan ant igen (mikr oba) menggumpal ber sama sama
2. Opsonisasi: Ant igen (mikr oba) dilapisi oleh Ab
yang dapat meningkat kan penelanan mikr oba dan pelisisan oleh sel f agosit3. Net r alisasi : I gG menginakt if kan vir us dengan car a mengikat per mukaannya dan
menet r alkan t oksin melalui blocking sisi
4. Ant ibody dependent cell-mediat ed cyt ot oxicit y (ADCC): digunakan unt uk menghancur kan organisme besar (e.g : cacing). Or ganisme t ar get di lapisi dengan ant ibodi dan lapisi dengan mediat or biologis
Sel yg t er libat dalam ADCC : sel sit ot oksik non
spesif ik spt NK sel makr of ag, monosit dan eosinof il5. Akt ivasi komplemen: Baik I gG dan I gM dapat menst imulasi sist em komplemen sehingga melisiskan sel dan t er j adi inf lamasi
Dest ruct ion of Large Parasit es by ADCC Sel efektor Makrofag, NK sel, monosit, eosinofil
5. Fakt or f akt or yang mempengaruhi reaksi Ag- Ab
1. Af init as : kekuat an ikat an r eaksi ant ar a sat u daer ah pengikat an Ag at au epit op dan sat u daer ah pengikat an pada Ab at au par at op.
2. Avidit as : ukur an semua kekuat an ikat an ant ar a Ag dg beber apa epit op dan ant ibodi mult ivalen, ct h : j ika t er dapat beber apa daer ah pengikat an maka avidit asnya akan meningkat
3. Rasio Ag dan Ab : ukur an kompleks yg dibent uk
ber hubungan dg konsent r asi Ag dan Ab4. Bent uk f isik dari Ag : J ika Ag ber bent uk par t ikel scr umum akan nampak aglut inasi Ag oleh Ab
Konsep Af init as dan Avidit as Af init as
Avidit as Adjuvant
Adjuvant latin berarti ‘help’ adalah substansi tertentu yang
dapat meningkatkan respon imun atau merubah respon imun di injeksikan sebelum atau bersamaan dengan antigen vaksin Peran adjuvant :
prsentasi dari makrofag
1. Adjuvants Organik dari produk bakteri : BCG, Bordetella pertusis
2. Adjuvants I norganik : Al(OH )
3
3. Adjuvants Synthesized : liposom
4. I mmunostimulating Complexes (I SCOM s)
5. Imunoterapi :
T reatment of the disease by I nducing, Enhancing or
Suppressing the I mmune System
Passive Immunotherapy: - Active Immunotherapy: - It does not rely on the body to attack It stimulates the body’s ow n the disease, instead they use the immune system to fight the immune system components ( such as disease. antibodies) created outside the body.Vaksin Beberapa jenis vaksin :
1. Vaksin bakteri : DPT, N. M eningit is, dsb.
2. Vaksin virus : influenza, Hepat it is A, B, Rubella, dsb.
Pustaka Subow o, 2 9, Imunologi, edisi 2, Sagung Set o
Barat aw ijaya, 2 9, Imunologi dasar, edisi 9, UI Press.
O’gorman, M aurice R. G. and Donnenberg, A.D., 2 8,
nd
Handbook of Human Immunology, 2 ed. CRC Press
The Physician's Guide t o Laborat ory Test Select ion and Int erpret at ion, w w w.arupconsult.com , 2012 htt p:/ / cancer.disease.com htt p:/ / w w w.w ellness.comNon spesifik Spesifik
berubah oleh infeksi berulang
infeksi berulang
spesifik bahan tertent u
sel K