Tabel 2. Frekuensi penyebab trauma gigi dalam persen
14
Wilayah Tahun
Usia Jatuh Olahraga Kecelakaan
lalu lintas Kekerasan
Iraq, Baghdady et al 1981
6-12 54,0
3,0 2,4
35,8 Jepang,Uji
Teramoto 1988
6-18 37,7
29,2 1,6
7,9
Syria, Marcenes et al 1999
9-12 9,1
- 24,1
42,5 Inggris,Blinkhom
2000 11-14
339 17,2
14,6 4,3
Brazil, Soriano et al 2007
12 27,3
8,2 2,7
6,4
2.2 Klasifikasi Trauma Gigi
Klasifikasi yang direkomendasikan dari klasifikasi Andreasen yang diadopsi oleh World Health Organization WHO dalam Application of International
Classification of Disease to Dentistry and Stomatology baik gigi sulung dan gigi permanen, dibagi berdasarkan kerusakan jaringan keras gigi dan pulpa, kerusakan
pada jaringan periodontal, kerusakan pada tulang pendukung serta kerusakan pada gingiva atau jaringan lunak rongga mulut adalah sebagai berikut :
2,7
2.2.1 Kerusakan pada Jaringan Keras Gigi dan Pulpa Kerusakan pada jaringan keras gigi dan pulpa terdiri atas :
1 Retak mahkota enamel infraction yaitu suatu fraktur yang tidak sempurna retak pada enamel tanpa kehilangan struktur gigi dalam arah horizontal maupun arah
vertikal. 2 Fraktur enamel yang tidak kompleks uncomplicated crown fracture yaitu fraktur
pada mahkota gigi yang hanya mengenai lapisan enamel saja. 3 Fraktur enamel-dentin uncomplicated crown fracture yaitu fraktur mahkota gigi
yang mengenai lapisan enamel dan dentin saja tanpa melibatkan pulpa. 4 Fraktur mahkota yang komplek complicated crown fracture yaitu fraktur yang
mengenai lapisan enamel, dentin dan pulpa.
Universitas Sumatera Utara
5 Fraktur mahkota-akar yang tidak kompleks uncomplicated crown- root fracture yaitu fraktur yang mengenai lapisan enamel, dentin, sementum tanpa melibatkan
pulpa. 6 Fraktur mahkota-akar yang kompleks complicated crown- root fracture yaitu
fraktur yang mengenai lapisan enamel, dentin, sementum dan pulpa. 7 Fraktur akar root fracture yaitu fraktur yang mengenai dentin, sementum dan
pulpa.
7
Gambar 1. Kerusakan pada Jaringan Keras Gigi dan Pulpa
15
2.2.2 Kerusakan pada Jaringan Periodontal
Kerusakan pada jaringan periodontal terdiri atas : 1 Konkusi yaitu trauma yang mengenai jaringan pendukung gigi tanpa adanya
kegoyangan atau perubahan posisi gigi, yang menyebabkan gigi lebih sensitif terhadap tekanan dan perkusi.
2 Subluksasi yaitu trauma yang mengenai jaringan pendukung gigi dengan adanya kegoyangan dan tanpa perubahan posisi gigi.
3 Luksasi ekstrusi yaitu pergerakan sebagian gigi keluar dari soketnya sehingga gigi terlihat lebih panjang.
4 Luksasi yaitu perubahan letak gigi ke arah labial, palatal maupun lateral yang menyebabkan kerusakan atau fraktur pada soket alveolar gigi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
5 Luksasi intrusi yaitu pergerakan gigi ke dalam tulang alveolar yang menyebabkan kerusakan alveolar dan gigi akan terlihat lebih pendek .
6 Avulsi yaitu pergerakan seluruh gigi keluar dari soketnya.
7
Gambar 2. Kerusakan pada Jaringan Periodontal
15
2.2.3 Kerusakan pada Tulang Pendukung Kerusakan pada tulang pendukung terdiri atas:
1 Kerusakan soket alveolar yaitu kerusakan dari soket alveolar, pada kondisi ini dijumpai intrusi.
2 Fraktur dinding soket alveolar maksila dan mandibula yaitu fraktur tulang alveolar yang melibatkan dinding soket labial atau lingual dibatasi oleh bagian fasial atau oral
dari dinding soket. 3 Fraktur prosessus alveolaris maksila dan mandibula yaitu fraktur yang mengenai
prosessus alveolaris dengan atau tanpa melibatkan soket alveolaris gigi. 4 Fraktur tulang alveolar yaitu fraktur tulang alveolar maksila atau mandibula yang
melibatkan prosessus alveolaris dengan atau tanpa melibatkan soket alveolar.
7
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Kerusakan pada Tulang Pendukung
15
2.2.4 Kerusakan pada Gingiva atau Jaringan Lunak Rongga Mulut
Kerusakan pada gingiva atau jaringan lunak rongga mulut terdiri atas: 1 Laserasi yaitu suatu luka terbuka pada jaringan lunak rongga mulut yang biasanya
disebabkan oleh benda tajam. 2 Kontusio yaitu memar yang biasanya disebabkan oleh pukulan benda tumpul dan
menyebabkan perdarahan pada daerah submukosa tanpa disertai sobeknya daerah mukosa.
3 Abrasi yaitu luka pada daerah superfisial yang disebabkan karena gesekan atau goresan suatu benda, sehingga terdapat permukaan yang berdarah dan lecet.
7
2.3 Riwayat, Pemeriksaan Klinis dan Diagnosis