Produksi Ayam Petelur ISA-Brown Umur 25-30 Minggu yang Diberi Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Hasil Fermentasi serta Suplementasi Selulase dan Fitase

PRODUKSI AYAM PETELUR ISA-BROWN UMUR 25-30
MINGGU YANG DIBERI BUNGKIL BIJI JARAK PAGAR
(Jatropha curcas L.) HASIL FERMENTASI SERTA
SUPLEMENTASI SELULASE DAN FITASE

SKRIPSI
ADE DARMANSYAH

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

RINGKASAN
ADE DARMANSYAH. D24070274. 2012. Produksi Ayam Petelur ISA-Brown
Umur 25-30 Minggu yang Diberi Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Hasil Fermentasi serta Suplementasi Selulase dan Fitase. Skripsi. Departemen
Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
: Dr. Ir. Sumiati, M.Sc.
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Rita Mutia, M.Agr

Bungkil biji jarak pagar (BBJP) merupakan hasil sampingan dari proses
pengolahan biji jarak menjadi minyak. Bungkil biji jarak mengandung protein tinggi
yaitu 23,59% yang berpotensi untuk dijadikan pakan ternak sumber protein yang
murah. Penggunaan BBJP sebagai pakan ternak dibatasi oleh adanya racun dan
antinutrisi. Masalah tersebut dapat diatasi dengan melakukan detoksifikasi BBJP
sebelum diberikan pada ternak, salah satunya dengan fermentasi. Tujuan penelitian
yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian bungkil biji jarak pagar hasil fermentasi
menggunakan jamur tempe (Rhizopus oligosporus) serta suplementasi selulase dan
fitase terhadap produksi ayam petelur ISA-Brown umur 25-30 minggu.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Unggas dan
Laboratorium Lapang C, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor yang
dilaksanakan selama 13 minggu mulai dari bulan Mei-Agustus 2010. Ternak yang
digunakan yaitu 200 ekor ayam petelur strain ISA-Brown umur 18 minggu dengan
rataan bobot badan 1,27 kg. Perlakuan yang diberikan yaitu R0 : Ransum kontrol,
tanpa bungkil biji jarak pagar (BBJP); R1 : Ransum mengandung 7,5% BBJP
fermentasi; R2 : Ransum mengandung 7,5% BBJP fermentasi + 200 g selulase/ton;
R3 : Ransum mengandung 7,5% BBJP fermentasi + 200 g fitase/ton; R4 : Ransum
mengandung 7,5% BBJP fermentasi + 200 g selulase/ton + 200 g fitase/ton.
Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5
perlakuan dan 4 ulangan. Data dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) dan

apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji
jarak Duncan. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur harian
(hen day), produksi massa telur, berat telur, konversi ransum, dan mortalitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 7,5% bungkil biji jarak
pagar hasil fermentasi (R1, R2, R3 dan R4) menghasilkan konsumsi ransum,
produksi telur hen day, dan produksi massa telur yang nyata (P