Analisis Kinerja Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk Periode 2008-2012

ANALISIS KINERJA KEUANGAN
PT ALAM KARYA UNGGUL TBK PERIODE 2008-2012

ARINA FEBRIANI

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja
Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk Periode 2008-2012 adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2013

Arina Febriani
NIM H24090031

ABSTRAK
ARINA FEBRIANI. Analisis Kinerja Keuangan PT. Alam Karya Unggul Tbk.
Periode 2008-2012. Dibimbing oleh ABDUL KOHAR IRWANTO dan
YUSRINA PERMANASARI.
PT. Alam Karya Unggul Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur
sub sektor industri plastik dan kemasan. Terdapat beberapa masalah dalam
perkembangan kinerja keuangan perusahaan seperti nilai penjualan, jumlah aset
dan jumlah ekuitas yang terus menurun serta rugi bersih yang berfluktuatif selama
periode 2008-2012. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan analisis
kinerja keuangan untuk mengetahui kondisi kesehatan perusahaan. Tujuan dari
penelitian ini yaitu (1) Mempelajari dan menganalisis laporan keuangan
perusahaan selama lima tahun terakhir (2008-2012) dengan menggunakan metode
analisis rasio, dan analisis Du Pont; (2) Menganalisis trend kondisi keuangan
perusahaan selama periode 2004-2012 serta peramalan keuangan perusahaan

untuk periode 2013-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat likuiditas,
aktivitas dan profitabilitas perusahaan berada di posisi yang kurang baik.
Sementara rasio solvabilitas perusahaan sudah baik. Trend neraca dan laporan
laba rugi perusahaan cenderung menurun selama periode 2004-2012.
Kata kunci: Du Pont, kinerja keuangan, peramalan, rasio keuangan, trend

ABSTRACT
ARINA FEBRIANI. Financial Performance Analysis at PT. Alam Karya Tbk.
Periode 2008-2012. Supervised by ABDUL KOHAR IRWANTO and YUSRINA
PERMANASARI.
PT. Alam Karya Tbk is one of sub-sectors of plastics and packaging
company in manufacturing industrial sector. There are several problems in the
development of the company's financial performance such as decreasing on (a) the
value of sales; (b) number of assets; (c) number of equity and also fluctuative net
loss during the period 2008-2012. Based on these problems, it was necessary to
analyze the financial performance of the company to know its condition. The
purpose of the research was (1) studied and analyzed the financial statements of
the company in the last five years (2008-2012) by using ratio analysis, and Du
Pont analysis; (2) analyzed the trend of financial condition during 2004-2012’s
period and predicted the financial condition for 2013-2014’s period. The result of

this research showed that the ratio of liquidity, activity and profitability in this
company was not in a good condition. Trend of balance sheet and income
statement on this company during 2004-2012 was decrease.
Keywords: Du Pont, financial performance, finance ratio, forecasting , trend

ANALISIS KINERJA KEUANGAN
PT ALAM KARYA UNGGUL TBK PERIODE 2008-2012

ARINA FEBRIANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013


- - -pB

Mセ



Judul Skripsi
セ。ュ@

セim@

Analisis KineIja Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk
Periode 2008-2012
Arina Febriani
H24090031

Disetujui oleh

Permanasari SSos ME

Pembimbing II

Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc
Pembimbing I

Diketahui oleh

Tanggal Lulus:

0 5 SEP 2013

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Analisis Kinerja Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk
Periode 2008-2012
: Arina Febriani
: H24090031


Disetujui oleh

Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc
Pembimbing I

Yusrina Permanasari, SSos, ME
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Jono M Munandar, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2013 ini ialah
Kinerja Keuangan, dengan judul Analisis Kinerja Keuangan PT Alam Karya

Unggul Tbk Periode 2008-2012.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc
dan Yusrina Permanasari, SSos, ME selaku dosen pembimbing serta Farida
Ratna Dewi SE, MM selaku penguji dalam sidang skripsi penulis Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada ayahanda H. Dasril Sofyan, ibunda Yurni
Veranita, uni Anggie, abang Arif, adik Naufal, sahabat terbaik Elia Trianti, para
Soang’ers, keluarga besar Ikamusi Sumatera Selatan serta seluruh keluarga
Manajemen 46 IPB, atas segala doa, dukungan dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2013

Arina Febriani

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR


vi

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

3

Ruang Lingkup Penelitian


3

METODE

3

Kerangka Pemikiran Penelitian

3

Lokasi dan Waktu Penelitian

5

Pengolahan dan Analisis Data

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Rasio

8
8

Analisis Du Pont

16

Analisis Trend Kondisi Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk

17

Analisis Peramalan Kondisi Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk

22

Implikasi Manajerial

25


SIMPULAN DAN SARAN

26

DAFTAR PUSTAKA

27

RIWAYAT HIDUP

30

DAFTAR TABEL
Tingkat penjualan, laba (rugi) bersih, jumlah aset, serta jumlah
ekuitas PT Alam Karya Unggul Tbk Tahun 2008-2012
2 Perkembangan rasio likuiditas tahun 2008-2012
3 Perkembangan rasio solvabilitas tahun 2008-2012
4 Perkembangan rasio profitabilitas tahun 2008-2012
5 Perkembangan rasio aktivitas tahun 2008-2012
6 Perkembangan nilai ROE serta komponen yang mempengaruhinya
periode 2008-2012
7 Analisis trend terhadap neraca tahun 2004-2012
8 Analisis trend terhadap laporan laba rugi tahun 2004-2012
9 Analisis forecasting terhadap neraca tahun 2013-2014
10 Analisis forecasting terhadap laporan laba rugi tahun 2013-2014
1

1
8
10
12
14
16
17
20
23
24

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6

Kerangka pemikiran penelitian
Perkembangan kondisi neraca PT Alam Karya Unggul Tbk periode
2004-2012
Perkembangan kondisi laba rugi PT Alam Karya Unggul Tbk
periode 2004-2012
Perkembangan aktiva lancar dan aktiva tidak lancar 2004-2014
Perkembangan kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar dan ekuitas
2004-2014
Perkembangan laporan laba rugi 2004-2014

4
18
21
23
23
25

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Tugas manajemen keuangan dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah
memaksimalkan nilai saham perusahaan. Keuntungan meningkatnya nilai saham
adalah perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari lembaga keuangan
(perbankan) untuk memperoleh pinjaman, kepercayaan dari para supplier,
menarik minat bagi calon investor serta memberi keyakinan bagi para investor
untuk tetap menanamkan modal pada perusahaan tersebut (Kasmir 2010).
Dalam usahanya memaksimalkan nilai perusahaan maka manajemen harus
memanfaatkan keunggulan dari kekuatan perusahaan sekaligus mengoreksi
kelemahan perusahaan. Analisis laporan keuangan dapat membantu manajemen
mengidentifikasi kekurangan kemudian melakukan tindakan untuk memperbaiki
kinerja perusahaan (Bringham dan Houstoun 2010). Analisis laporan keuangan
mencakup pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama dan kecenderungan posisi keuangan perusahaan dalam kurun
waktu tertentu.
Laporan keuangan melaporkan posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu
dan operasinya selama beberapa periode yang lalu. Akan tetapi, manfaat nyata
dari laporan keuangan adalah dapat digunakan untuk membantu memprediksi laba
dan dividen di masa depan. Bagi investor, laporan keuangan digunakan untuk
memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis
laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisi di masa
depan dan sebagai titik awal perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi
peristiwa di masa depan.
PT Alam Karya Unggul Tbk atau dahulunya bernama PT Aneka Kemasindo
Utama Tbk merupakan perseroan yang bergerak di bidang usaha industri kemasan
plastik dan memulai kegiatan operasi komersialnya pada bulan Agustus 2001.
Produk yang dihasilkan perseroan pada saat ini meliputi gelas plastik (PP Cup)
dan botol galon (PC 5 Gallon).
Tabel 1 Tingkat penjualan, laba (rugi) bersih, jumlah aset, serta jumlah ekuitas PT
Alam Karya Unggul Tbk Tahun 2008-2012 (dalam ribuan rupiah)
Tahun
2008
2009
2010
2011
Penjualan
8 069 528
2 562 014
2 948 900
2 568 047
Laba (Rugi) Bersih (8 121 293)
(5 664 064)
(4 683 276)
(8 893 325)
Jumlah Aset
42 858 282
32 495 689
28 379 813
11 767 293
Jumlah Ekuitas
26 426 777
19 511 274
14 827 998
5 934 683
Sumber: Laporan Tahunan PT Alam Karya Unggul Tbk Periode 2008-2012

2012
1 602 611
(2 027 005)
10 582 842
3 907 677

Seperti terlihat pada Tabel 1 terdapat permasalahan dalam kinerja PT Alam
Karya Unggul Tbk di mana perkembangan kinerja keuangan yang cenderung
mengalami penurunan dan terus merugi. Pada Penjualan, terjadi penurunan dalam
jumlah yang besar dalam rentang waktu tahun 2008 hingga 2012, secara
keseluruhan penjualan perseroan turun karena bertambah ketatnya persaingan di

2
sektor industri ini. Pada rugi usaha terdapat perkembangan yang berfluktuasi.
Pada tahun 2008-2010 terjadi penurunan atas nilai rugi bersih perusahaan, akan
tetapi pada tahun 2011 terjadi peningkatan rugi bersih yang disebabkan karena
perusahaan melakukan penyisihan penurunan nilai atas aset pajak tangguhan
sehingga timbul beban pajak tangguhan di tahun 2011 dan pada tahun 2012 rugi
perusahaan kembali menurun. Pada jumlah aset dan jumlah ekuitas pun cenderung
mengalami penurunan sejak tahun 2008 hingga tahun 2012.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan analisis kinerja
keuangan untuk mengetahui kondisi kesehatan perusahaan. Dengan melihat
kinerja keuangan perusahaan nantinya akan mendapatkan gambaran mengenai
kondisi keuangan perusahaan dan juga dapat dijadikan pedoman dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kondisi perusahaan tersebut.
Tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan
keuangannya, antara lain terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
modal, laporan kas, laporan catatan atas laporan keuangan. Peramalan dalam
manajemen keuangan digunakan untuk memperkirakan kebutuhan keuangan di
masa yang akan datang. Peramalan berkaitan dengan perencanaan yang baik yang
bertujuan untuk mengantisipasi dan mempersiapkan perusahaan untuk
menghadapi kondisi di masa depan. Hal ini sangat penting untuk diketahui baik
oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan, agar perusahaan dapat
bertahan dalam persaingan di masa sekarang dan di masa mendatang.

Perumusan Masalah
Laporan keuangan tidak dapat memberikan informasi apapun secara langsung.
Laporan keuangan terlebih dahulu harus dianalisis dan diinterpretasi untuk dapat
memberikan informasi yang menjadi bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan baik di dalam maupun diluar
perusahaan. Alat analisis yang dapat digunakan di antaranya adalah analisis rasio,
analisis Du Pont, serta analisis Trend.
Kinerja keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup perusahaan sehingga penulis tertarik untuk membahas topik ini. Objek
penelitian topik ini adalah PT Alam Karya Unggul Tbk yang merupakan salah
satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kemasan plastik. Berdasarkan
kondisi tersebut, rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
Bagaimana kinerja keuangan perusahaan selama lima tahun terakhir (2008-2012)
dengan menggunakan analisis rasio dan analisis Du Pont? (2) Bagaimana trend
kondisi keuangan perusahaan selama periode 2004-2012 serta bagaimana
peramalan keuangan perusahaan untuk periode 2013 dan 2014?

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mempelajari dan menganalisis laporan
keuangan perusahaan selama lima tahun terakhir (2008-2012) dengan
menggunakan metode analisis rasio dan analisis Du Pont; (2) Menganalisis trend

3
kondisi keuangan perusahaan selama periode 2004-2012 serta peramalan
keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk untuk periode 2013 dan 2014.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
kalangan, antara lain:
1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan
bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan dalam penyusunan strategi,
serta dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan mengenai
perkembangan kondisi keuangan dan penilaian kinerja keuangan perusahaan.
2. Bagi investor, penelitian ini dapat dijadikan sebagi bahan informasi dan bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
3. Bagi penulis, penelitian ini menjadi sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang
telah diperoleh selama perkuliahan dan dapat menambah wawasan serta
pengetahuan penulis mengenai manajemen keuangan khususnya kinerja
keuangan.
4. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan
pembanding pada topik serupa.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis kinerja keuangan PT
Alam Karya Unggul Tbk periode 2008-2012. Laporan keuangan difokuskan pada
neraca dan laporan laba rugi. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu analisis rasio keuangan, analisis Du Pont, dan analisis trend serta analisis
peramalan untuk periode 2013-2014.

METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat
membantu dalam hal pengambilan keputusan karena kinerja keuangan akan
menunjukkan hasil yang dicapai perusahaan dalam menjalankan roda usahanya
sehingga perusahaan dapat membuat keputusan atau kebijakan yang tepat sesuai
dengan kondisi perusahaan pada khususnya dan kondisi ekonomi pada umumnya.
Penilaian kinerja keuangan terhadap PT Alam Karya Unggul Tbk dilakukan
dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan selama periode waktu
tertentu. Laporan keuangan yang digunakkan adalah neraca dan laba rugi. Dalam
melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan digunakan beberapa
metode analisis yaitu analisis rasio keuangan (rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
rasio profitabilitas, rasio aktivitas), analisis Du Pont, dan analisis trend serta
analisis peramalan.
Hasil analisis terhadap laporan keuangan tersebut menggambarkan
perkembangan kinerja keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk untuk periode 2008-

4
2012. Hasil dari perhitungan analisis kinerja keuangan diharapkan dapat
memberikan informasi dan gambaran kepada pihak manajemen perusahaan serta
pemegang saham PT Alam Karya Unggul Tbk mengenai kondisi perusahaan agar
dapat mengambil keputusan dan pengembangan pada perusahaan. Secara singkat
kerangka pemikiran konseptual dapat dilihat pada Gambar 1.
PT. Alam Karya
Unggul
Tbk

Laporan
Keuangan

Neraca

Analisis Rasio

Laba Rugi

Analisis Du Pont

Analisis Trend

Forecasting
(Peramalan)

Rekomendasi

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data sekunder. Data Sekunder
terdiri dari laporan keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk pada periode 20082012 yang sudah dipublikasikan, serta laporan keuangan beberapa perusahaan
untuk memperoleh nilai rasio rataan industri. Adapun kriteria perusahaan yang
dipilih untuk rataan industri adalah sebagai berikut:
1.
Perusahaan termasuk dalam industri kimia dasar sub sektor plastik dan
kemasan yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2012
2.
Memiliki data laporan keuangan yang lengkap pada periode 2008-2012.
Berdasarkan kriteria tersebut maka perusahaan yang terpilih untuk
perhitungan rasio rataan industri adalah sebagai berikut:
1.
PT Alam Karya Unggul Tbk (AKKU)
2.
PT Argha Karya Prima Industri Tbk (AKPI)
3.
PT Asiaplast Industri Tbk (APLI)
4.
PT Berlina Tbk (BRNA)
5.
PT Champion Pasific Indonesia Tbk (IGAR)
6.
PT Siwani Makmur Tbk (SIMA)

5

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian analisis kinerja keuangan dilakukan pada PT Alam Karya Unggul Tbk
yang memiliki kantor pusat yang beralamat di Wisma Agro Manunggal Lantai 16,
Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 22, Jakarta Selatan-40133. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Maret-Mei 2013.
Pengolahan dan Analisis Data
Analisis perkembangan kinerja keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode analisis laporan keuangan yang
terdiri dari analisis rasio yang terdiri dari empat kelompok analisis yakni likuiditas,
solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas, analisis Du Pont, dan analisis trend, serta
analisis peramalan untuk melihat kondisi keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk
periode 2013-2014.
a. Analisis Rasio
1. Rasio likuiditas (Liquidity Ratio)
a. Rasio Lancar (Current Ratio)

b. Rasio Cepat (Quick Acid Ratio)

2. Rasio solvabilitas (Leverage Ratio)
a. Rasio Hutang terhadap Total Aktiva (Debt to Asset Ratio)

b. Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)

c. Rasio Ekuitas terhadap Total Aktiva (Equity to Asset Ratio)

d. Rasio Ekuitas terhadap Aktiva Tetap (Equity to Fixed Asset Ratio)

3. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
a. Rasio Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

b. Rasio Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

6
c. Tingkat Pengembalian Aktiva (Return On Asset)

d. Tingkat Pengembalian Modal (Return On Equity)

4. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
a. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio)

b. Rasio Perputaran Aktiva (Fixed Asset Turn Over Ratio)

c. Periode Pengumpulan Piutang (Collection Period)

d. Rasio Perputaran Piutang (Receiveble Turn Over)

b. Analisis Du Pont
Analisis Du Pont menggabungkan rasio-rasio aktivitas dan profit margin
dan menunjukkan bagaimana rasio-rasio aktivitas tersebut berinteraksi untuk
menentukan profitabilitas aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan.

c. Analisis Trend
Menurut Kasmir (2010), jika analisis trend dilakukan dengan menggunakan
data lebih dari dua atau tiga periode, maka metode yang digunakan adalah angka
indeks. Dengan menggunakan data indeks akan dapat diketahui kecenderungan
atau trend atau arah dari posisi keuangan. Hasil analisis trend umumnya dihitung
dalam persentase.
Data keuangan yang akan digunakan untuk mengadakan analisis trend
dengan persentase adalah data yang paling awal, kemudian dibandingkan dengan
data selanjutnya. Data paling awal dianggap sebagai tahun dasar sebagai awal
perhitungan dan dianggap sebagai data normal di antara tahun yang di analisis.
Angka indeks yang digunakan untuk tiap pos tahun dasar dalam laporan keuangan
diberi angka 100%.

7
Pada penelitian ini analisis trend dilakukan terhadap komponen laporan
neraca yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tidak lancar, kewajiban lancar,
kewajiban tidak lancar serta ekuitas dan laporan laba rugi yang terdiri dari
penjualan, beban pokok penjualan, beban usaha, dan laba (rugi) bersih perusahaan.

d. Analisis Peramalan
Metode yang digunakan dalam analisis peramalan pada penelitian ini adalah
metode forecasting time series atau deret waktu yaitu metode yang didasarkan
pada data dan informasi hasil sampling perilaku ekonomi periode yang lalu.
Menurut Sugiarto dan Harijono (2000), sebelum melakukan peramalan yang
didasarkan pada data deret waktu, perlu dicatat beberapa asumsi penting yaitu: (1)
adanya ketergantungan kejadian masa yang akan datang dengan masa
sebelumnya; (2) aktivitas di masa yang akan datang mengikuti pola yang terjadi di
masa lalu; (3) hubungan atau keterkaitan masa lalu dan masa kini dapat ditentukan
dengan observasi atau penelitian. Asumsi peramalan pada penelitian ini
menggunakan asumsi cateris peribus, menunjukkan bahwa harga komoditi,
tingkat inflasi, pendapatan nominal individu, teknologi dan kebijakan pemerintah
dianggap konstan (Salvatore 2007).
Analisis peramalan pada penelitian ini akan dilakukan terhadap komponen
laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Peramalan dilakukan untuk
periode tahun 2013 dan 2014.
Notasi peramalan dasar, yaitu:
= nilai deret waktu pada periode t
= nilai ramalan pada periode t
= – = residual atau galat peramalan.
Software yang akan digunakan dalam melakukan analisis peramalan adalah
minitab 16. Tiga alat ukur yang digunakan dalam minitab:
1. MAPE (Mean Absolute Percentage Error)
Ukuran akurasi dicocokkan dengan data time series, dan ditunjukkan dalam
persentase.

2. MAD (Mean Absolute Deviation)

3. MSD/MSE (Mean Squared Deviation/ Mean Squared Error)

8

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang dapat
digunakan untuk mengiterpretasikan rasio keuangan sehingga dapat menentukan
kesehatan atau kinerja perusahaan baik pada saat sekarang maupun masa
mendatang. Analisis rasio juga bermanfaat dalam membantu pengambilan
keputusan perusahaan. Melalui analisis ini akan diperoleh gambaran mengenai
kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan pada tahun 2008 sampai 2012.
Rasio-rasio yang akan dianalisis pada penelitian ini sebagai berikut:
1.

Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menujukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendeknya secara tepat waktu.
Komponen-komponen yang terdapat pada aktiva lancar dan kewajiban lancar
perusahaan akan mempengaruhi nilai rasio likuiditas.
Berdasarkan hasil analisis rasio likuiditas yang terdiri dari rasio lancar dan
rasio cepat pada PT Alam Karya Unggul dapat dikatakan bahwa kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya belum cukup baik.
Perusahaan harus mewaspadai kondisi ini dan melakukan tindakan perbaikan
karena kegagalan dalam memenuhi kewajiban dapat menyebabkan kebangkrutan
perusahaan. Perkembangan rasio likuiditas PT Alam Karya Unggul Tbk (AKKU)
dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Perkembangan rasio likuiditas tahun 2008-2012 (persen)

Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Lancar
73.22
17.46
15.45
33.89
23.39
AKKU
Cepat
40.38
10.55
8.94
31.44
21.91
Lancar
161.25
175.67
205.68
171.98
147.58
Rata-rata
Industri
Cepat
114.44
131.12
158.09
124.77
96.65
Sumber: Laporan Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk dan industri sejenis (diolah)
Perusahaan

Rasio

Rata-rata
32.68
22.64
172.43
125.01

Tabel 2 menggambarkan bahwa perkembangan rasio likuiditas perusahaan
maupun industri sejenis cenderung menurun akan tetapi PT Alam Karya Unggul
Tbk memiliki nilai rasio likuiditas yang jauh dibawah nilai rasio likuiditas ratarata industri. Rasio likuiditas yang dimiliki perusahaan mengalami penurunan
pada periode 2008 hingga 2010 akan tetapi mengalami kenaikan pada periode
2011 dan kembali menurun di tahun 2012.
a.

Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan
menggunakan aktiva lancar. Nilai rasio lancar yang tinggi menunjukkan
ketidakmampuan perusahaan dalam mengoptimalkan aktiva yang ada untuk
menghasilkan laba atau banyaknya dana yang menganggur sehingga
mengakibatkan berkurangnya keuntungan perusahaan.

9
Berdasarkan hasil analisis rasio lancar pada PT Alam Karya Unggul Tbk,
perkembangan nilai rasio ini selama periode 2008 hingga 2012 menunjukkan
adanya penurunan meskipun di tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar
18.44% dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai rataan
rasio ini 32.68% artinya setiap Rp100 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar
senilai Rp32.68, maka dapat dilihat bahwa kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya kurang baik karena aktiva yang tersedia
belum mampu menutupi kewajiban lancar perusahaan. Nilai rata-rata rasio lancar
rataan industri adalah 172.43%, yang berarti kemampuan perusahaan masih sangat
jauh dari rata-rata pada industri yang sama.
Perkembangan nilai rasio ini menunjukan trend yang menurun akan tetapi
pada tahun 2011 rasio lancar mengalami kenaikan. Penurunan rasio lancar yang
sangat signifikan terjadi pada tahun 2009, hal ini disebabkan karena pada tahun
tersebut terjadi penurunan nilai aktiva lancar sebesar Rp9 419 636 246 atau
81.46% dari tahun sebelumnya dimana masing-masing aktiva lancar pada tahun
2008 dan 2009 senilai Rp11 563 141 645 dan Rp2 143 505 394. Penurunan aktiva
lancar tersebut terjadi karena penurunan nilai piutang usaha senilai Rp4 922 255
862 dan penurunan persediaan senilai Rp4 338 470 956. Pada tahun 2011 terjadi
kenaikan nilai rasio lancar meskipun aktiva lancar mengalami penurunan senilai
Rp120 833 061 dari Rp2 092 717 319 (2010) menjadi Rp1 971 884 258 (2011).
Penurunan tersebut diimbangi dengan penurunan nilai kewajiban lancar senilai
Rp7 731 157 969 atau 57% dimana masing-masing nilai kewajiban lancar untuk
tahun 2010 dan 2011 adalah Rp13 548 854 153 dan Rp5 817 696 181. Penurunan
nilai kewajiban lancar tersebut karena perusahaan melakukan sebagian pelunasan
atas Utang lain-lain-Pihak Ketiga senilai Rp7 512 495 113. Hal ini yang
menyebabkan kenaikan nilai rasio lancar yang signifikan dari tahun 2010 ke tahun
2011. Penurunan rasio lancar kembali terjadi di tahun 2012 dimana nilainya turun
sebesar 10.50% dari tahun 2011. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa nilai
rasio ini dipengaruhi oleh perkembangan aktiva lancar dan kewajiban lancar
perusahaan.
b.

Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) tanpa memperhitungan nilai
persediaaan karena persediaan dianggap aktiva lancar yang paling tidak likuid.
Berdasarkan hasil perhitungan, PT Alam Karya Unggul Tbk memiliki ratarata rasio cepat sebesar 22.64% yang berarti bahwa Rp100 utang lancar dijamin
dengan Rp22.64 aktiva lancar tanpa persediaan. Jika dilihat dari nilai rata-rata
tersebut maka PT Alam Karya Unggul Tbk masih belum mampu menutupi
kewajiban lancarnya apabila tanpa persediaan. Hal ini berarti perusahaan harus
menjual persediaannya untuk melunasi pembayaran kewajiban lancar. Perusahaan
memiliki nilai rasio lancar yang masih sangat rendah dibandingkan dengan ratarata industri yang sama yang memiliki rata-rata rasio cepat sebesar 125.01%
Berdasarkan hasil analisis nilai rasio cepat pada PT Alam Karya Unggul
Tbk, perkembangan nilai rasio cepat pada periode 2008 hingga 2012 cenderung
mengalami penurunan meskipun pada periode 2011 rasio ini mengalami kenaikan.
Rasio cepat mengalami penurunan signifikan pada tahun 2009 karena terjadi
penurunan nilai aktiva yang berasal dari kas dan setara kas dan piutang dibanding

10
tahun 2008 yang masing-masing memiliki penurunan senilai Rp47 192 131 dan
Rp4 922 255 862. Hal tersebut tidak diimbangi dengan penurunan yang signifikan
di komponen kewajiban lancar meskipun terjadi penurunan kewajiban lancar
senilai Rp3 512 363 560. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan rasio cepat senilai
22.5% dari tahun 2010. Peningkatan rasio ini terjadi karena penurunan hutang
lancar senilai Rp7 731 157 969. Tahun 2012 nilai rasio lancar perusahaan turun
sebesar 5.69% dari tahun 2011.
Perkembangan rasio ini dipengaruhi oleh aktiva lancar, kewajiban lancar
dan persediaan. Persediaan merupakan komponen aktiva lancar yang tingkat
likuiditasnya rendah sehingga sulit untuk direalisasikan menjadi uang kas dalam
waktu yang singkat.
2.

Rasio Solvabilitas
Analisis rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang
apabila perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan
solvable jika perusahaan memiliki aktiva yang cukup untuk membayar semua
hutangnya.
Berdasarkan hasil analisis rasio solvabilitas dapat dikatakan bahwa
kemampuan perusahaan untuk melunasi kembali hutangnya sudah cukup baik.
Perkembangan rasio solvabilitas pada PT Alam Karya Unggul Tbk dan rata-rata
industri sejenis dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Perkembangan rasio solvabilitas tahun 2008-2012 (persen)
Perusahaan

AKKU

Rata-rata
Industri

Rasio
Hutang terhadap
Aktiva
Hutang terhadap
Ekuitas
Ekuitas terhadap
Total Aktiva
Ekuitas terhadap
Aktiva tetap
Hutang terhadap
Aktiva
Hutang terhadap
Ekuitas
Ekuitas terhadap
Total Aktiva
Ekuitas terhadap
Aktiva Tetap

2008
38.34

Tahun
2009
2010
39.96
47.75

2011
49.57

2012
63.08

Ratarata
47.74

62.18

66.55

91.39

98.28

170.82

97.84

61.66

60.04

52.25

50.43

36.92

52.26

92.70

77.01

63.62

64.15

49.84

69.48

46.16

46.29

46.56

59.87

60.63

51.90

97.61

103.68

127.67

16.53

72.67

50.25

49.81

52.76

40.13

39.37

46.46

121.89

136.78

224.90

190.44

116.14

158.03

17.88

Sumber: Laporan Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk dan industri sejenis (diolah)

Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (Debt to Asset Rasio)
Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.
Semakin besar nilai rasio ini berarti semakin besar resiko yang ditanggung
perusahaan. Semakin kecil nilainya berarti semakin baik, karena jumlah aktiva
yang dibiayai dengan hutang semakin kecil. Nilai rasio ini dipengaruhi oleh total
hutang dan total aktiva.
PT Alam Karya Unggul Tbk memiliki rasio total hutang terhadap aktiva
yang cenderung meningkat dengan nilai rata-rata rasio 47.74% yang berarti bahwa
jumlah aktiva yang dibiayai oleh pinjaman luar sebesar 47.74% dan sisanya

a.

11
sebesar 52.26% dibiayai oleh modal sendiri. Kondisi ini menunjukkan resiko yang
ditanggung perusahaan relatif lebih kecil dari rata-rata industri yang sama yang
memiliki nilai rata-rata rasio 51.90% karena semakin kecil rasio hutang
perusahaan, maka perusahaan akan semakin mampu menutupi semua hutangnya
dengan aktiva yang dimiliki.
b.

Rasio Total Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)
Rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap jumlah modal sendiri yang
dijadikan untuk jaminan utang. Bila nilai rasio lebih besar dari satu, maka
kemampuan modal sendiri untuk menjamin hutang semakin rendah, demikian
pula sebaliknya. Semakin kecil nilai rasio ini menunjukkan kondisi perusahaan
semakin baik
Rasio total hutang terhadap ekuitas cenderung meningkat dalam
perkembangannya selama 5 tahun dengan nilai rata-rata rasio sebesar 97.84%
yang menunjukkan setiap Rp100 ekuitas menjamin Rp97.84 hutang perusahaan.
Perusahaan memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menjamin kewajiban
dengan ekuitas yang dimiliki perusahaan akan tetapi hal ini harus diperhatikan
lebih lanjut karena berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa trend rasio naik
secara keseluruhan pengamatan. Hal ini terjadi karena kenaikkan pada utang
perusahaan yang tidak sebanding dengan kenaikkan yang terjadi pada modal
perusahaan. Apabila dibandingkan dengan rataan industri yang memiliki nilai
rata-rata rasio sebesar 72.67% maka dapat dikatakan kemampuan modal rata-rata
perusahaan industri yang sama dalam menjamin hutangnya dapat dikatakan lebih
baik dibandingkan dengan nilai rasio rata-rata PT Alam Karya Unggul Tbk.
c.

Rasio Ekuitas terhadap Total Aktiva
Rasio ini menujukkan seberapa besar proporsi jumlah aktiva perusahaan
yang dibiayai dengan modal sendiri. Standar yang baik untuk rasio ini yaitu
sebesar 50%.
PT Alam Karya Unggul Tbk memiliki nilai rata-rata rasio ekuitas terhadap
total aktiva sebesar 52.26% yang berarti dari keseluruhan aktiva yang dimiliki
perusahaan yang dibiayai oleh modal sendiri sebesar 52.26% dan sisanya dibiayai
oleh pinjaman. Hal ini menujukkan bahwa perusahaan sudah cukup baik karena
sebagian besar aktiva dibiayai oleh modal sendiri. Perkembangan rasio yang
cenderung menurun disebabkan karena jumlah ekuitas dan jumlah aktiva
perusahaan mengalami penurunan setiap tahunnya.
Apabila dibandingkan dengan rata-rata perusahaan pada industri yang sama,
yang memiliki nilai rasio yang lebih kecil yaitu 46.46%. dapat dikatakan bahwa
PT Alam Karya Unggul berada pada posisi yang lebih baik karena semakin kecil
rasio ini, maka semakin besar aktiva yang dibiayai dengan hutang.
d.

Rasio Ekuitas terhadap Aktiva Tetap (Equity to Fixed Asset Ratio)
Rasio ini menunjukkan besarnya proporsi aktiva tetap yang dibiayai dari
modal sendiri. PT Alam Karya Unggul Tbk memiliki nilai rata-rata rasio sebesar
69.48%. Hal ini berarti aktiva tetap perusahaan yang dibiayai oleh modal sendiri
sebesar 69.48% dan sisanya dibiayai dari pinjaman. Apabila dibandingkan dengan
rataan perusahaan industri yang sama yang memiliki nilai rata-rata rasio 158.03%,
maka rasio perusahaan berada dibawah rasio rataan industri sehingga dapat

12
dikatakan rataan perusahaan industri berada pada kondisi yang lebih baik.
Semakin kecil rasio ini, maka semakin besar aktiva tetap perusahaan yang
dibiayai dengan hutang.
3.

Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk efektivitas manajemen secara
keseluruhan yang ditunjukkan oleh tingkat keuntungan yang diperoleh dalam
hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Profitabilitas yang baik dapat
meningkatkan posisi perusahaan dan memperkecil kebangkrutan. Rasio
profitabilitas tidak memiliki standar umum dalam pengukurannya, tetapi kondisi
perusahaan dikatakan baik, apabila semakin tinggi nilai rasio pada perusahaan.
Tabel 4 Perkembangan rasio profitabilitas tahun 2008-2012 (persen)
Perusahaan

AKKU

Rata-rata
Industri

Rasio
GPM
NPM
ROA
ROE
GPM
NPM
ROA
ROE

2008
-62.31
-100.64
-18.95
-30.70
-4.51
-22.81
-3.87
-6.72

Tahun
2009
2010
-163.09
-59.22
-221.08
-158.81
-17.43
-16.50
-29.03
-31.58
-126.02
-38.28
-129.74
-97.77
-1.41
-0.17
-3.95
-10.10

2011
-70.82
-346.31
-75.58
-149.85
-12.93
-209.97
-18.64
8.91

2012
-94.19
-126.48
-19.15
-51.87
-9.93
-38.31
-0.91
3.94

Rata-rata
-89.93
-190.66
-29.52
-58.61
-38.33
-99.72
-5.00
-1.58

Sumber: Laporan Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk dan industri sejenis (diolah)

Berdasarkan analisis rasio profitabilitas pada PT Alam Karya Unggul Tbk
dapat dikatakan bahwa perusahaan belum mampu menujukkan keberhasilan
dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi kerugian
yang dialami perusahaan selama 5 periode (2008-2012). Salah satu komponen
yang mempengaruhi nilai profitabilitas perusahaan adalah nilai penjualan
perusahaan. Perkembangan nilai penjualan perusahaan sejak dilakukan IPO pada
tahun 2004 hingga 2012 cenderung berfluktuatif dan menurun. Penurunan terjadi
karena sebagian besar perusahaan makanan dan minuman sudah menyediakan
pabrik khusus untuk menyiapkan kemasan produknya sehingga tidak melakukan
kerja sama lagi dengan perusahaan kemasan. Selain itu tingginya harga bahan
baku mengakibatkan meningkatnya nilai beban pokok penjualan sehingga nilai
penjualan yang dihasilkan tidak mampu menutupinya dan mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan. Perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan
penjualan sekaligus menekan biaya-biaya sehingga tidak mengalami kerugian.
Hasil perhitungan profitabilitas pada PT Alam Karya Unggul Tbk dan rata-rata
industri sejenis dapat dilihat pada Tabel 4.
a.

Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Rasio margin laba kotor memberikan informasi mengenai laba kotor yang
dapat dicapai dari setiap rupiah penjualan yang dilakukan. Nilai laba kotor didapat
setelah hasil penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan. Semakin tinggi
nilai rasio ini maka akan semakin baik dan secara relatif semakin rendah harga
pokok barang yang dijual dan mengkur efisiensi pengendalian biaya produksinya,
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.
PT Alam Karya Unggul Tbk selama periode 2008 hingga 2012 mengalami
kerugian sehingga rasio memiliki nilai yang negatif. Nilai rata-rata rasio margin

13
laba kotor perusahaan sebesar -89.93% yang berarti bahwa setiap Rp100
penjualan yang dilakukan perusahaan mengalami rugi kotor sebesar Rp89.93. Hal
ini disebabkan karena jumlah penjualan tidak mampu menutupi harga pokok
penjualan. Penjualan PT Alam Karya Unggul Tbk terus mengalami penurunan
selama periode 2008-2012. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum
mampu berproduksi secara efisien.
Nilai rasio terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar -163.09% yang
disebabkan karena penurunan angka penjualan gelas plastik akibat penurunan
volume penjualan. Hal ini terjadi karena semakin ketatnya iklim persaingan yang
ada di sektor plastik dan kemasan. Nilai rataan industri pada rasio ini -38.33%
artinya laba kotor yang diterima atas penjualan yang dilakukan perusahaan masih
dibawah dari laba kotor yang diterima perusahaan pada industri yang sama.
b.

Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Rasio ini menggambarkan persentase dari setiap hasil sisa penjualan setelah
dikurangi harga pokok penjualan, beban usaha, beban lain-lain dan pajak
sehubungan dengan penjualan. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik serta
semakin rendah harga pokok barang yang dijual dan mengukur efisiensi
pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan
perusahaan untuk berproduksi secara efisien.
Kerugian yang dialami perusahaan mengakibatkan nilai rasio margin laba
bersih perusahaan menjadi negatif dengan nilai rata-rata rasio sebesar -190.66%.
Hal ini berarti setiap Rp100 penjualan yang dilakukan perusahaan mengalami
kerugian bersih senilai Rp190.66. Rugi bersih memiliki nilai yang lebih besar
dibanding rugi kotor karena pada perhitungan margin laba(rugi) bersih melibatkan
komponen beban usaha yang mengurangi jumlah penjualan. Nilai rataan industri
pada rasio ini sebesar -99.72%, artinya perusahaan belum berproduksi secara
efisien dibandingkan dengan perusahaan pada industri yang sama.
c.

Tingkat Pengembalian Aset (Return on Asset)
ROA digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan atas investasi yang ditanamakan ke dalam perusahaan.
Rasio ini membandingkan laba bersih dengan total aktiva. Semakin tinggi nilai
rasio ini menujukkan kondisi perusahaan yang semakin baik.
Pada Tabel 4 terlihat perkembangan nilai rasio ini selama 5 periode yaitu
tahun 2008 hingga 2012 yang cenderung meningkat meskipun selama periode
2008 hingga 2010 tapi menurun drastis pada tahun 2011 selain itu ROA
perusahaan selama 5 periode bernilai negatif dengan nilai rataan sebesar -29.52%
yang berarti setiap Rp100 aktiva yang diinvestasikan akan mengalami kerugian
Rp29.52. Hal ini disebabkan karena selama periode 2008 hingga 2012 perusahaan
mengalami rugi. Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar -5%, artinya
perusahaan belum secara efektif memanfaatkan aktivanya dalam menghasilkan
keuntungan dibandingkan dengan perusahaan pada industri yang sama.
d.

Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)
ROE merupakan rasio untuk mengetahui besarnya laba bersih yang dapat
dihasilkan perusahaan atas modal sendiri yang ditanamkan untuk pembiayaan

14
perusahaan. Semakin tinggi tingkat rasio ini, maka semakin baik karena posisi
modal pemilik semakin kuat.
Pada Tabel 4 terlihat perkembangan nilai rasio ini selama 5 periode yaitu
tahun 2008 hingga 2012 yang berfluktuatif dan bernilai negatif. Dari hasil
perhitungan, rataan rasio adalah -58.61%, berarti Rp100 modal sendiri yang
ditanamkan mendapat kerugian Rp58.61, hal ini disebabkan karena kerugian yang
dialami perusahaan selama periode 2008-2012. Nilai rataan industri pada rasio ini
sebesar -1.58%, artinya perusahaan belum optimal terhadap modal yang
diinvestasikan dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan industri yang sama.
4.

Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi perusahaan
dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan
operasional perusahaan. Pengukuran rasio aktivitas dilakukan dengan menilai
tingkat perputaran total aktiva, perputaran aktiva tetap, perputaran piutang, dan
pengumpulan piutang. Berdasarkan hasil analisis terhadap rasio aktivitas
perusahaan dapat dikatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam mengelola
sumber daya yang dimiliki masih kurang baik. Hal ini lebih lanjut akan dijelaskan
pada komponen rasio aktivitas. Hasil perhitungan aktivitas pada PT Alam Karya
Unggul Tbk dan rata-rata industri dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Perkembangan rasio aktivitas tahun 2008-2012
Perusahaan

Rasio

Tahun
2008

2009

2010

2011

2012

Perputaran
Total
0.19
0.08
0.10
0.22
0.15
Aktiva
Perputaran
Aktiva
0.28
0.10
0.13
0.28
0.20
AKKU
Tetap
Perputaran
1.36
2.48
3.53
4.84
3.59
Piutang
Collecting
269.35
147.12
103.26
75.34
63.42
Periode
Perputaran
Total
0.87
0.76
0.74
0.78
0.84
Aktiva
Perputaran
Aktiva
2.43
2.68
3.62
4.12
3.23
Rata-rata
Tetap
Industri
Perputaran
12.60
11.92
5.79
6.17
5.08
Piutang
Collecting
79.77
64.66
68.43
64.21
67.67
Periode
Sumber: Laporan Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk dan industri sejenis (diolah)

a.

Rata-rata
0.15

0.20
3.16
131.70
0.80

3.21
8.31
68.95

Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio)
Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh aktiva yang dimiliki
perusahaan untuk melakukan penjualan perusahaan dan memperoleh keuntungan
(laba). Perputaran aktiva yang lambat menunjukkan aktiva yang dimiliki terlalu
besar apabila dibandingkan dengan kemampuan menjualnya. Rasio perputaran

15
total aktiva menunjukkan apakah suatu perusahaan sudah dapat menghasilkan
nilai penjualan sesuai dengan total aktiva yang dimiliki.
Pada Tabel 5 terlihat perkembangan nilai rasio ini selama 5 periode yaitu
tahun 2008 sampai 2012, perputaran total aktiva cenderung mengalami kenaikan
meskipun pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 0,11. Berdasarkan hasil
analisis perhitungan nilai rasio perputaran total aktiva selama 5 periode
menunjukkan rata-rata sebesar 0.15 per tahunnya yang berarti setiap Rp100 total
aktiva yang dimanfaatkan akan menghasilkan penjualan sebesar Rp0.15, maka hal
ini sangat merugikan karena perusahaan belum mampu menginvestasikan
aktivanya secara optimal karena penjualan yang dilakukan PT Alam Karya
Unggul Tbk masih dibawah jumlah total aktiva yang dimiliki perusahaan dan bila
dibandingkan dengan rataan industri yang memiliki nilai rata-rata rasio 0.80 maka
dapat dikatakan perusahaan kurang baik dalam memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya dalam rangka menghasilkan pendapatan.
b.

Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turn Over Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan pendapatan dari penggunaan aktiva tetapnya. Nilai rasio yang
semakin besar menunjukkan semakin efisiennya pemanfaatan aktiva tetap. Pada
Tabel 5 terlihat perkembangan nilai rasio ini selama 5 periode yaitu tahun 2008
sampai 2012, perputaran aktiva tetap cenderung mengalami kenaikan meskipun
pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 0.18.
PT Alam Karya Unggul Tbk memiliki nilai rata-rata rasio ini sebesar 0.20
kali, artinya bahwa dalam satu periode produksi aktiva tetap yang digunakan
untuk melakukan penjualan sebanyak 0.20 kali, nilai ini menunjukkan perusahaan
kurang efisien dalam mengoperasikan aktivanya untuk melakukan penjualan.
Selain itu bila dibandingkan dengan rasio perputaran aktiva tetap rataan industri
yang memiliki nilai rata-rata sebesar 3.21 kali maka dapat dikatakan bahwa
kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva tetapnya untuk menghasilkan
pendapatan masih kurang baik.
c.

Rasio Perputaran Piutang (Receiveble Turn Over)
Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan penjualan perusahaan
dan besarnya piutang yang belum ditagih. Perusahaan yang mempunyai kesulitan
dalam penagihan, berarti perusahaan mempunyai saldo piutang yang besar dan
rasio yang rendah. Sebaliknya, jika perusahaan mempunyai kebijakan kredit dan
prosedur penagihan yang baik, maka saldo piutangnya rendah dan rasionya tinggi.
Pada Tabel 5 terlihat trend perkembangan rasio perputaran piutang
perusahaan yang cenderung mengalami peningkatan dengan nilai tertinggi pada
tahun 2011 sebesar 4.84. Secara keseluruhan rata-rata rasio perputaran piutang
pada PT Alam Karya Unggul Tbk adalah 3.16. Hal ini berarti dalam satu periode
perusahaan melakukan kegiatan penagihan piutang kurang lebih sebanyak 3 kali.
Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 8.31 kali, artinya kegiatan penagihan
piutang perusahaan yaitu 3 kali dapat dikatakan lebih lama dibandingkan dengan
kegiatan penagihan piutang pada industri yang sama yaitu 8 kali.

16
d.

Periode Pengumpulan Piutang (Collection Periode)
Rasio ini menunjukkan berapa lama waktu yang dibutukan perusahaan
untuk mengumpulkan piutangnya. Semakin kecil hari yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk mengumpulkan piutangnya maka akan semakin baik untuk
perusahaan. Trend perkembangan rasio ini PT Alam Karya Unggul Tbk bergerak
menurun secara keseluruhan yang berarti semakin kecil waktu yang dibutuhkan
untuk pengumpulan piutang. Hal ini pada dilihat pada Tabel 5.
Nilai rata-rata periode pengumpulan piutang yang dimiliki PT Alam Karya
Unggul Tbk sebesar 131.70 dalam satu periode, artinya bahwa perusahaan dapat
melakukan pengumpulan piutang sebanyak 3 kali dalam satu tahun. Nilai rata-rata
waktu pengumpulan piutang perusahaaan yang melebihi kebijakan kredit yang
diberlakukan perusahaan yaitu 60 hari mengindikasikan bahwa kemampuan
perusahaan dalam menagih atau mengumpulkan piutang masih kurang baik. Pada
Tabel 5 terlihat bahwa rasio rata-rata pengumpulan piutang PT Alam Karya
Unggul Tbk bergerak menurun secara keseluruhan yang berarti semakin sedikit
waktu yang dibutuhkan untuk pengumpulan piutang. Nilai rataan industri pada
rasio ini sebesar 68.95 hari, artinya waktu pengumpulan piutang perusahaan dapat
dikatakan lebih lama dibandingkan dengan waktu pengumpulan piutang pada
industri yang sama.
Analisis Du Pont
Analisis Du Pont menunjukkan bagaimana rasio aktivitas dan profit margin
berinteraksi untuk menentukan profitabilitas aktiva yang dimiliki perusahaan serta
melihat tingkat pengembalian ekuitas (ROE) yang dihasilkan. ROE digunakan
untuk menganalisis cara meningkatkan prestasi perusahaan dan untuk melihat
efektivitas pengelolaan sumber daya untuk memaksimumkan tingkat
pengembalian yang diharapkan bagi pemegang saham. Komponen yang
mempengaruhi nilai ROE dapat dilihat pada Tabel 6.
Berdasarkan hasil analisis Du Pont, perkembangan nilai ROE PT Alam
Karya Unggul Tbk selama periode 2008-2012 mengalami fluktuasi akan tetapi
terjadi penurunan tajam pada tahun 2011 dimana nilai ROE mencapai -149.85%.
ROE perusahaan selama 5 tahun bernilai negatif. Hal ini menunjukkan kinerja
keuangan perusahaan yang kurang baik karena perusahaan belum mampu
mengelola secara efektif sumberdaya perusahaan dalam upaya memaksimalkan
tingkat keuntungan perusahaan.
Tabel 6 Perkembangan nilai ROE serta komponen yang mempengaruhinya
periode 2008-2012
-18.95%

Pengganda Tingkat
Keuangan
1.62

-30.73%

-17.43%

1.67

-29.03%

2010

-16.50%

1.91

-31.58%

2011

-75.58%

1.98

-149.85%

2012

-19.15%

2.71

-51.87%

Tahun

ROA

2008
2009

ROE

-29.52%
1.98
-58.61%
Rata-rata
Sumber: Laporan Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk (diolah)

17
Kecenderungan nilai ROE yang berfluktuatif dikarenakan nilai tingkat
pengembalian aktiva (ROA) yang juga berkembang secara fluktuatif dengan nilai
rata-rata untuk periode 2008-2012 sebesar -29.52%. ROA perusahaan selama 5
tahun juga bernilai negatif. Hal ini dikarenakan selama periode 2008-2012
perusahaan mengalami rugi. Kerugian perusahaan ini disebabkan karena nilai
penjualan tidak mampu menutupi nilai harga pokok penjualan dan beban usaha.
Pada tahun 2009 terjadi penurunan nilai ROA sebesar 59.08% dari tahun
sebelumnya karena rugi bersih mengalami peningkatan sebesar 51.04 % dimana
rugi bersih pada tahun 2010 sebesar Rp4 683 276 255 sementara untuk tahun
2011 rugi bersih mencapai Rp8 893 325 227. Tahun 2012 rugi bersih yang
ditanggung perusahaan mencapai Rp2 027 005 099.

Analisis Trend Kondisi Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk
Perkembangan suatu perusahaan dari tahun ke tahun dapat diketahui dengan
melakukan analisis terhadap laporan keuangan menggunakan metode analisis
trend. Melalui analisis trend dapat diketahui kecenderungan atau perkembangan
dari posisi keuangan maupun hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan, apakah
meningkat, menurun atau cenderung tidak bergerak.
Periode pengamatan dari penelitian terhadap PT Alam Karya Unggul Tbk
untuk analisis trend adalah 9 tahun, yaitu tahun 2004 sampai tahun 2012. Dalam
Penelitian ini tahun yang dijadikan sebagai tahun dasar adalah tahun 2004 karena
tahun tersebut merupakan tahun awal atau pertama periode perusahaan setelah
melakukan IPO atau penawaran saham kepada public dan tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
Perkembangan Kondisi Neraca
Analisis trend terhadap laporan neraca dilakukan terhadap komponenkomponen yang digunakan untuk melihat kondisi keuangan peusahaan, baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Kondisi keuangan jangka pendek
perusahaan tercermin dari komponen yang digunakan untuk menilai likuiditas
perusahaan, yaitu aktiva lancar dan hutang lancar. Kondisi keuangan jangka
panjang perusahaan dilihat dari komponen yang digunakan untuk menilai
solvabilitas perusahaan yaitu total aktiva, total hutang dan ekuitas. Hasil analisis
trend terhadap neraca perusahaan dapat dilihat pada Tabel 7. Kencenderungan
perkembangan kondisi neraca PT Alam Karya Unggul Tbk periode 2004-2012
dapat dilihat pada Gambar 2.
Tabel 7 Analisis trend terhadap neraca tahun 2004-2012
Komponen
Aktiva Lancar
Aktiva Tidak
Lancar
Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak
Lancar
Ekuitas

Persentase (%)
2007
2008
2009
107.34
57.13
10.59

2004
100.00

2005
72.99

2006
87.10

100.00
100.00

152.99
195.51

193.26
557.92

184.93
656.43

179.96
588.32

100.00
100.00

120.73
102.88

167.98
101.88

172.25
101.77

64.22
77.85

Sumber: Laporan Keuangan PT Alam Karya Unggul Tbk (diolah)

2010
10.34

2011
9.74

2012
7.61

174.54
457.46

151.16
504.77

56.33
216.74

45.08
245.24

70.77
57.47

0.30
43.68

1.50
17.48

9.28
11.51

18
Pada Gambar 2 dapat dilihat kondisi neraca PT Alam Karya Unggul Tbk
periode 2004-2012. Terlihat pada Gambar 2 bahw