Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolal
Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan
Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing
Gaya Hop Step Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali Tahun
Pelajaran 2009/2010
Oleh : Bambang Wijanarko1
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) Pengaruh pembelajaran lempar
lembing dengan pendekatan konvensional terhadap kemampuan lempar lembing
gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun
pelajaran 2009/2010. (2) Pengaruh pembelajaran lempar lembing dengan pendekatan
modifikasi sarana terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa
putra kelas VIII SMP N 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010. (3) Perbedaan
pengaruh pembelajaran lempar lembing dengan pendekatan konvensional dan
modifikasi sarana terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa
putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010.
Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan populasi siswa siswa
putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah
120 orang terbagi dalam enam kelas. Teknik pengambilan sampel adalah
proportional random sampling. Sampel diambil 40% dari masing-masing kelas,
sehingga besarnya sampel yang digunakan adalah 48 orang. Teknik pengumpulan
data adalah dengan tes dan pengukuran kemampuan lempar lembing gaya hop step.
Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut : (1) Ada
perbedaan pengaruh yang signifikan latihan lembing gaya hop step dengan
pendekatan konvensional terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step
padasiswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010,
(thit 17.883 > ttabel5% 2.069). (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan latihan
lembing gaya hop step dengan pendekatan modifikasi sarana terhadap kemampuan
lempar lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo
Boyolali tahun pelajaran 2009/2010, (thit 17.966 > ttabel5% 2.069). (3) Ada
perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran lempar lembing gaya hop
step pendekatan konvensional dan modifikasi sarana terhadap kemampuan lempar
lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali
tahun pelajaran 2009/2010, (thit 3.749 > ttabel5% 2.069). Latihan lempar lempar
lembing dengan pendekatan konvensional memiliki pengaruh yang lebih baik
terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII
SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010, (K1 12.67% > K2 8.72%
Kata Kunci : Lempar Lembing, Pendekatan Konvensional, Modifikasi Sarana
_______________________________________
1
Bambang Wijanarko adalah dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga , Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
464
Suharno HP. (1993: 16) menyatakan,
PENDAHULUAN
Melempar merupakan salah
”pendekatan
atau
metode
untuk
satu nomor yang mempunyai peran
meningkatkan kemampuan teknik di
penting
antaranya dengan metode bermain
untuk
menunjang
perkembangan gerak anak. Lempar
atau
melempar
bagi
(lomba) dan latihan (drill)”.
Pendekatan
anak-anak
pembelajaran
merupakan salah satu dari aktivitas
dengan
pengembangan
dengan memodifikasi sarana yang
geraknya
kemampuan
yaitu,
untuk
daya
bertindak
metode
digunakan.
bermain
Dalam
adalah
memodifikasi
melakukan sesuatu bentuk gerakan
lempar lembing dapat menggunakan
anggota
lebih
beberapa peralatan yang kontruksinya
terampil. Salah satu nomor lempar
lebih kecil atau lebih pendek daripada
yang diajarkan yaitu lempar lembing.
lembing yang sebenarnya, bilah dan
Dalam nomor lempar lembing ada dua
ban bekas bisa digunakan untuk
gaya yang harus dikuasai siswa yaitu
mengatur langkah jingkat (hop), serta
gaya hop step dan cross step.
memakai tali rafia dan bola plastik
badannya
secara
Lempar lembing gaya hop step
untuk
sasaran sehingga
lemparan
merupakan bentuk gerakan melempar
dapat membentuk sudut ± 45º. Yoyo
yang dalam pelaksanaan melempar
Bahagia et al (2000: 98) memberikan
diawali dengan jingkat. Ditinjau dari
contoh
gerakannya, lempar lembing gaya hop
antaranya
step memiliki gerakan yang cukup
berekor”.
kompleks. Tidak jarang para siswa
latihan dengan metode konvensional
kurang mampu melakukan gerakan
suatu bentuk pembelajaran teknik
lempar lembing gaya hop step, bahkan
suatu cabang olahraga yang dalam
masih banyak di antara mereka belum
pelaksanaannya
mengetahui dan menguasai teknik
berulang-ulang. Metode latihan ini
lempar lembing gaya hop step. Upaya
menggunakan
meningkatkan
sebenarnya,
lembing
diterapkan
gaya
kemampuan
hop
metode
lempar
modifikasi
melempar
”menggunakan
Sedangkan
di
bola
pendekatan
dilakukan
secara
lembing
yang
dilaksanakan
dengan
step
perlu
menambah beban secara bertahap.
yang
tepat.
Pendekatan menggunakan modifikasi
465
sarana dan konvensional merupakan
harus
metode
semua aspek, baik dari pihak guru
pembelajaran
yang
dapat
digunakan untuk untuk meningkatkan
mampu
mengevaluasi
dari
sendiri maupun pihak siswa.
kemampuan lempar lembing gaya hop
Pada umumnya, kemampuan
step. Dari kedua pendekatan latihan
lempar lembing gaya hop step yang
tersebut
rendah tersebut karena siswa belum
masing-masing
karakteristik
yang
memiliki
berbeda
dan
menguasai
teknik
melempar.
Di
memiliki kelebihan dan kelemahan,
samping itu juga, faktor-faktor yang
sehingga belum diketahui pendekatan
mendukung
latihan
baik
lembing
hasil
kondisi
mana
yang
pengaruhnya
lebih
terhadap
kemampuan
khususnya
fisik
belum
lempar
kemampuan
dilatih
kemampuan lempar lembing gaya hop
dikembangkan.
step. Untuk mengetahui hal tersebut
pendidikan jasmani yang tersedia
perlu
belum
dibuktikan
dengan
cukup
Jam
dan
untuk
pelajaran
mengajarkan
melaksanakan kedua metode latihan
teknik-teknik
tersebut. Siswa putra kelas VIII SMP
sehingga hal ini akan berpengaruh
Negeri
tahun
terhadap pencapaian hasil yang tidak
pelajaran 2009/2010 adalah sampel
optimal. Disamping itu juga, pada saat
yang akan digunakan dalm penelitian
pelajaran berlangsung para
siswa
ini.
kurang
dalam
1
Simo
Ditinjau
Boyolali
dari
pelaksanaan
lempar
lembing,
sungguh-sungguh
pembelajaran pendidikan jasmani di
melakukan tugas ajar yang diberikan
SMP Negeri 1 Simo Boyolali telah
oleh guru. Kondisi yang demikian
berjalan
perlu dicari solusi yang tepat agar
dengan
baik
termasuk
pembelajaran lempar lembing. Dari
siswa
tertarik
sehingga
dapat
pembelajaran yang telah diaksanakan
menguasai teknik lempar lembing
ternyata kemampuan lempar lembing
gaya hop step dengan baik.
Dengan menggunakan metode
gaya hop step masih rendah dan perlu
rendahnya
pembelajaran modifikasi sarana dan
kemampuan lempar lembing gaya hop
berlatih merupakan salah satu solusi
step tersebut perlu ditelusuri faktor-
yang tepat yang dapat digunakan
faktor penyebabnya. Seorang guru
untuk
ditingkatkan.
Masih
meningkatkan
kemampuan
466
lempar
lembing
gaya
step.
hop
VIII
SMP
Melalui kedua macam metode latihan
Boyolali
tersebut akan tercipta suasana yang
2009/2010?
Negeri
tahun
1
Simo
pelajaran
akan
Berdasarkan permasalahan yang telah
meningkatkan motivasi belajar siswa,
dirumuskan di atas, maka penelitian
diharapkan
juga
siswa
ini bertujuan untuk mengetahui :
mendapatkan
hasil
yang
menyenangkan
yang
akan
optimal
kemampuan lempar lembing gaya hop
step.
Rumusan
masalah
dalam
1. Pengaruh pembelajaran lempar
lembing
dengan
konvensional
pendekatan
terhadap
penelitian ini adalah sebagai berikut :
kemampuan lempar lembing gaya
1. Adakah pengaruh pembelajaran
hop step pada siswa putra kelas
lempar lembing dengan pendekatan
VIII
konvensional
Boyolali
terhadap
kemampuan lempar lembing gaya
hop step pada siswa putra kelas
SMP
Negeri
tahun
1
Simo
pelajaran
2009/2010.
2. Pengaruh pembelajaran lempar
VIII SMP N 1 Simo Boyolali tahun
lembing
pelajaran 2009/2010?
modifikasi
dengan
sarana
pendekatan
terahadap
2. Adakah pengaruh pembelajaran
kemampuan lempar lembing gaya
lempar lembing dengan pendekatan
hop step pada siswa putra kelas
modifikasi
VIII SMP N 1 Simo Boyolali
sarana
terhadap
kemampuan lempar lembing gaya
3.
tahun pelajaran 2009/2010.
hop step pada siswa putra kelas
3. Pembelajaran lempar lembing yang
VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali
lebih baik pengaruhnya antara
tahun pelajaran 2009/2010?
pendekatan
konvensional
modifikasi
sarana
Manakah
yang
lebih
baik
dan
terhadap
pengaruhnya antara pembelajaran
kemampuan lempar lembing gaya
lempar
hop step pada siswa putra kelas
lembing
dengan
pendekatan
konvensional
modifikasi
sarana
dan
terhadap
kemampuan lempar lembing gaya
VIII
SMP
Boyolali
Negeri
tahun
1
Simo
pelajaran
2009/2010.
hop step pada siswa putra kelas
467
Simo
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dengan rancangan
penelitian
Design”.
Pembagian
kelompok
tahun
pelajaran
2009/2010 berjumlah 120 orang yang
terbagi dalam enam kelas.
”Pretest-Posttest
berupa
Boyolali
Teknik pengambilan sampel
menggunakan
teknik
proportional
eksperimen didasarkan pada hasil tes
random sampling. Untuk menentukan
lempar lembing gaya hop step pada
besarnya sampel yaitu diambil 40%
tes awal. Setelah hasil tes awal
dari jumlah populasi tiap kelasnya.
dirangking, kemudian ditunjuk yang
Dimana jumlah siswa putra dalam
mempunyai
setara
satu
dalam
Berdasarkan
kemampuan
dipasang-pasangkan
ke
kelasnya
ialah
20
teknik
pengambilan
Kelompok 1 (K1) dan Kelompok 2
sampel
proportional
(K2).
sampling,
besarnya
Dengan
demikian
kedua
siswa.
random
sampel
yang
kelompok tersebut sebelum diberi
digunakan dalam penelitian ini adalah
perlakuan merupakan kelompok yang
48 orang. Data dalam penelitian ini
sama. Apabila pada akhirnya terdapat
diperoleh melalui tes dan pengukuran
perbedaan, maka hal ini disebabkan
lempar lembing gaya hop step dari
oleh
yang
Tamsir Riyadi (1985: 70). Teknik
kelompok
analisis data meliputi uji reliabilitas,
pengaruh
diberikan.
perlakuan
Pembagian
cara
Uji Prasyarat Analisis (meliputi Uji
ordinal pairing. Variabel bebas dalam
Normalitas dan Uji Homogenitas)
penelitian ini adalah pembelajaran
serta Uji Perbedaan.
dalam
penelitian ini
denga
lempar lembing dengan pendekatan
konvensional
dan
pembelajaran
lempar lembing dengan pendekatan
modifikasi sarana. Variabel terikat
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Setelah
dilaksanakan
adalah
penelitian, diperoleh data. Data yang
kamampuan lempar lembing gaya hop
dikumpulkan berupa tes kemampuan
step.
lempar lembing gaya hop step. Data
Populasi dalam penelitian ini adalah
yang dikumpulkan terdiri dari data tes
siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1
awal dan tes akhir pada masing-
dalam
penelitian
ini
468
masing kelompok, yaitu kelompok 1
step pada kelompok 2 sebelum diberi
dan
tersebut
perlakuan adalah 18.24, sedangkan
dan
setelah mendapat perlakuan memiliki
dianalisis dengan statistic. Berturut-
rata-rata kemampuan lempar lembing
turut disajikan mengenai deskripsi
gaya hop step adalah 19.83.
data, uji persyaratan analisis, hasil
B. Uji Prasyarat Analisis Data
kelompok
kemudian
2.
Data
dikelompokkan
analisis data dan pengujian hipotesis.
Sebelum data hasil penelitian
Deskripsi hasil analisis data hasil tes
dianalisis dengan teknik t-tes, terlebih
kemampuan lempar lembing gaya hop
dahulu
step yang dilakukan pada kelompok 1
analisis,
dan kelompok 2 disajikan dalam
reliabilitas, 2) uji normalitas, 3) uji
bentuk tabel sebagai berikut :
homogenitas.
Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Tes
1. Uji Reliabilitas
Awal dan Tes Akhir Lempar Lembing
Agar data yang dianalisis adalah hasil
Gaya Hop Step Kelompok 1 (K1) dan
dari suatu tes atau pengukuran yang
Kelompok 2 (K2)
baik, maka perlu uji reliabilitas.
dilakukan
yaitu
Kelompok
Latihan
Lempar
Lembing
Kelompok 1
(dengan
Pendekatan
Konvensional)
Tes
N
Hasil
Terrendah
Hasil
Tertinggi
Mean
SD
Awal
24
10.7
27.25
18.23
4.02
Akhir
24
12.43
30.57
20.54
4.24
Kelompok 2
(dengan
pendekatan
modifikasi
sarana)
Awal
24
10.86
26.46
18.24
3.94
gaya hop step.
Akhir
24
13.09
27.75
19.83
3.87
Tabel
prasyarat
dengan
1)
uji
Dalam penelitian ini diadakan uji
reliabilitas terhadap hasil tes awal dan
tes akhir kemampuan lempar lembing
2.
Ringkasan
Hasil
Uji
Reliabilitas Data
Dari tabel di atas dapat diketahui
bahwa
uji
sebelum
Hasil Tes
Awal
Akhir
Coefficient
0.97
0.91
Reliability
Excellent
Excellent
perlakuan
Adapun hasil dari analisis yang
rerata
dilakukan dengan uji reliabilitas tes
kemampuan lempar lembing gaya hop
awal diperoleh R = 0,97 dan uji
step adalah 18.23, sedangkan setelah
reliabilitas pada tes akhir diperoleh R
mendapat perlakuan memiliki rerata
= 0,91. Hasil tersebut kemudian di
kemampuan lempar lembing gaya hop
konsultasikan dengan tabel kategori
step adalah 20.54. Adapun rata-rata
reliabilitas
kemampuan lempar lembing gaya hop
kategori tingkat tinggi, dan dapat
kelompok
1
diberi
No.
1
2
memiliki
tes
termasuk
dalam
469
digunakan sebagai alat ukur. Adapun
yaitu
dalam mengartikan katagori koefisien
disimpulkan bahwa data pada K1
reabilitas
termasuk
tes
tersebut
menggunakan
dengan
pedoman
.
Dengan
demikian
berdistribusi
dapat
normal.
tabel
Sedangkan data hasil uji normalitas
koefisien dari Bradford N. Strand &
yang dilakukan pada K2 diperoleh
Rolayne
nilai Lhitung sebesar 0.071, dimana
Wilson,
Mulyono
B.
(1993:19) yaitu :
nilai tersebut lebih kecil dari angka
Tabel 3. Standards For Interpreting
batas
Reliability Correlation Coefficient.
signifikansi
No.
1
2
3
4
5
Coefficient
95-99
90-94
80-89
70-79
60-69
Reliability
Excellent
Very Good
Acceptable
Poor
Questionable
penolakan
5%
pada
yaitu
taraf
.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
data pada K2 termasuk berdistribusi
normal.
2. Uji Normalitas
3. Uji Homogenitas
Bentuk data yang normal merupakan
Uji homogenitas dimaksudkan untuk
salah satu syarat yang harus dipenuhi
mengetahui kesamaan varians dari
sebelum
kedua
digunakan
menganalisis
kelompok.
Jika
kedua
Pengujian
kelompok tersebut memiliki kesamaan
normalitas data dilakukan terhadap
varians, maka apabila nantinya kedua
hasil tes awal pada kelompok 1 dan
kelompok
kelompok 2 dengan mengikuti uji
perbedaan, maka perbedaan tersebut
Liliefors pada taraf α
dikarenakan oleh perbedaan rata-rata
pengujian tersebut disajikan dalam
kemampuan lempar lembing gaya hop
tabel 4 berikut ini :
step. Hasil uji homogenitas data antara
Tabel
4.
data.
untuk
Rangkuman
Hasil
Uji
Normalitas Data
Kelompok
K1
K2
Dari
hasil
N
24
24
tersebut
memiliki
kelompok 1 dan kelompok 2 adalah
sebagai berikut :
M
18.23
18.24
uji
SD
4.02
3.94
Lo
0.083
0.071
normalitas
Lt5%
0.173
0.173
yang
dilakukan pada K1 diperoleh nilai
Lhitung sebesar 0.083, dimana nilai
Tabel
5.
Rangkuman
Hasil
Uji
Homogenitas
Kelompok
K1
K2
N
24
24
SD2
16.1447
15.5292
Fo
1.0396
Ft5%
2.00
tersebut lebih kecil dari angka batas
Dari hasil uji homogenitas varians
penolakan pada taraf signifikansi 5%
yang tertera dalam tabel di atas,
470
diperoleh hasil dengan db = 23 lawan
Tabel 6. Rangkuman Hasil t-test
23, angka F tabel 5% = 2.00,
Untuk Tes Awal Kelompok 1 dan
sedangkan harga F hitung = 1.0396.
Kelompok 2
Yang ternyata lebih kecil dari harga F
Kelompok
K1
K2
tabel 5%. Karena F hitung < F table
N
24
24
Mean
18.23
18.24
to
0.128
tt5%
2.069
5%, maka hipotesis nol diterima.
Dari rangkuman hasil t-test untuk tes
Dengan demikian dapat disimpulkan
awal di atas, pada K1 dapat diketahui
bahwa kelompok 1 dan kelompok 2
bahwa
memiliki varians yang homogen.
sedangkan K2 diketahui bahwa rata-
C. Hasil Analisis Data
rata sebesar 18.24. Dengan derajat
1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi
kebebasan N - 1 = 24 - 1 = 23 pada
Perlakuan
taraf signifikansi 5%, ternyata nilai t
Sebelum
dilakukan
rata-rata
sebesar
18.23
uji
tabel sebesar 2.069 sedangkan nilai
perbedaan dengan t-tes telah diadakan
thitung sebesar 0.128. Ternyata kecil
"Matching ", yaitu tes awal yang
dari angka batas penolakan hipotesis
mempunyai
setara
nol. Maka hipotesis nol diterima.
dipasang-pasangkan dibagi menjadi 2
Dengan demikian antar kelompok
kelompok, yakni kelompok 1 dan
sebelum diberi perlakuan tidak ada
kelompok 2. Hal ini dilakukan untuk
perbedaan
menjaga keseimbangan antara kedua
yang signifikan pada awalnya.
kelompok tersebut. Dalam penentuan
2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi
kelompok, kelompok 1 mendapat
Perlakuan
kemampuan
perlakuan latihan lempar lembing
gaya hop step dengan pendekatan
konvensional
dan
kelompok
2
a. Uji Perbedaan Sesudah Diberi
Perlakuan
Setelah
melakukan
latihan
mendapat perlakuan latihan lempar
selama 6 minggu, kemudian diadakan
lembing
dengan
tes akhir. Dan untuk membuktikan
pendekatan modifikasi sarana. Hasil t-
apakah latihan yang diberikan telah
test untuk tes awal antara K1 dan K2
menunjukkan
dapat dilihat dalam tabel 6 berikut ini
meyakinkan
:
lempar lembing gaya hop step, maka
gaya
hop
step
pengaruh
terhadap
yang
kemampuan
471
dicari dengan uji t-test antara tes awal
Tabel 8. Rangkuman Hasil t-test
dan tes akhir pada masing-masing
Untuk Tes Awal dan Tes Akhir K2
kelompok. Adapun hasil t-test untuk
mengetahui peningkatan prestasi tes
Tes
Awal
Akhir
N
24
Mean
18.24
19.83
to
17.966
tt5%
2.069
awal ke tes akhir antara K1 dan K2
Dari rangkuman hasil t-test di atas,
dapat dilihat dalam tabel 7 berikut ini:
pada K2 dapat diketahui bahwa pada
a.1 Hasil Uji perbedaan tes awal dan
tes awal rata-rata sebesar 18.24 dan
tes akhir pada K1
tes akhir sebesar 19.83. Dengan
Tabel 7. Rangkuman Hasil t-test
derajat kebebasan 23 (N – 1 = 24 - 1)
Untuk Tes Awal dan Tes Akhir K1
pada taraf signifikansi 5%, ternyata
Tes
Awal
Akhir
N
24
Mean
18.23
20.54
to
17.883
tt5%
2.069
nilai t tabel sebesar 2.069, sedangkan
nilai to sebesar 17.966. Berarti to
Dari rangkuman hasil t-test di atas,
lebih besar dari t tabel maka hipotesis
pada K1 dapat diketahui bahwa pada
nol ditolak. Dengan demikian antara
tes awal rata-rata sebesar 18.23 dan
tes awal dan tes akhir pada K2 ada
tes akhir sebesar 20.54. Dengan
perbedaan yang signifikan. Berarti
derajat kebebasan 23 (N – 1 = 24 - 1)
bahwa setelah mendapat perlakuan K2
pada taraf signifikansi 5%, ternyata
memiliki
nilai t tabel sebesar 2.069, sedangkan
lempar lembing gaya hop step yang
nilai to sebesar 17.883. Berarti to
signifikan.
lebih besar dari t tabel maka hipotesis
a.3 Hasil Uji Perbedaan Peningkatan
nol ditolak. Dengan demikian antara
Kemampuan Kelompok 1 dan 2
tes awal dan tes akhir pada K1 ada
Untuk mengetahui ada perbedaan
perbedaan yang signifikan. Berarti
hasil latihan antara K1dan K2 setelah
bahwa setelah mendapat perlakuan K1
diberi perlakuan, dapat dilihat pada
memiliki
hasil t-test untuk tes akhir dari kedua
peningkatan
kemampuan
peningkatan
kemampuan
lempar lembing gaya hop step yang
kelompok dalam tabel 9 berikut ini :
signifikan.
Tabel 9. Rangkuman Hasil t-test
a.2 Hasil Uji perbedaan tes awal dan
Untuk Tes Akhir Antar Kelompok
tes akhir pada K2
Kelompok
K1
K2
N
24
Mean
20.54
19.83
to
3.749
tt5%
2.069
472
Berdasarkan rangkuman di atas, pada
Dari hasil diatas dapat diketahui
tes akhir pada K1 diketahui rata-rata
bahwa
sebesar 20.54 dan untuk K2 diketahui
peningkatan
rata-rata
Dengan
lembing
gaya
derajat kebebasan 23 (N – 1 = 24 - 1)
12.67%.
Sedangkan
pada taraf signifikansi 5%, ternyata
memiliki
peningkatan
nilai to sebesar 3.749, sedangkan nilai
lempar lembing gaya hop step sebesar
t tabel sebesar 2.069. Berarti to lebih
8.72%.
besar dari t tabel maka hipotesis nol
disimpulkan
ditolak. Dengan demikian pada tes
memiliki
akhir kemampuan lempar lembing
kemampuan lempar lembing gaya hop
gaya hop step antara K1 dan K2
step yang lebih besar dari pada
terdapat perbedaan yang signifikan.
kelompok 2.
a.4 Perbedaan Prosentase Peningkatan
D. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui kelompok yang
1. Pengaruh Pembelajaran Lempar
memiliki prosentase peningkatan yang
Lembing dengan Pendekatan
lebih
sebesar
baik,
1
memiliki
kemampuan
hop
Dengan
lempar
sebesar
step
kelompok
kemampuan
demikian
bahwa
dapat
kelompok
prosentase
2
1
peningkatan
diadakan
perhitungan
prosentase
peningkatan
Kemampuan Lempar Lembing Gaya
kelompok. Adapun nilai
Hop Step Berdasarkan uji perbedaan
perbedaan
tiap-tiap
19.83.
kelompok
Konvensional
Terhadap
perbedaan peningkatan kemampuan
yang
lempar lembing gaya hop step dalam
peningkatan kemampuan tes awal dan
persen pada kelompok 1 dan 2 adalah
akhir pada kelompok 1 (K1) diperoleh
Tabel
Hasil
nilai t sebesar 17.883 sedangkan nilai
Perbedaan
ttabel sebesar 2.069. Ternyata t yang
Lempar
diperoleh lebih besar t dalam tabel,
Lembing Gaya Hop Step Dalam
yang berarti hipotesis nol ditolak.
Persen Pada K1 dan K2
Dengan demikian dapat disimpulkan
10.
Perhitungan
Peningkatan
Rangkuman
Nilai
Kemampuan
Kel
N
Mean
Pretest
Mean
Posttest
Mean
Different
%
Pening
katan
K1
24
18.23
20.54
2.31
12.67%
K2
24
18.24
19.83
1.59
8.72%
dilakukan
terhadap
hasil
bahwa setelah diberikan perlakuan
selama 6 minggu, terdapat perbedaan
yang
473
signifikan latihan dengan pendekatan
dilakukan terhadap hasil peningkatan
konvensional terhadap peningkatan
kemampuan tes awal dan akhir pada
kemampuan lempar lembing gaya hop
kelompok 2 (K2) diperoleh nilai t
step. Latihan lempar lembing gaya
sebesar 17.966 sedangkan nilai ttabel
hop
dengan
step
pendekatan
sebesar
2.069.
Ternyata
t
yang
bentuk
diperoleh lebih besar t dalam tabel,
latihan yang dalam pelaksanaannya
yang berarti hipotesis nol ditolak.
dilakukan
berulang-ulang.
Dengan demikian dapat disimpulkan
Dengan latihan ini diharapkan tercipta
bahwa setelah diberikan perlakuan
otomatisasi
selama 6 minggu, terdapat perbedaan
konvensional
merupakan
secara
gerakan
yang
yang
terorganisasi dengan baik.
Berdasarkan
dengan
karakteristik
pendekatan
latihan
konvensional
signifikan latihan dengan pendekatan
modifikasi
sarana
terhadap
tersebut tentunya akan menimbulkan
peningkatan
pengaruh terhadap peningkatan hasil
lembing gaya hop step. Latihan
latihan lempar lembing gaya hop step.
lempar lembing gaya hop step dengan
Dengan
yang
pendekatan
menyatakan, ada pengaruh latihan
merupakan
lempar lembing dengan pendekatan
dikonsep dalam bentuk permainan.
konvensional terhadap kemampuan
Bentuk
lempar lembing gaya hop step pada
diberikan mengarah pada karakteristik
siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1
gerakan lempar lembing gaya hop
Simo
step.
demikian
Boyolali
2009/2010,
hipotesis
tahun
dapat
pelajaran
diterima
kemampuan
modifikasi
bentuk
modifikasi
Melalui
diharapkan
lempar
sarana
latihan
sarana
modifikasi
yang
yang
sarana
teknik-teknik
lempar
kebenarannya.
lembing gaya hop step dapat dikuasai
2. Pengaruh Pembelajaran Lempar
sehingga dapat diaktualisasikan dalam
Lembing
bentuk gerakan lempar lembing yang
dengan
Pendekatan
sebenarnya. Berdasarkan karakteristik
Modifikasi
Sarana Terhadap Kemampuan
latihan dengan pendekatan modifikasi
Lempar Lembing Gaya Hop Step
sarana
Berdasarkan
menimbulkan
uji
perbedaan
yang
tersebut
tentunya
pengaruh
akan
terhadap
474
peningkatan
hasil
latihan
lempar
lempar
lembing
gaya
step.
hop
lembing gaya hop step. Dengan
Berdasarkan
demikian hipotesis yang menyatakan,
prosentase peningkatan kemampuan
ada pengaruh latihan lempar lembing
lempar lembing gaya hop step antara
dengan pendekatan modifikasi sarana
kelompok 1 (K1) dan kelompok 2
terhadap kemampuan lempar lembing
(K2) menunjukkan bahwa kelompok 1
gaya hop step pada siswa putra kelas
(K1) memiliki peningkatan yang lebih
VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali
besar daripada kelompok 2 (K2).
tahun pelajaran 2009/2010, dapat
kelompok
diterima kebenarannya.
peningkatan
3. Pembelajaran Lempar Lembing
lembing
dengan
12.67%, kelompok 2 (K2) memiliki
Pendekatan
Konvensional
Pengaruh yang Lebih Baik
Kemampuan
Lempar
(K1)
memiliki
kemampuan
gaya
peningkatan
Memiliki
Terhadap
1
hop
lempar
step
kemampuan
sebesar
lempar
lembing gaya hop step sebesar 8.72%.
Prosentase peningkatan kemampuan
Lembing Gaya Hop Step Berdasarkan
lempar
uji perbedaan yang dilakukan terhadap
kelompok 1 (K1) lebih besar daripada
hasil peningkatan kemampuan pada
kelompok 2 (K2) berarti latihan
data tes akhir antara kelompok 1 (K1)
lempar lembing gaya hop step dengan
dan kelompok 2 (K2) diperoleh nilai t
pendekatan konvensional
sebesar 3.749 sedangkan nilai ttabel
pengaruh yang lebih baik daripada
sebesar
yang
latihan dengan pendekatan modifikasi
diperoleh lebih besar t dalam tabel,
sarana. Hal ini karena, latihan dengan
yang berarti hipotesis nol ditolak.
pendekatan konvensional menekankan
Dengan demikian dapat disimpulkan
pada konsep gerakan teknik lempar
bahwa setelah diberikan perlakuan
lembing gaya hop step yang baik dan
selama 6 minggu, terdapat perbedaan
benar. Selain itu juga, latihan lempar
yang signifikan antara pendekatan
lembing
konvensional dan modifikasi sarana
pendekatan konvensional menuntut
terhadap
pengulangan
2.069.
Ternyata
peningkatan
t
kemampuan
lembing
gaya
gaya
hop
hop
step
gerakan
step
memiliki
dengan
secara
terusmenerus.
475
Pengulangan gerakan secara
terus-menerus
akan
menguatkan
1. Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan pembelajaran lembing gaya
dengan
pendekatan
respon siswa terhadap gerakan yang
hop
dipelajari.
gerakan
konvensional terhadap kemampuan
keterampilan secara berulang-ulang
lempar lembing gaya hop step pada
sangat
siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1
Pengulangan
penting
dalam
belajar
step
keterampilan, sehingga teknik lempar
Simo
lembing gaya hop step dapt dikuasai
2009/2010, (thit 17.883 > ttabel5%
dengan
2.069).
baik.
Penguasaan
teknik
Boyolali
tahun
pelajaran
lempar lembing yang baik dan benar
2. Ada perbedaan pengaruh yang
akan dapat mendukung kemampuan
signifikan pembelajaran lembing gaya
lempar
hop
lembing
gaya
hop
step
step
dengan
pendekatan
sarana
terhadap
menjadi lebih baik. Dengan demikian
modifikasi
hipotesis yang menyatakan, latihan
kemampuan lempar lembing gaya hop
lempar
step pada siswa putra kelas VIII SMP
lempar
lembing
pendekatan konvensional
dengan
memiliki
Negeri
1
Simo
Boyolali
tahun
pengaruh yang lebih baik terhadap
pelajaran 2009/2010, (thit 17.966 >
kemampuan lempar lembing gaya hop
ttabel5% 2.069).
step pada siswa putra kelas VIII
3. Ada perbedaan pengaruh yang
SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun
signifikan
pelajaran 2009/2010, dapat diterima
lembing gaya hop step pendekatan
kebenarannya.
konvensional dan modifikasi sarana
antara
pembelajaran
terhadap kemampuan lempar lembing
KESIMPULAN
gaya hop step pada siswa putra kelas
Berdasarkan hasil penelitian
VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali
dan hasil analisis data yang telah
tahun pelajaran 2009/2010, (thit 3.749
dilakukan, ternyata hipotesis yang
> ttabel5% 2.069). Latihan lempar
diajukan dapat diterima, sehingga
lempar lembing dengan pendekatan
dapat diperoleh simpulan sebagai
konvensional memiliki pengaruh yang
berikut :
lebih
baik
terhadap
kemampuan
lempar lembing gaya hop step pada
476
siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1
2009/2010, (K1 12.67% > K2 8.72%
Simo
).
Boyolali
tahun
pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Agus Mukholid. 2004. Pendidikan Jasmani. Surakarta: Yudhistira.
Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan.
Bradford N. Strand & Rolayne Wilson. 1993. Assessing Sport Skills. Champaign.
Human Kinetics Publisher Ltd.
Dadang Masnun. 1999. Atletik Lari Gawang, Lompat Jangkit, Lempar Cakram,
Lempar
Lembing.
Jakarta:
Fakultas
Pendidikan
Olahraga
dan
Kesehatan.Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyanto. 1996. Belajar Gerak I. Surakarta: UNS Press.
Sugiyanto & Agus Kristiyanto. 1998. Belajar Gerak II. Surakarta: UNS Press.
Suharno HP. 1993. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta.
Sutrisno Hadi. 1995. Metodologi Research Jilid IV. Yogyakarta: Andi Offset.
Tamsir Riyadi. 1985. Petunjuk Atletik. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Thomas & Nielson. 2005. Research Methods in Physical Activity. Five Edition.
Champaign. Human Kinetics Publishers Ltd..
Yoyo Bahagia, Ucup Yusuf dan Adang Suherman. 2000. Atletik. Jakarta:
Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian
Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin . 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar . Jakarta :
Depdikbud. Dirjendikti.
477
478
Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing
Gaya Hop Step Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali Tahun
Pelajaran 2009/2010
Oleh : Bambang Wijanarko1
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) Pengaruh pembelajaran lempar
lembing dengan pendekatan konvensional terhadap kemampuan lempar lembing
gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun
pelajaran 2009/2010. (2) Pengaruh pembelajaran lempar lembing dengan pendekatan
modifikasi sarana terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa
putra kelas VIII SMP N 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010. (3) Perbedaan
pengaruh pembelajaran lempar lembing dengan pendekatan konvensional dan
modifikasi sarana terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa
putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010.
Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan populasi siswa siswa
putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah
120 orang terbagi dalam enam kelas. Teknik pengambilan sampel adalah
proportional random sampling. Sampel diambil 40% dari masing-masing kelas,
sehingga besarnya sampel yang digunakan adalah 48 orang. Teknik pengumpulan
data adalah dengan tes dan pengukuran kemampuan lempar lembing gaya hop step.
Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut : (1) Ada
perbedaan pengaruh yang signifikan latihan lembing gaya hop step dengan
pendekatan konvensional terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step
padasiswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010,
(thit 17.883 > ttabel5% 2.069). (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan latihan
lembing gaya hop step dengan pendekatan modifikasi sarana terhadap kemampuan
lempar lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo
Boyolali tahun pelajaran 2009/2010, (thit 17.966 > ttabel5% 2.069). (3) Ada
perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran lempar lembing gaya hop
step pendekatan konvensional dan modifikasi sarana terhadap kemampuan lempar
lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali
tahun pelajaran 2009/2010, (thit 3.749 > ttabel5% 2.069). Latihan lempar lempar
lembing dengan pendekatan konvensional memiliki pengaruh yang lebih baik
terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII
SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010, (K1 12.67% > K2 8.72%
Kata Kunci : Lempar Lembing, Pendekatan Konvensional, Modifikasi Sarana
_______________________________________
1
Bambang Wijanarko adalah dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga , Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
464
Suharno HP. (1993: 16) menyatakan,
PENDAHULUAN
Melempar merupakan salah
”pendekatan
atau
metode
untuk
satu nomor yang mempunyai peran
meningkatkan kemampuan teknik di
penting
antaranya dengan metode bermain
untuk
menunjang
perkembangan gerak anak. Lempar
atau
melempar
bagi
(lomba) dan latihan (drill)”.
Pendekatan
anak-anak
pembelajaran
merupakan salah satu dari aktivitas
dengan
pengembangan
dengan memodifikasi sarana yang
geraknya
kemampuan
yaitu,
untuk
daya
bertindak
metode
digunakan.
bermain
Dalam
adalah
memodifikasi
melakukan sesuatu bentuk gerakan
lempar lembing dapat menggunakan
anggota
lebih
beberapa peralatan yang kontruksinya
terampil. Salah satu nomor lempar
lebih kecil atau lebih pendek daripada
yang diajarkan yaitu lempar lembing.
lembing yang sebenarnya, bilah dan
Dalam nomor lempar lembing ada dua
ban bekas bisa digunakan untuk
gaya yang harus dikuasai siswa yaitu
mengatur langkah jingkat (hop), serta
gaya hop step dan cross step.
memakai tali rafia dan bola plastik
badannya
secara
Lempar lembing gaya hop step
untuk
sasaran sehingga
lemparan
merupakan bentuk gerakan melempar
dapat membentuk sudut ± 45º. Yoyo
yang dalam pelaksanaan melempar
Bahagia et al (2000: 98) memberikan
diawali dengan jingkat. Ditinjau dari
contoh
gerakannya, lempar lembing gaya hop
antaranya
step memiliki gerakan yang cukup
berekor”.
kompleks. Tidak jarang para siswa
latihan dengan metode konvensional
kurang mampu melakukan gerakan
suatu bentuk pembelajaran teknik
lempar lembing gaya hop step, bahkan
suatu cabang olahraga yang dalam
masih banyak di antara mereka belum
pelaksanaannya
mengetahui dan menguasai teknik
berulang-ulang. Metode latihan ini
lempar lembing gaya hop step. Upaya
menggunakan
meningkatkan
sebenarnya,
lembing
diterapkan
gaya
kemampuan
hop
metode
lempar
modifikasi
melempar
”menggunakan
Sedangkan
di
bola
pendekatan
dilakukan
secara
lembing
yang
dilaksanakan
dengan
step
perlu
menambah beban secara bertahap.
yang
tepat.
Pendekatan menggunakan modifikasi
465
sarana dan konvensional merupakan
harus
metode
semua aspek, baik dari pihak guru
pembelajaran
yang
dapat
digunakan untuk untuk meningkatkan
mampu
mengevaluasi
dari
sendiri maupun pihak siswa.
kemampuan lempar lembing gaya hop
Pada umumnya, kemampuan
step. Dari kedua pendekatan latihan
lempar lembing gaya hop step yang
tersebut
rendah tersebut karena siswa belum
masing-masing
karakteristik
yang
memiliki
berbeda
dan
menguasai
teknik
melempar.
Di
memiliki kelebihan dan kelemahan,
samping itu juga, faktor-faktor yang
sehingga belum diketahui pendekatan
mendukung
latihan
baik
lembing
hasil
kondisi
mana
yang
pengaruhnya
lebih
terhadap
kemampuan
khususnya
fisik
belum
lempar
kemampuan
dilatih
kemampuan lempar lembing gaya hop
dikembangkan.
step. Untuk mengetahui hal tersebut
pendidikan jasmani yang tersedia
perlu
belum
dibuktikan
dengan
cukup
Jam
dan
untuk
pelajaran
mengajarkan
melaksanakan kedua metode latihan
teknik-teknik
tersebut. Siswa putra kelas VIII SMP
sehingga hal ini akan berpengaruh
Negeri
tahun
terhadap pencapaian hasil yang tidak
pelajaran 2009/2010 adalah sampel
optimal. Disamping itu juga, pada saat
yang akan digunakan dalm penelitian
pelajaran berlangsung para
siswa
ini.
kurang
dalam
1
Simo
Ditinjau
Boyolali
dari
pelaksanaan
lempar
lembing,
sungguh-sungguh
pembelajaran pendidikan jasmani di
melakukan tugas ajar yang diberikan
SMP Negeri 1 Simo Boyolali telah
oleh guru. Kondisi yang demikian
berjalan
perlu dicari solusi yang tepat agar
dengan
baik
termasuk
pembelajaran lempar lembing. Dari
siswa
tertarik
sehingga
dapat
pembelajaran yang telah diaksanakan
menguasai teknik lempar lembing
ternyata kemampuan lempar lembing
gaya hop step dengan baik.
Dengan menggunakan metode
gaya hop step masih rendah dan perlu
rendahnya
pembelajaran modifikasi sarana dan
kemampuan lempar lembing gaya hop
berlatih merupakan salah satu solusi
step tersebut perlu ditelusuri faktor-
yang tepat yang dapat digunakan
faktor penyebabnya. Seorang guru
untuk
ditingkatkan.
Masih
meningkatkan
kemampuan
466
lempar
lembing
gaya
step.
hop
VIII
SMP
Melalui kedua macam metode latihan
Boyolali
tersebut akan tercipta suasana yang
2009/2010?
Negeri
tahun
1
Simo
pelajaran
akan
Berdasarkan permasalahan yang telah
meningkatkan motivasi belajar siswa,
dirumuskan di atas, maka penelitian
diharapkan
juga
siswa
ini bertujuan untuk mengetahui :
mendapatkan
hasil
yang
menyenangkan
yang
akan
optimal
kemampuan lempar lembing gaya hop
step.
Rumusan
masalah
dalam
1. Pengaruh pembelajaran lempar
lembing
dengan
konvensional
pendekatan
terhadap
penelitian ini adalah sebagai berikut :
kemampuan lempar lembing gaya
1. Adakah pengaruh pembelajaran
hop step pada siswa putra kelas
lempar lembing dengan pendekatan
VIII
konvensional
Boyolali
terhadap
kemampuan lempar lembing gaya
hop step pada siswa putra kelas
SMP
Negeri
tahun
1
Simo
pelajaran
2009/2010.
2. Pengaruh pembelajaran lempar
VIII SMP N 1 Simo Boyolali tahun
lembing
pelajaran 2009/2010?
modifikasi
dengan
sarana
pendekatan
terahadap
2. Adakah pengaruh pembelajaran
kemampuan lempar lembing gaya
lempar lembing dengan pendekatan
hop step pada siswa putra kelas
modifikasi
VIII SMP N 1 Simo Boyolali
sarana
terhadap
kemampuan lempar lembing gaya
3.
tahun pelajaran 2009/2010.
hop step pada siswa putra kelas
3. Pembelajaran lempar lembing yang
VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali
lebih baik pengaruhnya antara
tahun pelajaran 2009/2010?
pendekatan
konvensional
modifikasi
sarana
Manakah
yang
lebih
baik
dan
terhadap
pengaruhnya antara pembelajaran
kemampuan lempar lembing gaya
lempar
hop step pada siswa putra kelas
lembing
dengan
pendekatan
konvensional
modifikasi
sarana
dan
terhadap
kemampuan lempar lembing gaya
VIII
SMP
Boyolali
Negeri
tahun
1
Simo
pelajaran
2009/2010.
hop step pada siswa putra kelas
467
Simo
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dengan rancangan
penelitian
Design”.
Pembagian
kelompok
tahun
pelajaran
2009/2010 berjumlah 120 orang yang
terbagi dalam enam kelas.
”Pretest-Posttest
berupa
Boyolali
Teknik pengambilan sampel
menggunakan
teknik
proportional
eksperimen didasarkan pada hasil tes
random sampling. Untuk menentukan
lempar lembing gaya hop step pada
besarnya sampel yaitu diambil 40%
tes awal. Setelah hasil tes awal
dari jumlah populasi tiap kelasnya.
dirangking, kemudian ditunjuk yang
Dimana jumlah siswa putra dalam
mempunyai
setara
satu
dalam
Berdasarkan
kemampuan
dipasang-pasangkan
ke
kelasnya
ialah
20
teknik
pengambilan
Kelompok 1 (K1) dan Kelompok 2
sampel
proportional
(K2).
sampling,
besarnya
Dengan
demikian
kedua
siswa.
random
sampel
yang
kelompok tersebut sebelum diberi
digunakan dalam penelitian ini adalah
perlakuan merupakan kelompok yang
48 orang. Data dalam penelitian ini
sama. Apabila pada akhirnya terdapat
diperoleh melalui tes dan pengukuran
perbedaan, maka hal ini disebabkan
lempar lembing gaya hop step dari
oleh
yang
Tamsir Riyadi (1985: 70). Teknik
kelompok
analisis data meliputi uji reliabilitas,
pengaruh
diberikan.
perlakuan
Pembagian
cara
Uji Prasyarat Analisis (meliputi Uji
ordinal pairing. Variabel bebas dalam
Normalitas dan Uji Homogenitas)
penelitian ini adalah pembelajaran
serta Uji Perbedaan.
dalam
penelitian ini
denga
lempar lembing dengan pendekatan
konvensional
dan
pembelajaran
lempar lembing dengan pendekatan
modifikasi sarana. Variabel terikat
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Setelah
dilaksanakan
adalah
penelitian, diperoleh data. Data yang
kamampuan lempar lembing gaya hop
dikumpulkan berupa tes kemampuan
step.
lempar lembing gaya hop step. Data
Populasi dalam penelitian ini adalah
yang dikumpulkan terdiri dari data tes
siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1
awal dan tes akhir pada masing-
dalam
penelitian
ini
468
masing kelompok, yaitu kelompok 1
step pada kelompok 2 sebelum diberi
dan
tersebut
perlakuan adalah 18.24, sedangkan
dan
setelah mendapat perlakuan memiliki
dianalisis dengan statistic. Berturut-
rata-rata kemampuan lempar lembing
turut disajikan mengenai deskripsi
gaya hop step adalah 19.83.
data, uji persyaratan analisis, hasil
B. Uji Prasyarat Analisis Data
kelompok
kemudian
2.
Data
dikelompokkan
analisis data dan pengujian hipotesis.
Sebelum data hasil penelitian
Deskripsi hasil analisis data hasil tes
dianalisis dengan teknik t-tes, terlebih
kemampuan lempar lembing gaya hop
dahulu
step yang dilakukan pada kelompok 1
analisis,
dan kelompok 2 disajikan dalam
reliabilitas, 2) uji normalitas, 3) uji
bentuk tabel sebagai berikut :
homogenitas.
Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Tes
1. Uji Reliabilitas
Awal dan Tes Akhir Lempar Lembing
Agar data yang dianalisis adalah hasil
Gaya Hop Step Kelompok 1 (K1) dan
dari suatu tes atau pengukuran yang
Kelompok 2 (K2)
baik, maka perlu uji reliabilitas.
dilakukan
yaitu
Kelompok
Latihan
Lempar
Lembing
Kelompok 1
(dengan
Pendekatan
Konvensional)
Tes
N
Hasil
Terrendah
Hasil
Tertinggi
Mean
SD
Awal
24
10.7
27.25
18.23
4.02
Akhir
24
12.43
30.57
20.54
4.24
Kelompok 2
(dengan
pendekatan
modifikasi
sarana)
Awal
24
10.86
26.46
18.24
3.94
gaya hop step.
Akhir
24
13.09
27.75
19.83
3.87
Tabel
prasyarat
dengan
1)
uji
Dalam penelitian ini diadakan uji
reliabilitas terhadap hasil tes awal dan
tes akhir kemampuan lempar lembing
2.
Ringkasan
Hasil
Uji
Reliabilitas Data
Dari tabel di atas dapat diketahui
bahwa
uji
sebelum
Hasil Tes
Awal
Akhir
Coefficient
0.97
0.91
Reliability
Excellent
Excellent
perlakuan
Adapun hasil dari analisis yang
rerata
dilakukan dengan uji reliabilitas tes
kemampuan lempar lembing gaya hop
awal diperoleh R = 0,97 dan uji
step adalah 18.23, sedangkan setelah
reliabilitas pada tes akhir diperoleh R
mendapat perlakuan memiliki rerata
= 0,91. Hasil tersebut kemudian di
kemampuan lempar lembing gaya hop
konsultasikan dengan tabel kategori
step adalah 20.54. Adapun rata-rata
reliabilitas
kemampuan lempar lembing gaya hop
kategori tingkat tinggi, dan dapat
kelompok
1
diberi
No.
1
2
memiliki
tes
termasuk
dalam
469
digunakan sebagai alat ukur. Adapun
yaitu
dalam mengartikan katagori koefisien
disimpulkan bahwa data pada K1
reabilitas
termasuk
tes
tersebut
menggunakan
dengan
pedoman
.
Dengan
demikian
berdistribusi
dapat
normal.
tabel
Sedangkan data hasil uji normalitas
koefisien dari Bradford N. Strand &
yang dilakukan pada K2 diperoleh
Rolayne
nilai Lhitung sebesar 0.071, dimana
Wilson,
Mulyono
B.
(1993:19) yaitu :
nilai tersebut lebih kecil dari angka
Tabel 3. Standards For Interpreting
batas
Reliability Correlation Coefficient.
signifikansi
No.
1
2
3
4
5
Coefficient
95-99
90-94
80-89
70-79
60-69
Reliability
Excellent
Very Good
Acceptable
Poor
Questionable
penolakan
5%
pada
yaitu
taraf
.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
data pada K2 termasuk berdistribusi
normal.
2. Uji Normalitas
3. Uji Homogenitas
Bentuk data yang normal merupakan
Uji homogenitas dimaksudkan untuk
salah satu syarat yang harus dipenuhi
mengetahui kesamaan varians dari
sebelum
kedua
digunakan
menganalisis
kelompok.
Jika
kedua
Pengujian
kelompok tersebut memiliki kesamaan
normalitas data dilakukan terhadap
varians, maka apabila nantinya kedua
hasil tes awal pada kelompok 1 dan
kelompok
kelompok 2 dengan mengikuti uji
perbedaan, maka perbedaan tersebut
Liliefors pada taraf α
dikarenakan oleh perbedaan rata-rata
pengujian tersebut disajikan dalam
kemampuan lempar lembing gaya hop
tabel 4 berikut ini :
step. Hasil uji homogenitas data antara
Tabel
4.
data.
untuk
Rangkuman
Hasil
Uji
Normalitas Data
Kelompok
K1
K2
Dari
hasil
N
24
24
tersebut
memiliki
kelompok 1 dan kelompok 2 adalah
sebagai berikut :
M
18.23
18.24
uji
SD
4.02
3.94
Lo
0.083
0.071
normalitas
Lt5%
0.173
0.173
yang
dilakukan pada K1 diperoleh nilai
Lhitung sebesar 0.083, dimana nilai
Tabel
5.
Rangkuman
Hasil
Uji
Homogenitas
Kelompok
K1
K2
N
24
24
SD2
16.1447
15.5292
Fo
1.0396
Ft5%
2.00
tersebut lebih kecil dari angka batas
Dari hasil uji homogenitas varians
penolakan pada taraf signifikansi 5%
yang tertera dalam tabel di atas,
470
diperoleh hasil dengan db = 23 lawan
Tabel 6. Rangkuman Hasil t-test
23, angka F tabel 5% = 2.00,
Untuk Tes Awal Kelompok 1 dan
sedangkan harga F hitung = 1.0396.
Kelompok 2
Yang ternyata lebih kecil dari harga F
Kelompok
K1
K2
tabel 5%. Karena F hitung < F table
N
24
24
Mean
18.23
18.24
to
0.128
tt5%
2.069
5%, maka hipotesis nol diterima.
Dari rangkuman hasil t-test untuk tes
Dengan demikian dapat disimpulkan
awal di atas, pada K1 dapat diketahui
bahwa kelompok 1 dan kelompok 2
bahwa
memiliki varians yang homogen.
sedangkan K2 diketahui bahwa rata-
C. Hasil Analisis Data
rata sebesar 18.24. Dengan derajat
1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi
kebebasan N - 1 = 24 - 1 = 23 pada
Perlakuan
taraf signifikansi 5%, ternyata nilai t
Sebelum
dilakukan
rata-rata
sebesar
18.23
uji
tabel sebesar 2.069 sedangkan nilai
perbedaan dengan t-tes telah diadakan
thitung sebesar 0.128. Ternyata kecil
"Matching ", yaitu tes awal yang
dari angka batas penolakan hipotesis
mempunyai
setara
nol. Maka hipotesis nol diterima.
dipasang-pasangkan dibagi menjadi 2
Dengan demikian antar kelompok
kelompok, yakni kelompok 1 dan
sebelum diberi perlakuan tidak ada
kelompok 2. Hal ini dilakukan untuk
perbedaan
menjaga keseimbangan antara kedua
yang signifikan pada awalnya.
kelompok tersebut. Dalam penentuan
2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi
kelompok, kelompok 1 mendapat
Perlakuan
kemampuan
perlakuan latihan lempar lembing
gaya hop step dengan pendekatan
konvensional
dan
kelompok
2
a. Uji Perbedaan Sesudah Diberi
Perlakuan
Setelah
melakukan
latihan
mendapat perlakuan latihan lempar
selama 6 minggu, kemudian diadakan
lembing
dengan
tes akhir. Dan untuk membuktikan
pendekatan modifikasi sarana. Hasil t-
apakah latihan yang diberikan telah
test untuk tes awal antara K1 dan K2
menunjukkan
dapat dilihat dalam tabel 6 berikut ini
meyakinkan
:
lempar lembing gaya hop step, maka
gaya
hop
step
pengaruh
terhadap
yang
kemampuan
471
dicari dengan uji t-test antara tes awal
Tabel 8. Rangkuman Hasil t-test
dan tes akhir pada masing-masing
Untuk Tes Awal dan Tes Akhir K2
kelompok. Adapun hasil t-test untuk
mengetahui peningkatan prestasi tes
Tes
Awal
Akhir
N
24
Mean
18.24
19.83
to
17.966
tt5%
2.069
awal ke tes akhir antara K1 dan K2
Dari rangkuman hasil t-test di atas,
dapat dilihat dalam tabel 7 berikut ini:
pada K2 dapat diketahui bahwa pada
a.1 Hasil Uji perbedaan tes awal dan
tes awal rata-rata sebesar 18.24 dan
tes akhir pada K1
tes akhir sebesar 19.83. Dengan
Tabel 7. Rangkuman Hasil t-test
derajat kebebasan 23 (N – 1 = 24 - 1)
Untuk Tes Awal dan Tes Akhir K1
pada taraf signifikansi 5%, ternyata
Tes
Awal
Akhir
N
24
Mean
18.23
20.54
to
17.883
tt5%
2.069
nilai t tabel sebesar 2.069, sedangkan
nilai to sebesar 17.966. Berarti to
Dari rangkuman hasil t-test di atas,
lebih besar dari t tabel maka hipotesis
pada K1 dapat diketahui bahwa pada
nol ditolak. Dengan demikian antara
tes awal rata-rata sebesar 18.23 dan
tes awal dan tes akhir pada K2 ada
tes akhir sebesar 20.54. Dengan
perbedaan yang signifikan. Berarti
derajat kebebasan 23 (N – 1 = 24 - 1)
bahwa setelah mendapat perlakuan K2
pada taraf signifikansi 5%, ternyata
memiliki
nilai t tabel sebesar 2.069, sedangkan
lempar lembing gaya hop step yang
nilai to sebesar 17.883. Berarti to
signifikan.
lebih besar dari t tabel maka hipotesis
a.3 Hasil Uji Perbedaan Peningkatan
nol ditolak. Dengan demikian antara
Kemampuan Kelompok 1 dan 2
tes awal dan tes akhir pada K1 ada
Untuk mengetahui ada perbedaan
perbedaan yang signifikan. Berarti
hasil latihan antara K1dan K2 setelah
bahwa setelah mendapat perlakuan K1
diberi perlakuan, dapat dilihat pada
memiliki
hasil t-test untuk tes akhir dari kedua
peningkatan
kemampuan
peningkatan
kemampuan
lempar lembing gaya hop step yang
kelompok dalam tabel 9 berikut ini :
signifikan.
Tabel 9. Rangkuman Hasil t-test
a.2 Hasil Uji perbedaan tes awal dan
Untuk Tes Akhir Antar Kelompok
tes akhir pada K2
Kelompok
K1
K2
N
24
Mean
20.54
19.83
to
3.749
tt5%
2.069
472
Berdasarkan rangkuman di atas, pada
Dari hasil diatas dapat diketahui
tes akhir pada K1 diketahui rata-rata
bahwa
sebesar 20.54 dan untuk K2 diketahui
peningkatan
rata-rata
Dengan
lembing
gaya
derajat kebebasan 23 (N – 1 = 24 - 1)
12.67%.
Sedangkan
pada taraf signifikansi 5%, ternyata
memiliki
peningkatan
nilai to sebesar 3.749, sedangkan nilai
lempar lembing gaya hop step sebesar
t tabel sebesar 2.069. Berarti to lebih
8.72%.
besar dari t tabel maka hipotesis nol
disimpulkan
ditolak. Dengan demikian pada tes
memiliki
akhir kemampuan lempar lembing
kemampuan lempar lembing gaya hop
gaya hop step antara K1 dan K2
step yang lebih besar dari pada
terdapat perbedaan yang signifikan.
kelompok 2.
a.4 Perbedaan Prosentase Peningkatan
D. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui kelompok yang
1. Pengaruh Pembelajaran Lempar
memiliki prosentase peningkatan yang
Lembing dengan Pendekatan
lebih
sebesar
baik,
1
memiliki
kemampuan
hop
Dengan
lempar
sebesar
step
kelompok
kemampuan
demikian
bahwa
dapat
kelompok
prosentase
2
1
peningkatan
diadakan
perhitungan
prosentase
peningkatan
Kemampuan Lempar Lembing Gaya
kelompok. Adapun nilai
Hop Step Berdasarkan uji perbedaan
perbedaan
tiap-tiap
19.83.
kelompok
Konvensional
Terhadap
perbedaan peningkatan kemampuan
yang
lempar lembing gaya hop step dalam
peningkatan kemampuan tes awal dan
persen pada kelompok 1 dan 2 adalah
akhir pada kelompok 1 (K1) diperoleh
Tabel
Hasil
nilai t sebesar 17.883 sedangkan nilai
Perbedaan
ttabel sebesar 2.069. Ternyata t yang
Lempar
diperoleh lebih besar t dalam tabel,
Lembing Gaya Hop Step Dalam
yang berarti hipotesis nol ditolak.
Persen Pada K1 dan K2
Dengan demikian dapat disimpulkan
10.
Perhitungan
Peningkatan
Rangkuman
Nilai
Kemampuan
Kel
N
Mean
Pretest
Mean
Posttest
Mean
Different
%
Pening
katan
K1
24
18.23
20.54
2.31
12.67%
K2
24
18.24
19.83
1.59
8.72%
dilakukan
terhadap
hasil
bahwa setelah diberikan perlakuan
selama 6 minggu, terdapat perbedaan
yang
473
signifikan latihan dengan pendekatan
dilakukan terhadap hasil peningkatan
konvensional terhadap peningkatan
kemampuan tes awal dan akhir pada
kemampuan lempar lembing gaya hop
kelompok 2 (K2) diperoleh nilai t
step. Latihan lempar lembing gaya
sebesar 17.966 sedangkan nilai ttabel
hop
dengan
step
pendekatan
sebesar
2.069.
Ternyata
t
yang
bentuk
diperoleh lebih besar t dalam tabel,
latihan yang dalam pelaksanaannya
yang berarti hipotesis nol ditolak.
dilakukan
berulang-ulang.
Dengan demikian dapat disimpulkan
Dengan latihan ini diharapkan tercipta
bahwa setelah diberikan perlakuan
otomatisasi
selama 6 minggu, terdapat perbedaan
konvensional
merupakan
secara
gerakan
yang
yang
terorganisasi dengan baik.
Berdasarkan
dengan
karakteristik
pendekatan
latihan
konvensional
signifikan latihan dengan pendekatan
modifikasi
sarana
terhadap
tersebut tentunya akan menimbulkan
peningkatan
pengaruh terhadap peningkatan hasil
lembing gaya hop step. Latihan
latihan lempar lembing gaya hop step.
lempar lembing gaya hop step dengan
Dengan
yang
pendekatan
menyatakan, ada pengaruh latihan
merupakan
lempar lembing dengan pendekatan
dikonsep dalam bentuk permainan.
konvensional terhadap kemampuan
Bentuk
lempar lembing gaya hop step pada
diberikan mengarah pada karakteristik
siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1
gerakan lempar lembing gaya hop
Simo
step.
demikian
Boyolali
2009/2010,
hipotesis
tahun
dapat
pelajaran
diterima
kemampuan
modifikasi
bentuk
modifikasi
Melalui
diharapkan
lempar
sarana
latihan
sarana
modifikasi
yang
yang
sarana
teknik-teknik
lempar
kebenarannya.
lembing gaya hop step dapat dikuasai
2. Pengaruh Pembelajaran Lempar
sehingga dapat diaktualisasikan dalam
Lembing
bentuk gerakan lempar lembing yang
dengan
Pendekatan
sebenarnya. Berdasarkan karakteristik
Modifikasi
Sarana Terhadap Kemampuan
latihan dengan pendekatan modifikasi
Lempar Lembing Gaya Hop Step
sarana
Berdasarkan
menimbulkan
uji
perbedaan
yang
tersebut
tentunya
pengaruh
akan
terhadap
474
peningkatan
hasil
latihan
lempar
lempar
lembing
gaya
step.
hop
lembing gaya hop step. Dengan
Berdasarkan
demikian hipotesis yang menyatakan,
prosentase peningkatan kemampuan
ada pengaruh latihan lempar lembing
lempar lembing gaya hop step antara
dengan pendekatan modifikasi sarana
kelompok 1 (K1) dan kelompok 2
terhadap kemampuan lempar lembing
(K2) menunjukkan bahwa kelompok 1
gaya hop step pada siswa putra kelas
(K1) memiliki peningkatan yang lebih
VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali
besar daripada kelompok 2 (K2).
tahun pelajaran 2009/2010, dapat
kelompok
diterima kebenarannya.
peningkatan
3. Pembelajaran Lempar Lembing
lembing
dengan
12.67%, kelompok 2 (K2) memiliki
Pendekatan
Konvensional
Pengaruh yang Lebih Baik
Kemampuan
Lempar
(K1)
memiliki
kemampuan
gaya
peningkatan
Memiliki
Terhadap
1
hop
lempar
step
kemampuan
sebesar
lempar
lembing gaya hop step sebesar 8.72%.
Prosentase peningkatan kemampuan
Lembing Gaya Hop Step Berdasarkan
lempar
uji perbedaan yang dilakukan terhadap
kelompok 1 (K1) lebih besar daripada
hasil peningkatan kemampuan pada
kelompok 2 (K2) berarti latihan
data tes akhir antara kelompok 1 (K1)
lempar lembing gaya hop step dengan
dan kelompok 2 (K2) diperoleh nilai t
pendekatan konvensional
sebesar 3.749 sedangkan nilai ttabel
pengaruh yang lebih baik daripada
sebesar
yang
latihan dengan pendekatan modifikasi
diperoleh lebih besar t dalam tabel,
sarana. Hal ini karena, latihan dengan
yang berarti hipotesis nol ditolak.
pendekatan konvensional menekankan
Dengan demikian dapat disimpulkan
pada konsep gerakan teknik lempar
bahwa setelah diberikan perlakuan
lembing gaya hop step yang baik dan
selama 6 minggu, terdapat perbedaan
benar. Selain itu juga, latihan lempar
yang signifikan antara pendekatan
lembing
konvensional dan modifikasi sarana
pendekatan konvensional menuntut
terhadap
pengulangan
2.069.
Ternyata
peningkatan
t
kemampuan
lembing
gaya
gaya
hop
hop
step
gerakan
step
memiliki
dengan
secara
terusmenerus.
475
Pengulangan gerakan secara
terus-menerus
akan
menguatkan
1. Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan pembelajaran lembing gaya
dengan
pendekatan
respon siswa terhadap gerakan yang
hop
dipelajari.
gerakan
konvensional terhadap kemampuan
keterampilan secara berulang-ulang
lempar lembing gaya hop step pada
sangat
siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1
Pengulangan
penting
dalam
belajar
step
keterampilan, sehingga teknik lempar
Simo
lembing gaya hop step dapt dikuasai
2009/2010, (thit 17.883 > ttabel5%
dengan
2.069).
baik.
Penguasaan
teknik
Boyolali
tahun
pelajaran
lempar lembing yang baik dan benar
2. Ada perbedaan pengaruh yang
akan dapat mendukung kemampuan
signifikan pembelajaran lembing gaya
lempar
hop
lembing
gaya
hop
step
step
dengan
pendekatan
sarana
terhadap
menjadi lebih baik. Dengan demikian
modifikasi
hipotesis yang menyatakan, latihan
kemampuan lempar lembing gaya hop
lempar
step pada siswa putra kelas VIII SMP
lempar
lembing
pendekatan konvensional
dengan
memiliki
Negeri
1
Simo
Boyolali
tahun
pengaruh yang lebih baik terhadap
pelajaran 2009/2010, (thit 17.966 >
kemampuan lempar lembing gaya hop
ttabel5% 2.069).
step pada siswa putra kelas VIII
3. Ada perbedaan pengaruh yang
SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun
signifikan
pelajaran 2009/2010, dapat diterima
lembing gaya hop step pendekatan
kebenarannya.
konvensional dan modifikasi sarana
antara
pembelajaran
terhadap kemampuan lempar lembing
KESIMPULAN
gaya hop step pada siswa putra kelas
Berdasarkan hasil penelitian
VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali
dan hasil analisis data yang telah
tahun pelajaran 2009/2010, (thit 3.749
dilakukan, ternyata hipotesis yang
> ttabel5% 2.069). Latihan lempar
diajukan dapat diterima, sehingga
lempar lembing dengan pendekatan
dapat diperoleh simpulan sebagai
konvensional memiliki pengaruh yang
berikut :
lebih
baik
terhadap
kemampuan
lempar lembing gaya hop step pada
476
siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1
2009/2010, (K1 12.67% > K2 8.72%
Simo
).
Boyolali
tahun
pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Agus Mukholid. 2004. Pendidikan Jasmani. Surakarta: Yudhistira.
Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan.
Bradford N. Strand & Rolayne Wilson. 1993. Assessing Sport Skills. Champaign.
Human Kinetics Publisher Ltd.
Dadang Masnun. 1999. Atletik Lari Gawang, Lompat Jangkit, Lempar Cakram,
Lempar
Lembing.
Jakarta:
Fakultas
Pendidikan
Olahraga
dan
Kesehatan.Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyanto. 1996. Belajar Gerak I. Surakarta: UNS Press.
Sugiyanto & Agus Kristiyanto. 1998. Belajar Gerak II. Surakarta: UNS Press.
Suharno HP. 1993. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta.
Sutrisno Hadi. 1995. Metodologi Research Jilid IV. Yogyakarta: Andi Offset.
Tamsir Riyadi. 1985. Petunjuk Atletik. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Thomas & Nielson. 2005. Research Methods in Physical Activity. Five Edition.
Champaign. Human Kinetics Publishers Ltd..
Yoyo Bahagia, Ucup Yusuf dan Adang Suherman. 2000. Atletik. Jakarta:
Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian
Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin . 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar . Jakarta :
Depdikbud. Dirjendikti.
477
478