UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING MELALUI MODIFIKASI ALAT BOLA DAN LEMBING BEREKOR : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang.

(1)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING MELALUI MODIFIKASI ALAT BOLA DAN LEMBING BEREKOR

(

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang)

SKRIPSI

Diajukan Sebagi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh RUSTANDI

0802765

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESAHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING MELALUI MODIFIKASI ALAT BOLA DAN LEMBING BEREKOR

(

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang)

Oleh

Rustandi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Oahraga dan Kesehatan

© Rustandi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)


(4)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Rustandi. (0802765) Skripsi Ini Berjudul: Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang). Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. FPOK UPI. Pembimbing I: Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes. Pembimbing II: Arif Wahyudi, S.Pd.

Penerapan modifikasi alat ini adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh modifikasi alat tersebut pada pembelajaran aktivitas lempar lembing, khususnya dalam penerapan modifikasi dalam pembelajaran lempar lembing. Metode penelitian yang digunakan dalam Penelitan ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dilaksanakan di kelas VIII B dengan jumlah 29 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan adalah : Observasi awal, Perencanaan,Pelaksanaan dan Refleksi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pada siklus I tindakan I kognitif : 10%, Afektif : 62% dan psikomotor 27%. Siklus ke I Tindakan ke II diperoleh data Kognitif: 24%, Afektif : 65% dan Psikomotor : 37%. Siklus ke II tindakan ke III diperoleh data Kognitif: 51%, Afektif 68% dan Psikomotor: 72%. Selanjutnya pada siklus II tindakan ke IV diperoleh data Kognitif: 80%, Afektif: 82% dan Psikomotor: 86%. Dari data keseluruhan menunjukkan hasil yang baik, berarti penelitian dicukupkan sampai tindakan IV.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa modifikasi alat dapat meningkatkan pembelajaran lempar lembing serta dapat diterapkan pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang.


(5)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Rustandi. (0802765) Titled of This Skripsi : Efforts to Improve Learning Through Modification Tool Javelin Throw ball and javelin-tailed (Classroom Action Research In VIII B Students of SMP Negeri 1 Lembang). Health Physical Education Studies Program and Recreation. FPOK UPI. Supervisor I: Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes. Supervisor II: Arif Wahyudi, S.Pd.

The application of this tool modification is to see whether there are significant modifications to the tool in learning the javelin activity , especially in the application of instructional modifications in the javelin . The used methods in this Research is classroom action research (CAR ) , implemented in class VIII B with the sum of 29 people consisting of 18 male students and 11 female students . Research measures implemented are : Preliminary observations , Planning , Implementation and Reflection . Based on the findings that in the first cycle of cognitive action I : 10 % , Affective : 62 % and 27 % psychomotor . First cycle and second action is obtained Cognitive II : 24 % , Affective : 65 % and Psychomotor : 37 % . Second cycle third action is data obtained Cognitive : 51 % , 68 % Affective and Psychomotor : 72 % . Further action in the second cycle to the data obtained Cognitive IV : 80 % , Affective : 82 % and Psychomotor : 86 %.Of the overall data shows good results , it means enough research to action IV Based on the results of this study concluded that the modification of the tool can increase learning javelin and can be applied to VIII B students of SMP Negeri 1 Lembang .


(6)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... i

UCAPA TERIMAKASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL/DIAGRAM ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Tinjauan Teori ... 8

1. Pengembangan Dimensi Atletik ... 8

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 1

b. Pengertian Media Pembelajaran ... 12

c. Modifikasi Alat Pembelajaran Atletik. ... 13

d. Tujuan Modifikasi Alat Pembelajaran Atletik ... 14

e. Pengertian Lempar Lembing ... 16

f. Penggunaan Alat Bantu Sederhana ... 17

g. Cara Memegang Lembing... 23

h. Cara Membawa Lembing ... 24

i. Teknik Dalam Lempar Lembing ... 25

2. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas ... 26

B. Kerangka Berfikir ... 29

C. Hipotesis Tindakan ... 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN


(7)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

A. Tujuan operasional Penelitian ... 32

B. Tempat dan waktu Penelitian ... 32

1. Tempat Penelitian ... 32

2. Waktu penelitian ... 32

C. Fokus Penelitian ... 33

D. Metode Penelitian ... 33

E. Langkah-Langkah Penelitian ... 33

a. Observasi Awal ... 34

b. Perencanaan Tindakan ... 34

c. Pelaksanaan Tindakan ... 37

d. Refleksi ... 37

F. Data dan Cara Pengembaliannya ... 38

G. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Latar Penelitian ... 40

1. Pelaksanaan Pembelajaran Penjas ... 40

2. Kondisi siswa dalam pembelajaran penjas ... 41

B. Perencanaan Penelitian ... 41

C. Hasil Pelaksanaan Tindakan 1 ... 42

1. Hasil Pelaksanaan Tindakan I ... 42

2. Hasil analisis dan Refleksi Tindakan I ... 43

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan ke II ... 46

D. Hasil Pelaksanaan Tindakan II ... 46

1. Hasil Pelaksanaan Tindakan II ... 46

2. Hasil analisis dan Refleksi Tindakan II ... 47

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan ke III ... 49

E. Hasil Pelaksanaan Tindakan III ... 49

1. Hasil Pelaksanaan Tindakan III ... 49

2. Hasil analisis dan Refleksi Tindakan III ... 50

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan ke IV ... 53


(8)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Hasil Pelaksanaan Tindakan IV ... 53

2. Hasil analisis dan Refleksi Tindakan IV ... 54

G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

H. Diskusi Penemuan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

C. Hasil Penelitian Penjas ... 60 DAFTAR PUSTAKA


(9)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother of sport), gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga. Hal ini sesuai dengan SK Mendikbud No. 0413/U/87 yaitu pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah lanjutan menengah atas. Secara umum ruang lingkup pembelajaran atletik di sekolah-sekolah meliputi nomor-nomor : jalan, lari, lompat dan lempar. Pembagian kelompok tersebut bila mengacu pada nomor-nomor yang dikeluarkan oleh induk organisasi atletik adalah sebagai berikut: Nomor jalan meliputi jalan 5 km, 10 km, 20 km dan 50 km; Nomor lari dibagi lagi kedalam lari lari jarak pendek, lari jarak menengah, lari jarak jauh, marathon; lari estafet, lari gawang, halang rintang. Nomor lompat meliputi lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, lompat tinggi galah. Nomor lempar terdiri dari tolak peluru, lempar cakram, lempar lembing dan lontar martil. Atletik yang termasuk didalamnya lari, jalan, lompat dan lempar merupakan standar kompetensi penjas yang ada di Sekolah Menengah Pertama (SMP), kompetensi dasar atletik salah satu diantaranya pembelajaran dalam nomor lempar yaitu lempar cakram, tolak peluru, lontar martil dan lempar lembing.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah (2006:195) lempar lembing merupakan salah satu aktivitas pembelajaran dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, yaitu: dalam ruang lingkup materi permainan dan olahraga.


(10)

2

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dimasukannya permainan bolavoli ke dalam kurikulum Pendidikan jasmani, sebagai salah satu aktivitas pembelajaran, maka guru dan sekolah berkewajiban untuk menjadikan aktivitas pembelajaran lempar lembing menjadi salah satu aktivitas pembelajaran yang harus dilaksanakan. Selanjutnya dalam Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang standar isi (SI) telah dirumuskan Standar Kompetensi (SK), yang harus dicapai dalam pembelajaran aktivitas permainan dan olahraga sebagai berikut:

Memperaktikan berbagai keterampilan permainan dan olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kompetensi dasar: memperaktikan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga lanjutan dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan. Merujuk kepada rumusan SK di atas, maka SK dan kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai oleh pembelajaran aktivitas lempar lembing dapat dirumuskan

sebagai berikut, “Mempraktikkan keterampilan lempar lembing dalam bentuk sederhana serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya”. Selanjutnya KD dapat

dirumuskan sebagai berikut : “Mempraktikan pembelajaran lempar lembing serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai lawan, semangat dan percaya diri”.

Dimasukannya aktivitas lempar lembing sebagai salah satu aktivitas pembelajaran dalam Pendidikan jasmani karena, secara inhern di dalam aktivitas lempar lembing terkandung nilai-nilai yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan yang menyeluruh, yang berguna, bagi kehidupan siswa dimasa kini dan dimasa mendatang.

Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing khususnya dikelas VIIIB di SMP Negeri 1 Lembang dapat dikategorikan ke dalam 3 kategori, yaitu permasalahan yang timbul dari kategori siswa, alat pembelajaran dan lingkungan.

Dari kategori siswa, permasalahan yang sering terjadi dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing pada siswa kelas VIII B adalah masih bervariasinya motivasi, sikap dan keterampilan dasar lempar lembing.


(11)

3

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hasil pengamatan peneliti sementara, secara keseluruhan motivasi siswa kelas VIII B ini untuk aktif belajar aktivitas lempar lembing itu masih dianggap rendah, karena dari 29 siswa kelas VIII B tersebut yang aktif dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing secara terus menerus dari mulai awal sampai akhir pembelajaran hanya sekitar 60% dan yang lainnya diam tidak melakukan aktivitas apa-apa.

Gambaran variasi motivasi ini mencerminkan pula variasi sikap siswa terhadap pembelajaran aktivitas lempar lembing, ada siswa yang bersikap positif dan ada yang bersikap negatif.

Sikap siswa kelas VIII B yang positif cenderung memiliki motivasi yang tinggi dan cenderung melakukan aktivitas belajar, sedangkan sikap siswa yang negatif cenderung memiliki motivasi yang rendah dan kurang aktif dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing ini.

Permasalahan lain yang dihadapi guru Pendidikan jasmani di SMP Negeri 1 Lembang kelas VIII B adalah bervariasinya keterampilan dasar siswa dalam lempar lembing. Secara keseluruhan keterampilan dasar lempar lembing siswa kelas 8 ini dalam melempar lembing masih dianggap rendah. Hal ini dapat diamati dari cara siswa melempar lembing yang tidak tepat baik perkenaan lembing dan arah lembing. Sehingga menyebabkan lembing keluar lapangan, dan tidak dapat diarahkan ke tujuan/sasaran.

Berdasarkan pengamatan peneliti, permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing di kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang adalah alat pembelajaran Pendidikan jasmani. Pada kenyataanya di SMP ini hanya memiliki 6 buah lembing. Hal ini menyebabkan siswa lebih banyak menunggu giliran melemparkan lembing. Siswa yang tidak mendapat giliran melempar hanya berdiam diri, mengobrol dengan teman, dan atau melakukan permainan lain. Hal ini tentunya akan mengakibatkan hal yang paling penting dalam pembelajaran Pendidikan jasmani, yaitu memanfaatkan waktu aktif belajar yang optimal menjadi tidak tercapai. Begitu juga dalam hal sarana pembelajaran. SMP Negeri 1 Lembang ini hanya mempunyai ruang bebas atau terbuka yang berukuran ± 40 M2. Ukuran ruang bebas ini tidak sebanding dengan jumlah siswa. Siswa yang


(12)

4

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

melakukan aktivitas Penjasorkes ada 29 dibagi luas lapangan ± 40 m2, sehingga dapat disimpulkan dalam pembelajaran Pendidikan jasmani pada kelas VIII B ini ruang bebas bermainnya ± 1,37 m2/siswa. Pada luas lapangan ini dibangun satu buah lapangan serbaguna yaitu bolavoli, basket dan futsal. Dijelaskan dalam naskah lokakaraya prototype sarana dan prasarana olahraga tahun 1978-1979,

bahwa Standar umum prasarana sekolah olahraga dan kesehatan, ”...jumlah kelas

6-10 kelas kebutuhan prasarana olahraganya 1.400 M2 dengan jenis prasarana olahraga yang tersedia adalah lapangan olahraga serbaguna (15 x 30) M2, atletik

(500 M2), dan bangsal terbuka (12,5 x 25) M2 tinggi 6 M...” (Depdiknas,

2003:24).

Sedangkan dari kategori lingkungan, permasalahan yang sering terjadi dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing di kelas VIII B adalah pada jam dan tempat pembelajaran yang sama ada kelas lain yang melakukan pembelajaran Pendidikan jasmani, sehingga mengakibatkan pembelajaran aktivitas lempar lembing terganggu, baik pada diri siswa maupun guru. Penglihatan, pendengaran, dan mungkin pikiran siswa terganggu oleh prilaku-prilaku siswa lain yang melakukan aktivitas pembelajaran pada waktu dan tempat yang sama. Begitu juga konsentrasi guru dalam menampilkan mutu pembelajaran dalam menggunakan metoda/strategi pembelajaran, pengelolaan kelas, dalam memberikan reword/panismen atau mungkin dalam mengevaluasi hasil belajar siswa juga terganggu.

Untuk mengatasi atau meminimalisir permasalahan yang sangat sulit diatasi oleh guru seperti tersebut di atas, maka seorang guru Pendidikan jasmani dituntut untuk berpikir secara kreatif dan inovatif dalam menggunakan berbagai alat dan modifikasi pembelajaran yang tepat demi mengoptimalkan siswa belajar. Salah satu alat dan modifikasi pembelajaran tyang diharapkan mampu mengurangi permasalahan dalam pembelajaran lempar lembing diatas adalah dengan menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor. Penggunaan modifikasi alat bola dan lembing berekor ini diharapkan mampu memecahkan


(13)

maslah-5

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

masalah yang timbul dalam pelaksanaan pembelajaran lempar lembing di kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka permasalahan yang terkait dengan pembelajaran aktivitas lempar lembing yang terjadi dikelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang dapat di identifikasi sebagai berikut :

1. Kurangnya minat siswa untuk mengikuti pembelajaran aktivitas Pendidikan jasmani.

2. Kurangnya minat siswa untuk mengikuti pembelajaran aktivitas lempar lembing.

3. Pada umumnya siswa tidak mampu mengarahkan lembing ke sasaran bahkan ada yang keluar lapangan.

4. Peralatan dan sarana pembelajaran Pendidikan jasmani khususnya untuk pembelajaran lempar lembing sangat terbatas jika dibandingkan dengan jumlah siswa.

5. Pada jam dan tempat yang sama ada kelas lain yang melakukan aktivitas Pendidikan jasmani dan ini membuat pembelajaran aktivitas lempar lembing menjadi terganggu baik pada siswa maupun guru.

C. Batasan Masalah

Menyimak permasalahan yang teridentifikasi tersebut diatas, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi di sekitar penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor dikelasVIII B di SMP Negeri 1 Lembang. Alasannya, karena penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor dapat mendorong siswa untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran lempar lembing. Modifikasi alat bola dan lembing berekor ini menekankan tentang bagaimana membelajarkan cara melempar lembing sekaligus juga mengembangkan keterampilan tekniknya. Keterbatasan peneliti untuk memecahkan permasalahan lain diantaranya sebagai berikut :

1. Kemampuan peneliti untuk meneliti.

2. Keterbatasan waktu yang tersedia di luar dari kegiatan perkuliahan. 3. Keterbatasan psikologis peneliti dengan sekolah.


(14)

6

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Keterbatasan biaya yang juga mempengaruhi terhadap proses pengamatan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimana penerapan modifikasi alat (bola dan lembing berekor) diterapkan dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing dikelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang?”

E. Tujuan Penelitian

Melalui penelitian tindakan kelas, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh modifikasi alat tersebut pada pembelajaran aktivitas lempar lembing, khususnya dalam penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam pembelajaran lempar lembing dikelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teori yang sudah ada dan menyempurnakannya terkait dengan proses pembelajaran aktivitas lempar lembing di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

2. Secara Praktis

Penelitian tidakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang sangat besar bagi semua pihak terkait masalah proses pembelajaran aktivitas lempar lembing di Sekolah Menengah Pertama, diantaranya:

a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi guru untuk merangsang lebih berkreasi dan berinovasi lagi. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi feedback bagi guru Pendidikan jasmani dalam menyusun strategi pembelajaran yang lebih variatif yang diharapkan memberikan manfaat dalam pelaksanaan proses pembelajaran aktivitas lempar lembing di sekolah menengah Pertama (SMP).


(15)

7

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu b. Bagi Siswa

Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik serta siswa menjadi lebih antusias terhadap aktivitas pembelajaran lempar lembing pada mata pelajaran Pendidikan jasmani di sekolah menengah pertama (SMP). Selain itu, apabila anak menyenangi lempar lembing diharapkan mereka menjadi atlet yang berkualitas untuk meningkatkan prestasi setinggi-tingginya. c. Bagi Peneliti

Peneliti secara tidak langsung telah ikut andil bagian dalam memberikan pemahaman dan memperkuat pelaksanaan proses pembelajaran aktivitas lempar lembing yang lebih kreatif dan inovatif yang selama ini kurang terealisasikan dengan baik.

d. Bagi SMP Negeri 1 Lembang

Hasil penelitian akan memberikan sumbangan praktis untuk sekolah tersebut dalam rangka perbaikan proses pembelajaran aktivitas lempar lembing.


(16)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Operasional Penelitian

Tujuan operasional pada penelitian ini adalah ingin menerapkan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing di SMP Negeri 1 Lembang, terutama untuk kelas VIII B.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lembang, Penelitian ini khususnya dilaksanakan di kelas VIII B dengan jumlah 29 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada awal tahun pelajaran 2013. Waktu penelitian digambarkan seperti pada tabel 3.1 berikut:

Bulan No

Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Penyusunan Proposal Skripsi

2 Bimbingan Proposal Skripsi

3 Seminar Proposal Skripsi

4 Surat Keputusan Judul Skripsi

5 BAB I (Pendahuluan) 6 BAB II (Tinjauan Teoritis,

Keragka Berfikir, dan


(17)

33

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Hipotesis Tindakan)

7 BAB III (Metedologi Tindakan)

8 Observasi

9 BAB IV (Pengolahan Data) 10 BAB V (Kesimpulan dan

Saran)

11 Pra Sidang Skripsi

12 Ujian Sidang

C. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini difokuskan pada penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor di SMP Negeri 1 Lembang.

D. Metode Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumya dalam tinjauan teori, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research Method). Penelitian yang dilakukan pada kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas. Dalam hal ini adalah untuk mengidentifikasi akibat diterapkannya modifikasi alat bola dan lembing berekor, baik akibat kepada guru maupun ke siswa di SMP Negeri 1 Lembang dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing.

E. Langkah-langkah Penelitian

Merujuk kepada langkah-langkah penelitian yang di bahas secara mendalam di dalam bab II, maka dalam penelitian ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam sekolah yang bersangkutan yang terkait dengan fokus penelitian yang meliputi masalah-masalah yang terkait dengan masalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi


(18)

34

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran. Selain itu dalam penelitian ini juga harus memperhatikan langkah-langkah pada penelitian tindakan kelas.

Arikunto (2010:131) mengemukakan bahwa “Konsep pokok penelitian tindakan kelas terdiri atas empat komponen pokok yang menunjukan langkah-langkah yaitu, (1) perencanaan atau planning, (2) Tindakan atau acting, (3) Pengamatan atau observing, (4) Refleksi atau reflection.” Sebelum melakukan empat komponen tersebut, peneliti melakukan observasi awal untuk membuat perencanaan.

1. Observasi Awal

Observasi awal dilakukan pada awal peneliti turun ke lapangan. Sebelum peneliti menerapkan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam kontek penelitian ini, kegiatan yang dilakukan dalam observasi awal ini adalah memotret, mencatat secara detail hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani disekolah ini. Lebih khusus yang berkaitan dengan fokus penelitian ini yaitu berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran aktivitas lempar lembing. Semua hal yang diobservasi dicatat dalam bentuk catatan-catatan lapangan (semua catatan lapangan ini dijadikan lampiran dari keseluruhan laporan penelitian ini). Substansi yang diobservasi pada kegiatan observasi awal ini dijadikan bahan/referensi awal dalam membuat rencana tindakan yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Perencanaan Tindakan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) Menyiapkan sarana dan alat-alat pembelajaran.

a. Membuat RPP

Sebelum RPP dibuat, peneliti mempelajari ketentuan-ketentuan tentang cara-cara pembuatan RPP yang berlaku di Indonesia. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah yang termuat dalam Permendiknas No 41 Tahun 2007 tertanggal 23 Nopember 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


(19)

35

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD)(BSNP, 2007)

.

Adapun komponen-komponen RPP menurut Permendiknas tersebut adalah sebagai berikut :

(a). Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema materi pelajaran yang dibahas, dan jumlah jam pertemuan.

(b). Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi atau kemampuan minimal peserta didik dalam menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. (c). Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

(d). Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

(e). Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

(f). Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir‐butir uraian sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

(g). Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.


(20)

36

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu (h). Metode pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan guru hendaknya dapat menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, karakteristik dari setiap indikator, dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

(i). Kegiatan pembelajaran (1). Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran (pemberian appersepsi).

(2). Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

(3). Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

(j). Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian. (k). Sumber belajar


(21)

37

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

b. Menyiapkan sarana dan alat-alat pembelajaran

Sarana pembelajaran yang disiapkan dalam penelitian ini adalah lapangan terbuka. Alat-alat pembelajaran dalam penelitian ini meliputi 10 buah bola berekor, 10 buah lembing berekor dan 6 buah lembing yang sebenarnya. Alat-alat tadi ketika penelitian berlangsung akan diberikan kepada masing-masing siswa. 3. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pembelajaran aktivitas lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor.

b. Mengobservasi prilaku siswa khususnya yang terkait dengan bisa dan tidak bisa siswa dalam mempraktikkan pembelajaran lempar lembing

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dibuat sebagaimana pada tahap perencanaan.

4.Refleksi

Refleksi merupakan tahap berikutnya dari suatu penelitian terhadap kelas. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi selama pembelajaran baik pada diri peneliti sebagai guru maupun kepada murid.

Proses pembelajaran terkait dengan bagaimana peneliti merasakan dan memikirkan dalam pelaksanaan pembelajaran ketika menerapkan modifikasi alat bola dan lembing berekor. Begitu juga yang terkait dengan informasi pelaksanaan penelitian ini yang diproleh dari observer. Berdasarkan segala sesuatu yang dirasakan oleh peneliti dan observer kalau ada kelebihan dalam penelitian ini maka harus diteruskan, jika ada kekurangan dalam penelitian ini maka dijadikan sebagai perbaikan pada tahap selanjutnya. Adapun untuk hasil pembelajaran, berupa perubahan prilaku siswa khususnya yang terkait dengan nilai-nilai


(22)

38

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kerjasama sebagai akibat dari penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing.

Jika hasil refleksi terhadap tindakan satu sudah menyimpulkan bahwa permasalahan sudah terpecahkan, maka tahap penelitian tindakan kelas dianggap cukup. Tapi jika hasil refleksi hasil pertama masih mengandung masalah atau muncul masalah baru, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan dengan perencanaan tindakan ke dua/selanjutnya.

F. Data dan Cara Pengambilannya

1. Sumber data:

a. Siswa-siswi kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang, yang mengikuti pembelajaran aktivitas lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor.

b. Guru/peneliti yang mengajar aktivitas lempar lembing menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor.

c. Lingkungan sekolah SMP Negeri 1 Lembang, yang dijadikan tempat penelitian.

2. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. a. Data Kualitatif yang terdiri dari :

a) RPP (Rencana Program Pembelajaran). b) Catatan Lapangan

c) Dokumentasi (photo/camera) b. Data kuantitatif yang didapat dari :

a) Hasil data observasi lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor khususnya yang terkait dengan nilai-nilai kerjasama dalam pelaksanaan pembelajaran lempar lembing.

3. Cara pengambilan data kualitatif dan kuantitatif a. Data kualitatif yang diambil dari :

a) Data hasil belajar didapat dari RPP.

b) Data tentang situasi belajar mengajar pada saat pelaksanaannya tindakan diambil dengan menggunakan catatan lapangan.


(23)

39

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c) Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari RPP dan catatan lapangan.

d) Data dokumentasi dilakukan pada proses belajar mengajar berlangsung. b. Data kuantitatif yang diambil dari :

a) Hasil observasi terhadap prilaku siswa khususnya yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran lempar lembing dengan menggunakan alat bola dan lembing berekor.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan lanjutan dari tahap pengumpulan data. Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dari suatu penelitian. Oleh sebab itu, peneliti harus memahami teknik analisis data agar hasil penelitiannya mempunyai nilai ilmiah yang baik. Dalam penelitian ini analisis data kualitatif dan data kuantitatif yakni sebagai berikut; PTK ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan dan dianalisis, yaitu : data berupa kalimat yang diperoleh saat proses pembelajaran dan data hasil observasi lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor.

Setelah data terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik kualitatif dan data kuantitatif supaya diperoleh data yang sesuai dengan fokus masalah. Data tersebut meliputi perkataan, tindakan, peristiwa yang diamati (observasi) selama proses pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung. Secara garis besar analisis data dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menelaah seluruh data yang dikumpulkan. Baik dari data hasil observasi

lapangan maupun data yang berupa dokumentasi. Penelaahan dilakukan dengan cara “Triangulasi”, yaitu menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan dan menyimpulkan data yang terkumpul bersama-sama guru penjas, peneliti, dan pembimbing skripsi.

b. Mereduksi data yang didalamnya melibatkan pengkatagorian dan mengklarifikasikan. Hasil yang diperoleh berupa pola-pola dan kecendrungan-kecendrungan yang berlaku dalam pelaksanaan pembelajaran aktivitas lempar lembing.


(24)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor yang diterapkan pada kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang secara keseluruhan menunjukan hasil yang baik. Ketika pembelajaran berlangsung peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba alat modifikasi yang dibuat oleh peneliti. Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik guru/peneliti dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas, sehingga materi yang disampaikan guru/peneliti dapat diterima dan dimengerti oleh siswa. Siswa yang diajar mengikuti apa yang diinstruksikan guru/peneliti baik materi maupun latihan. Selain iti peneliti memantau pembelajaran yang dilakukan/dipraktikkan oleh masing-masing kelompok, apabila siswa keluar dari materi maka guru/peneliti memanggil siswar tersebut kemudian dikasih arahan setelah cukup siswa dipersilahkan kembali ke kelompoknya.

Sebagai kesimpulan pembahasan penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam proses pembelajaran aktivitas lempar lembing adalah sebagai berikut :

1. Melalui latihan yang mirip dengan permainan yang sesungguhnya, minat dan kegembiraan siswa meningkat.

2. Peningkatan pengetahuan taktik, penting bagi siswa untuk menjaga konsistensi keberhasilan pelaksanaan keterampilan gerak yang sudah dimiliki. 3. Memperdalam pemahaman bermain dan meningkatkan kemampuan pemahaman secara lebih efektif dari penampilan dalam satu permainan ke dalam permainan lainnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu, sebagai berikut:


(25)

60

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Proses pembelajaran menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor dapat diterapkan dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing di SMP Negeri 1 Lembang, khususnya siswa kelas VIII B. Berdasarkan hal tersebut, disarankan bagi para guru Pendidikan jasmani untuk menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam proses pembelajaran Pendidikan jasmani, khususnya pembelajaran aktivitas lempar lembing. 2. Melalui modifikasi alat bola dan lembing berekor siswa berkesempatan

mencoba alat modifikasi, berkomunikasi dengan teman yang lainnya. Selain itu siswa lebih bersemangat dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan jasmani.

3. Bagi pihak sekolah, ini merupakan momentum untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan jasmani di SMP Negeri 1 Lembang.

C. Hasil Penelitian Pendidikan Jasmani

Sehubungan dengan hasil penelitian modifikasi alat bola dan lembing berekor pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang didalam pembelajaran lempar lembing mendapatkan hasil yang memuaskan maka dalam hal ini peneliti akan menerapkan modifikasi alat tidak hanya di pembelajaran atletik saja melainkan pada pembelajaran pendidikan jasmani yang lainnya. Diharapkan dengan modifikasi ini tujuan pembelajaran pendidikan jasmani menjadi tercapai.


(26)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Permendiknas No 22. (2006:195). Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan

menengah. Jakarta: Permendiknas.

Depdiknas (2003:24). Sarana dan prasarana olahraga. Jakarta : Depdiknas.

http://etd.eprints.ums.ac.id/4765/1/A410050172.pdf

Hendrayana dan Rahmat. (2007:3). Modul Atletik. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Whandi (2007). Pengertian Belajar. Tersedia :

http://ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-pengertian.html

Briggs (1977). Pengertian Media Pembelajaran. Tersedia :

http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/

Bahagia dan Suherman (2000:2). Alat dan Modifikasi Pembelajaran. Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Saputra (2001: 67). Pengertian Lempar Lembing. Tersedia :

http://www.kawandnews.com/2011/10/pengertian-lempar-lembing-dan-gambar.html

Wiriaatmadja Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kerjasama PPS UPI Bandung dengan PT. Remaja Rosdakarya.

Suherman (1998:10). Karakteristik Penjas. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Permendiknas No 41. (2007). Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah. Jakarta: Permendiknas.

Arikunto (2010:131). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Madya (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia :

http://badrulwajdi.blogspot.com/2011/12/penelitian-tindakan-kelas-prof-dr.html


(1)

37

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

b. Menyiapkan sarana dan alat-alat pembelajaran

Sarana pembelajaran yang disiapkan dalam penelitian ini adalah lapangan terbuka. Alat-alat pembelajaran dalam penelitian ini meliputi 10 buah bola berekor, 10 buah lembing berekor dan 6 buah lembing yang sebenarnya. Alat-alat tadi ketika penelitian berlangsung akan diberikan kepada masing-masing siswa. 3. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pembelajaran aktivitas lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor.

b. Mengobservasi prilaku siswa khususnya yang terkait dengan bisa dan tidak bisa siswa dalam mempraktikkan pembelajaran lempar lembing

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dibuat sebagaimana pada tahap perencanaan.

4.Refleksi

Refleksi merupakan tahap berikutnya dari suatu penelitian terhadap kelas. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi selama pembelajaran baik pada diri peneliti sebagai guru maupun kepada murid.

Proses pembelajaran terkait dengan bagaimana peneliti merasakan dan memikirkan dalam pelaksanaan pembelajaran ketika menerapkan modifikasi alat bola dan lembing berekor. Begitu juga yang terkait dengan informasi pelaksanaan penelitian ini yang diproleh dari observer. Berdasarkan segala sesuatu yang dirasakan oleh peneliti dan observer kalau ada kelebihan dalam penelitian ini maka harus diteruskan, jika ada kekurangan dalam penelitian ini maka dijadikan sebagai perbaikan pada tahap selanjutnya. Adapun untuk hasil pembelajaran, berupa perubahan prilaku siswa khususnya yang terkait dengan nilai-nilai


(2)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kerjasama sebagai akibat dari penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing.

Jika hasil refleksi terhadap tindakan satu sudah menyimpulkan bahwa permasalahan sudah terpecahkan, maka tahap penelitian tindakan kelas dianggap cukup. Tapi jika hasil refleksi hasil pertama masih mengandung masalah atau muncul masalah baru, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan dengan perencanaan tindakan ke dua/selanjutnya.

F. Data dan Cara Pengambilannya 1. Sumber data:

a. Siswa-siswi kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang, yang mengikuti pembelajaran aktivitas lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor.

b. Guru/peneliti yang mengajar aktivitas lempar lembing menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor.

c. Lingkungan sekolah SMP Negeri 1 Lembang, yang dijadikan tempat penelitian.

2. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. a. Data Kualitatif yang terdiri dari :

a) RPP (Rencana Program Pembelajaran). b) Catatan Lapangan

c) Dokumentasi (photo/camera) b. Data kuantitatif yang didapat dari :

a) Hasil data observasi lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor khususnya yang terkait dengan nilai-nilai kerjasama dalam pelaksanaan pembelajaran lempar lembing.

3. Cara pengambilan data kualitatif dan kuantitatif a. Data kualitatif yang diambil dari :

a) Data hasil belajar didapat dari RPP.

b) Data tentang situasi belajar mengajar pada saat pelaksanaannya tindakan diambil dengan menggunakan catatan lapangan.


(3)

39

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c) Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari RPP dan catatan lapangan.

d) Data dokumentasi dilakukan pada proses belajar mengajar berlangsung. b. Data kuantitatif yang diambil dari :

a) Hasil observasi terhadap prilaku siswa khususnya yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran lempar lembing dengan menggunakan alat bola dan lembing berekor.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan lanjutan dari tahap pengumpulan data. Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dari suatu penelitian. Oleh sebab itu, peneliti harus memahami teknik analisis data agar hasil penelitiannya mempunyai nilai ilmiah yang baik. Dalam penelitian ini analisis data kualitatif dan data kuantitatif yakni sebagai berikut; PTK ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan dan dianalisis, yaitu : data berupa kalimat yang diperoleh saat proses pembelajaran dan data hasil observasi lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor.

Setelah data terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik kualitatif dan data kuantitatif supaya diperoleh data yang sesuai dengan fokus masalah. Data tersebut meliputi perkataan, tindakan, peristiwa yang diamati (observasi) selama proses pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung. Secara garis besar analisis data dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menelaah seluruh data yang dikumpulkan. Baik dari data hasil observasi

lapangan maupun data yang berupa dokumentasi. Penelaahan dilakukan dengan cara “Triangulasi”, yaitu menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan dan menyimpulkan data yang terkumpul bersama-sama guru penjas, peneliti, dan pembimbing skripsi.

b. Mereduksi data yang didalamnya melibatkan pengkatagorian dan mengklarifikasikan. Hasil yang diperoleh berupa pola-pola dan kecendrungan-kecendrungan yang berlaku dalam pelaksanaan pembelajaran aktivitas lempar lembing.


(4)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor yang diterapkan pada kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang secara keseluruhan menunjukan hasil yang baik. Ketika pembelajaran berlangsung peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba alat modifikasi yang dibuat oleh peneliti. Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik guru/peneliti dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas, sehingga materi yang disampaikan guru/peneliti dapat diterima dan dimengerti oleh siswa. Siswa yang diajar mengikuti apa yang diinstruksikan guru/peneliti baik materi maupun latihan. Selain iti peneliti memantau pembelajaran yang dilakukan/dipraktikkan oleh masing-masing kelompok, apabila siswa keluar dari materi maka guru/peneliti memanggil siswar tersebut kemudian dikasih arahan setelah cukup siswa dipersilahkan kembali ke kelompoknya.

Sebagai kesimpulan pembahasan penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam proses pembelajaran aktivitas lempar lembing adalah sebagai berikut :

1. Melalui latihan yang mirip dengan permainan yang sesungguhnya, minat dan kegembiraan siswa meningkat.

2. Peningkatan pengetahuan taktik, penting bagi siswa untuk menjaga konsistensi keberhasilan pelaksanaan keterampilan gerak yang sudah dimiliki. 3. Memperdalam pemahaman bermain dan meningkatkan kemampuan pemahaman secara lebih efektif dari penampilan dalam satu permainan ke dalam permainan lainnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu, sebagai berikut:


(5)

60

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Proses pembelajaran menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor dapat diterapkan dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing di SMP Negeri 1 Lembang, khususnya siswa kelas VIII B. Berdasarkan hal tersebut, disarankan bagi para guru Pendidikan jasmani untuk menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam proses pembelajaran Pendidikan jasmani, khususnya pembelajaran aktivitas lempar lembing. 2. Melalui modifikasi alat bola dan lembing berekor siswa berkesempatan

mencoba alat modifikasi, berkomunikasi dengan teman yang lainnya. Selain itu siswa lebih bersemangat dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan jasmani.

3. Bagi pihak sekolah, ini merupakan momentum untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan jasmani di SMP Negeri 1 Lembang.

C. Hasil Penelitian Pendidikan Jasmani

Sehubungan dengan hasil penelitian modifikasi alat bola dan lembing berekor pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang didalam pembelajaran lempar lembing mendapatkan hasil yang memuaskan maka dalam hal ini peneliti akan menerapkan modifikasi alat tidak hanya di pembelajaran atletik saja melainkan pada pembelajaran pendidikan jasmani yang lainnya. Diharapkan dengan modifikasi ini tujuan pembelajaran pendidikan jasmani menjadi tercapai.


(6)

Rustandi, 2013

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Permendiknas No 22. (2006:195). Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Permendiknas.

Depdiknas (2003:24). Sarana dan prasarana olahraga. Jakarta : Depdiknas.

http://etd.eprints.ums.ac.id/4765/1/A410050172.pdf

Hendrayana dan Rahmat. (2007:3). Modul Atletik. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Whandi (2007). Pengertian Belajar. Tersedia :

http://ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-pengertian.html

Briggs (1977). Pengertian Media Pembelajaran. Tersedia :

http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/

Bahagia dan Suherman (2000:2). Alat dan Modifikasi Pembelajaran. Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Saputra (2001: 67). Pengertian Lempar Lembing. Tersedia :

http://www.kawandnews.com/2011/10/pengertian-lempar-lembing-dan-gambar.html

Wiriaatmadja Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kerjasama PPS UPI Bandung dengan PT. Remaja Rosdakarya.

Suherman (1998:10). Karakteristik Penjas. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Permendiknas No 41. (2007). Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Permendiknas.

Arikunto (2010:131). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Madya (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia :

http://badrulwajdi.blogspot.com/2011/12/penelitian-tindakan-kelas-prof-dr.html


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII B SMP AL AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

4 24 53

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolal

0 3 15

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL DAN MODIFIKASI SARANA TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP STEP SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

2 68 68

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING MELALUI MODIFIKASI MEDIA LEMBING MENGGUNAKAN LEMBING DARI KAYU PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KECAMATAN DATUK BANDAR TANJUNG BALAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 16

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN POWER LENGAN TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PORSEA.

0 1 31

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASKES PADA LEMPAR LEMBING MELALUI PENDEKATAN BER MAIN B ERBASIS MODIFIKASI ALAT Peningkatan Kualitas Pembelajaran Penjaskes Pada Lempar Lembing Melalui Pendekatan Bermain Berbasis Modifikasi Alat Pada Siswa Kela

0 2 17

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASKES PADA LEMPAR LEMBING MELALUI PENDEKATAN BER MAIN B ERBASIS MODIFIKASI ALAT Peningkatan Kualitas Pembelajaran Penjaskes Pada Lempar Lembing Melalui Pendekatan Bermain Berbasis Modifikasi Alat Pada Siswa Kela

0 1 15

lempar lembing

0 2 8

MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING MELALUI MODIFIKASI BOLA BEREKOR DI SDN 08 TRANS MERBANG

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

0 1 81