Pelaksanaan Penelitian METODE PENELITIAN

Gambar 4.7 Permanent Magnet Generator PMG DC

4.3 Pelaksanaan Penelitian

4.3.1 Tahap Persiapan Pada tahap ini, penulis melakukan persiapan sebelum melakukan penelitian. Adapun persiapan yang dilakukan yaitu: 1. Memasang rotor turbin dengan variasi 3, 4 dan 6 sudu lurus dan kemudian sudu lengkung dengan sudu pengarah angin. 2. Melakukan inspeksi pada setiap objek penelitian dan alat pengujian, apakah alat dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya. 3. Menjalankan fan untuk menentukan titik dimana kecepatan angin sesuai dengan data kecepatan angin untuk pengujian. 4. Menempatkan turbin angin pada titik dimana kecepatan angin sesuai dengan rencana dan diposisikan sejajar dengan fan. 5. Melihat kondisi lingkungan apakah kondisi pengujian dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Universitas Sumatera Utara G M G M G G L 4.3.2 Tahap Pengujian dan Pengambilan Data Setelah keempat poin tahap persiapan di atas terpenuhi, pengujian dan pengambilan data dapat dilakukan. Tahap – tahap pengujian dan pengambilan data meliputi: 1. Turbin angin dengan tiga sudu lurus dan sudu pengarah yang siap uji yang ditempakan pada titik angin yang telah ditentukan sebelumnya. 2. Disiapkan fan ditempat dudukanya base fan dan dipastikan aman. 3. Fan dijalankan untuk menghasilkan angin dengan kecepatan tertentu sesuai kecepatan angin pengujian. 4. Setelah putaran rotor turbin kelihatan stabil, pengambilan data dapat dilakukan yaitu membaca angka nominal yang tertera pada alat ukur. Pada pengujian pertama dilakukan tanpa menggunakan beban dengan lima variasi kecepatan angin yaitu 3,2; 4,0; 4,8; 5,4; dan 6,0 ms. Adapun data yang diambil meliputi tegangan yang dihasilkan generator, putaran poros rotor turbin dan putaran poros generator. Setelah pengambilan data dilakukan semua alat di-off-kan untuk menghindari hal – hal tidak diinginkan, seperti motor listrik terbakar karena terlalu panas. Adapun sistem rangkaian listrik yang akan diukur meliputi: a. Rangkaian pengukuran tegangan listrik V tanpa beban lampu, G = generator, M = multimeter. b. Rangkaian pengukuran kuat arus listrik I dengan variasi kenaikan beban dengan bola lampu L. - Beban 5 W Universitas Sumatera Utara G M M G M G M G M L L L L L L L L L L L G - Beban 10 W - Beban 15 W c. Rangkaian pengukuran tegangan listrik V dengan variasi kenaikan beban. - Beban 5 W - Beban 10 W - Beban 15 W Untuk pengukuran arus dan tegangan listrik dengan beban lampu dilakukan dengan mencatat besar arus dan tegangan dengan beban lampu sebesar 5, 10, 15 dan 20 watt. Daya maksimum yang dihasilkan oleh generator terlihat pada pembebanan 20 watt, daya yang dihasilkan oleh generator tidak melebihi pembebanan yang diberikan. Universitas Sumatera Utara 5. Kemudian pada kondisi turbin yang sama, pengujian dilakukan dengan beban. Variasi beban ditentukan pada saat pengujian. 6. Pada saat pencatatan pada setiap alat ukur, dilakukan pembacaan nilai pada alat ukur sebanyak 3 kali untuk mendapatkan data pengujian yang lebih maksimal dan diambil rata – rata karena fluktuasi yang terjadi pada saat pembacaan pengukuran. 7. Dengan cara yang sama pada poin satu sampai enam, pengujian untuk selanjutnya dengan variasi jumlah sudu, profil sudu, beban dan kecepatan angin. Dari hasil pengujian ini akan didapatkan data yang dapat memberikan kesimpulan sementara pada saat keadaan bagaimanakah kecepatan angin, jumlah dan profil sudu yang lebih efektif dalam memanfaatkan potensi angin yang ada. Pengujian dilakukan dalam ruang untuk mencegah pengaruh udara luar sehingga hasil yang didapatkan lebih akurat. Gambar 4.8 Prosedur pengujian Universitas Sumatera Utara Pada pengujian dengan menggunakan beban, dimana untuk mengukur kuat arus yang melalui beban, Amperemeter dibuat hubungan seri, sedangkan untuk mengukur beda potensial voltmeter dibuat hubungan paralel. Sketsa pengujian dapat dilihat seperti pada gambar di bawah: Gambar 4.9 Sketsa pengujian turbin angin dengan sumber angin dari fan Universitas Sumatera Utara

4.4 Diagram Alir Penelitian