Local E-Government: Sistem Pelayanan Publik Online Di Kecamatan Bogor Utara

LOCAL E-GOVERNMENT: SISTEM PELAYANAN PUBLIK
ONLINE DI KECAMATAN BOGOR UTARA

DHIMITA JATI PRADITYA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Local E-Government:
Sistem Pelayanan Publik Online di Kecamatan Bogor Utara adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, September 2015
Dhimita Jati Praditya
NIM G64110066

ABSTRAK
DHIMITA JATI PRADITYA. Local E-Government: Sistem Pelayanan Publik
Online di Kecamatan Bogor Utara. Dibimbing oleh YANI NURHADRYANI.
E-government adalah pemanfaatan informasi, komunikasi, dan teknologi
oleh pemerintah dalam pelayanan publik. Pengoptimalan e-government di
Indonesia dimulai dari struktur pemerintahan yang paling dekat dengan
masyarakat, yaitu local e-government. Di Indonesia, local e-government
dilaksanakan di tingkat kecamatan dan kelurahan. Hingga saat ini seluruh
pelayanan di kecamatan masih dilakukan secara manual yaitu pemohon pelayanan
harus datang ke kecamatan untuk mendapatkan pelayanan. Selain itu,
pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan data belum diterapkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan sebuah sistem local e-government berbasis web
yang diharapkan mampu membantu pelayanan publik di Kecamatan Bogor Utara.
Proses pelayanan dilakukan melalui sistem secara online. Selain itu, sistem ini
juga menyediakan informasi mengenai syarat pelayanan yang diperlukan

masyarakat serta melakukan pengarsipan dan pelaporan data secara digital untuk
pemerintah.
Kata kunci: kecamatan, local e-government, sistem informasi, sistem pelayanan
publik online.

ABSTRACT
DHIMITA JATI PRADITYA. Local E-Government: Online System of Public
Service in the Subdistrict of North Bogor. Supervised by YANI
NURHADRYANI.
E-government is the utilization of information, communication, and
technology by the government in the public service. Optimization of egovernment in Indonesia started from the closest structure to the society, i.e. local
e-government. In Indonesia, local e-government is implemented at the level of
subdistricts and village. Until now, the entire service in subdistrict is still
performed manually. The service applicant has to come to the subdistrict office to
get service. In addition, the utilization of technology in data management has not
been applied yet. This research aims to develop a web-based local e-government
system which is expected to help public services in subdistrict of North Bogor.
The service process is done through the online system. Then, the system provides
information of the required files for each service and the system also provides
archiving and reporting data digitally to the government.

Keywords: information system, local e-government, online public service system,
subdistrict.

LOCAL E-GOVERNMENT: SISTEM PELAYANAN PUBLIK
ONLINE DI KECAMATAN BOGOR UTARA

DHIMITA JATI PRADITYA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015


Penguji:
1 Irman Hermadi, SKom MS PhD
2 Dean Apriana Ramadhan, SKomp MKom

Judul Skripsi : Local E-Government: Sistem Pelayanan Publik Online di
Kecamatan Bogor Utara
Nama
: Dhimita Jati Praditya
NIM
: G64110066

Disetujui oleh

Yani Nurhadryani, SSi MT PhD
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom
Ketua Departemen


Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul Local E-government: Sistem
Pelayanan Publik Online di Kecamatan Bogor Utara dapat diselesaikan. Penulisan
skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Ilmu Komputer pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari dalam perjalanan masa
perkuliahan sampai dengan pencapaian akhir ini banyak pihak yang telah
membantu dan mendukung penulis dalam hal apapun. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dan mendukung penulis (baik secara langsung maupun tidak
langsung) selama ini, mulai dari masa perkuliahan, penelitian hingga selesainya
penulisan skripsi kepada:
1 Ibu (Hemmy Suhemy) dan Ayah (Tri Sediyono) serta Mba (Nindy Hedya
Aviandita), yang selalu memberikan dukungan, motivasi, dan cinta yang besar
kepada penulis.
2 Ibu Yani Nurhadryani, SSi MT PhD sebagai pembimbing akademik hingga

skripsi yang telah memberikan motivasi, memberikan dukungan dan arahan
serta senantiasa sabar dalam membimbing penulis.
3 Bapak Irman Hermadi, SKom MS PhD dan Bapak Dean Apriana Ramadhan,
SKomp MKom selaku penguji skripsi ini.
4 Ibu Rena Da Frina, SP MM (Kasubag Umum dan Kepegawaian Kecamatan
Bogor Utara) yang telah membantu penulis dalam penelitian di Kecamatan
Bogor Utara.
5 Teman-teman penulis selama ini sudah memberikan banyak kenangan,
pelajaran, dukungan, hiburan, dan banyak hal lainnya. Teruntuk Nadia, Iis,
Dede, Pristi, Gamma, Meylinda, Lani, Lusi, Selma, Ikhsan WW, Afifia, Tassa,
Disti, Dita, Diana, Ayu dan Rahma, Ramadina, Amalia untuk perjuangannya
bersama di IPB; dan Bintang untuk segala bentuk dukungannya.
6 Dan semua pihak lainnya yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan namanya satu-persatu.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Bogor, September 2015
Dhimita Jati Praditya

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1


Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

3

Manfaat Penelitian

3

Ruang Lingkup Penelitian

3

TINJAUAN PUSTAKA

4


E-Government dan Local E-Government

4

Pelayanan Publik di Kecamatan Bogor Utara

5

METODE

7

Tahapan Penelitian

7

Communication

8


Planning

8

Modeling

8

Construction

8

Deployment

8

HASIL DAN PEMBAHASAN

9


Communication

9

Planning

9

Modeling

11

Construction

18

Deployment

25

SIMPULAN DAN SARAN

25

Simpulan

25

Saran

26

DAFTAR PUSTAKA

26

DAFTAR TABEL
1 Pelayanan Kecamatan dalam Ruang Lingkup Penelitian
2 Kewenangan Pemerintah yang dilimpahkan oleh Walikota kepada
Camat berdasarkan Peraturan Walikota Bogor Nomor 45 Tahun 2013
3 Penerbitan Surat Keterangan oleh Kecamatan berdasarkan Peraturan
Walikota Bogor Nomor 29 Tahun 2013
4 User requirement Sistem Pelayanan Publik
5 Representasi Nama Pelayanan dalam Nama Tabel Data Pelayanan di
Basis data

3
6
7
11
13

DAFTAR GAMBAR
1 Tahapan Pengembangan e-Government
2 Struktur Pemerintahan Indonesia Setelah Amandemen (UUD 1945) dan
posisi local e-government (
)
3 Tahapan dalam Metode Waterfall (Pressman 2010)
4 Skema Alur Pelayanan Saat Ini
5 Skema Alur Pelayanan Sistem Pelayanan Publik Online
6 Diagram Konteks Sistem Pelayanan Publik Online
7 Logical Data Model Sistem Pelayanan Publik Online
8 Pemodelan Halaman Profil Kecamatan (UR01)
9 Pemodelan Halaman Informasi Alur dan Syarat Pelayanan (UR01)
10 Pemodelan Halaman Registrasi (UR02)
11 Pemodelan Halaman Formulir Pelayanan (UR03)
12 Halaman Awal Legalisasi Pelayanan (UR04-UR07)
13 Pemodelan Halaman Legalisasi Pelayanan (UR04-UR07)
14 Implementasi Halaman Profil Kecamatan (UR01)
15 Implementasi Halaman Informasi Alur dan Syarat Pelayanan (UR01)
16 Implementasi Halaman Resgistrasi (UR02)
17 Implementasi Halaman Formulir Pelayanan (UR03)
18 Implementasi Halaman Login Administrator
19 Implementasi Halaman Data Pelayanan (UR04-UR07)
20 Implementasi Halaman Legalisasi Pelayanan (UR04-UR07)
21 Implementasi Halaman Pengiriman Notifikasi Email
22 Contoh Hasil Laporan Per Bulan Transaksi Pelayanan Bulanan (UR08)
23 Contoh Surat Keterangan Hasil Pelayanan

4
5
8
10
10
12
14
15
16
16
17
17
18
19
20
20
21
22
22
23
24
24
25

DAFTAR LAMPIRAN
1 PeGI Tingkat Provinsi di Indonesia tahun 2013 (Kominfo 2015)
2 Deskripsi Tabel Pelayanan dalam Basis data
3 Struktur Organisasi Kecamatan Bogor Utara (Rencana Strategis Bogor
Utara 2014)
4 Template Pelayanan Penerbitan Surat
5 Surat Permohonan Data Penelitian

27
29
34
35
38

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemajuan informasi, komunikasi, dan teknologi (ICT) menuntut adanya
perubahan pada pola dan proses bisnis segala kegiatan di bebagai sektor, termasuk
sektor pemerintahan. Penggunaan ICT dalam pemerintahan dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kinerja karena mobilitas orang, benda, dan informasi
dapat dilakukan dengan cepat, akurat, serta mampu menjangkau wilayah
pemerintahan yang luas. Upaya pemerintah dalam mewujudkan tata pemerintahan
yang baik (good governance) tidak lepas dari penggunaan informasi, komunikasi,
dan teknologi oleh pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu upaya tersebut adalah e-government (Abdollahi et al. 2009).
Menurut Nurhadryani (2009), e-government adalah pemanfaatan informasi,
komunikasi, dan teknologi oleh pemerintah yang terkonsentrasi dalam pelayanan
publik. Model berbasis internet di pemerintahan yang berada di administrasi
publik menyiratkan perubahan mendasar dalam bentuk pemerintahan (Layne dan
Lee 2001). E-government menawarkan pelayanan publik yang dapat diakses 24
jam, kapanpun, dan di manapun pengguna berada. E-government juga
memungkinkan masyarakat mendapatkan layanan yang lebih efisien karena
layanan tidak harus dilakukan dengan komunikasi tatap muka (Rokhman 2011).
Kemajuan teknologi Indonesia sudah dimulai sejak tahun 2001 melalui
instruksi Presiden RI (2001) tentang telematika yang menyatakan bahwa aparat
pemerintah harus menggunakan teknologi telematika untuk mendukung good
governance dan mempercepat proses demokrasi. Kemudian langkah serius
Pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
terlihat dari dikeluarkannya instruksi Presiden RI (2003) demi menciptakan
masyarakat Indonesia yang berbasis informasi. Namun, hingga saat ini kinerja egovernment masih belum optimal.
Pengoptimalan e-government di Indonesia dimulai dari struktur
pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat, yaitu pengoptimalan local egovernment yang dapat memperluas layanan kepada masyarakat setempat dengan
menyediakan sarana online bagi masyarakat untuk berkumpul dan berkomunikasi
dalam lingkungan non-komersial dengan cara yang lebih relevan dengan
pemerintah. Local e-government memberikan kesempatan kepada instansi
pemerintah untuk menawarkan layanan baru dan ditingkatkan untuk masyarakat,
untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembuatan kebijakan dan
penyediaan layanan yang lebih baik (Carbo dan Williams 2004).
Di Indonesia, local e-government dilaksanakan di tingkat kecamatan dan
kelurahan. Kondisi e-government di Indonesia dapat terlihat dari beberapa
webiste pemerintahan daerah yang hanya menyediakan informasi, walaupun sudah
beberapa daerah yang lebih maju dengan webiste yang mampu melayani
masyarakat dengan interaksi satu atau dua arah. Hal ini dapat juga dilihat dari
pemeringkatan e-government Indonesia (PeGI) oleh Kementrian Komunikasi dan
Informasi pada tahun 2014 terhadap lembaga pemerintah, yaitu pemerintah
provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, kementerian, dan lembaga nonkementerian. Berdasarkan hasil PeGI tersebut, Kota Bogor berada di peringkat 2

2

setelah Kota Cimahi (Kemkominfo 2015). Namun seluruh kecamatan di Bogor
Utara belum memiliki webiste pemerintahan sendiri, sehingga belum bisa
melayani masyarakat secara online. Kota Bogor sendiri memiliki 6 (enam)
kecamatan, yaitu Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Tengah, Kecamatan
Bogor Timur, Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Bogor Selatan, serta
Kecamatan Tanah Sareal. Tugas kecamatan yang diatur dalam peraturan
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah antara lain menerbitkan surat
keterangan dan surat perizinan. Di Indonesia, local e-government dilaksanakan di
tingkat kecamatan dan kelurahan.
Pelayanan yang diberikan di kecamatan antara lain penerbitan surat
keterangan dan perizinan. Hingga saat ini seluruh pelayanan penerbitan surat
keterangan dan pelayanan lainnya masih dilakukan secara manual, dengan kata
lain masih harus mengunjungi kantor kecamatan dan membawa berkas-berkas
persyaratan untuk mendapatkan pelayanan. Beberapa penelitian sudah dilakukan
untuk membantu proses pelayanan yang masih manual tersebut dengan penelitian
Barokah (2013) berupa pelayanan perizinan usaha industri di Kabupaten Bogor
dengan SMS gateway dan pengembangannya oleh Wamilia (2014) dengan konsep
electronic customer relationship management (eCRM), serta penelitian
Widyaningsih (2014) berupa sistem informasi manajemen Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.
Namun, penelitian-penelitian tersebut masih perlu pengembangan karena
beberapa proses di dalamnya masih berjalan secara offline. Penelitian ini
dilakukan dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang
dilakukan dengan pengembangan local e-government berbasis web yang
diterapkan pada kecamatan berupa sistem pelayanan terpadu yang menyediakan
layanan informasi pelayanan serta melayani masyarakat secara online. Penelitian
ini merupakan pengembangan dari penelitian Widyaningsih (2014) dengan
melakukan beberapa perbaikan. Perbaikan dilakukan pada proses bisnis yaitu
proses pelayanan yang diberikan mulai dari tingkat RT hingga kecamatan dan
perbaikan pada sistem untuk beberapa modul yang masih manual.

Perumusan Masalah
Berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan penyelenggara
pelayanan dalam proses pelayanan di Kecamatan Bogor Utara. Masyarakat harus
mendatangi kantor kecamatan dengan membawa berkas-berkas sebagai syarat
permohonan. Informasi tentang syarat yang diperlukan untuk mendapatkan suatu
pelayanan juga belum jelas karena minimnya sarana informasi dan seringkali
masyarakat harus beberapa kali kembali ke kecamatan karena syarat berkas belum
lengkap. Selain itu, untuk penyelenggara pemerintah masalah yang dihadapi
antara lain pencatatan registrasi pelayanan masih dilakukan secara manual atau
tanpa komputer lalu direkapitulasi kembali menggunakan komputer. Hal ini
memungkinkan terjadinya kesalahan dalam proses rekapitulasi. Pengarsipan datadata juga masih belum banyak memanfaatkan teknologi sehingga menyulitkan
pembuatan laporan untuk pelayanan yang terjadi setiap harinya karena minimnya
arsip digital.

3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan local e-government di
Kecamatan Bogor Utara berbasis web yang mampu membantu masyarakat dan
penyelenggara dalam proses pelayanan secara online.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah membantu upaya
pemerintah dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance).
Manfaat yang dapat dirasakan baik dari sisi masyarakat dengan kemudahan
mendapatkan pelayanan publik. Sedangkan dari sisi pemerintah, pemberian
pelayanan publik dan pengarsipan data pelayanan juga akan lebih mudah. Selain
itu, proses pelayanan yang terjadi akan lebih transparan dengan pelaporan yang
dapat diberikan oleh sistem.

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini ialah 5 pelayanan penerbitan surat dari total 29
pelayanan di kecamatan yang mewakili surat keterangan dan surat perizinan yang
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Ruang lingkup pelayanan kecamatan dalam penelitian
No
1
2
3
4
5

Jenis pelayanan
Keterangan domisili usaha
Keterangan usaha
Keterangan tempat tinggal
Izin gangguan (hinder ordonnantie/HO) penggunaan ruang usaha
Izin mendirikan bangunan (IMB) rumah tinggal maksimal 50 m2

Surat keterangan domisili usaha (SKDU) merupakan surat yang diperlukan
untuk membuka suatu usaha dan syarat untuk pengurusan surat legal lainnya
dalam suatu usaha. Surat keterangan usaha (SKU) adalah surat yang
mendeskripsikan suatu perusahaan secara rinci. Surat keterangan tempat tinggal
(SKTT) adalah surat untuk warga negara asing yang tinggal sementara di
Indonesia. Surat izin gangguan (hinder ordonnantie/HO) penggunaan ruang usaha
adalah pemberian izin tempat usaha kepada perusahaan atau badan di lokasi
tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau kerusakan lingkungan.
Surat izin mendirikan bangunan (IMB) rumah tinggal maksimal 50 m2 adalah
surat bukti dari pemerintah daerah bahwa pemilik bangunan gedung dapat
mendirikan bangunan sesuai fungsi yang telah ditetapkan dan berdasarkan rencana
teknis bangunan.

4

TINJAUAN PUSTAKA
E-Government dan Local E-Government
E-government merupakan sebuah cara bagaimana pemerintah menggunakan
teknologi informasi khususnya aplikasi internet berbasis web, untuk menyediakan
akses yang mudah terhadap informasi pemerintah dan menyediakan pelayanan
publik, juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan. Menurut
Layne dan Lee (2001), pengembangan e-government terdiri atas 4 tahap yaitu
cataloguing, transaction, vertical integration, dan horizontal integration.

Gambar 1 Tahapan pengembangan e-government (Layne dan Lee 2001)


Tahap katalogisasi (cataloguing). Tahap awal dari upaya awal pemerintah yang
difokuskan pada membangun kehadiran pemerintah secara online pada
katalogisasi informasi pemerintah dan menyajikannya di web karena semakin
banyak warga akan mencari informasi pemerintah di web. Selain informasi,
web pemerintah dalam tahap ini juga menyediakan form yang dapat diunduh
untuk suatu pelayanan.
 Tahap transaksi (transaction). Tahap ini memungkinkan masyarakat untuk
dapat memenuhi persyaratan secara online sehingga membuat pelayanan lebih
efisien. Pada tahap ini, web sudah dapat melayani masyarakat dengan
pelayanan pengisian formulir secara online dan basis data juga sudah
mendukung pelayanan dengan bekerja secara online.
 Tahap integrasi vertikal (vertical integration). Pada tahap ketiga fokus
bergerak ke arah transformasi layanan pemerintah. Sistem pemerintah pusat
dan sistem pemerintah lokal dapat terhubung atau, setidaknya, berkomunikasi
satu dan yang lainnya untuk fungsionalitas/jenis pelayanan yang serupa.
 Tahap integrasi horizontal (horizontal integration). Integrasi horizontal
mengacu pada integrasi sistem di berbagai fungsi yang berbeda dalam transaksi
dalam satu lembaga yang memungkinkan pemeriksaan secara otomatis

5

terhadap data dalam lembaga fungsional lainnya. Sistem yang akan mencakup
seluruh pelayanan yang dilakukan oleh pemerintahan.
Local e-government adalah e-government yang terjadi di tingkat
pemerintahan yang lebih kecil yaitu kecamatan dan kelurahan. Local egovernment juga menawarkan kemudahan masyarakat untuk mengakses dan
memeriksa rincian pribadi mereka dalam basis data pemerintah daerah dan
kemudahan untuk mengakses informasi yang mudah dari daerah (Nabafu dan
Maiga 2012). Di Indonesia, pengembangan e-government maupun local egovernment masih berada di tahap awal, karena web pemerintahan hanya
menyediakan informasi pemerintahan saja dan baru beberapa web pemerintahan
saja yang mampu memberikan pelayanan secara online.
UUD 1945

BPK

Presiden

DPR

Kementrian
Negara

KPU
Bank
Sentral

Dewan
Pertimbangan

MPR

DPD

MA

MK

Badan-badan lain yang
fungsinya berkaitan
dengan kekuasaan
dan kehakiman

KY

TNI/Polri
PUSAT
DAERAH

Perwakilan
BPK Provinsi

Pemerintah
Daerah Provinsi
Gubernur

DPRD

Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
Bupati/
Walikota

Gambar 2

DPRD

Lingkungan Peradilan
Umum
Lingkungan Peradilan
Agama
Lingkungan Peradilan
Militer
Lingkungan Peradilan
TUN

Struktur pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 setelah
amandemen dan posisi local e-government (
)
Pelayanan Publik di Kecamatan Bogor Utara

Berdasarkan Walikota Bogor (2013b) pada Tabel 2 didefinisikan bahwa
selain tugas umum pemerintahan umum pemerintahan, Camat juga melaksanakan
kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani
sebagian urusan yang meliputi aspek perizinan, rekomendasi, pembinaan,
pengawasan, fasilitasi, penetapan, penyelenggaraan, dan kewenangan lain yang
dilimpahkan. Selain itu, tugas kecamatan juga berupa penerbitan surat yang diatur
oleh Walikota Bogor (2013a) dapat dilihat pada Tabel 3.

6

Tabel 2 Kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh walikota kepada camat
berdasarkan Peraturan Walikota Bogor nomor 45 tahun 2013
No. Aspek
1

Perizinan

Jenis pelayanan
-

2
3

Rekomendasi
Koordinasi

4

Pembinaan

5
6
7
8

Pengawasan
Fasilitasi
Penetapan
Penyelenggaraan

9

Kewenangan lain

-

Izin gangguan (hinder ordonnantie/HO) ruang
usaha
Izin mendirikan bangunan (IMB) rumah tinggal
Izin pendidikan anak usia dini (PAUD) non-formal

Pembinaan pengelolaan sampah berbasis
masyarakat lingkungan perumahan/pemukiman

a. Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dan
menyebarluaskan informasi di bidang
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan
b. Melaksanakan penerbitan surat keterangan bidang
kependudukan, meliputi:
- Keterangan pindah
- Pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik
- Keterangan pindah datang penduduk WNI antar
Kecamatan dalam kota
- Keterangan pindah datang penduduk WNI
dalam satu kelurahan
- Keterangan pindah datang penduduk WNI antar
kelurahan dalam satu kecamatan
- Keterangan kelahiran untuk WNI
- Keterangan lahir mati untuk WNI
- Kematian untuk WNI
- Keterangan tinggal sementara (SKTS)
- Pemberitahuan tidak keberatan dari tetangga
terhadap pembangunan
- Keterangan domisili usaha
- Pengantar perbaikan dan pembuatan Surat
Pemberitahuan pajak terhutang pajak bumi dan
bangunan perdesaan dan perkotaan (SPPT PBB
P2)

7

Tabel 3 Penerbitan surat keterangan oleh kecamatan berdasarkan peraturan
Walikota Bogor nomor 29 tahun 2013
No. Nama surat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Keterangan domisili usaha
Keterangan usaha
Keterangan tempat tinggal
Keterangan tidak mampu
Keterangan pengantar catatan kepolisian
Keterangan belum pernah menikah
Keterangan izin keramaian
Keterangan untuk berpergian
Keterangan kematian
Keterangan kelahiran
Keterangan beda nama
Keterangan tidak keberatan dari tetangga
Keterangan daftar keluarga
Keterangan naik haji
Keterangan ahli waris
Keterangan pengantar penerbitan SPPT PBB P2
Keterangan riwayat tanah (penerbitan SPPT PBB P2)
Keterangan belum memiliki rumah
Keterangan janda/duda
Keterangan penghasilan tidak tetap

METODE
Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data Walikota Bogor
(2013a) dan Walikota Bogor (2013b) yang didapatkan dari Kepala Sub-Bagian
Umum dan Kepegawaian Kecamatan Bogor Utara (Ibu Rena Da Frina, SP MM).
Data juga dihimpun dari webiste Kota Bogor (www.kotabogor.go.id) serta Sistem
Informasi Hukum Kota Bogor (www.siskum.kotabogor.go.id).
Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode waterfall karena
proses bisnis standar operasi pelayanan di kecamatan sudah dijelaskan melalui
peraturan-peraturan pemerintah dan undang-undang. Tahapan pengembangan
sistem dalam penelitian ini menggunakan metode waterfall menurut Pressman
(2010) dapat dilihat pada Gambar 3.

8

Gambar 3 Tahapan dalam metode waterfall (Pressman 2010)
Communication
Tahap ini mengadakan wawancara dengan Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian Kecamatan Bogor Utara untuk mengumpulkan data. Kemudian
mengkaji webiste Pemerintah Kota Bogor dan 6 kecamatan di Kota Bogor yaitu
Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Tengah, Kecamatan Bogor Timur,
Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Bogor Selatan, serta Kecamatan Tanah
Sareal.
Planning
Tahap ini merupakan lanjutan dari proses communication. Tahapan ini akan
menghasilkan dokumen user requirement sebagai hasil analisis kebutuhan dalam
pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan. Pada tahap ini juga
dilakukan analisis terhadap sistem yang dibangun dengan cara menganalisis faktafakta serta kebutuhan yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Selain itu,
perencanaan juga dilakukan pada fungsi-fungsi yang dapat dilakukan sistem.
Modeling
Proses ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan
software yang dapat diperkirakan sebelum proses coding. Proses ini berfokus pada
rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail
(algoritma) prosedural. Tahapan ini menghasilkan dokumen yang disebut software
requirement. Pada tahap ini juga dimodelkan entitiy relationship diagram (ERD)
yang merepresentasikan gambaran basis data sistem secara umum, diagram
konteks, dan data flow diagram (DFD) yang menggambarkan sistem secara
umum yaitu input, proses, dan output yang diperlukan sistem.
Construction
Proses pembangunan sistem atau menerjemahkan user requirement menjadi
system requirement berdasarkan pemodelan sistem pada tahap sebelumnya.
Struktur pelayanan diterjemahkan ke dalam sistem dengan proses coding. Setelah
proses coding, maka dilakukan proses testing untuk menemukan kesalahankesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
Deployment
Tahap ini merupakan tahapan final dalam pembuatan sistem atau software.
Pemeliharaan dilakukan secara berkala setelah sistem diimplementasikan. Namun
tahap ini tidak dilakukan pada penelitian ini.

9

Lingkungan Pengembangan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat keras dan
perangkat lunak sebagai berikut.
Perangkat keras berupa laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:
• Processor Intel Core i3-2370M
• RAM 2 GB
• 14.0” HD LED LCD
• 500 GB HDD
• Mouse dan keyboard
Perangkat lunak:
• Sistem operasi Windows 7 Ultimate
• Bahasa pemrograman PHP
• Notepad++ sebagai text editor
• Web server: Apache2
• DBMS: MySQL

HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem pelayanan publik online (SPPO) dikembangkan dengan
menggunakan metode waterfall (Pressman 2010). Berikut adalah tahapan-tahapan
pengembangan SPPO di Kecamatan Bogor Utara.
Communication
Tahap ini dilakukan dengan cara berdiskusi dengan pegawai Kecamatan
Bogor Utara tentang bagaimana proses bisnis pelayanan yang terjadi di kecamatan.
Selain itu, pada tahap ini data yang terkumpul adalah peraturan-peraturan
pemerintah (pemerintah pusat dan daerah), tata naskah dinas, informasi mengenai
syarat pelayanan, prosedur pelayanan, serta contoh surat-surat hasil pelayanan
pada Lampiran 4.
Hasil penelusuran melalui internet pada bulan Desember–Mei 2015
didapatkan bahwa hanya ada satu pemerintahan lokal di Bogor yang mempunyai
webiste yaitu Kota Bogor (kotabogor.go.id), sedangkan masing-masing kecamatan
di Kota Bogor belum memiliki webiste. Webiste kotabogor.go.id menampilkan
informasi mengenai Kota Bogor namun belum menyajikan informasi mengenai
pelayanan yang dilakukan oleh kecamatan.
Planning
Kebutuhan informasi yang akan ditampilkan pada aplikasi e-government ini
di antaranya adalah informasi mengenai syarat dan prosedur pelayanan. Pada
tahap ini dilakukan analisis terhadap proses bisnis yang sudah ada (Gambar 4) dan
proses bisnis setelah diterapkan sistem (Gambar 5). Berikut perbandingan alur
pelayanan secara manual dengan pelayanan secara online di Kantor Kecamatan
Bogor Utara, sebelum dan sesudah menggunakan SPPO.

10




mengunjungi RT
membawa berkas
persyaratan




mengunjungi RW
membawa berkas
persyaratan
RW

RT





memvalidasi data
penduduk
mencatat permohonan
mengisi surat pengantar
RT RW
menandatangani surat
pengantar RT RW




1

mengunjungi kecamatan
membawa berkas
persyaratan
membawa surat pengantar
kelurahan




Kecamatan





2



4

Pemohon

memvalidasi
data penduduk
mencatat
permohonan
mencetak surat
keterangan/
perizinan








3

memvalidasi data penduduk
mencatat permohonan
menandatangani surat
pengantar RT RW

mengunjungi kelurahan
membawa berkas
persyaratan
membawa surat pengantar
RT/RW

memvalidasi
data penduduk
mencatat
permohonan
membuat surat
pengantar
kelurahan
menandatanga
ni surat
pengantar
kelurahan

Kelurahan

Gambar 4 Skema alur pelayanan saat ini
Validasi & Legalisasi
RT

RT

Validasi & Legalisasi
RW
Pendaftaran &
Upload Berkas

Data
Permohonan

Notifikasi email

RW

Hasil
Validasi
Validasi & Legalisasi
Kelurahan

Service Applicant

Sistem Pelayanan
Publik Online
Kelurahan

Mengambil Surat
Hasil Pelayanan

Validasi & Legalisasi
Kecamatan

Kecamatan

Kantor Kecamatan Bogor Utara

Gambar 5 Skema alur pelayanan SPPO

11

Selain alur pelayanan, pada tahap ini juga dihasilkan user requirement (UR)
sebagai representasi kebutuhan yang diimplementasikan pada sistem. Tabel user
requirement untuk SPPO dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 User requirement SPPO
Kode
UR01

Requirement
Profil kecamatan
dan informasi
pelayanan

UR02

Proses registrasi
pelayanan

UR03

Proses permohonan
pelayanan

UR04

Proses legalisasi RT

UR05

Proses legalisasi
RW

UR06

Proses legalisasi
kelurahan

UR07

Proses legalisasi
kecamatan

UR08

Proses pengarsipan
dan laporan
pelayanan

Keterangan
Sistem menampilkan profil kecamatan,
mulai dari letak geografis, visi dan misi.
Sistem
menyajikan
nformasi
alur
pelayanan dan informasi syarat berkasberkas yang harus dilengkapi.
Masyarakat mendaftar untuk mendapatkan
username dan password
Masyarakat mengisi formulir pelayanan
dan menggunggah berkas persyaratan
secara online.
Petugas atau Ketua RT melakukan
approval untuk data permohonan legalisasi
yang masuk melalui sistem
Petugas atau Ketua RW melakukan
approval untuk data permohonan legalisasi
yang masuk melalui sistem
Petugas kelurahan melakukan approval
untuk data permohonan legalisasi yang
masuk melalui sistem
Petugas kecamatan melakukan approval
untuk data permohonan legalisasi yang
masuk melalui sistem
Sistem menyimpan dan membuat laporan
pelayanan per bulan.

Kebutuhan pengguna tersebut juga dapat merepresentasikan tahapan
pengembangan e-government menurut Layne dan Lee (2001). Tahap pertama
pengembangan e-government yaitu tahap katalogisasi direpresentasikan menjadi
UR01 yang memberikan kehadiran pemerintah secara online dengan memberikan
informasi profil kecamatan dan informasi alur dan syarat pelayanan.
Selanjutnya tahap kedua pengembangan e-government yaitu tahap transaksi
direpresentasikan menjadi UR02 hingga UR08 yang mencakup proses registrasi,
proses permohonan pelayanan yang meliputi pengisian form dan upload berkas,
serta proses legalisasi yang seluruhnya dilakukan secara online.
Modeling
Tahap ini dilakukan dengan cara memodelkan proses bisnis pelayanan di
kecamatan menjadi struktur sistem pelayanan yang dibangun. Tahapan yang
cukup panjang harus dilakukan untuk mendapatkan pelayanan. Dengan
diterapkannya SPPO, proses pelayanan akan lebih sederhana dan efisien dengan

12

mengurangi tahapan yang dapat dilakukan melalui sistem secara online. Proses
pelayanan yang terjadi hingga saat ini masyarakat harus mendatangi RT dan RW
untuk mendapatkan surat pengantar, kemudian mendatangi kelurahan untuk
mendapatkan surat pengantar kelurahan, dan terakhir mendatangi kecamatan
untuk mendapatkan surat keterangan dan/atau surat perizinan.
Pemohon

Administrator

Informasi
Pelayanan dan
Profil Kecamatan
Surat Keterangan/
Surat Perizinan
Notifikasi via email
Data pelayanan
terbaru
Data Permohonan

RT

Permohonan validasi
Hasil validasi
Laporan RT

Laporan
Kelurahan
Permohonan
validasi

Kelurahan

Sistem Pelayanan
Publik Online

Hasil
validasi
Kelurahan
Hasil
validasi
Kecamatan

Permohonan validasi
Hasil validasi
Laporan RW

RW

Laporan
Kecamatan
Permohonan
validasi

Kecamatan

Gambar 6 Diagram konteks SPPO
Diagram konteks pada Gambar 6 menggambarkan aktor dan proses yang
terjadi di dalam sistem. Pada SPPO ini terdapat 6 aktor yang terlibat, yaitu
pemohon, administrator, pemerintah tingkat RT, RW, kelurahan, serta kecamatan.
Proses yang terjadi untuk pemohon adalah penyediaan informasi pelayanan dan
profil kecamatan, dan pemberian notifikasi melalui email oleh sistem.
Penguraian proses-proses dari diagram konteks diuraikan lagi dalam DFD
level 1 pada Gambar 7 menggambarkan lebih rinci proses, aktor dan aliran data
yang terjadi pada sistem.
Data permohonan dalam DFD level 1 merupakan himpunan dari 5 tabel
dalam basis data yang dijelaskan dalam Tabel 5 sebagai representasi basis data.
Selanjutnya pemodelan pada conceptual data model untuk merepresentasikan
pelayanan menjadi tabel dengan atribut yang berbeda-beda dapat dilihat pada
Gambar 8.

13

Data pengguna

Data Pengguna

Data pengguna
Administrator
Registrasi
UR02
Registrasi

Data Permohonan
Data
permohonan

UR03
Upload
berkas, isi
formulir

Data
permohonan
untuk legalisasi
RT

Data hasil
legalisasi

UR04
Legalisasi
RT

RW

Data hasil
legalisasi

UR05
Legalisasi
RW

Notifikasi email dari RW

Lurah

Data hasil
legalisasi

UR06
Legalisasi
Lurah

Notifikasi email dari Kelurahan

Camat

Data hasil
legalisasi

UR07
Legalisasi
Camat

Notifikasi email dari Kecamatan

Data
permohonan
untuk legalisasi
Data
permohonan
untuk legalisasi
Data
permohonan
untuk
legalisasi

Informasi
Pelayanan

Bukti Registrasi

Laporan RT
Laporan RW
Laporan Kelurahan
Laporan Kecamatan

Pemohon

Notifikasi email dari RT

UR08
Laporan
Pelayanan

Informasi
Pelayanan

UR01
Profil
Kecamatan

Data hasil legalisasi

Gambar 7 DFD Level 1 Sistem Pelayanan Publik Online
Tabel 5 Representasi nama pelayanan dalam nama tabel data pelayanan di basis
data
Jenis pelayanan

Nama tabel

Keterangan domisili usaha

skdu

Keterangan usaha

skus

Keterangan tempat tinggal

sktt

Izin mendirikan bangunan (IMB) rumah tinggal
maksimal 50m2

siho

Izin pendidikan anak usia dini (PAUD) non-formal

paud

14

skdu
id_skdu
tgl_daftar
nama
tempat_lahir
tgl_lahir
jenis_kelamin
kewarganegaraan
agama
nik
pekerjaan
alamat
rt
rw
kelurahan
id_instansi
npwp
nama_perusahaan
penanggung_jawab
jenis_usaha
akta_perusahaan
status_tempat
luas_tempat
alamat_usaha
jumlah_tenaga
file_ktp
file_kk
file_akte
file_pbb
id_layanan
username
tgl_lurah
tgl_camat
legalisasi_lurah
legalisasi_camat
tgl_rw
legalisasi_rw
tgl_rt
legalisasi_rt

skus
id_skus
tgl_daftar
nama
tempat_lahir
tgl_lahir
jenis_kelamin
kewarganegaraan
agama
nik
pekerjaan
alamat
rt
rw
kelurahan
id_instansi
nama_perusahaan
jenis_usaha
alamat_usaha
file_ktp
file_pbb
id_layanan
username
tgl_lurah
tgl_camat
legalisasi_lurah
legalisasi_camat
tgl_rw
legalisasi_rw
tgl_rt
legalisasi_rt

sktt
id_sktt
tgl_daftar
nama
tempat_lahir
tgl_lahir
jenis_kelamin
kewarganegaraan
agama
nik
pekerjaan
alamat
rt
rw
kelurahan
id_instansi
alamat_sementara
file_ktp
file_kk
file_pasfoto
file_kitas
id_layanan
username
legalisasi_rt
legalisasi_rw
legalisasi_lurah
legalisasi_camat
tgl_rt
tgl_rw
tgl_lurah
tgl_camat

instansi

user
user_id
username
password
nama_lengkap
level
email
id_instansi
id_session

id_instansi
username
password
nama_lengkap
level
email
id_session
notifikasi
id_notif
id_layanan
id_instansi
username
email
nama
isi_pesan
tgl_daftar
level

pegawai
nip
nik
nama
id_instansi
jabatan
username
password

siho
id_siho
nama
tempat_lahir
tgl_lahir
jenis_kelamin :
char
kewarganegaraan
agama
nik
pekerjaan
alamat
rt
rw
kelurahan
id_instansi
no_sertifikat
jenis_bangunan
fungsi_bangunan
luas_bangunan
luas_tanah
thn_berdiri_
bangunan
lokasi_bangunan
file_ktp
file_akte
file_pbb
file_bangunan
id_layanan
username
tgl_lurah
tgl_camat
legalisasi_lurah
legalisasi_camat
tgl_rw
legalisasi_rw
tgl_rt
legalisasi_rt

penduduk
nik
nama
tempat_tgl_lah
ir
jenis_kelamin :
char
alamat
rt_rw
kelurahan
kecamatan
agama
status_kawin
pekerjaan
kewarganegara
an
id_instansi

Gambar 8 Conceptual data model SPPO

paud
id_paud
nama
tempat_lahir
tgl_lahir
jenis_kelamin :
char
kewarganegaraan
agama
nik
pekerjaan
alamat
rt
rw
kelurahan
id_instansi
nama_yayasan
akta_pendirian_yay
asan
alamat_paud
file_ktp
file_akte
id_layanan
username
tgl_lurah
tgl_camat
legalisasi_lurah
legalisasi_camat
tgl_rw
legalisasi_rw
tgl_rt
legalisasi_rt

15

Selain diagram konteks, DFD level 1, dan conceptual data model pada
tahap ini juga dimodelkan antarmuka untuk pengguna (masyarakat) dan
administrator untuk setiap tingkat pemerintahan. Perancangan antarmuka
menggunakan template untuk memudahkan dalam melakukan desain antarmuka
yang berisi komponen-komponen yang dibutuhkan pada setiap halaman.
Pemodelan antarmuka halaman sistem ini terdiri dari lima bagian yaitu header,
sidebar, isi, dan footer. Bagian header berisi logo dan alamat Kecamatan Bogor
Utara dan menu utama. Bagian sidebar berisi Galeri Kota Bogor. Bagian isi
merupakan bagian utama untuk menampilkan paparan sistem. Bagian footer berisi
informasi kecamatan, kontak kecamatan, dan peta lokasi Kantor Kecamatan
Bogor Utara. Fungsi-fungsi utama pada setiap halaman ditandai dengan persegi
panjang berwarna oranye (
).

Fungsi
utama:
Profil
kecamatan
Informasi,
kontak,
lokasi
kecamatan

Gambar 9 Pemodelan halaman profil kecamatan (UR01)
Pemodelan antarmuka untuk pengguna dapat dilihat pada Gambar 9 untuk
halaman profil kecamatan, Gambar 10 untuk pemodelan informasi pelayanan, dan
Gambar 11 untuk pemodelan halaman registrasi.
Halaman informasi alur dan syarat pelayanan (Gambar 10) dimodelkan
untuk memberikan informasi seputar pelayanan baik informasi alur pelayanan dan
informasi berkas persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelayanan.
Sedangkan halaman registrasi (Gambar 11) dimodelkan untuk pemohon
pelayanan dalam membuat account.

16

Fungsi utama:
Informasi
pelayanan

Gambar 10 Pemodelan halaman informasi alur dan syarat pelayanan (UR01)

Fungsi
utama:
Formulir
registrasi

Gambar 11 Pemodelan halaman registrasi (UR02)

17

Fungsi utama:
Menu
pelayanan,
Formulir data
pelayanan dan
upload berkas

Gambar 12 Pemodelan halaman formulir pelayanan (UR03)

Fungsi
utama:
Cetak
laporan
bulanan,
Legalisasi,
notifikasi,
dan cetak
surat

Gambar 13 Halaman awal legalisasi pelayanan (UR04-UR07)
Proses permohonan dimulai dengan mengisi formulir pelayanan yang
dimodelkan dalam Gambar 12. Pada halaman ini pemohon pelayanan mengisi
formulir dan mengunggah berkas persyaratan yang diperlukan. Pemodelan

18

antarmuka untuk administrator dapat dilihat pada Gambar 13 untuk halaman awal
legalisasi pelayanan, dan Gambar 14 untuk pemodelan halaman legalisasi
pelayanan.

Fungsi
utama:
Legalisasi

Gambar 14 Pemodelan halaman legalisasi pelayanan (UR04-UR07)
Construction
Proses pembuatan SPPO melalui proses implementasi dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan basis data yang digunakan adalah MySQL.
Tampilan antarmuka pada aplikasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu untuk
admin dan pemohon pelayanan. Bagian untuk pemohon pelayanan dibuat
sederhana dengan menampilkan menu secara detail untuk memudahkan user
dalam menggunakan sistem ini. Sedangkan bagian admin pada sistem ini
merupakan pengembangan dari tampilan admin yang dikembangkan oleh
Widyaningsih (2014).
Implementasi untuk setiap halaman diterapkan sesuai dengan pemodelan
tampilan dan fungsi-fungsi utama yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya.
Informasi profil kecamatan melingkupi informasi alamat kecamatan, kontak
kantor kecamatan, gambaran umum kecamatan serta visi dan misi kecamatan
ditampilkan pada halaman profil kecamatan (Gambar 15). Foto kecamatan juga
ditampilkan pada halaman ini untuk memudahkan masyarakat dalam mencari
kantor kecamatan, sedangkan alamat kantor kecamatan dapat diketahui dari
alamat yang tertera dan lokasi kantor kecamatan dapat terlihat dari peta yang
menggunakan fitur dari Google Maps yang dapat memudahkan masyarakat untuk
menemukan lokasi kantor kecamatan.

19

Gambar 15 Implementasi halaman profil kecamatan (UR01)
Berdasarkan Gambar 15 dan 16 sistem menampilkan profil kecamatan dan
informasi pelayanan yang dapat mencerminkan tahapan e-government menurut
Layne dan Lee (2001) pada tahap 1 yaitu catalogue atau kehadiran pemerintah
secara online dan tersedianya informasi pemerintahan.
Informasi yang diberikan di halaman informasi pelayanan adalah informasi
alur pelayanan baik pengguna yang sudah memiliki username maupun yang
belum untuk dapat melakukan permohonan pelayanan. Pengguna yang belum
memiliki username melakukan registrasi, kemudian login untuk masuk ke dalam
sistem. Setelah masuk, masyarakat hanya tinggal memilih pelayanan dan mengisi
formulir serta mengunggah berkas-berkas persyaratan ke dalam sistem. Pada
halaman informasi pelayanan juga ditampilkan informasi berkas-berkas
persyaratan yang diperlukan untuk setiap pelayanan.

20

Gambar 16 Implementasi halaman informasi alur dan syarat pelayanan (UR01)

Gambar 17 Implementasi halaman resgistrasi (UR02)

21

Gambar 18 Implementasi halaman formulir pelayanan (UR03)
Masyarakat mendaftar pada halaman registrasi (Gambar 17) untuk
mendapatkan username dan password untuk mendapatkan pelayanan dengan
memasukkan nama lengkap, username, dan password yang diinginkan, serta
email untuk notifikasi pelayanan.
Permohonan pelayanan dilakukan dengan mengisi formulir pelayanan
dengan informasi terkait dan menggunggah berkas-berkas sebagai syarat
pelayanan pada halaman formulir pelayanan (Gambar 18). Penyediaan formulir
sebagai pelayanan online ini dapat mencerminkan tahapan e-government menurut
Layne dan Lee (2001) pada tahap 2 yaitu transaction saat pemerintah
menyediakan formulir dan pelayanan online serta basis data yang juga berjalan
secara online.

22

Gambar 19 Implementasi halaman login administrator

Gambar 20 Implementasi halaman data pelayanan (UR04-UR07)
Setelah melakukan login pada halaman login administrator (Gambar 19),
maka akan muncul halaman data pelayanan (Gambar 20) yang memberikan menu
untuk melihat data pelayanan, mengedit data pelayanan, menghapus data
pelayanan, kirim notifikasi email, cetak surat pelayanan, cetak laporan pelayanan
dan fungsi utama yaitu legalisasi. Pada halaman ini masing-masing level user
akan diberikan menu yang sama namun tidak semua icon pada menu dapat
diakses Misalnya untuk admin yang login sebagai RT tidak bisa mengklik
legalisasi sebagai RW, kelurahan, maupun kecamatan, dan seterusnya.

23

Gambar 21 Implementasi halaman legalisasi pelayanan (UR04-UR07)
Proses legalisasi pelayanan (Gambar 21) dilakukan dengan cara
memvalidasi data permohonan terlebih dahulu. Validasi dilakukan dengan cara
memeriksa data yang masuk, kemudian memeriksa berkas persyaratan seperti
KTP dan KK yang sudah diunggah dengan mengklik gambar agar menjadi lebih
besar. Apabila data sudah valid maka selanjutnya proses legalisasi dilakukan
dengan mengubah status legalisasi yang semula pada tombol “Tidak” diubah
menjadi “Ya”.

24

Gambar 22 Implementasi halaman pengiriman notifikasi email

Gambar 23 Contoh hasil laporan per bulan transaksi pelayanan (UR08)
Notifikasi melalui email (Gambar 22) dilakukan setelah setiap kali data
dilegalisasi oleh setiap tingkat pemerintahan untuk memberikan pengumuman
kepada masyarakat bahwa data permohonannya sudah sampai pada tingkat mana.
Gambar 23 menampilkan contoh hasil laporan bulanan transaksi pelayanan
sebagai bentuk fungsi pengarsipan dan Gambar 24 menampilkan contoh surat
hasil pelayanan sebagai bentuk fungsi cetak surat.

25

Gambar 24 Contoh surat keterangan hasil pelayanan
Deployment
Setelah sistem selesai dibuat, sistem diuji dengan pengujian black-box yang
terfokus pada kebutuhan fungsional. Pemeliharaan sistem dilakukan secara
berkala setelah sistem ini dapat diterapkan di masyarakat.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
SPPO yang termasuk dalam local e-government berbasis web dapat
membantu pelayanan publik di Kecamatan Bogor Utara. Dengan penerapan
sistem ini masyarakat dapat memperoleh informasi pelayanan, berkas persyaratan
pelayanan, dan informasi profil perlayanan melalui sistem. Selain itu, pelayanan
publik dapat dilakukan secara online yaitu masyarakat dapat mengisi formulir dan

26

menyerahkan berkas persyaratan dengan mengunggah ke sistem, serta pemerintah
dari tingkat RT, RW, kelurahan, hingga kecamatan dapat memberikan pelayanan
secara online melalui sistem. Pelaporan transaksi pelayanan juga lebih mudah
dengan adanya pengarsipan secara digital. Selain itu, implementasi SPPO pada
pemerintahan lokal ini akan meningkatkan tahapan pengembangan e-government
di Indonesia yang semula berada di tahap pertama yaitu tahap katalogisasi
menjadi ke tahap kedua yaitu tahap transaksi.
Saran
SPPO ini dapat dikembangkan dengan menambahkan fitur-fitur untuk dapat
lebih mengoptimalkan pelyanan yang diberikan kepada masyarakat.
Pengembangan yang dapat dilakukan antara lain untuk proses registrasi
melibatkan proses verifikasi email dan adanya notifikasi email untuk file yang
diuggah sebagai berkas persyaratan.

DAFTAR PUSTAKA
Abdollahi A, Fasanghari M, Azadnia M. 2009. A foresight based framework for
e-government strategic planning. Journal of Software. 4(6):544-549.
Barokah S. 2013. Pelayanan publik online: sistem online dan SMS gateway pada
pelayanan izin usaha industri [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Carbo T, Williams JG. 2004. Models and metrics for evaluating local electronic
government systems and services. Electronic Journal of E-Government.
2(2):95-104.
Kemkominfo. 2015. Pemeringkatan e-government Indonesia tingkat provinsi
tahun 2013 [internet]. [diunduh 2015 Jun 5]. Tersedia pada:
http://pegi.layanan.go.id/download/tabel_pegi_2014/HASIL%20PEGI%20J
ABAR%202014.bmp.
Layne K, Lee J. 2001. Developing fully functional e-government: a four stage
model. Government Information Quarterly. 18:122-136.
Nabafu R, Maiga G. 2012. A model of success factors for implementing local egovernment in Uganda. Electronic Journal of E-Government. 10(1):31-46.
Nurhadryani Y. 2009. Memahami konsep e-governance serta hubungannya
dengan e-government dan e-democracy. Di dalam: Seminar Nasional
Informatika; 2009 Mei 23; Yogyakarta, Indonesia. Yogyakarta (ID): ISSN.
hlm 111-117.
Presiden RI. 2001. Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 6 tahun 2001
tentang telematika (telekomunikasi, media dan informatika).
Presiden RI. 2003. Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 3 tahun 2003
tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government.
Pressman RS. 2010. Software Engineering: A Practitioner's Approach. Ed ke-7.
Boston (US): McGraw Hill.
Rokhman A. 2011. E-government adoption in developing countries; the case of
Indonesia. Journal of Emerging Trends in Computing and Information
Sciences. 2(5):228-236.

27

[Siskum Bogor] Sistem Informasi Hukum Kota Bogor. 2015. Peraturan
Pemerintah Kota Bogor [internet]. [diacu 2015 Feb 5]. Tersedia pada:
http://siskum.kotabogor.go.id/index.php/peraturan-walikota/.
Walikota Bogor. 2013a. Tata naskah dinas penerbitan surat keterangan oleh
kecamatan berdasarkan Peraturan Walikota Bogor nomor 29 tahun 2013.
Walikota Bogor. 2013b. Peraturan Walikota Bogor nomor 45 tahun 2013 tentang
kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh walikota kepada camat.
Wamilia M. 2014. Strategi electronic customer relationship management pada
sistem pelayanan perizinan online [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Widyaningsih B. 2014. Sistem informasi manajemen pelayanan administrasi
terpadu kecamatan (PATEN) di Kecamatan Jagakarsa berbasis web [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

28

Lampiran 1 PeGI Tingkat Provinsi di Indonesia tahun 2013 (Kominfo 2015)
No.

Provinsi

Dimensi
Kebijakan

Kelembagaan

Infrastruktur

Aplikasi

Perencanaan

Nilai Ratarata

Kategori

1

Kota Cimahi

2.79

2.67

2.90

2.80

3.00

2.83

Baik

2

Kota Bogor

2.63

2.83

2.86

2.80

2.87

2.80

Baik

3

Kota Bekasi

2.81

2.60

2.50

2.50

2.70

2.65

Baik

4

Kota Depok

2.63

2.87

2.57

2.57

2.53

2.64

Baik

2.50

2.60

2.67

2.67

2.67

2.59

Baik

2.42

2.60

2.37

2.37

2.53

2.43

Kurang

5
6

Kabupaten
Purwakarta
Kabupaten
Bandung

7

Kota Cirebon

2.38

2.27

2.23

2.23

2.53

2.33

Kurang

8

Kabupaten
Bekasi

1.75

2.53

2.00

2.00

2.33

2.19

Kurang

9

Kota Sukabumi

2.21

2.53

1.90

1.90

2.07

2.15

Kurang

1.92

2.40

2.17

2.17

2.20

2.14

Kurang

1.63

2.60

2.00

2.00

2.27

2.10

Kurang

1.83

2.27

2.03

2.03

2.00

1.99

Kurang

2.00

2.20

2.13

2.13

1.73

1.98

Kurang

1.58

2.13

1.83

1.83

1.87

1.80

Kurang

1.58

2.07

1.73

1.73

1.67

1.75

Kurang

1.38

2.07

2.07

2.07

1.40

1.67

Kurang

1.25

1.70

2.05

2.05

1.40

1.61

Kurang

1.25

1.67

1.60

1.60

1.40

1.50

Kurang
Sangat
Kurang
Sangat
Kurang
Sangat
Kurang
Sangat
Kurang
Sangat
Kurang

10
11
12
13
14
15
16
17
18

Kabupaten
Cirebon
Kabupaten
Kuningan
Kabupaten
Bogor
Kabupaten
Tasikmalaya
Kabupaten
Indramayu
Kabupaten
Garut
Kabupaten
Cianjur
Kabupaten
Tasikmalaya
Kabupaten
Sumedang

19

Kota Banjar

1.38

1.53

1.53

1.53

1.20

1.38

20

Kabupaten
Sukabumi
Kabupaten
Ciamis
Kabupaten
Karawang
Kabupaten
Pangandaran

1.04

1.60

1.50

1.50

1.40

1.34

1.25

1.53

1.43

1.43

1.33

1.32

1.00

1.33

1.43

1.43

1.47

1.27

1.00

1.40

1.45

1.45

1.00

1.17

Rata-Rata

1.83

2.18

2.03

2.03

1.98

1.98

21
22
23

Kurang

29

Lampiran 2 Deskripsi tabel pelayanan dalam basis data
No
1

Nama tabel
simb

Nama field
id_simb
nama
tempat_lahir
tgl_lahir
agama
nik
pekerjaan
alamat
rt
rw
kelurahan

id_instansi
sertifikat
jenis_bangunan
peruntukan
luas_bangunan
luas_tanah
tahun_berdiri_bang
unan
lokasi_bangunan
file_ktp
file_kk
file_sertifikat
file_pbb
file_gambar_bangu
nan
id_layanan
username
legalisasi_rt
legalisasi_rw
legalisasi_lurah
legalisasi_camat
tgl_rt
tgl_rw
tgl_lurah
tgl_camat

Tipe data
int(11)
varchar(100)
varchar(50)
date
varchar(20)
varchar(16)
varchar(100)
varchar(100)
int(3)
int(3)
enum('Kelurahan
Bantarjati',
'Kelurahan
Tegal Gundil', 'Kelurahan
Cibuluh',
'Kelurahan
Tanah Baru', 'Kelurahan
Ciluar',
'Kelurahan
Cimahpar',
'Kelurahan
Kedunghalang',
'Kelurahan Ciparigi')
int(5)
text
varchar(100)
varchar(100)
decimal(10,0)
decimal(10,0)
date
text
varchar(100)
varchar(100)
varchar(100)
varchar(100)
varchar(100)
int(1)
varchar(20)
enum('Y', 'N')
enum('Y', 'N')
enum('Y', 'N')
enum('Y', 'N')
date
date
date
date

Keterangan
Tabel yang
menyimpan
data
pelayanan
Surat Izin
Mendi