Simulasi Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil) Enam Varietas Nenas (Ananas comosus L. Merr.)

SIMULASI UJI BUSS (BARU, UNIK, SERAGAM, STABIL)
ENAM VARIETAS NENAS (Ananas comosus L. Merr.)

POETRI AGUSTINE ARYAWATI

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Simulasi Uji BUSS
(Baru, Unik, Seragam, Stabil) Enam Varietas Nenas (Ananas comosus L. Merr.)
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2013
Poetri Agustine Aryawati
NIM A24090079

ABSTRAK
POETRI AGUSTINE ARYAWATI. Simulasi Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam
Stabil) Enam Varietas Nenas (Ananas comosus L. Merr.). Dibimbing oleh SOBIR.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter keunikan, keseragaman,
dan kestabilan dari enam varietas nenas sebagai simulasi UJI BUSS untuk
permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman. Penelitian dilaksanakan di
Kebun Percobaan Pasir Kuda, Bogor, Jawa Barat. Bahan percobaan terdiri dari
enam varietas nenas yang terdiri dari varietas yang diuji yaitu Dole 14, P-1972,
Mayan Gold 01, Champaka, Pasir Kuda dan varietas referensi yaitu varietas
Subang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam varietas dapat dinyatakan
berbeda. Perbedaan antara varietas kandidat dengan varietas referensi terdapat
tujuh karakter pada bagian tanaman, enam karakter pada bagian daun, empat
karakter pada bagian bunga, sembilan belas karakter pada bagian tangkai buah
dan buah. Keenam varietas dapat dinyatakan seragam dan stabil. Tipe simpang
hanya ditemukan pada satu tanaman dengan dua crown pada varietas Subang,

jumlah tipe simpang yang ditemukan masih dibawah batas standar keseragaman.
Kata kunci: keunikan, nenas, perlindungan varietas.

ABSTRACT
POETRI AGUSTINE ARYAWATI. Simulation Tests For novelty, Distinctness,
Uniformity, and Stability (nDUS) for Six Pineapple (Ananas comosus L. Merr.)
Varieties. Supervised by SOBIR.
The objective of this experiment was to elucidate the characters of the
distinctness, uniformity and stability of the six varieties of pineapples, as
simulation nDUS test important for the Plant Variety Protection Rights
application. The experiment was conducted at Pasir Kuda experimental field,
Bogor, West Java. The experimental materials consisted of five candidates
varieties are Dole 14, P-1972, Mayan Gold 01, Champaka, Pasir Kuda and
Subang as reference variety. The result showed that six varieties can be deemed to
be dictinct. The distinctness between candidates varieties with reference variety
consist of seven characters on the plant, six characters on the leaves, four
characters on the flower, nineteen characters on the peduncle and fruit. Six
varieties can be deemed to be uniform and stable. Off-type are found only in one
plant with two crown Subang variety. The number of off-types are still under
uniformity limits standard.

Keywords: distinctness, pineapples, variety protection.

SIMULASI UJI BUSS (BARU, UNIK, SERAGAM, STABIL)
ENAM VARIETAS NENAS (Ananas comosus L. Merr.)

POETRI AGUSTINE ARYAWATI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Agronomi dan Hortikultura

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Simulasi Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil) Enam Varietas

Nenas (Ananas comosus L. Merr.)
Poetri Agustine Aryawati
Nama
: A24090079
NIM

Disetujui oleh

Pembimbing

Tanggal Lulus:

[19 JUl 2013

Judul Skripsi : Simulasi Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil) Enam Varietas
Nenas (Ananas comosus L. Merr.)
Nama
: Poetri Agustine Aryawati
NIM
: A24090079


Disetujui oleh

Prof Dr Ir Sobir, MSi
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Purwito, MSc Agr
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi
kekuatan dan hidayah sehingga penelitian ini telah diselesaikan dengan baik.
Penelitian Simulasi Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil) Enam Varietas
Nenas (Ananas comosus L. Merr.) yang telah dilaksanakan sejak bulan Oktober
2012 sampai Maret 2013 di Kebun Percobaan Pasir Kuda, Bogor, Jawa Barat.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu

dalam pelaksanaan penelitian, terutama :
1. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan
memberikan dorongan moril dan materil.
2. Prof. Dr. Ir. Sobir, MSi selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam kegiatan penelitian dan
penulisan skripsi serta bimbingan moral kepada penulis.
3. Dr. Ir. Anas D Susila, MS selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan masukan dan motivasi dalam kegiatan perkuliahan.
4. Staf pengajar dan staf komisi pendidikan Departemen Agronomi dan
Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
5. Kepala dan teknisi kebun percobaan IPB Pasir Kuda, Bogor, Jawa
Barat yang telah membantu dalam proses penelitian.
6. Pihak PKHT (Pusat Kajian Hortikultura Tropika) IPB dan Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman yang telah membantu dan
memberikan dana hibah pada penelitian ini.
7. Alifiya, Yesy, Estu, Abu, Lukito, Septi (Fahutan), Satsat, Santi, Boco,
teman-teman angkatan 46, adik-adik dan kakak-kakak Agronomi dan
Hortikultura yang telah membantu dalam proses penelitian.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pertanian
Indonesia tercinta.


Bogor, Juli 2013
Poetri Agustine Aryawati

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Nenas
Pemuliaan Nenas
Perlindungan Varietas Tanaman
METODE
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
Metode Percobaan
Analisis Data
Pelaksanaan Percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakter Vegetatif
Karakter Generatif
Uji BUSS (Baru Unik Seragam Stabil)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP

vi
vi
1
1
1
2
2
3
3
5

5
5
5
5
6
8
8
12
19
20
28
28
28
30

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Waktu, jenis, dan dosis pemupukan nenas.
Tabel 2 Deskripsi karakteristik tanaman enam varietas nenas.
Tabel 3 Deskripsi karakteristik bagian daun enam varietas nenas.
Tabel 4 Deskripsi karakteristik bunga enam varietas nenas.

Tabel 5 Deskripsi karakteristik bagian tangkai dan buah enam varietas nenas.
Tabel 6 Perbedaan karakter varietas kandidat dengan varietas referensi.
Tabel 7 Varietas contoh

6
9
10
12
16
19
20

DAFTAR GAMBAR
1 Morfologi tanaman nenas
2 Margin daun (Piping) pada varietas Mayan Gold 01
3 Panjang dan warna pada mahkota bunga nenas
4 Panjang benang sari dan tangkai putik pada bunga nenas

2
12

13
13

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Nenas (Ananas comosus L. Merr.) merupakan salah satu buah dengan
produksi tertinggi di Indonesia setelah buah pisang, mangga dan jeruk. Produksi
nenas mencapai 1 275 490 ton pada tahun 2012 dengan produksi tertinggi mencapai
1 558 196 ton pada tahun 2009 (Deptan 2013). Produksi yang tinggi ini disebabkan
tanaman nenas mempunyai syarat tumbuh yang sesuai dengan agroklimat di
Indonesia. Pada tahun 2009, 79 plasma nutfah telah dikumpulkan dan dihasilkan
180 persilangan (Sobir dan Naibaho 2010). Nenas berpotensi menjadi komoditas
andalan ekspor Indonesia. Nilai ekspor buah nenas pada tahun 2012 mencapai USD
132 015 559 (Deptan 2013). Rasanya yang segar, bergizi, dan beraroma khas saat
dikonsumsi menjadikan buah nenas banyak disukai masyarakat luas.
Data produksi nenas dalam FAOSTAT (2013) menunjukkan Indonesia
menjadi negara peringkat keenam terbesar dalam produksi nenas dunia pada tahun
2011. Indonesia bersaing dengan negara penghasil nenas terbesar lainnya seperti
Brazil, Thailand, Philipina, Costa Rica, dan China. Varietas unggul sangat
diperlukan dalam upaya meningkatkan daya saing hasil produktivitas dan kualitas
buah nenas di Indonesia. Upaya peningkatan produktivitas dan kualitas sangat
dipengaruhi oleh keberhasilan dalam memperbaiki potensi genetik tanaman. Oleh
karena itu, individu atau badan usaha yang bergerak di bidang pemuliaan tanaman
harus diberi penghargaan bagi mereka yang telah menghasilkan varietas tanaman
yang baru, unik, seragam, dan stabil. Salah satu penghargaannya adalah dengan
memberikan hak PVT (Perlindungan Varietas Tanaman) sebagai perlindungan
untuk pemulia.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakter keunikan, keseragaman, dan
kestabilan dari enam varietas nenas sebagai simulasi UJI BUSS untuk permohonan
hak Perlindungan Varietas Tanaman, mengidentifikasi tanaman contoh dan
penyempurnaan Panduan Pelaksanaan Uji (PPU) yang digunakan. Uji BUSS (Baru,
Unik, Seragam, Stabil) merupakan metode dalam mengidentifikasi karakter suatu
varietas tanaman berdasarkan tanda-tanda morfologi baik kualitatif, kuantitif
maupun pseudokualitatif dengan bantuan pedoman dari PPI (Panduan Pengujian
Individual) untuk tingkat nasional dan UPOV (International Union for the
Protection of New Varieties of Plants) untuk tingkat International.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter keunikan, keseragaman,
dan kestabilan dari enam varietas nenas sebagai simulasi UJI BUSS untuk
permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman, mengidentifikasi tanaman contoh
dan penyempurnaan Panduan Pelaksanaan Uji (PPU) yang digunakan.

2
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Nenas
Tanaman nenas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah
didomestikasi disana sebelum masa Colombus. Abad ke-16 orang Spanyol
membawa nenas ini ke Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia
pada abad ke-15 (1599). Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman
pekarangan, dan meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah
nusantara. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan subtropik (BPTP
Kaltim 2007).
Nenas tergolong dalam ordo Bromeliales, famili Bromeliaceae, subfamili
Bromelioideae, genus Ananas, spesies Ananas comosus (L.) Merrill. Genus Ananas
mempunyai satu spesies yang lain yaitu Ananas macrodentes Morren (Coppens
d‟Eeckenbrugge dan Leal 2003). Gambar 1 menunjukkan morfologi tanaman
nenas.

1. Crown
2. Crownlet
3. Fruit
4. Basal fruit slip
5. Peduncle slip
6. Peduncle
7. Aerial sucker (cloves)
8. Leaf
9. Stem
10. Ground sucker
11. Root

Gambar 1 Morfologi tanaman nenas (UPOV 2012)

Saat ini nenas merupakan buah tropis yang paling penting ketiga dalam
produksi buah dunia setelah pisang dan jeruk. Pengolahan buah nenas membuat
buah ini terkenal di seluruh dunia. Perdagangan internasional nenas didominasi
oleh perusahaan multinasional yang telah mengembangkan infrastruktur untuk
olahan dan pasar nenas. Produksi nenas Thailand dan Filipina mendominasi
perdagangan dunia. Industri rumahan kecil khusus menggunakan serat nenas dari
kultivar-kultivar tertentu. Kualitas dan hasil serat tinggi sangat bergantung pada
kultivar, dan smooth cayenne adalah salah satu yang paling sedikit menghasilkan
serat (Rohrbach et al. 2003).
Batang nenas berbentuk “club-shaped” dengan panjang 25-50 cm dan lebar 25 cm dibagian atas dan 5-8 cm di bagian dasar. Bagian batang berbentuk lurus dan
tegak, sedangkan bagian bawah tergantung pada bahan tanam yang digunakan.
Batang berbentuk melengkung seperti bentuk “koma” jika bahan tanam berasal dari

3
slip. Batang agak melengkung, jika bahan tanam berasal dari shoot batang. Batang
berbentuk tegak, jika bahan tanam berasal dari mahkota (Coppens d‟Eeckenbrugge
dan Leal 2003).
Daun berbentuk palung yang spiral diatur dalam pola roset yang padat. Daun
padat ditutupi dengan trikoma yang besar meliputi strip stomata terletak di alur.
Kepadatan stomata rendah dan ukuran pori yang kecil (Paull 1997). Margin daun
biasanya berduri, namun hanya disebagian kultivar. Beberapa dari jenis kultivar
“smooth”, epidermis bawah terlipat diujung tepi daun sepanjang permukaan atas,
sehingga menghasilkan garis keperakan sempit yang biasa disebut piping (Coppens
d‟Eeckenbrugge dan Leal 2003). Sistem metabolisme nenas menggunakan CAM
(Nakason dan Paull 1998).
Tanda pertama inisiasi bunga, baik alami maupun diinduksi, adalah
peningkatan pesat dalam diameter meristem apikal dan 5-6 hari setelah perubahan
ini telah terjadi, batang mulai memanjang, dan terus memanjang sebagai
perkembangan model perbungaan. Muncul 100-200 bunga dalam bunga majemuk
dan pada saat bunga mekar pertama sampai beberapa bunga membuka setiap hari,
mulanya di dasar perbungaan, selama 3-4 minggu (Nakason dan Paull 1998).

Pemuliaan Nenas
Pemulian tanaman nenas merupakan program jangka panjang, oleh karena itu
untuk mencapai tujuan perakitan varietas dibutuhkan transparansi dalam
perencanaan dan pelaksanaan program. Karakter idiotipe nenas antara lain adalah
bobot buah 1.0–1.3 kg, PTT > 16o brix, mahkota buah tegak dan proporsional,
warna daging buah kuning sampai jingga, daging buah renyah, hati kecil, mata
datar, umur simpan panjang, responsif terhadap induksi pembungaan dan tidak
memiliki tulang daun (Sobir dan Naibaho 2010). Roadmap pemuliaan tanaman
nenas dalam RUSNAS buah unggulan Indonesia (Sobir dan Naibaho 2010): a).
Pengembangan plasma nutfah, b). Karakterisasi dan deskripsi plasma nutfah, c).
Studi marka DNA, d). Perakitan varietas, e) Pelepasan varietas.
Progam utama PRI (Pineapple Research Institute) di Hawaii dalam penelitian
pemuliaan nenas dunia adalah mengembangkan varietas tipe „Smooth cayenne’
yang resisten terhadap hama dan penyakit, tinggi kandungan vitamin A dan C,
puncak panen yang lebih baik, hasil yang tinggi serta tanaman yang kuat. Strategi
pemuliaan yang digunakan oleh banyak negara adalah hibridisasi dan seleksi dari
segregasi hibrida progeni (Chan et al. 2003).

Perlindungan Varietas Tanaman
Hak perlindungan tanaman Indonesia adalah hak yang diberikan kepada
pemulia tanaman dan atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas
hasil pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain
untuk menggunakannya selama waktu tertentu dalam pasal 1 UU No. 29 tahun
2000. Varietas yang dapat diberi PVT meliputi varietas dari jenis atau spesies
tanaman yang baru, unik, seragam, stabil dalam pasal 2 UU No 29 Tahun 2000.

4
Salah satu penghargaan adalah memberikan perlindungan hukum atas
kekayaan intelektual dalam menghasilkan varietas tanaman, termasuk dalam
menikmati manfaat ekonomi dan hak-hak pemulia lainnya. Perlindungan semacam
itu akan mendorong semangat dan kreativitas di bidang pemuliaan tanaman,
sehingga dapat dihasilkan penemuan berbagai varietas unggul yang sangat
diperlukan masyarakat. Perlindungan hukum tersebut pada hakekatnya sekaligus
merupakan pelaksanaan dari berbagai kewajiban internasional yang harus dilakukan
oleh Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan Konvensi Perserikatan BangsaBangsa tentang Keanekaragaman Hayati (United Nations Convention on Biological
Diversity), Konvensi Internasional tentang Perlindungan Varietas Baru Tanaman
(International Convention for the Protction of New Varieties of Plants), dan World
Trade Organization/Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights yang
antara lain mewajibkan kepada negara anggota seperti Indonesia mempunyai dan
melaksanakan peraturan perundang-undangan di bidang Hak atas Kekayaan
Intelektual (HaKI) termasuk perlindungan varietas tanaman (Deptan 2000).
UU No. 29 Tahun 2000 tentang PVT menyatakan bahwa suatu varietas
dianggap baru, apabila pada saat penerimaan permohonan hak PVT, bahan
perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut belum pernah diperdagangkan
lebih dari setahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari empat
tahun untuk tanaman semusim dan enam tahun untuk tanaman tahunan (Pasal 2
Ayat 2). Suatu varietas dianggap unik, jika varietas tersebut dapat dibedakan secara
jelas dengan varietas lain yang keberadaannya sudah dikenal luas pada saat
penerimaan permohonan hak PVT (Pasal 2 Ayat 3). Suatu varietas dianggap
seragam apabila sifat-sifat utama atau penting pada varietas tersebut terbukti
seragam meskipun bervariasi sebagai akibat dari cara tanam dan lingkungan yang
berbeda-beda (Pasal 2 Ayat 4). Adapun suatu varietas dianggap stabil apabila
karakter-karakternya tidak mengalami perubahan setelah ditanam berulang-ulang,
atau untuk yang diperbanyak melalui siklus perbanyakan khusus, tidak mengalami
perubahan pada setiap akhir siklus tersebut dalam Pasal 2 Ayat 5 (Deptan 2000).
Karakter penciri varietas tidak selalu harus bernilai komersial atau memberi
manfaat, tetapi keberadaannya nampak jelas sebagai karakter yang diamati. Apabila
ditemukan adanya suatu karakter yang belum tercantum dalam panduan pengujian
untuk suatu spesies tetapi permohonan hak PVT dan/atau pemeriksa PVT
menganggap karakter tersebut layak dan berguna untuk menjadi penciri varietas
yang diusulkan, maka karakter tersebut dapat dicantumkan sebagai karakter
tambahan dalam panduan pengujian (Deptan 2006).

5

METODE
Tempat dan Waktu
Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Pasir Kuda IPB, Bogor, Jawa
Barat dan Laboratorium Pasca Panen Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Oktober 2012 sampai Maret
2013.

Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah 5 varietas nenas kandidat yaitu Dole 14,
P1972, Mayan Gold 01 (MG 01), Champaka (CMPK), Pasir Kuda (PK) dan
varietas nenas referensi yaitu varietas Subang (SBG), pupuk NPK, ethrel, pestisida,
bahan uji total asam terlarut (NaOH, aquades, phenolftalen). Alat yang digunakan
terdiri dari peralatan budidaya, alat ukur (timbangan, penggaris, jangka sorong,
penetrometer, hand refractometer, colour chart), Alat uji total asam terlarut
(mortal, labu ukur, gelas ukur, erlenmeyer, pipet, buret), pisau, label, kain abu-abu,
kamera dan panduan pelaksanaan uji UPOV Pineapple Proj 10.

Metode Percobaan
Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Kelompok
Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal dengan tiga ulangan. Setiap ulangan
terdiri dari 6 varietas nenas, sehingga mendapatkan 18 satuan Percobaan. Masingmasing satuan percobaan terdiri dari 9 tanaman untuk masing-masing varietas
sehingga total keseluruhan terdapat 162 tanaman yang ditanam. Jumlah tanaman
contoh yang diamati adalah 4 tanaman contoh dari setiap ulangan. Model
matematika yang digunakan adalah:
Yij = μ + Ki + Vj + Σij
Keterangan :
Yij
= Nilai hasil pengamatan pada kelompok ke-i varietas ke-j
μ
= Rataan umum
Ki
= Pengaruh kelompok ke-i (i = 1,2,3)
Vj
= Pengaruh varietas ke-j (j = 1,2,3,...,6)
Σij
= Galat percobaan
Analisis Data
Analisis data menggunakan analisis ragam dengan Uji F dengan taraf 5%.
Jika berbeda nyata akan dilakukan uji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan
(Duncan Multiple Range Test) pada taraf nyata 5%.

6
Pelaksanaan Percobaan
Persiapan Lahan
Persiapan lahan yang dilakukan adalah membersihkan, menggemburkan,
memberikan pupuk kandang yang terbuat dari kotoran domba yang telah matang,
menentukan jarak tanam, memasang papan nama, serta membuat guludan agar
lahan siap untuk ditanami. Tanaman nenas ditanam dengan jarak 100 cm x 50 cm
pada lahan seluas 6 m x 13.5 m. Keenam varietas yang diamati mendapatkan
perlakuan budidaya yang sama.
Bibit
Bibit nenas Dole 14, P1972, Mayan Gold 01 dan Champaka yang digunakan
berasal dari bibit anakan yang berasal dari Hawai. Bibit nenas varietas Pasir Kuda
merupakan bibit anakan yang berasal dari hasil perbanyakan di Kebun Percobaan
Pasir Kuda IPB. Bibit varietas referensi Subang merupakan bibit anakan yang
berasal dari Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat.
Perlakuan bibit sebelum ditanam adalah dengan merendam pangkal bibit
dengan larutan Benlate (benomil) dengan konsentrasi 2 cc liter -1 selama 30 menit,
lalu dikeringkan dengan angin. Setelah kering, bibit ditanam ke lahan yang sudah
dipersiapkan.
Penanaman
Penanaman sudah dilakukan sejak tanggal 6 April 2011. Bibit yang sudah
diberi perlakuan fungisida Benlate ditanam pada lubang tanam yang telah
dipersiapkan. Bibit ditanam pada lubang tanam sedalam kurang lebih 5-7 cm.
Setelah itu tanah dipadatkan dengan menekannya dengan tangan agar tanaman tidak
mudah rebah, kemudian bibit ditanam. Bibit yang baru ditanam disiram dengan air.
Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiangan gulma,
pemupukan, pembumbunan dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiangan
gulma dilakukan secara berkala setiap bulan. Pemupukan dilakukan beberapa kali
yaitu sebelum tanam, tanah diberi pupuk dasar, yaitu 2 kg pupuk kandang dan 2.5
gram SP36 per tanaman nenas. Setelah itu nenas ditanam dan dilakukan pemupukan
susulan sebanyak 4 kali. Pemupukan dilakukan pula dengan menggunakan PPC
(pupuk pelengkap cair) untuk memacu pertumbuhan tanaman. Waktu, jenis, dan
dosis pemupukan ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Waktu, jenis, dan dosis pemupukan nenas.
Waktu aplikasi
dan jenis pupuk
Waktu aplikasi
Urea (gram)
SP36 (gram)
KCL (gram)
NPK
Ponska
(gram)

Pemupukan
susulan I
08 Juni 2011
7.50
2.50
1.25
-

Pemupukan
susulan II
08 Sept 2011
3.75
1.25
5.00
-

Pemupukan
susulan III
08 Des 2011
10

Pemupukan
susulan IV
10 Juni 2012
15

Tabel 1 Waktu, jenis, dan dosis pemupukan nenas.
Waktu aplikasi
dan jenis pupuk
Gandasil
D
(pupuk
pelengkap cair)
Plant Catalyst
(pupuk
pelengkap cair)
Pupuk kandang

Pemupukan
susulan I

7

Pemupukan
Pemupukan
Pemupukan
susulan II
susulan III
susulan IV
Setiap bulan, mulai Juni 2011 – Mei 2012
Dosis : 1.5 gram liter-1
Setiap bulan, mulai Juni 2011 – Mei 2012
Dosis : 1.5 gram liter-1
26 Maret 2011, 2 kg per tanaman

Forcing
Forcing merupakan kegiatan untuk merangsang pembungaan menggunakan
zat pengatur tumbuh (ethrel dan urea) dengan tujuan untuk menyeragamkan waktu
munculnya bunga. Forcing dilaksanakan pada saat tanam berumur 10 bulan.
Forcing dilakukan dengan menggunakan campuran 30 gram urea dan 0.6 ml ethrel
dalam 1 liter air. Larutan campuran urea dan ethrel ini disiramkan ke titik tumbuh
sebanyak 25-30 ml pada pagi hari.
Panen
Panen dilakukan dengan mengambil buah yang sudah menunjukkan ciri (sifat
khusus) matang pohon yaitu tingkat kematangan 25-30% (warna pada dasar buah
berwarna kuning dan pangkal batang buah telah keriput). Pemanenan nenas
dilakukan dengan memetik nenas. Nenas yang telah dipanen kemudian disimpan
selama ± 3 hari sebelum dilakukan pengamatan terhadap karakter-karakter buah.
Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap :
A. Bagian vegetatif tanaman meliputi :
1. Tanaman: postur tumbuh, jumlah daun, tinggi tanaman sampai pangkal daun,
jumlah sucker didasar, jumlah sucker batang, ukuran sucker batang, jumlah
slip, ukuran slip.
2. Daun: panjang daun, lebar daun, warna hijau diatas sisi daun, warna antosianin,
kepadatan trikoma pada sisi bawah daun, keadaan marjin, duri yang dilakukan
hanya untuk varietas berduri antara lain: kepadatan duri, posisi duri di marjin,
warna duri, ukuran duri).
B. Bagian generatif tanaman meliputi :
1. Bunga: ukuran braktea bunga, warna puncak mahkota, panjang mahkota,
panjang benang sari, panjang tangkai putik.
2. Tangkai: tinggi tangkai, diameter tangkai)
3. Buah: warna buah belum masak, jumlah mahkota, letak mahkota, ukuran
mahkota, bentuk buah, panjang buah, diameter buah, warna utama buah,
ukuran buah, ukuran mata tunas buah, profil mata buah, ketidakrataan warna
mata, warna daging buah, diameter tengah (hati) buah, ketidakrataan warna
daging, kepadatan daging, kekukuhan daging, keberseratan daging, aroma
daging, keberairan daging, keasaman daging (TAT), kemanisan daging.

8

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakter Vegetatif
a. Tanaman Nenas
Tanaman nenas (Ananas comosus L. Merr.) merupakan tanaman herbacious
yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda setiap kultivar atau varietasnya.
Nenas dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu, cayenne, queen, spanish,
abaxi/pernambuco dan maipure (Nakasone dan Paull 1998). Keenam varietas yang
ditanam pada penelitian ini termasuk dalam jenis smooth cayenne. Nenas dari jenis
smooth cayenne atau cayenne Lisie mempunyai ukuran tanaman medium (80-100
cm), dengan 60-80 helai daun berwarna hijau gelap (panjang 100 cm dan lebar 6
cm), memiliki duri kecil di ujung dan dasar daun (Chan et al. 2003).
Enam varietas nenas mempunyai postur tumbuh, jumlah daun dan tinggi
tanaman sampai pangkal yang berbeda. Tabel 2 menunjukkan Varietas Dole 14
mempunyai postur tumbuh yang menyebar, dengan jumlah daun yang sedikit dan
tinggi tanaman ke pangkal buah yang pendek. Varietas Dole 14 memiliki postur
tumbuh yang berbeda dari varietas SBG dan lainnya karena mempunyai postur
tumbuh yang menyebar. Varietas P1972 dan CMPK mempunyai postur tumbuh
yang semi tegak, jumlah daun yang tidak terlalu banyak dan tinggi ke pangkal
dengan ukuran tinggi. Varietas MG 01 memiliki postur tumbuh semi tegak dengan
jumlah daun sedikit dan tinggi tanaman dengan ukuran tinggi. Varietas PK
memiliki postur tumbuh yang semi tegak dengan jumlah daun dan tinggi tanaman
yang sedang. Varietas SBG memiliki postur tumbuh semi tegak, dengan jumlah
daun paling banyak dan tinggi tanaman dengan ukuran tinggi.
Korelasi yang baik antara jumlah daun dan diameter tajuk dengan ukuran
buah terjadi karena fotosintat yang dihasilkan lebih banyak dan efisiensi
penerimaan cahaya yang baik (Nitrisari dan Sobir 2002). Pernyataan ini terlihat
pada varietas SBG yang mempunyai bobot buah yang lebih besar dibanding yang
lain karena memiliki daun yang lebih banyak.
Sucker di dasar (underground suckers) merupakan anakan yang tumbuh di
bagian bawah dekat akar tanaman (antara batang dan akar). Varietas yang memiliki
jumlah sucker di dasar yang paling banyak adalah P1972 dan PK, sedangkan
varietas CMPK dan MG 01 mempunyai jumlah yang lebih sedikit. Sucker batang
(aerial suckers) merupakan anakan yang tumbuh pada batang. Pada keenam
varietas terdapat sucker batang yang tumbuh paling banyak pada varietas P1972
dan PK dibandingkan varietas lain, sedangkan varietas CMPK tidak ditemukan
sucker batang. Slip atau hapas merupakan anakan yang tumbuh pada tangkai atau
basal buah. Slip yang ditemukan hanya pada varietas P1972 dan Varietas PK. Pada
varietas MG 01 dan SBG hanya ditemukan 1 tanaman yang memiliki slip. Sucker,
slip, hapas, merupakan anakan yang dapat digunakan sebagai bahan tanam dari
nenas.

9
Tabel 2 Deskripsi karakteristik tanaman enam varietas nenas.
No

Ket

Karakter
Dole 14

1.
QN
(*)
(+)

VG
1-T

Postur
tumbuh

Menyebar

Notasi

(5)

Dole 14

2.
QN
(+)
(*)

VG/
MS
1-T

20.
QN

VG
4-M

VG
4-M

24.
QN

VG
4-M

25.
QN

VG
4-M

26.
QN
(*)

VG/
MS
4-M

27.
QN

VG/
MS

(3)
MG 01

(3)

(3)

CMPK

(3)
PK

Referensi
SBG
Semi tegak
(3)
SBG

Jumlah daun
Notasi

Sedikit
(3)

Sedang
(5)

Sedikit
(3)

Sedang
(5)

Sedang
(5)

Banyak
(7)

Nilai Tengaha

17d

23c

19d

24c

27b

30a

Tinggi ke
pangkal buah

Pendek

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Sedang

Tinggi

Notasi

(3)

(7)

(5)

Dole 14

23.
QN
(*)

P1972

P1972
Semi
tegak

Hasil pemeriksaan varietas
Kandidat
MG01
CMPK
PK
Semi
Semi
Semi
tegak
tegak
tegak

P1972

Jumlah
sucker
Notasi
Jumlah
sucker batang
Notasi
Ukuran
sucker batang
Notasi

(7)
MG 01

(7)
CMPK

PK

(7)
SBG

Sedang

Banyak

Sedikit

Sedikit

Banyak

Sedang

(3)

(4)

(2)

(4)

(3)

Sedang

Banyak

Sedang

Banyak

Sedang

(3)

(4)

(3)

(2)
Tidak
ada
(1)

(4)

(3)

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

(2)

(2)

Tidak ada

Sedang

Notasi
Ukuran slip
Notasi

(1)
-

(5)
Sedang
(5)

(2)
Tidak
ada
(1)
-

(2)

Jumlah slip

(2)
Sangat
Sedikit
(1)
Kecil
(3)

(2)
Sangat
Sedikit
(1)
Besar
(7)

Sedikit
(3)
Kecil
(3)

a
Nilai tengah yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada
hasil yang uji lanjut DMRT dengan taraf 5%, QN: Kuantitatif, QL: Kualitatif, VG: Pengamatan secara visual
dengan pengamatan tunggal dari kelompok tanaman atau bagian tanaman, MS: Pengukuran sejumlah individu
tanaman atau bagian tanaman, (*): karakter penting, 1-T: tahap Vegetatif , 4-M: tahap dewasa.

10
b. Daun
Tabel 3 pada pengamatan panjang daun menunjukkan bahwa ukuran panjang
daun dari varietas referensi SBG yang berukuran sedang, varietas yang berukuran
lebih pendek yaitu CMPK, MG 01 dan Dole 14 dan varietas yang berukuran lebih
panjang yaitu P1972 dan PK. Data Tabel 3 pada data lebar daun menunjukkan
bahwa daun varietas PK mempunyai ukuran paling lebar dari varietas yang lain
dengan rata-rata 5.258 cm dan varietas yang mempunyai daun tersempit ialah Dole
14.
Warna daun yang dimiliki dari 6 varietas nenas ini bervariasi. Varietas Dole
14 memiliki daun yang berwarna hijau muda kekuningan. Varietas P1972 memiliki
warna daun hijau sedang kekuningan yang lebih gelap dari varietas Dole. Varietas
MG 01, CMPK dan SBG mempunyai warna hijau yang hampir sama dengan
P1972. Daun pada varietas MG 01, CMPK dan SBG memiliki kandungan
antosianin yang berada pada tengah daun, namun varietas CMPK memiliki
kandungan antosianin yang lebih kuat. Warna daun pada varietas PK memiliki
warna daun hijau gelap (tua).
Pada daun varietas MG 01 mempunyai karakteristik yang berbeda dari
varietas yang lain yaitu mempunyai piping atau margin daun. Beberapa dari jenis
kultivar “smooth”, epidermis bawah terlipat diujung tepi daun sepanjang
permukaan atas, sehingga menghasilkan garis keperakan sempit yang biasa disebut
piping (Coppens d‟Eeckenbrugge dan Leal 2003). Keragaan dilapang bentuk piping
atau margin daun pada varietas MG 01 dapat dilihat pada Gambar 2 yang terlihat
garis keperakan sempit disepanjang pinggir daun.
Varietas yang memiliki duri hanya ditemukan pada CMPK, PK dan SBG.
Hadiati (2011) menyatakan bahwa dengan dihasilkannya nenas tanpa duri, maka
memudahkan petani dalam budidaya atau pemeliharaan serta pemanenan sehingga
biaya tenaga kerja menjadi lebih rendah.

Tabel 3 Deskripsi karakteristik bagian daun enam varietas nenas.
No

3
QN

Ket

VG/
MS
1-T

4
QN
(*)

VG/
MS
1-T

5
QN
(*)

VG
1-T

Karakter
Panjang
daun
Notasi
Nilai
Tengaha
Lebar
daun
Notasi
Nilai
Tengaha
Warna
hjau di
sisi atas
daun
Notasi

Dole 14
Pendek

Hasil pengamatan varietas
Kandidat
P1972
MG01
CMPK
PK
Panjang
Pendek
Pendek
Panjang

Referensi
SBG
Sedang

(3)

(7)

(3)

(3)

(7)

(5)

66.955c

80.964a

65.233c

64.036c

80.567a

74.446b

Sempit

Luas

Sempit

Sedang

Luas

Luas

(3)

(7)

(3)

(5)

(7)

(7)

4.218c

5.055a

4.317cb

4.650b

5.258a

5.154a

Terang

Sedang

Sedang

Sedang

Gelap

Sedang

(3)

(5)

(5)

(5)

(7)

(5)

Tabel 3 Deskripsi karakteristik bagian daun enam varietas nenas (Lanjutan).
No

Ket

Karakter

Dole 14

6
QN
(*)

VG
1-T

7
QN

VG
1-T

8
QL
(*)

VG
(1-T)

9
QL

VG
(1-T)

10
QN

VG
(1-T)

11
PQ

VG
(1-T)

12
PQ

VG
(1-T)

13
QN
(*)

VG
(1-T)

a

Warna
antosianin
Notasi
Kepadatan
trikoma
pada sisi
bawah
daun
Notasi
Keadaan
marjin
Notasi
Daun:
duri
Notasi
Kepadatan
duri
Notasi
posisi duri
di marjin
Notasi
Warna
duri
Notasi
Ukuran
duri
Notasi

Dole 14
P1972

P1972
MG01

Tidak
ada
(1)

Tidak
ada
(1)

Tidak
ada

Hasil pengamatan varietas
Kandidat
MG01
CMPK
PK
CMPK
PK

11
Referensi
SBG
SBG

Sedang

Kuat

(5)

(7)

Tidak
ada
(1)

Tidak
ada

Tidak
ada

Tidak
ada

Tidak
ada

(1)
Tidak
ada
(1)
Tidak
ada
(1)

(1)
Tidak
ada
(1)
Tidak
ada
(1)

(1)

(1)
Tidak
ada
(1)

Tidak ada

(9)
Tidak
ada
(1)

(1)
Tidak
ada
(1)
Ada

Ada

Ada

(9)

(9)

(9)

-

-

-

Jarang

Jarang

Jarang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Sedang

Sedang

Sedang

-

-

-

(3)

(3)

(3)

Ada

(1)
(1)
Didasar
Didasar
dan
dan
puncak
puncak
(3)
(3)
Kuning
Kuning
kehijauan kehijauan
(1)
(1)

Sedang
(5)

Tidak ada

(1)

(1)

(1)
Didasar dan
puncak
(3)
Kuning
kehijauan
(1)

Nilai tengah yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada
hasil yang uji lanjut DMRT dengan taraf 5%, QN: kuantitatif, QL: Kualitatif, VG: Pengamatan secara visual
dengan pengamatan tunggal dari kelompok tanaman atau bagian tanaman, MS: Pengukuran sejumlah individu
tanaman atau bagian tanaman, (*): karakter penting, 1-T: tahap Vegetatif .

12

Gambar 2 Margin daun (piping) pada varietas Mayan Gold 01
Karakter Generatif
a. Bunga
Pengukuran pada karakter bunga menggunakan pengamatan visual. Tabel 4
menunjukkan ukuran braktea bunga varietas yang berbeda dengan varietas SBG
adalah varietas P1972 dan MG 01 yang memiliki ukuran braktea yang lebih kecil.
Karakter bunga pada beberapa varietas terdapat perbedaan yaitu seperti warna
puncak mahkota bunga, rata-rata memiliki warna biru ungu kecuali varietas Dole
14 dan P1972 yang memiliki warna merah ungu. Pengamatan visual pada karakter
panjang benang sari dan panjang putik terdapat banyak variasi. Varietas CMPK dan
SBG memiliki panjang benang sari yang lebih pendek dari yang lain. Varietas Dole
14 dan P1972 memiliki panjang tangkai putik yang lebih panjang dari varietas yang
lain. Gambar 3 dan 4 dapat menunjukkan perbandingan panjang mahkota, benang
sari dan putik serta warna pada mahkota bunga nenas.

Tabel 4 Deskripsi karakteristik bunga enam varietas nenas.
Hasil pengamatan varietas
No

14.
QN
(*)

15.
QL
16.
QN
17.
QN

Ket

Ukuran
braktea
bunga
Notasi
Mahkota:
VG warna
2-A puncak
Notasi
VG/ Panjang
MS mahkota
2-A Notasi
Benang
VG sari:
2-A panjang
Notasi
VG
2-A

Kandidat

Karakter

Referensi

Dole 14

P1972

MG01

CMPK

PK

SBG

Sedang

Kecil

Kecil

Sedang

Sedang

Sedang

(1)

(2)

(2)

(2)

(2)

(2)

Merah
ungu

Merah
ungu

Biru
ungu

Biru
ungu

Biru
ungu

Biru ungu

(2)

(2)

(1)

(1)

(1)

(1)

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

(2)

(2)

(2)

(2)

(2)

Sedang

Sedang

Sedang

Pendek

Sedang

(2)

(2)

(2)

(1)

(2)

(2)
Pendek
(1)

13

Tabel 4 Deskripsi karakteristik bunga enam varietas nenas (Lanjutan).
Hasil pengamatan varietas
No
18.
QN

Ket

VG
2-A

Kandidat

Karakter
Tangkai
putik:
panjang
Notasi

Referensi

Dole 14

P1972

MG01

CMPK

PK

SBG

Panjang

Panjang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

(3)

(3)

(2)

(2)

(2)

(2)

QN: Kuantitatif, QL: Kualitatif, VG: Pengamatan secara visual dengan pengamatan tunggal dari kelompok
tanaman atau bagian tanaman, MS: Pengukuran sejumlah individu tanaman atau bagian tanaman, (*):
Karakter penting, 2-A: Tahap Antesis.

Gambar 3 Panjang dan warna pada mahkota bunga nenas

Gambar 4 Panjang benang sari dan tangkai putik pada bunga nenas

14
b. Tangkai dan Buah
Karakter idiotipe nenas antara lain adalah bobot buah 1.0–1.3 kg, PTT > 16o Brix,
mahkota buah tegak dan proporsional, warna daging buah kuning sampai jingga, daging
buah renyah, hati kecil, mata datar, umur simpan panjang, responsif terhadap induksi
pembungaan, dan tidak memiliki tulang daun (Sobir dan Naibaho 2010). Karakter
idiotipe ini menjadi prioritas dalam pengembangan varietas unggul nenas.

Buah nenas dipanen pada saat kematangan kurang lebih 30%, hal ini
disebabkan jika nenas dipanen >30% akan diserang oleh hama musang karena
keenam varietas ini memiliki aroma yang baik, sedangkan jika dipanen muda,
warna buah pada saat matang akan terlihat pucat. Sabari et al. (2006) menyatakan
bahwa pada Nenas Sampit (jenis smooth cayenne) menunjukkan bahwa nenas
Sampit untuk konsumsi segar dapat dipanen pada > breaker 25% matang dengan
daging buah 69.92% dan nisbah PTT atau asam 18.9%, buah segar tahan simpan 4
hari pada kondisi kamar dan 6 hari pada suhu 150C.
Tabel 5 menunjukkan Pengamatan warna buah nenas pada saat belum masak
dari keenam varietas diperoleh bahwa pada varietas Dole 14 dan PK memiliki
warna hijau muda. Varietas P1972, MG 01 dan SBG memiliki warna buah pada
saat belum masak berwarna hijau tua dan varietas CMPK memiliki warna hijau tua
kehitaman. Warna buah belum masak pada varietas SBG belum terdaftarkan ke
dalam daftar warna buah belum masak (nomer karakter 19) pada UPOV. Warna
utama pada saat masak pada keenam varietas tidak berbeda yaitu berwarna kuning
sedang.
Pengamatan pada karakter tangkai buah memiliki perbedaan satu sama lain.
Varietas Dole 14 memiliki tangkai buah pendek dengan diameter kecil. Varietas
P1972 memiliki panjang tangkai sedang dengan diameter besar. Varietas MG 01
memiliki panjang tangkai tinggi dengan diameter kecil. Varietas CMPK memiliki
panjang tangkai tinggi dengan diameter sedang. Varietas PK memiliki tangkai
pendek dengan diameter besar. Varietas SBG memiliki tangkai ukuran panjang
dengan diameter sedang.
Pengamatan tangkai buah nenas sangat penting karena pada karakter tangkai
buah dengan diameter sempit dan ukuran tangkai tinggi serta karakter bagian buah
yang besar dapat terjadi patah tangkai yang terdapat dibeberapa varietas yaitu MG
01 dan CMPK karena tidak dapat menopang buah dan crown yang mempunyai
bobot besar. Menurut Coppend d‟Eeckenbrugge dan Leal (2003) panjang tangkai
bervariasi dengan varietas dan kultivar. Jumlah mahkota pada keenam varietas
memiliki masing-masing satu mahkota buah. Namun pada varietas SBG terdapat
nenas dengan 2 mahkota yang merupakan tipe simpang (off-type). Mahkota untuk
varietas Dole 14, P1972 dan PK memiliki letak yang tegak, sedangkan pada tiga
varietas lain memiliki letak yang semi tegak karena mempunyai ukuran mahkota
buah yang besar dan menyebar.
Pengamatan visual pada bentuk buah menunjukkan pada varietas Dole 14 dan
MG 01 memiliki bentuk bundar, sedangkan keempat varietas yang lain memiliki
bentuk bulat panjang (elips). Pengukuran pada panjang dan diameter buah
menunjukkan bahwa varietas yang lebih panjang dan diameter lebih besar adalah
PK dan SBG. Tinggi tanaman, jumlah daun, dan lebar daun berkorelasi positif dan
nyata dengan diameter buah (Nasution 2010). Sedangkan varietas Dole 14, MG 01
memiliki ukuran panjang buah yang pendek dan lebar ukuran sempit. Varietas
P1972 memiliki panjang buah yang sama dengan varietas SBG dan PK, namun
berdiameter sedang. varietas CMPK mempunyai ukuran panjang dan diameter buah

15
sedang. Pengukuran pada ukuran buah menunjukkan varietas Dole 14 dan MG 01
memiliki ukuran kecil, sedangkan varietas PK, P1972 dan SBG memiliki ukuran
buah yang besar.
Profil buah untuk keenam varietas yaitu datar yang merupakan salah satu dari
penciri nenas kultivar smooth cayyene, dengan ukuran besar kecuali pada varietas
SBG (kecil) dan CMPK (sedang). Terdapat perbedaan karakter pada mata buah
nenas MG 01 yang memiliki bintik hitam. Pada varietas Dole 14, P1972, MG 01,
dan PK memiliki warna daging buah kuning sedang atau kuning keemasan,
sedangkan varietas CMPK dan SBG memiliki warna daging buah kuning
keputihan. Hampir semua dari varietas ini memiliki kepadatan daging yang sedang,
namun pada varietas SBG dan CMPK lebih terlihat longgar pada daging buahnya.
Pada varietas P1972 terdapat retak yang ditemukan pada tanaman yang ditanam
dengan tingkat keretakan yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa varietas P1972
rentan terhadap keretakan buah. Lima varietas yang lain tidak ditemukan keretakan
buah.
Diameter tengah buah atau diameter hati nenas pada varietas MG 01, dan
Dole 14 memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding varietas yang lain, sedangkan
diameter hati nenas yang paling besar adalah varietas CMPK. Hati nenas yang
besar merupakan karakter yang tidak diinginkan karena hati nenas keras dan tidak
dapat dikonsumsi. Pengamatan pada kekukuhan menunjukkan varietas Dole 14 dan
MG 01 mempunyai kekukuhan yang padat, sedangkan SBG dan CMPK memiliki
kekukuhan yang lembut karena memiliki kandungan air yang lebih tinggi.
Smooth cayenne mempunyai daging berwarna kuning pucat, lembut, juicy,
dengan nilai kemanisan 13o sampai 19o brix dan nilai keasaman yang tergantung
kondisi lingkungan serta rendah asam askorbat (Chan et al. 2003). Pengukuran
Total asam terlarut menggunakan sari buah nenas 10 ml yang diencerkan sampai
100 ml hasilnya menunjukan meq per 100 ml jus (meq 100 -1 ml-1). Varietas SBG
mempunyai total asam terlarut yang lebih tinggi dari varietas yang lainnya.
Sedangkan varietas dengan total asam terlarut yang rendah adalah varietas P1972,
Dole 14, dan PK. Hasil pengukuran nilai kemanisan menunjukkan varietas SBG
mempunyai tingkat kemanisan yang tinggi dibanding yang lain. Varietas P1972
memiliki tingkat kemanisan yang paling rendah
Pengamatan dengan menggunakan uji organoleptik menggunakan 10
responden dilakukan pada pengamatan keberseratan (kandungan serat), aroma, dan
keberairan (juiciness). Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa varietas MG 01
mempunyai kandungan serat yang paling tinggi, sedangkan SBG memiliki
kandungan serat yang paling rendah. Pengujian kandungan air varietas SBG
memiliki kandungan air yang tinggi (bersifat juicy), sedangkan varietas yang
lainnya sedang. Nasution et al. (2010) menyatakan bahwa nenas dengan kadar air
yang tinggi kurang baik untuk dijadikan sebagai nenas segar (buah meja), sehingga
perbaikan karakter pada nenas subang perlu dilakukan.
Pada uji aroma menghasilkan P1972 memiliki aroma yang kuat, sedangkan
varietas CMPK memiliki aroma yang lemah. Nenas merupakan salah satu buah
tropis yang paling dihargai karena aroma yang menarik dan rasa yang baik
(Mohammad et al. 2010).

16
Tabel 5 Deskripsi karakteristik bagian tangkai dan buah enam varietas nenas.

No

Ket

Hasil pengamatan varietas
Kandidat

Karakter
Dole 14

19.
PQ

21.
QN
(*)

22.
QN

28.
29.
QN

30.
31.
PQ
(*)

VG
3-I

VG/
MS
4-M

VG/
MS
4-M

VG

P1972

Buah belum
Hijau
masak
:
muda
warna
Notasi
(2)
Tangkai
buah:
Pendek
panjang
Notasi
(1)
Nilai
15.155c
Tengaha
Tangkai
buah:
Kecil
diameter
Notasi
(1)
Nilai
1.778d
Tengaha
Mahkota:
Satu
jumlah
Notasi
(1)

Mahkota:
VG
letak
4-M
Notasi
Dole 14
P1972

Tegak
lurus
(1)

Mahkota:
Kecil
VG
ukuran
4-M
Notasi
(3)
Buah:
Bundar
VG
bentuk
4-M
Notasi
(5)
Dole 14
P1972

MG01

Referensi

CMPK

PK

SBG

Hijau tua
kehitaman

Hijau
muda

Hijau tua

Hijau
Tua

Hijau
tua

(3)

(3)

(9)

(2)

(3)

Sedang

Panjang

Panjang

Pendek

Panjang

(2)

(3)

(3)

(1)

(3)

19.291b

24.150a

22.243a

15.008c

22.908a

Besar

Kecil

Sedang

Besar

sedang

(3)

(1)

(2)

(3)

(2)

2.499ab

1.805dc

2.281b

2.573a

2.022c

Satu

Satu

Satu

Satu

Satu

(1)

(1)

(1)

(1)

(1)

Tegak
lurus

Semi
tegak

Semi
tegak

Tegak
lurus

Semi
tegak

(2)

(1)

(1)
MG01

Sedang

(2)
CMPK

Besar

PK

(2)
SBG

Besar

Sedang

Besar

(5)
(7)
(7)
Bulat
Bulat
Bundar
panjang
panjang
(4)
(5)
(4)
MG01
CMPK

(5)
Bulat
panjang
(4)
PK

(7)
Bulat panjang
(4)
SBG

Tabel 5 Deskripsi karakteristik bagian tangkai dan buah enam varietas nenas
(Lanjutan)

No

Ket

Hasil pengamatan varietas
Kandidat

Karakter
Dole 14

32.
QN
(*)

Buah:
VG/ panjang
MS Notasi
4-M Nilai
Tengaha
Buah:
33. VG/ diameter
QN MS Notasi
(*) 4-M Nilai
Tengaha
Buah: warna
34.
VG
utama
PQ
4-M
(*)
Notasi
Buah:
35. MS/ ukuran
QN VG Notasi
(*) 4-M Nilai
Tengaha
Buah:
36.
VG ukuran mata
QN
4-M tunas
(*)
Notasi
Buah: profil
37.
VG
mata
QN
4-M
(*)
Notasi
Buah:
ketidakrata38. VG
an
warna
QN 4-M
mata
Notasi
Buah: warna
39.
VG
daging
PQ
4-M
(*)
Notasi
Dole 14
P1972

40.

Buah:
diameter
VG/ tengah
MS
Notasi
4-M
Nilai
Tengaha

17
Referensi

P1972

MG01

CMPK

PK

SBG

Pendek

Panjang

Pendek

Sedang

Panjang

Panjang

(3)

(7)

(3)

(5)

(7)

(7)

8.661b

11.588a

9.067b

10.221ab

11.494a

11.606a

Sempit

Sedang

Sempit

Sedang

Besar

Besar

(3)
10.924a
10.027b
b
Kuning Kuning
sedang
sedang
(6)
(6)

(1)
10.087b

(3)

(5)
11.406a

(5)

(1)

10.499ab

11.114a

Kuning
sedang
(6)

Kuning
sedang
(6)

Kuning
sedang
(6)

Kuning
sedang
(6)

Kecil

Besar

Kecil

Sedang

Besar

Besar

(3)

(7)

(3)

(5)

(7)

(7)

526.0b

829.3a

582.3b

722.1ab

945.3a

920.5a

besar

besar

besar

Sedang

besar

Kecil

(7)

(7)

(7)

(5)

(7)

(3)

Datar

Datar

Datar

Datar

Datar

Datar

(2)

(2)

(2)

(2)

(2)

(2)

Sangat
tidak
merata

Sangat
tidak
merata

Sangat
tidak
merata

Sangat
tidak
merata

Sangat
tidak
merata

Sangat
tidak
merata

(3)
Kuning
sedang
(3)

(3)
Kuning
sedang
(3)
MG01

(3)
(3)
(3)
Kuning
Kuning Kuning
sedang keputihan sedang
(3)
(1)
(3)
CMPK
PK

(3)
Kuning
keputihan
(1)
SBG

Kecil

Kecil

Sedang

Besar

Sedang

Sedang

(3)

(3)

(5)

(7)

(5)

(5)

2.202c

2.065c

2.546ab

2.687a

2.290bc

2.541ab

18

No
41.

42.
QN
(*)
43.
QN

44.
QN

45.

46.
QN
(*)

47.
QN

48.
QN
(*)
a

Tabel 5 Deskripsi karakteristik bagian tangkai dan buah enam varietas nenas
(Lanjutan)
Ket

Hasil pengamatan varietas
Kandidat

Karakter

Daging:
VG
ketidakrataan
4-M
warna
Notasi
Daging:
VG
kepadatan
4-M
Notasi
Daging:
kekukuhan
MS
4-M Notasi
Nilai
Tengaha
Daging:
berserat
VG
Notasi
4-M
Uji
organoleptikb
Daging:
aroma
VG
Notasi
4-M
Uji
organoleptikb
Daging:
berair
VG
Notasi
4-M
Uji
organoleptikb
Daging:
keasaman
MS
Notasi
4-M
Nilai
Tengaha
Daging:
kemanisan
MS
Notasi
4-M
Nilai
Tengaha

Referensi

Dole 14

P1972

MG01

CMPK

PK

SBG

Cukup
merata

Cukup
merata

Cukup
merata

Cukup
merata

Cukup
merata

Cukup
merata

(2)

(2)

(2)

(2)

(2)

(2)

Sedang

Sedang

Sedang

Longgar

Sedang

Longgar

(2)

(2)

(2)

(1)

(2)

(1)

Padat

Sedang

Padat

Lembut

Sedang

Lembut

(7)

(5)

(7)

(3)

(5)

(3)

65.56d

76.39c

70.67dc

88.00ab

81.03bc

95.01a

Sedang

Sedang

Tinggi

sedang

Sedang

Sedikit

(2)

(2)

(3)

(2)

(2)

(1)

6

8

9

6

7

5

Sedang

Tinggi

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

(2)

(3)

(2)

(2)

(2)

(2)

5

7

4

5

7

8

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Tinggi

(2)

(2)

(2)

(2)

(2)

(3)

7

8

7

8

7

9

Rendah

Rendah

Sedang

Sedang

Rendah

Tinggi

(3)
57.716b
c

(3)

(5)
72.107a
b

(5)

(3)
62.240a
bc

(7)

51.665c

67.794ab

75.274a

Sedang

Rendah

Sedang

Sedang

Sedang

Tinggi

(5)
15.357a
b

(3)

(5)
16.757a
b

(5)

(5)
16.882a
b

(7)

15.075b

17.058ab

19.525a

Nilai tengah yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata pada hasil yang uji lanjut DMRT dengan taraf 5%, QN: Kuantitatif, QL: Kualitatif, VG:
Pengamatan secara visual dengan pengamatan tunggal dari kelompok tanaman atau bagian
tanaman, MS: Pengukuran sejumlah individu tanaman atau bagian tanaman, (*): karakter penting,
3-I: Tahap belum dewasa ,4-M: tahap dewasa, bUji organoleptik: jumlah responden yang
berpendapat pada notasi tersebut.

19
Uji BUSS (Baru Unik Seragam Stabil)
UU No. 29 Tahun 2000 tentang PVT menyatakan bahwa suatu varietas
dianggap baru apabila pada saat penerimaan permohonan hak PVT, bahan
perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut belum pernah diperdagangkan
lebih dari setahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari empat
tahun untuk tanaman semusim dan enam tahun untuk tanaman tahunan (Pasal 2
Ayat 2). Pengujian kebaruan menggunakan varietas SBG sebagai varietas referensi
tidak dapat dikatakan baru karena varietas ini sudah dikenal luas dimasyarakat dan
sebagai varietas unggul Indonesia. Varietas Dole 14, P1972, MG 01, CMPK dan
PK dapat dikatakan baru di Indonesia karena belum dikenal masyarakat luas dan
bahan tanaman varietas ini masih terbatas di Indonesia.
Suatu varietas dapat dikatakan unik jika memiliki perbedaan yang konsisten
dan jelas dengan varietas yang lain (UPOV 2012). Menurut UU No. 29 Tahun 2000
tentang PVT, menyatakan bahwa suatu varietas dianggap unik jika varietas tersebut
dapat dibedakan secara jelas dengan varietas lain yang keberadaannya sudah
dikenal luas pada saat penerimaan permohonan hak PVT (Pasal 2 Ayat 3). Pada
keenam varietas yang diuji terdapat keunikan atau perbedaan yang jelas pada
masing-masing varietas. Keunikan tersebut dapat terlihat baik pada karakteristik
yang diamati. Setiap varietas mempunyai keunikan masing-masing sehingga dapat
dibedakan antara satu dengan yang lain.

Tabel 6 Perbedaan karakter varietas kandidat dengan varietas referensi.
No
1

a

Nama varietas
Dole 14

2

P1972

3

Mayan Gold 01

4
5

Champaka
Pasir Kuda

Nomor perbedaan karaktera
1, 2, 20 23, 3, 4, 5, 6, 9, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 29, 30, 31,
32, 33, 35, 39, 40, 42, 43, 44, 46, 47, 48.
2, 23, 24, 26, 27, 3, 6, 9, 15, 17, 18, 21, 22, 29, 30, 33, 39, 40,
42, 43, 44, 45, 46, 47, 48.
2, 23, 27, 3, 4, 8, 17, 22, 33, 32, 33, 35, 39, 42, 43, 44, 46, 47,
48.
2, 23, 24, 3, 4, 6, 19, 32, 33, 35, 40, 44, 46, 47, 48
2, 20, 23, 24, 26, 27, 3, 5, 6, 9, 17, 19, 21, 22, 29, 30, 39, 42,
43, 44, 46, 47, 48

Nomor karakter berdasarkan UPOV (2012)

Suatu varietas dapat dikatakan seragam bila suatu populasi ditetapkan standar
diterima minimal 95%, untuk ukuran sampel 25 tanaman jika terdapat 3 jenis offtype dapat dikatakan seragam (UPOV 2012). Menurut UU No. 29 Tahun 2000
tentang PVT, suatu varietas dianggap seragam apabila sifat-sifat utama atau penting
pada varietas tersebut terbukti seragam meskipun bervariasi sebagai akibat dari cara
tanam dan lingkungan yang berbeda-beda (Pasal 2 Ayat 4) Semua varietas yang
diuji dapat dikatakan seragam karena hanya terdapat satu tipe simpang pada
varietas SBG dengan 2 crown.
Pengalaman menunjukkan untuk berbagai jenis varietas jika suatu varietas
terbukti seragam dapat dikatakan stabil (UPOV 2012). Keenam varietas yang diuji
dapat dikatakan telah stabil, karena keenam varietas tersebut terbukti telah seragam.

20
Enam varietas yang diamati memiliki keberagaman yang tinggi sehingga
dapat dijadikan sebagai varietas contoh nenas jenis smooth cayenne. Tabel 7
menunjukkan enam varietas yang dijadikan sebagai varietas contoh baru dalam
pengujian karakteristik nenas.

Tabel 7 Varietas contoh
English

No
1.
(*)
(+)
QN

VG
1-T
(a)

Indonesia

Upright

Tegak
Semi tegak

Spreading
2. VG/MS Plant: number of
(*)
leaves
(+)
1-T
Few
QN
(a)
Medium

Menyebar
Tanaman: jumlah
daun

Many
3. VG/MS Reference leaf:
(*)
1-T length
Short
QN
(a)

Banyak
Petunjuk daun:
panjang daun
Pendek

Medium
Long
Reference leaf:
width

Sedang
Panjang
Petunjuk daun:
lebar daun

Narrow

Sempit

(b)

Medium
Broad

Sedang
Luas

VG

Leaf: green color of Daun: warna hjau di
upper side
sisi atas daun

4.
(*)
QN

5.
(*)

VG/
MS
1-T
(a)

QN

1-T
(a)

6.
(*)
QN

VG
1-T
(a)

Note/
Nota

Plant: growth habit Tanaman: postur
tumbuh

semi upright

(b)

Varietas contoh

Sedikit
Sedang

1
P1972, Mayan Gold 01,
Champaka, Pasir Kuda,
Subang
Dole 14

3
5

Dole 14, Maya Gold
01, Champaka
Subang
P1972, Pasir Kuda

3

Dole 14, Mayan Gold
01
Champaka
P1972, Pasir Kuda,
Subang

3

Dole 14
P1972, Mayan Gold 01,
Champaka, Subang
Pasir Kuda

3
5

Terang
Sedang

dark
Leaf: anthocyanin
c