Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012
ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN
UNTUK PERIODE 2008-2012
SOFIKA AZIZIA SASANTI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Reksa
Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 20082012 adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi
yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, April 2013
Sofika Azizia Sasanti
NIM H24090097
ABSTRAK
SOFIKA AZIZIA SASANTI. Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan
Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012. Dibimbing oleh
FARIDA RATNA DEWI.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis kinerja masing-masing reksa
dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran)
berdasarkan metode Sharpe (2) Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana
(reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran)
berdasarkan metode Treynor (3) Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana
(reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran)
berdasarkan metode Jensen dan (4) Mengetahui hubungan lama umur reksa dana
dengan peringkat pada metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Berdasarkan metode
Sharpe, Treynor dan Jensen kinerja reksa dana saham terbaik adalah Panin Dana
Maksima. Berdasarkan metode Sharpe dan Treynor kinerja reksa dana pendapatan
tetap dan campuran terbaik adalah Reksadana Danamas Stabil dan Reksa Dana
Danamas Fleksi. Berdasarkan metode Jensen reksa dana pendapatan tetap dan
campuran terbaik adalah Mandiri Investa Dana Utama dan Panin Dana Unggulan.
Hubungan antara lama umur reksa dana dengan peringkat pada metode Sharpe,
Treynor dan Jensen adalah semakin lama umur reksa dana maka semakin baik
kinerja dari reksa dana tersebut.
Kata kunci : Jensen, reksa dana, Sharpe, Treynor
ABSTRACT
SOFIKA AZIZIA SASANTI. Mutual Fund Performance Analysis Using the
Method of Sharpe, Treynor and Jensen for the Period of 2008-2012. Supervised
by FARIDA RATNA DEWI.
The purpose of this study is (1) To analyze the performance of individual
mutual funds (equity funds, fixed income funds and mixed funds) based on the
method of Sharpe (2) To analyze the performance of individual mutual funds
(equity funds, fixed income funds and mixed funds) based on the method of
Treynor (3) To analyze the performance of individual mutual funds (equity funds,
fixed income funds and mixed funds) based on the method of Jensen, and (4)
Knowing the relation of old age mutual funds in rank to the method of Sharpe,
Treynor and Jensen. Based on the method of Sharpe, Treynor and Jensen the best
performance of equity funds is Panin Dana Maksima. Based on the method of
Sharpe and Treynor the best performance of fixed income funds and mixed funds
is Reksadana Danamas Stabil dan Reksa Dana Danamas Fleksi. Based on the
method of Jensen the best performance of fixed income funds and mixed funds is
Mandiri Investa Dana Utama and Panin Dana Unggulan. The relationship between
old age mutual fund rating method with Sharpe, Treynor and Jensen is the longer
the age mutual fund better then the performance of new mutual funds.
Keywords : Jensen, mutual funds, Sharpe, Treynor
ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN
UNTUK PERIODE 2008-2012
SOFIKA AZIZIA SASANTI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi : Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode
Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012
Nama
: Sofika Azizia Sasanti
NIM
: H24090097
Disetujui oleh
Farida Ratna Dewi, SE, MM
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 ini ialah
reksa dana, dengan judul Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan
Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi, saran
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada
Ibu Dra Siti Rahmawati M, Pd dan Bapak R Dikky Indrawan SP, MM selaku
dosen penguji yang telah memberikan saran untuk menjadikan skripsi ini lebih
baik lagi. Terima kasih kepada Departemen Manajemen yang meliputi Dosendosen, Tata Usaha dan lain lain atas bantuannya selama tiga tahun penulis
menuntut ilmu. Terima kasih kepada Tanoto Foundation atas bantuan selama
penulis menuntut ilmu. Dan tidak lupa terimakasih kepada orang tua, kakak dan
adik yang telah memotivasi dan menyemangati penulis, teman-teman Manajemen
IPB 46, teman-teman satu bimbingan (Ari, Mona, Rifka, Indra) atas semangat,
dukungan, kerja keras, kekompakkan selama ini, teman-teman 21, Centre Of
Management 2011-2012 atas doa, dukungan dan motivasinya. Dan akhir kata,
semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan apabila masih terdapat kekurangan dalam
penulisan karya ilmiah ini.
Bogor, April 2013
Sofika Azizia Sasanti
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
vii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
3
Manfaat Penelitian
3
Ruang Lingkup Penelitian
3
TINJAUAN PUSTAKA
4
Pengertian Reksa Dana
4
Penelitian Terdahulu
4
METODE PENELITIAN
5
Kerangka Pemikiran Penelitian
5
Lokasi dan Waktu Penelitian
6
Jenis Data
6
Teknik Pengumpulan Data
6
Sampel dan Populasi
6
Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
Gambaran Umum Penelitian
8
Kinerja Reksa Dana
8
Implikasi Manajerial
28
SIMPULAN DAN SARAN
30
Simpulan
30
Saran
31
DAFTAR PUSTAKA
32
RIWAYAT HIDUP
33
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Perkembangan nilai aktiva bersih reksa dana tahun 2008-2012
Sumber perolehan dat a
Average return reksa dana tahun 2008
Benchmark tahun 2008
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2008
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2008
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2008
Average return reksa dana tahun 2009
Benchmark tahun 2009
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2009
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2009
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2009
Average return reksa dana tahun 2010
Benchmark tahun 2010
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2010
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2010
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2010
Average return reksa dana tahun 2011
Benchmark tahun 2011
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2011
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2011
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2011
Average return reksa dana tahun 2012
Benchmark tahun 2012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2012
Average return reksa dana tahun 2008-2012
Benchmark tahun 2008-2012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2008-2012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 20082012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2008-2012
Reksa dana saham dan tahun berdiri
Reksa dana pendapatan tetap dan tahun berdiri
Reksa dana campuran dan tahun berdiri
2
6
9
10
10
10
11
12
13
13
13
14
15
16
16
16
17
18
18
18
19
19
21
21
21
22
22
23
24
24
25
25
26
27
28
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran
5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Investasi merupakan salah satu indikator dalam melihat dan mengukur
perekonomian suatu negara. Jumlah investor di Indonesia yaitu sebesar 161 ribu
investor padahal di negara lain, seperti Malaysia, jumlah investor mencapai 15
juta orang, bahkan di India sudah mencapai 46 juta orang (Majalah Investor,
2012). Jika perekonomian suatu negara semakin berkembang maka alternatif
investasi akan semakin bervariasi. Investasi dapat dilakukan pada aktiva riil atau
real asset (membangun pabrik, membuat produk baru, menambah saluran
distribusi, dan sebagainya), pada aktiva finansial (financial asset) atau sekuritas
(membeli deposito, comercial paper, saham, obligasi ataupun sertifikat reksadana.
Menurut Widiatmojo (2009), financial asset terbagi kedalam dua hal yaitu pasar
uang dan pasar modal. Pasar uang diantaranya adalah sertifikat deposito,
comercial paper, SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), sedangkan pada pasar
modal diantaranya adalah saham, obligasi, waran, opsi, dan surat berharga lainnya.
Jika dilihat komposisi investasi masyarakat di Indonesia paling banyak adalah
sebesar 19,6% berinvestasi pada rekening tabungan di bank (Daily Investor, 2012).
Suku bunga yang ditawarkan oleh bank yaitu sekitar 4-5% (Bank Indonesia, 2012)
menunjukkan bahwa investasi di bank menghasilkan pengembalian yang kecil.
Investasi di bank memang sudah baik, namun untuk lebih produktif dan menyebar
risiko, maka diperlukan tempat investasi lain, salah satunya diinvestasikan di
pasar modal, dengan membeli saham atau obligasi. Oleh karena itu investasi di
pasar modal dapat menjadi alternatif mengembangkan kekayaan masyarakat.
Berbagai macam bentuk instrumen investasi diperdagangkan di Pasar
Modal Indonesia, reksa dana sudah saatnya menjadi salah satu alternatif investasi
bagi investor, dengan berbagai tipe investor yaitu konservatif, moderat dan agresif.
Reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
ingin berinvestasi dengan menyebar risiko yang ada (diversifikasi) akan tetapi
mempunyai waktu dan pengetahuan yang terbatas. Dalam kelompok instrumen
investasi, yang terdiri dari instrumen induk dan instrumen derivatif, reksa dana
berada dalam kelompok instrumen derivatif, karena instrumen lahir dari hasil
portofolio yang dibuat oleh manajer investasi. Reksa dana merupakan terjemahan
dari mutual fund, yang lahir sekitar seratus tahun yang lalu di London, Inggris
yang merupakan salah satu bentuk dari perusahaan investasi (investment
company) sehingga merupakan buy side (sisi beli/permintaan) (Widoatmodjo,
2009). Cara kerja reksa dana terbagi menjadi tiga bagian, pertama manajer
investasi mengumpulkan dana dari investor, kedua, setelah dana terkumpul,
manajer investasi akan menginvestasikannya pada surat-surat berharga yang
dianggap paling menguntungkan. Ketiga, manajer investasi akan membagikan
keuntungan yang didapatkannya kepada investor.
Reksa dana sebagai salah satu investasi, pertama kali dikenalkan di
Indonesia melalui peraturan SK Menteri Keuangan No. 1548 Tahun 1990, Namun
peraturan ini tidak cukup untuk memberi dorongan bagi perkembangan reksa dana
itu sendiri, karena hanya diijinkan usaha reksa dana yang berjenis tertutup (closeended). Kemudian setelah disahkan Undang- Undang No.8 Tahun 1995 yang
2
mengatur aktivitas pasar modal di Indonesia, peluang bagi berdirinya reksa dana
terbuka (open-ended), dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) semakin
terbuka. Sampai tahun 2012, jumlah reksa dana yang masih berdiri dan aktif
adalah sejumlah 813 reksa dana. Perkembangan reksa dana di Indonesia yang
semakin meningkat dapat dilihat dari Nilai Aktiva Bersih yang terus naik. Berikut
adalah Nilai Aktiva Bersih reksa dana dari tahun 2008-2012.
Tabel 1 Perkembangan nilai aktiva bersih reksa dana tahun 2008-2012
Tahun
Nilai Aktiva Bersih (Rp)
Jumlah Unit Penyertaan
2008
73.259.964.417.955,25
60,837.794.453,64
2009
109.959.523.922.678,70
69.708.202.522,26
2010
139.096.653.052.739,75
81.464.548.528,l77
2011
163.150,847.266.127,01
98.545.955.665,54
2012
182.797.476.134.098,28
113.263.337.849,98
Sumber : BAPEPAM-LK
Reksa dana mengalami pertumbuhan yang baik di Indonesia ditunjukkan
dengan tabel diatas. Banyaknya reksa dana yang ada di Indonesia, membuat
investor harus memilih jenis reksa dana yang tepat untuk menginvestasikan
sejumlah uangnya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian ini guna mengetahui
kinerja reksa dana yang meliputi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap
dan reksa dana campuran selama tahun 2008-2012.
Perumusan Masalah
Saat ini reksa dana semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia, sebagai
salah satu instrumen investasi yang menjanjikan. Oleh karena itu, penting untuk
memberikan gambaran mengenai kinerja reksa dana bagi investor dan calon
investor. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah :
1. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham,
reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan
metode Sharpe?
2. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham,
reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan
metode Treynor?
3. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham,
reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan
metode Jensen?
4. Bagaimana hubungan lama umur reksa dana dengan peringkat pada
metode Sharpe, Treynor dan Jensen?
3
Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa
dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan metode
Sharpe.
2. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa
dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode
Treynor.
3. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa
dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode
Jensen.
4. Mengetahui hubungan lama umur reksa dana dengan peringkat pada
metode Sharpe, Treynor dan Jensen.
Manfaat Penelitian
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi Dunia Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu bagi
kemajuan dunia pendidikan manajemen keuangan, khususnya dalam
bidang investasi reksa dana dengan cara menganalisis kinerja reksa dana.
2. Bagi Para Investor
Memberikan segala informasi yang terkandung dalam investasi reksa dana
saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran yang diteliti
dan kinerja reksa dana yang paling baik melalui metode Sharpe, metode
Treynor dan metode Jensen.
3. Manajer Investasi
Melalui penelitian ini diharapkan dapat mendorong para manajer investasi
untuk selalu meningkatkan kinerjanya.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada kinerja reksa dana yang
meliputi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran
untuk periode tahun 2008-2012. Objek penelitian ini adalah reksa dana yang
memiliki Nilai Aktiva Bersih terbesar tahun 2012 dan merupakan reksa dana yang
telah beroperasi selama lebih dari lima tahun.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Reksa Dana
Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
menyebutkan bahwa reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Menurut Pozen (1998) dalam
Manurung 2008 menyatakan bahwa “a mutual fund is an investment company that
pools money from shareholders and invests in a diversified of securities”.
Dalam kamus keuangan reksa dana didefinisikan sebagai portofolio aset
keuangan yang terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi yang
terbuka, yang menjual saham kepada masyarakat dengan harga penawaran dan
penarikannya pada harga nilai aktiva bersih. Sedangkan menurut Widjaja (2006)
reksa dana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk
membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya
keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan analisis dalam
sebuah pasar modal.
Penelitian Terdahulu
Trisiwi Pujiarti (2010) melakukan penelitian mengenai analisis kinerja
reksa dana saham dengan menggunakan metode Sharpe dan Jensen untuk periode
2005-2009. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kinerja reksa
dana saham dan kemudian memeringkatkannya, reksa dana saham yang diambil
sampelnya adalah Danareksa Mawar, Bahana Dana Prima, Batavia Dana Saham,
TRIM Kapital, Fortis Pesona, Schroder Dana Prestasi Plus, Fortis Ekuitas,
Manilife Dana Saham, Schroder Dana Istimewa. Metode yang digunakan pada
penelitian tersebut adalah metode Sharpe dan metode Jensen dimana pada
penelitian tersebut yang diutamakan adalah metode Sharpe karena pada
perhitungan risikonya sudah merupakan risiko keseluruhan sedangkan
perhitungan dengan metode Jensen pada dasarnya menilai kinerja manajer
investasi. Dengan adanya pemeringkatan atas kinerja reksa dana saham tersebut,
dapat membantu investor maupun calon investor dalam menilai baik buruknya
suatu reksa dana.
Reni Kusuma Dewi (2005) melakukan penelitian mengenai kinerja
investasi reksa dana saham di Indonesia periode (Januari 2004-Maret 2005).
Tujuan dari penelitian tersebut yaitu mengetahui profil kinerja reksa dana saham
di Indonesia, untuk mengevaluasi kinerja manajer investasi dan untuk
memperoleh pilihan terhadap reksa dana saham yang memiliki kinerja terbaik.
Data yang digunakan adalah data periode Januari 2004-Maret 2005. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan dari 19 reksa dana saham yang diteliti, ada 10
reksa dana yang mampu memberikan tingkat imbalan diatas tingkat imbalan pasar.
5
Norman (2005) melakukan penelitian mengenai kinerja reksa dana syariah
(studi kasus PT PNM INVESTMENT MANAGEMENT). Tujuan penelitian ini
adalah mengevaluasi kinerja reksa dana PNM Syariah, baik sejak pertama kali
diluncurkan, maupun terhadap JII sebagai benchmark dan dana reksa
konvensional dan syariah lainnya, serta terhadap suku bunga deposito satu bulan
Bank Umum. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja reksa
dana PNM Syariah memiliki kinerja yang baik dibanding pembandingnya.
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Penelitian
Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini disajikan dalam Gambar 1.
Investor
Investasi
Reksa Dana
DDsDaDana
Saham
Pendapatan Tetap
Kinerja Reksa Dana
dengan metode Sharpe,
Treynor dan Jensen
Campuran
Pasar Uang
Umur Reksa Dana
Rekomendasi
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian
6
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada reksa dana saham, pendapatan tetap dan
campuran dengan melakukan screening dengan menetapkan kriteria reksa dana
yang dipilih. Penelitian ini dilakukan selama Desember 2012-Februari 2013
menggunakan data sekunder.
Jenis data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang berasal dari hasil publikasi. Berkaitan dengan
penelitian ini data yang peneliti peroleh didapatkan melalui :
Tabel 2 Sumber perolehan data
Data yang diperoleh
Sumber perolehan data
Nilai Aktiva Bersih
BAPEPAM LK
Indeks Harga Saham Gabungan
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Suku Bunga Bulanan Sertifikat Bank
Bank Indonesia
Indonesia (SBI)
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan
adalah kepustakaan. Teknik kepustakaan adalah sebuah teknik yang dilakukan
dengan cara membaca, mempelajari, menganalisis serta mengumpulkan pendapatpendapat para ahli yang berasal dari buku, artikel maupun jurnal yang
berhubungan dengan pokok bahasan penelitian ini.
Sampel dan Populasi
Penentuan sampel dan populasi dalam penelitian ini didasarkan pada
metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode
penentuan sampel dengan cara sengaja dan menerapkan beberapa kriteria untuk
memilih sampel. Populasi dari penelitian ini adalah sebanyak 813 reksa dana.
Kriteria sampel didasarkan pada batasan-batasan sebagai berikut :
1. Reksa dana merupakan reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap,
dan reksa dana campuran yang telah beroperasi lebih dari lima tahun atau
telah aktif dipasarkan sejak tahun 2008.
2. Reksa dana tersebut merupakan reksa dana terbuka dan memiliki Nilai
Aktiva Bersih terbesar berdasarkan data Bapepam LK.
Berdasarkan data Bapepam LK tahun 2012 terdapat 813 reksa dana yang
kemudian peneliti telusuri sehingga berdasarkan batasan diatas, peneliti
mendapatkan sampel yang terdiri dari 10 reksa dana saham, 10 reksa dana
pendapatan tetap dan 10 reksa dana campuran.
7
Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode Sharpe
Metode ini dikembangkan oleh William Sharpe dan sering disebut
juga dengan reward-to-variability ratio (RVAR). Metode ini mengukur
excess return suatu portofolio terhadap total risikonya (Jones, 2000 dan
Sharpe, 1999 dalam NikenAsli Suketi 2011) Pengukuran metode RVAR
dilakukan dengan rumus:
RVAR
=
RP-RF
σP
Dimana:
RVAR
= nilai rasio Sharpe
RP
= rata-rata tingkat pengembalian portofolio
RF
= rata-rata risk free rate
RP - RF
= excess return portofolio terhadap risk free rate
σP
= total risiko atau standart deviasi portofolio
Rumus untuk menghitung standart deviasi yaitu:
σ=
Ri-R
N-1
2
Dimana:
σ
= standar deviasi
Ri
= return ke i
R
= rata-rata return
N
= jumlah pengamatan
Hasil perhitungan kinerja portofolio dengan metode RVAR yang
positif dan berada diatas pasar menandakan portofolio tersebut memiliki
kinerja yang baik. Jika hasil perhitungan kinerja portofolio dengan metode
RVAR menunjukkan angka yang lebih kecil dari nilai portofolio pasar,
maka portofolio tersebut memiliki kinerja yang buruk.
2. Metode Treynor
RVOL menyatakan rasio antara excess return suatu portofolio
terhadap beta. Seperti RVAR, RVOL menyatakan hubungan antara tingkat
pengembalian portofolio terhadap risikonya. Tetapi RVOL membedakan
antara risiko total dan risiko sistematik dengan asumsi portofolio telah
terdiversifikasi dengan baik sehingga RVOL tidak menggunakan standar
deviasi tetapi hanya risiko sistematiknya. Kemiringan (slope) dari RVOL
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Rp-Rf
RVOL
=
Dimana :
RVOL
RP
RF
RP – RF
βP
= nilai rasio Treynor
= rata-rata tingkat pengembalian portofolio
= rata-rata risk free rate
= excess return portofolio terhadap risk free rate
= beta atau risiko sistematik suatu portofolio
βp
8
Beta dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
βp
=
Ri (Rm-Rm)
Ri-R
(Rm-Rm)
2
Dimana:
Ri
= Pengembalian portofolio
Ri
= Rata-rata pengembalian portofolio
Rm
= Pengembalian pasar
= Rata-rata pengembalian pasar
Rm
3. Metode Jensen
Metode Jensen menyatakan perbedaan tingkat pengembalian aktual
dari suatu portofolio selama periode tertentu dengan premis risiko (risk
premium) portofolio tersebut yang seharusnya diperoleh berdasarkan risiko
sistematik portofolio tersebut dan penggunaan CAPM (Capital Asset
Pricing Model). Persamaan alpha dirumuskan sebagai:
α = (Rp – RF) – (β(Rm – RF))
Dimana :
α
= nilai rasio Jensen
Rp
= rata-rata tingkat pengembalian portofolio
RF
= rata-rata risk free rate
Rm
= rata-rata tingkat pengembalian pasar
β
= beta atau risiko sistematik suatu portofolio
Alpha (α) yang positif menyatakan portofolio memiliki rata-rata
tingkat pengembalian di atas pasar dan dikatakan memiliki kinerja superior
atau memiliki kinerja yang baik. Sedangkan α yang negatif menandakan
portofolio tersebut memiliki rata-rata tingkat pengembalian di bawah pasar
dan dikatakan memiliki kinerja inferior, atau memiliki kinerja yang tidak
baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini mengambil sampel 30 reksa dana yang terdiri dari reksa dana
saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran yang merupakan
reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan bersifat terbuka (open end
funds). Reksa dana yang dipilih adalah reksa dana yang telah memenuhi kriteria
sebagai sampel penelitian. Objek penelitian ini terdaftar di Bapepam LK mulai
Desember 2007 sampai dengan Desember 2012.
Kinerja Reksa Dana
Reksa dana yang memiliki nilai average return yang lebih tinggi
dibandingkan nilai benchmark artinya reksa dana tersebut memiliki kinerja yang
lebih baik (outperform) dibandingkan kinerja pasar (benchmark). Reksa dana
9
yang memiliki nilai average return yang lebih kecil dari nilai benchmark artinya
reksa dana tersebut memiliki kinerja yang lebih buruk (underperform) dibanding
kinerja pasar.
Reksa dana yang memiliki Sharpe ratio positif artinya investasi pada reksa
dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran tersebut memiliki return lebih
besar daripada return investasi bebas risiko. Sharpe ratio negatif berarti
menyatakan pembilangnya (return reksa dana) yang negatif karena penyebutnya
(standar deviasi) tidak pernah negatif. Sharpe ratio negatif menunjukkan bahwa
investasi pada reksa dana pendapatan tetap tersebut memiliki return yang lebih
kecil daripada return investasi bebas risiko. Reksa dana yang memiliki Treynor
ratio positif artinya investasi pada reksa dana pendapatan tetap tersebut memiliki
return lebih besar dari return investasi bebas risiko. Treynor ratio negatif
menunjukkan bahwa investasi pada reksa dana tersebut memiliki return yang lebih
kecil daripada return investasi bebas risiko. Reksa dana yang memiliki alpha
positif artinya manajer investasi yang mengelola reksa dana tersebut mampu
memberikan kinerja di atas kinerja pasar dan terdapat satu reksa dana saham dan
dua reksa dana campuran yang memiliki alfa negatif, artinya terdapat manajer
investasi yang mengelola reksa dana tersebut yang memberikan kinerja di bawah
kinerja pasar.
Periode Tahun 2008
Setelah melakukan penelitian didapatkan hasil perhitungan pada masingmasing reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran
diperoleh ringkasan hasil seperti keterangan dibawah ini :
Penilaian dari Average Return
Tabel 3 Average return reksa dana tahun 2008
Rank
Reksa Dana
Saham
Average
Return
-0,03000
1
Panin Dana
Maksima
2
Schroder Dana
Prestasi Plus
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
Syailendra Equity
Opportunity Fund
-0,03870
-0,04738
9
Manulife Saham
Andalan
First State Indoequity
Sectoral Fund
Manulife Dana
Saham
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
BNP Paribas Ekuitas
10
TRIM Kapital
-0,05890
3
4
5
6
7
8
Sumber : Bapepam-LK (data diolah)
-0,03981
-0,04222
-0,04934
-0,04951
-0,05211
0,05408
Pendapatan Tetap
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksadana
Danamas Stabil
Schroder Dana
Mantap Plus II
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
BNP Paribas
Rupiah Plus
Reksa Dana Makara
Prima
Mandiri Investa
Dana Utama
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Average
Return
0,02334
0,00944
0,00507
0,00362
0,00107
-0,00051
-0,00075
-0,00098
-0,00193
-0,00252
Campuran
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksadana Danamas
Stabil
Schroder Dana
Mantap Plus II
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
BNP Paribas Rupiah
Plus
Reksa Dana Makara
Prima
Mandiri Investa Dana
Utama
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Average
return
0,01123
-0,00987
-0,01604
-0,03143
-0,03154
-0,03588
-0,04431
-0,04832
-0,04917
-0,05415
10
Perbandingan dengan benchmark
Tabel 4 Benchmark tahun 2008
Tahun
IHSG
Suku Bunga Deposito
Suku Bunga Deposito+ IHSG
2008
-0,05102
0,016609
-0,01721
Sumber : www.bi.go.id (data diolah)
Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen
Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode
Sharpe, Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah :
Tabel 5 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2008
Rank
Saham
Sharpe
Metode Sharpe
Pendapatan Tetap
Sharpe
1
Schroder Dana
Prestasi Plus
-4,391171
Reksadana
Danamas Stabil
143,474387
2
Panin Dana
Maksima
-5,794309
4,736169
3
Syailendra Equity
Opportunity Fund
First State
Indoequity
Sectoral Fund
Reksa Dana BNP
Paribas
Infrastruktur Plus
-5,811378
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Schroder Dana
Mantap Plus II
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana
Optima
Pendapatan Abadi
6
BNP Paribas
Ekuitas
-7,226619
Mandiri Investa
Dana Utama
-6,887778
7
Manulife Saham
Andalan
-7,492345
-7,498493
8
TRIM Kapital
-8,187036
9
Reksa Dana
Schroder Dana
Istimewa
Manulife Dana
Saham
-9,114998
Reksa Dana
Bahana Makara
Abadi
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana
Makara Prima
BNP Paribas
Rupiah Plus
-46,964084
4
5
10
-6,794516
-7,031093
-9,921120
-1,250568
-1,396339
-3,547310
-8,448856
-18,560144
Campuran
Sharpe
Reksa Dana
Danamas
Fleksi
Panin Dana
Unggulan
67,037168
Bahana Dana
Infrastruktur
Manulife
Dana Tumbuh
Berimbang
Reksa Dana
FSI
Multistrategy
Fund
CIMBPrincipal
Balanced
Growth
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
GMT Dana
Fleksi
Simas Satu
-7,860797
Schroder
Dana Terpadu
II
-14,604837
-3,169761
-7,870519
-9,026841
-9,566989
-11,894067
-12,227578
-12,429489
Sumber : Bapepam-LK (data diolah)
Tabel 6 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2008
Rank
Saham
Panin Dana
Maksima
Treynor
-0,038130
2
Syailendra Equity
Opportunity Fund
-0,041060
3
Schroder Dana
Prestasi Plus
-0,048770
4
Manulife Saham
Andalan
Reksa Dana BNP
-0,049080
1
5
-0,049460
Metode Treynor
Pendapatan Tetap
Treynor
Reksa Dana
0,111689
Pendapatan Tetap
Utama
Schroder Dana
-0,005280
Mantap Plus II
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Reksa Dana BNP
-0,007000
-0,017600
-0,022200
Campuran
Panin Dana
Unggulan
Treynor
-0,019300
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Schroder Dana
Terpadu II
-0,043080
Bahana Dana
Infrastruktur
GMT Dana
-0,053190
-0,045680
-0,053440
11
Paribas
Infrastruktur Plus
Reksa Dana
Schroder Dana
Istimewa
BNP Paribas
Ekuitas
6
7
8
First State
Indoequity Sectoral
Fund
TRIM Kapital
9
Paribas Prima II
Fleksi
-0,050610
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
-0,023500
-0,051050
Mandiri Investa Dana
Utama
-0,023610
-0,051320
Reksa Dana Makara
Prima
-0,034770
-0,055080
BNP Paribas Rupiah
Plus
Reksadana Danamas
Stabil
-0,058480
10
Manulife Dana
-0,057260
Saham
Sumber : Bapepam-LK (data diolah)
-0,290280
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Simas Satu
-0,053510
Reksa Dana
Danamas Fleksi
-0,143210
-0,054990
-0,059550
-0,079140
Tabel 7 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2008
Rank
Saham
Syailendra Equity
Opportunity Fund
Jensen
0,021392
2
Panin Dana
Maksima
0,020286
3
Reksa Dana BNP
Paribas
Infrastruktur Plus
Manulife Saham
Andalan
BNP Paribas
Ekuitas
0,011128
First State
Indoequity Sectoral
Fund
Reksa Dana
Schroder Dana
Istimewa
TRIM Kapital
1
4
5
6
7
8
9
Metode Jensen
Pendapatan Tetap
Jensen
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
0,029744
Index Fund
Schroder Dana
0,026124
Mantap Plus II
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Mandiri Investa
Dana Utama
0,023926
0,008167
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
0,012219
0,007556
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
0,010814
0,004338
Reksa Dana Makara
Prima
Reksadana
Danamas Stabil
BNP Paribas
Rupiah Plus
0,005932
0,010750
0,009212
Manulife Dana
0,001408
Saham
10
Schroder Dana
-0,046390
Prestasi Plus
Sumber : Bapepam-LK (data diolah)
0,023730
0,014234
0,001429
0,000028
Campuran
Panin Dana
Unggulan
Jensen
0,035732
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Schroder Dana
Terpadu II
0,014143
Bahana Dana
Infrastruktur
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
GMT Dana Fleksi
0,005857
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
Reksa Dana
Danamas Fleksi
CIMB-Principal
Balanced Growth
Simas Satu
0,002918
0,006741
0,005015
0,003837
0,002111
-0,000910
-0,014480
Analisis Tahun 2008
Pada tahun 2008 terjadi krisis keuangan global yang mengakibatkan
indeks Dow Jones dan beberapa lembaga finansial di dunia mengalami
kebangkrutan. Krisis keuangan global tersebut membuat kepanikan bagi investor
di dunia dan juga Indonesia. Di Indonesia krisis keuangan tersebut berimbas pada
penurunan IHSG. Pada awal tahun 2008 IHSG berada di level 2.627 dan pada
akhir tahun 2008 IHSG berada di level 1.355. Penurunan Indeks Harga Saham
Gabungan yang begitu merosot membuat kinerja reksa dana saham dan reksa dana
campuran menurun secara keseluruhan dan juga berimbas pada penurunan harga
saham pada reksa dana saham dan reksa dana campuran. Selain itu, krisis
keuangan global juga menyebabkan fluktuatif tingkat suku bunga yang
menyebakan merosotnya kinerja reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana
campuran selama tahun 2008. Menurut data BAPEPAM-LK, Nilai Aktiva Bersih
12
pada Januari 2008 adalah Rp93 triliun dan pada bulan Desember 2008 Nilai
Aktiva Bersih turun menjadi Rp73 triliun. Penurunan pada Nilai Aktiva Bersih
tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2008 investor enggan untuk berinvestasi
disebabkan krisis keuangan global tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2008 investasi
portofolio di Indonesia menurun menjadi sebesar USD 1.753 juta dibandingkan
tahun 2007 USD 5.566 juta. Hal ini disebabkan kerena terjadinya krisis ekonomi
global yang melanda Amerika Serikat, sehingga berdampak kepada negara-negara
sedang berkembang seperti di Indonesia. Dengan terjadinya krisis finansial di
Amerika Serikat tersebut berdampak kepada anjloknya nilai sekuritas yang ada di
pasar modal termasuk reksa dana dan banyak perusahaan besar yang ada di pasar
modal mengalami kebangkrutan dan menyebabkan banyaknya terjadi
pemberhentian perkerjaan (PHK) bagi para tenaga kerja sehingga dapat menjadi
permasalahan yang meluas bagi semua sektor ekonomi di Indonesia. Berdasarkan
krisis global yang sampai berimbas ke Indonesia maka pada tahun 2008 investasi
di Indonesia cenderung lesu sehingga menyebabkan reksa dana memiliki kinerja
yang tidak terlalu baik dan manajer investasi belum mampu menghadapi kondisi
yang tidak stabil.
Periode 2009
Penilaian dari average return
Tabel 8 Average return reksa dana tahun 2009
Rank
Reksa Dana
Saham
Average
Return
0,072925
1
Panin Dana
Maksima
2
Manulife Saham
Andalan
BNP Paribas
Ekuitas
0,068606
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
TRIM Kapital
0,065059
Manulife Dana
Saham
0,062938
3
4
5
6
7
0,068417
0,063620
Syailendra Equity
0,062524
Opportunity Fund
8
Schroder Dana
0,061974
Prestasi Plus
9
Reksa Dana
0,061402
Schroder Dana
Istimewa
10
First State
0,060078
Indoequity Sectoral
Fund
Sumber : Bapepam-LK (data diolah)
Pendapatan Tetap
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Average
Return
0,026633
0,017768
0,017687
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond Index
Fund
Schroder Dana Mantap
Plus II
0,016941
Reksa Dana Makara
Prima
0,015184
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
Reksadana Danamas
Stabil
Mandiri Investa Dana
Utama
0,014634
BNP Paribas Rupiah
Plus
0,005784
0,015206
0,008357
0,005990
Campuran
Bahana Dana
Infrastruktur
Average
return
0,057253
Panin Dana
Unggulan
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
GMT Dana
Fleksi
Schroder Dana
Terpadu II
Simas Satu
0,057114
Reksa Dana
Danamas Fleksi
0,010099
0,056496
0,052851
0,047823
0,040884
0,038967
0,038746
0,034987
13
Perbandingan dengan Benchmark
Tabel 9 Benchmark tahun 2009
Tahun
2009
IHSG
Suku Bunga Deposito
0,055968
Suku Bunga Deposito+ IHSG
-0,02105
0,017458
Sumber : www.bi.go.id (data diolah)
Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen
Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode
Sharpe, Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah :
Tabel 10 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2009
Rank
Saham
Sharpe
1
Schroder Dana
Prestasi Plus
19,16843
2
First State
Indoequity
Sectoral Fund
Reksa Dana
Schroder Dana
Istimewa
Manulife Dana
Saham
18,749949
5
Manulife Saham
Andalan
16,523705
6
Panin Dana
Maksima
15,425373
7
BNP Paribas
Ekuitas
15,034427
8
Reksa Dana BNP
Paribas
Infrastruktur Plus
TRIM Kapital
14,011734
3
4
9
18,472114
17,868307
11,373919
10
Syailendra
7,244183
Equity
Opportunity
Fund
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Metode Sharpe
Pendapatan
Sharpe
Tetap
Reksadana
38803,2058
Danamas
Stabil
Reksa Dana
78,516883
Makara Prima
Reksa Dana
BNP Paribas
Prima II
Reksa Dana
Bahana
Makara Abadi
Reksa Dana
Optima
Pendapatan
Abadi
Reksa Dana
ABF
Indonesia
Bond Index
Fund
Reksa Dana
Pendapatan
Tetap Utama
Schroder
Dana Mantap
Plus II
Mandiri
Investa Dana
Utama
BNP Paribas
Rupiah Plus
Campuran
Sharpe
Reksa Dana
Danamas Fleksi
27400
GMT Dana
Fleksi
28,019590
26,506868
Schroder Dana
Terpadu II
27,549750
23,384907
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
16,696400
16,308907
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
15,492020
11,959508
Bahana Dana
Infrastruktur
15,236980
10,477483
Panin Dana
Unggulan
15,137010
-0,207985
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Simas Satu
14,527230
18,590813
-182,149532
15,572240
10,161382
Tabel 11 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor tahun 2009
Rank
Saham
Panin Dana Maksima
Treynor
0,057696
2
Schroder Dana Prestasi
Plus
0,056408
3
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
First State Indoequity
0,055429
1
4
0,054670
Metode Treynor
Pendapatan Tetap
Reksadana
Danamas Stabil
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksa Dana Makara
Prima
Reksa Dana BNP
Treynor
2,372793
0,259730
0,060613
0,048365
Campuran
Reksa Dana
Danamas Fleksi
GMT Dana
Fleksi
Treynor
4,100815
Schroder Dana
Terpadu II
Bahana Dana
0,060964
0,063195
0,056022
14
6
Sectoral Fund
Manulife Saham
Andalan
Manulife Dana Saham
7
BNP Paribas Ekuitas
0,052553
8
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
TRIM Kapital
0,049118
5
9
0,054626
0,054397
0,047920
10
Syailendra Equity
0,036363
Opportunity Fund
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Paribas Prima II
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
0,036042
0,033421
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Schroder Dana
Mantap Plus II
0,031425
Mandiri Investa
Dana Utama
-0,000560
BNP Paribas
Rupiah Plus
-0,060970
0,022913
Infrastruktur
Panin Dana
Unggulan
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
Simas Satu
0,053100
0,051646
0,051153
0,049385
0,045710
0,033254
Tabel 12 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen tahun 2009
Rank
Metode Jensen
Pendapatan Tetap
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksadana Danamas
Stabil
Reksa Dana Makara
Prima
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
BNP Paribas Rupiah
Plus
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
1
Saham
Schroder Dana Prestasi
Plus
Jensen
0,031997
2
Panin Dana Maksima
0,009038
3
0,005523
6
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
Manulife Saham
Andalan
First State Indoequity
Sectoral Fund
Manulife Dana Saham
7
BNP Paribas Ekuitas
0,003152
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
-0,005730
8
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
TRIM Kapital
-0,000930
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Mandiri Investa Dana
Utama
-0,006390
Schroder Dana
Mantap Plus II
-0,010760
4
5
9
10
0,005414
0,004716
0,004705
-0,002370
Syailendra Equity
-0,021010
Opportunity Fund
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Jensen
0,016611
Campuran
GMT Dana
Fleksi
Jensen
0,006922
0,002237
Schroder Dana
Terpadu II
Bahana Dana
Infrastruktur
Reksa Dana
Danamas Fleksi
Panin Dana
Unggulan
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
Simas Satu
0,005932
0,001611
-0,000370
-0,000524
-0,003290
-0,007370
0,005596
0,003978
0,003080
0,001585
0,001239
-0,000430
-0,003190
-0,014470
Analisis Tahun 2009
Indonesia pada tahun 2009 masih dapat mencatatkan pertumbuhan
ekonomi positif tahun 2009 sebesar 4,4% di tengah krisis keuangan global yang
masih terus berlangsung. Tingkat inflasi juga mencapai nilai yang cukup rendah
yaitu sebesar 9,17%. Pada tahun 2009, Indeks Harga Saham Gabungan terus
meningkat, dimulai pada level 1.332 pada awal tahun dan pada akhir tahun berada
di level 2.534. Terus meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan berdampak
positif pada pertumbuhan reksa dana yang terus menerus meningkat, begitu pula
dengan tingkat suku bunga yang menurun menyebabkan tahun 2009 merupakan
tahun yang memiliki pertumbuhan yang baik dalam dunia investasi.
Kinerja reksa dana di Indonesia selama tahun 2009 berhasil menorehkan
prestasi yang sangat mengesankan. Reksa dana di Indonesia berhasil menghadapi
badai krisis diawal tahun dan sukses mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan.
15
Pada reksa dana saham, IHSG kini mulai pulih dan berhasil naik. Penguatan IHSG
yang telah berhasil melakukan big rebound hingga 89,74% dari level tertingginya
tahun lalu diiringi juga dengan penguatan reksa dana berbasis saham. Reksa dana
saham Indonesia berhasil mencetak pertumbuhan NAB yang lebih tinggi daripada
pertumbuhan IHSG. Reksa dana pendapatan tetap, seiring dengan semaraknya
penerbitan obligasi pada tahun 2009 karena banyak yang jatuh tempo dan
ditambah dorongan tren penurunan suku bunga juga berhasil memberikan
pertumbuhan yang cukup signifikan untuk reksa dana pendapatan tetap.
Pertumbuhan reksa dana campuran di tahun 2009 ini cukup besar meskipun masih
dibawah reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana
campuran tetap berhasil mencetak pertumbuhan yang signifikan dengan
mengandalkan gabungan portofolio antara saham, obligasi dan instrumen pasar
uang. Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih reksa dana juga meningkat menjadi Rp109
triliun (BAPEPAM-LK). Hal tersebut membuktikan bahwa minat investor pada
tahun ini begitu besar untuk berinvestasi didukung oleh kondisi perekonomian
yang semakin baik. Pada Tahun 2009 ini manajer investasi juga telah mampu
menghadapi dan mampu menentukan tindakan investasi yang tepat sehingga
manajer investasi reksa dana pada tahun 2009 memiliki kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan tahun sebelumnya ketika terjadi krisis global.
Periode 2010
Penilaian dari Average Return
Tabel 13 Average return reksa dana tahun 2010
Rank
Reksa Dana
Saham
Average
Return
0,062050
1
Panin Dana Maksima
2
Syailendra Equity
Opportunity Fund
0,038675
3
TRIM Kapital
0,029693
4
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
BNP Paribas Ekuitas
0,029686
6
Manulife Saham
Andalan
0,028315
7
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
Manulife Dana Saham
5
8
9
Pendapatan Tetap
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond Index
Fund
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Average
Return
0,015534
0,014744
0,022485
0,012849
0,011934
GMT Dana Fleksi
0,021990
0,009398
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
CIMB-Principal
Balanced Growth
Schroder Dana
Terpadu II
Reksa Dana
Danamas Fleksi
0,021575
0,013808
0,027242
Mandiri Investa Dana
Utama
0,009152
0,025703
Reksa Dana Makara
Prima
Reksadana Danamas
Stabil
BNP Paribas Rupiah
Plus
0,008886
Schroder Dana Prestasi 0,025663
Plus
10
First State Indoequity
0,024726
Sectoral Fund
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Panin Dana
Unggulan
Average
return
0,044547
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Bahana Dana
Infrastruktur
Simas Satu
Schroder Dana Mantap
Plus II
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
Reksa Dana Pendapatan
Tetap Utama
0,029500
Campuran
0,008121
0,004565
0,022235
0,022178
0,019062
0,018575
0,016972
0,010048
16
Perbandingan dengan Benchmark
Tabel 14 Benchmark tahun 2010
Tahun
IHSG
Suku Bunga Deposito
Suku Bunga Deposito+ IHSG
2010
0,033536
-0,00387
0,065184
Sumber : www.bi.go.id (data diolah)
Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen
Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode Sharpe,
Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah :
Tabel 15 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe
Rank
Metode Sharpe
Pendapatan Tetap
Reksadana Danamas
Stabil
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Mandiri Investa Dana
Utama
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
Saham
Panin Dana Maksima
Sharpe
29,687179
Syailendra Equity
Opportunity Fund
Manulife Saham
Andalan
Manulife Dana
Saham
24,900462
5
Schroder Dana
Prestasi Plus
16,087970
6
BNP Paribas Ekuitas
15,565814
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
42,499056
7
First State Indoequity
Sectoral Fund
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
TRIM Kapital
14,603672
Schroder Dana
Mantap Plus II
Reksa Dana Makara
Prima
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
BNP Paribas Rupiah
Plus
39,110812
1
2
3
4
8
9
10
17,931845
16,225331
14,020709
12,973024
10,747341
Sharpe
19456,2745
58,955793
57,782338
55,974589
55,366395
37,492791
25,519334
-303,26273
Campuran
Reksa Dana
Danamas Fleksi
Panin Dana
Unggulan
Schroder Dana
Terpadu II
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
GMT Dana
Fleksi
Bahana Dana
Infrastruktur
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Simas Satu
Sharpe
28548,508421
32,206632
26,751007
22,408896
17,096708
15,619994
15,466084
13,811313
13,273679
9,110760
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Tabel 16 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor tahun 2010
Rank
Saham
Panin Dana Maksima
Treynor
0,056274
Syailendra Equity
Opportunity Fund
Manulife Saham
Andalan
0,037594
4
BNP Paribas Ekuitas
0,023746
5
TRIM Kapital
0,023230
6
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
0,023028
7
Manulife Dana Saham
0,022387
8
Schroder Dana Prestasi
0,022090
1
2
3
0,025002
Metode Treynor
Pendapatan Tetap
Reksadana Danamas
Stabil
Schroder Dana Mantap
Plus II
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond Index
Fund
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
BNP Paribas Rupiah
Treynor
6,662679
0,026063
0,029617
0,034831
0,030217
0,015005
0,030503
0,157960
Campuran
Reksa Dana
Danamas Fleksi
Panin Dana
Unggulan
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Schroder Dana
Terpadu II
Treynor
3,939799
GMT Dana
Fleksi
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Bahana Dana
Infrastruktur
Reksa Dana
0,021448
0,050350
0,024430
0,021641
0,020771
0,019437
0,018164
17
Plus
Plus
9
Reksa Dana BNP
0,020892
Paribas Infrastruktur
Plus
10
First State Indoequity
0,020730
Sectoral Fund
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Mandiri Investa Dana
Utama
0,028488
Reksa Dana Makara
Prima
0,035539
Maestro
Berimbang
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Simas Satu
0,016253
0,016079
Tabel 17 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen tahun 2010
Rank
Saham
Panin Dana Maksima
Jensen
0,028414
Schroder Dana
Prestasi Plus
0,013106
3
Syailendra Equity
Opportunity Fund
0,008437
4
-0,002830
5
Manulife Saham
Andalan
BNP Paribas Ekuitas
6
TRIM Kapital
-0,005090
7
Manulife Dana Saham
-0,005180
1
2
8
-0,004410
Reksa Dana Schroder
-0,005340
Dana Istimewa
9
First State Indoequity
-0,006880
Sectoral Fund
10
Reksa Dana BNP
-0,007540
Paribas Infrastruktur
Plus
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Metode Jensen
Pendapatan Tetap
Reksadana Danamas
Stabil
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana Makara
Prima
Jensen
0,002773
0,001977
0,000745
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
0,000597
Mandiri Investa Dana
Utama
0,000055
Schroder Dana
Mantap Plus II
BNP Paribas Rupiah
Plus
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
-0,000660
0,000488
0,000467
-0,000908
-0,003540
Campuran
Panin Dana
Unggulan
Reksa Dana
Danamas Fleksi
Jensen
0,017343
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Schroder Dana
Terpadu II
GMT Dana Fleksi
-0,002560
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
Bahana Dana
Infrastruktur
CIMB-Principal
Balanced Growth
Simas Satu
-0,005710
0,004678
-0,003460
-0,005150
-0,007490
-0,007510
-0,009630
-0,012570
Analisis Tahun 2010
Perekonomian Indonesia menunjukkan pemulihan tahun 2010 dimana
dalam keseluruhan tahun 2010 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,1%
lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 4,6%. Laju Inflasi menurut
Badan Pusat Statistik juga tergolong rendah yaitu sebesar 6,96%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2009, laju inflasi mengalami penurunan. Data tersebut
menjadi rujukan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu tempat investasi yang
memberikan keuntungan ditengah situasi pemulihan ekonomi global yang terjadi
pada tahun 2008.
Seperti tahun 2009, pada tahun 2010 menunjukkan pertumbuhan yang baik
untuk reksa dana. Indeks Harga Saham Gabungan terus meningkat, dimulai pada
level 2.610 pada awal tahun dan pada akhir tahun berada di level 3.703. Dengan
terus meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan dan relatif stabilnya tingkat
suku bunga berdampak positif pada pertumbuhan reksa dana yang terus menerus
meningkat. Selain itu, kinerja obligasi pemerintah sepanjang tahun 2010 cukup
baik. Naiknya peringkat utang Indonesia dan penguatan nilai tukar rupiah
membuat yield obligasi pemerintah terus turun. Yield obligasi pemerintah tahun
2010 berkisar di level 8,1%-10,5%. Turunnya yield pemerintah juga membuat
minat perusahaan untuk menerbitkan obligasi juga semakin tinggi pada tahun
18
2010, Dengan obliglasi yang semakin tinggi pada tahun 2010 ini menyebabkan
reksa dana pendapatan tetap semakin diminati oleh investor. Berdasarkan kondisi
perekonomian yang cukup baik membuat reksa dana diminati dan memiliki
kinerja cukup baik pada tahun 2010 ini baik reksa dana saham, pendapatan tetap
maupun reksa dana campuran. Jika dilihat dari Nilai Aktiva Bersih reksa dana
pada tahun 2010 mencapai Rp139 triliun yang artinya
METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN
UNTUK PERIODE 2008-2012
SOFIKA AZIZIA SASANTI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja Reksa
Dana dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 20082012 adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi
yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, April 2013
Sofika Azizia Sasanti
NIM H24090097
ABSTRAK
SOFIKA AZIZIA SASANTI. Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan
Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012. Dibimbing oleh
FARIDA RATNA DEWI.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis kinerja masing-masing reksa
dana (reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran)
berdasarkan metode Sharpe (2) Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana
(reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran)
berdasarkan metode Treynor (3) Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana
(reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran)
berdasarkan metode Jensen dan (4) Mengetahui hubungan lama umur reksa dana
dengan peringkat pada metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Berdasarkan metode
Sharpe, Treynor dan Jensen kinerja reksa dana saham terbaik adalah Panin Dana
Maksima. Berdasarkan metode Sharpe dan Treynor kinerja reksa dana pendapatan
tetap dan campuran terbaik adalah Reksadana Danamas Stabil dan Reksa Dana
Danamas Fleksi. Berdasarkan metode Jensen reksa dana pendapatan tetap dan
campuran terbaik adalah Mandiri Investa Dana Utama dan Panin Dana Unggulan.
Hubungan antara lama umur reksa dana dengan peringkat pada metode Sharpe,
Treynor dan Jensen adalah semakin lama umur reksa dana maka semakin baik
kinerja dari reksa dana tersebut.
Kata kunci : Jensen, reksa dana, Sharpe, Treynor
ABSTRACT
SOFIKA AZIZIA SASANTI. Mutual Fund Performance Analysis Using the
Method of Sharpe, Treynor and Jensen for the Period of 2008-2012. Supervised
by FARIDA RATNA DEWI.
The purpose of this study is (1) To analyze the performance of individual
mutual funds (equity funds, fixed income funds and mixed funds) based on the
method of Sharpe (2) To analyze the performance of individual mutual funds
(equity funds, fixed income funds and mixed funds) based on the method of
Treynor (3) To analyze the performance of individual mutual funds (equity funds,
fixed income funds and mixed funds) based on the method of Jensen, and (4)
Knowing the relation of old age mutual funds in rank to the method of Sharpe,
Treynor and Jensen. Based on the method of Sharpe, Treynor and Jensen the best
performance of equity funds is Panin Dana Maksima. Based on the method of
Sharpe and Treynor the best performance of fixed income funds and mixed funds
is Reksadana Danamas Stabil dan Reksa Dana Danamas Fleksi. Based on the
method of Jensen the best performance of fixed income funds and mixed funds is
Mandiri Investa Dana Utama and Panin Dana Unggulan. The relationship between
old age mutual fund rating method with Sharpe, Treynor and Jensen is the longer
the age mutual fund better then the performance of new mutual funds.
Keywords : Jensen, mutual funds, Sharpe, Treynor
ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN
UNTUK PERIODE 2008-2012
SOFIKA AZIZIA SASANTI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi : Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Metode
Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012
Nama
: Sofika Azizia Sasanti
NIM
: H24090097
Disetujui oleh
Farida Ratna Dewi, SE, MM
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 ini ialah
reksa dana, dengan judul Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan
Metode Sharpe, Treynor dan Jensen untuk Periode 2008-2012.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi, saran
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada
Ibu Dra Siti Rahmawati M, Pd dan Bapak R Dikky Indrawan SP, MM selaku
dosen penguji yang telah memberikan saran untuk menjadikan skripsi ini lebih
baik lagi. Terima kasih kepada Departemen Manajemen yang meliputi Dosendosen, Tata Usaha dan lain lain atas bantuannya selama tiga tahun penulis
menuntut ilmu. Terima kasih kepada Tanoto Foundation atas bantuan selama
penulis menuntut ilmu. Dan tidak lupa terimakasih kepada orang tua, kakak dan
adik yang telah memotivasi dan menyemangati penulis, teman-teman Manajemen
IPB 46, teman-teman satu bimbingan (Ari, Mona, Rifka, Indra) atas semangat,
dukungan, kerja keras, kekompakkan selama ini, teman-teman 21, Centre Of
Management 2011-2012 atas doa, dukungan dan motivasinya. Dan akhir kata,
semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan apabila masih terdapat kekurangan dalam
penulisan karya ilmiah ini.
Bogor, April 2013
Sofika Azizia Sasanti
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
vii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
3
Manfaat Penelitian
3
Ruang Lingkup Penelitian
3
TINJAUAN PUSTAKA
4
Pengertian Reksa Dana
4
Penelitian Terdahulu
4
METODE PENELITIAN
5
Kerangka Pemikiran Penelitian
5
Lokasi dan Waktu Penelitian
6
Jenis Data
6
Teknik Pengumpulan Data
6
Sampel dan Populasi
6
Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
Gambaran Umum Penelitian
8
Kinerja Reksa Dana
8
Implikasi Manajerial
28
SIMPULAN DAN SARAN
30
Simpulan
30
Saran
31
DAFTAR PUSTAKA
32
RIWAYAT HIDUP
33
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Perkembangan nilai aktiva bersih reksa dana tahun 2008-2012
Sumber perolehan dat a
Average return reksa dana tahun 2008
Benchmark tahun 2008
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2008
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2008
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2008
Average return reksa dana tahun 2009
Benchmark tahun 2009
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2009
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2009
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2009
Average return reksa dana tahun 2010
Benchmark tahun 2010
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2010
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2010
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2010
Average return reksa dana tahun 2011
Benchmark tahun 2011
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2011
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2011
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2011
Average return reksa dana tahun 2012
Benchmark tahun 2012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2012
Average return reksa dana tahun 2008-2012
Benchmark tahun 2008-2012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2008-2012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 20082012
Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2008-2012
Reksa dana saham dan tahun berdiri
Reksa dana pendapatan tetap dan tahun berdiri
Reksa dana campuran dan tahun berdiri
2
6
9
10
10
10
11
12
13
13
13
14
15
16
16
16
17
18
18
18
19
19
21
21
21
22
22
23
24
24
25
25
26
27
28
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran
5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Investasi merupakan salah satu indikator dalam melihat dan mengukur
perekonomian suatu negara. Jumlah investor di Indonesia yaitu sebesar 161 ribu
investor padahal di negara lain, seperti Malaysia, jumlah investor mencapai 15
juta orang, bahkan di India sudah mencapai 46 juta orang (Majalah Investor,
2012). Jika perekonomian suatu negara semakin berkembang maka alternatif
investasi akan semakin bervariasi. Investasi dapat dilakukan pada aktiva riil atau
real asset (membangun pabrik, membuat produk baru, menambah saluran
distribusi, dan sebagainya), pada aktiva finansial (financial asset) atau sekuritas
(membeli deposito, comercial paper, saham, obligasi ataupun sertifikat reksadana.
Menurut Widiatmojo (2009), financial asset terbagi kedalam dua hal yaitu pasar
uang dan pasar modal. Pasar uang diantaranya adalah sertifikat deposito,
comercial paper, SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), sedangkan pada pasar
modal diantaranya adalah saham, obligasi, waran, opsi, dan surat berharga lainnya.
Jika dilihat komposisi investasi masyarakat di Indonesia paling banyak adalah
sebesar 19,6% berinvestasi pada rekening tabungan di bank (Daily Investor, 2012).
Suku bunga yang ditawarkan oleh bank yaitu sekitar 4-5% (Bank Indonesia, 2012)
menunjukkan bahwa investasi di bank menghasilkan pengembalian yang kecil.
Investasi di bank memang sudah baik, namun untuk lebih produktif dan menyebar
risiko, maka diperlukan tempat investasi lain, salah satunya diinvestasikan di
pasar modal, dengan membeli saham atau obligasi. Oleh karena itu investasi di
pasar modal dapat menjadi alternatif mengembangkan kekayaan masyarakat.
Berbagai macam bentuk instrumen investasi diperdagangkan di Pasar
Modal Indonesia, reksa dana sudah saatnya menjadi salah satu alternatif investasi
bagi investor, dengan berbagai tipe investor yaitu konservatif, moderat dan agresif.
Reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
ingin berinvestasi dengan menyebar risiko yang ada (diversifikasi) akan tetapi
mempunyai waktu dan pengetahuan yang terbatas. Dalam kelompok instrumen
investasi, yang terdiri dari instrumen induk dan instrumen derivatif, reksa dana
berada dalam kelompok instrumen derivatif, karena instrumen lahir dari hasil
portofolio yang dibuat oleh manajer investasi. Reksa dana merupakan terjemahan
dari mutual fund, yang lahir sekitar seratus tahun yang lalu di London, Inggris
yang merupakan salah satu bentuk dari perusahaan investasi (investment
company) sehingga merupakan buy side (sisi beli/permintaan) (Widoatmodjo,
2009). Cara kerja reksa dana terbagi menjadi tiga bagian, pertama manajer
investasi mengumpulkan dana dari investor, kedua, setelah dana terkumpul,
manajer investasi akan menginvestasikannya pada surat-surat berharga yang
dianggap paling menguntungkan. Ketiga, manajer investasi akan membagikan
keuntungan yang didapatkannya kepada investor.
Reksa dana sebagai salah satu investasi, pertama kali dikenalkan di
Indonesia melalui peraturan SK Menteri Keuangan No. 1548 Tahun 1990, Namun
peraturan ini tidak cukup untuk memberi dorongan bagi perkembangan reksa dana
itu sendiri, karena hanya diijinkan usaha reksa dana yang berjenis tertutup (closeended). Kemudian setelah disahkan Undang- Undang No.8 Tahun 1995 yang
2
mengatur aktivitas pasar modal di Indonesia, peluang bagi berdirinya reksa dana
terbuka (open-ended), dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) semakin
terbuka. Sampai tahun 2012, jumlah reksa dana yang masih berdiri dan aktif
adalah sejumlah 813 reksa dana. Perkembangan reksa dana di Indonesia yang
semakin meningkat dapat dilihat dari Nilai Aktiva Bersih yang terus naik. Berikut
adalah Nilai Aktiva Bersih reksa dana dari tahun 2008-2012.
Tabel 1 Perkembangan nilai aktiva bersih reksa dana tahun 2008-2012
Tahun
Nilai Aktiva Bersih (Rp)
Jumlah Unit Penyertaan
2008
73.259.964.417.955,25
60,837.794.453,64
2009
109.959.523.922.678,70
69.708.202.522,26
2010
139.096.653.052.739,75
81.464.548.528,l77
2011
163.150,847.266.127,01
98.545.955.665,54
2012
182.797.476.134.098,28
113.263.337.849,98
Sumber : BAPEPAM-LK
Reksa dana mengalami pertumbuhan yang baik di Indonesia ditunjukkan
dengan tabel diatas. Banyaknya reksa dana yang ada di Indonesia, membuat
investor harus memilih jenis reksa dana yang tepat untuk menginvestasikan
sejumlah uangnya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian ini guna mengetahui
kinerja reksa dana yang meliputi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap
dan reksa dana campuran selama tahun 2008-2012.
Perumusan Masalah
Saat ini reksa dana semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia, sebagai
salah satu instrumen investasi yang menjanjikan. Oleh karena itu, penting untuk
memberikan gambaran mengenai kinerja reksa dana bagi investor dan calon
investor. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah :
1. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham,
reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan
metode Sharpe?
2. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham,
reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan
metode Treynor?
3. Reksa dana manakah yang memiliki kinerja paling baik (reksa dana saham,
reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan
metode Jensen?
4. Bagaimana hubungan lama umur reksa dana dengan peringkat pada
metode Sharpe, Treynor dan Jensen?
3
Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa
dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran) berdasarkan metode
Sharpe.
2. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa
dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode
Treynor.
3. Menganalisis kinerja masing-masing reksa dana (reksa dana saham, reksa
dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran) berdasarkan metode
Jensen.
4. Mengetahui hubungan lama umur reksa dana dengan peringkat pada
metode Sharpe, Treynor dan Jensen.
Manfaat Penelitian
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi Dunia Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu bagi
kemajuan dunia pendidikan manajemen keuangan, khususnya dalam
bidang investasi reksa dana dengan cara menganalisis kinerja reksa dana.
2. Bagi Para Investor
Memberikan segala informasi yang terkandung dalam investasi reksa dana
saham, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran yang diteliti
dan kinerja reksa dana yang paling baik melalui metode Sharpe, metode
Treynor dan metode Jensen.
3. Manajer Investasi
Melalui penelitian ini diharapkan dapat mendorong para manajer investasi
untuk selalu meningkatkan kinerjanya.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada kinerja reksa dana yang
meliputi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran
untuk periode tahun 2008-2012. Objek penelitian ini adalah reksa dana yang
memiliki Nilai Aktiva Bersih terbesar tahun 2012 dan merupakan reksa dana yang
telah beroperasi selama lebih dari lima tahun.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Reksa Dana
Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
menyebutkan bahwa reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Menurut Pozen (1998) dalam
Manurung 2008 menyatakan bahwa “a mutual fund is an investment company that
pools money from shareholders and invests in a diversified of securities”.
Dalam kamus keuangan reksa dana didefinisikan sebagai portofolio aset
keuangan yang terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi yang
terbuka, yang menjual saham kepada masyarakat dengan harga penawaran dan
penarikannya pada harga nilai aktiva bersih. Sedangkan menurut Widjaja (2006)
reksa dana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk
membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya
keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan analisis dalam
sebuah pasar modal.
Penelitian Terdahulu
Trisiwi Pujiarti (2010) melakukan penelitian mengenai analisis kinerja
reksa dana saham dengan menggunakan metode Sharpe dan Jensen untuk periode
2005-2009. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kinerja reksa
dana saham dan kemudian memeringkatkannya, reksa dana saham yang diambil
sampelnya adalah Danareksa Mawar, Bahana Dana Prima, Batavia Dana Saham,
TRIM Kapital, Fortis Pesona, Schroder Dana Prestasi Plus, Fortis Ekuitas,
Manilife Dana Saham, Schroder Dana Istimewa. Metode yang digunakan pada
penelitian tersebut adalah metode Sharpe dan metode Jensen dimana pada
penelitian tersebut yang diutamakan adalah metode Sharpe karena pada
perhitungan risikonya sudah merupakan risiko keseluruhan sedangkan
perhitungan dengan metode Jensen pada dasarnya menilai kinerja manajer
investasi. Dengan adanya pemeringkatan atas kinerja reksa dana saham tersebut,
dapat membantu investor maupun calon investor dalam menilai baik buruknya
suatu reksa dana.
Reni Kusuma Dewi (2005) melakukan penelitian mengenai kinerja
investasi reksa dana saham di Indonesia periode (Januari 2004-Maret 2005).
Tujuan dari penelitian tersebut yaitu mengetahui profil kinerja reksa dana saham
di Indonesia, untuk mengevaluasi kinerja manajer investasi dan untuk
memperoleh pilihan terhadap reksa dana saham yang memiliki kinerja terbaik.
Data yang digunakan adalah data periode Januari 2004-Maret 2005. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan dari 19 reksa dana saham yang diteliti, ada 10
reksa dana yang mampu memberikan tingkat imbalan diatas tingkat imbalan pasar.
5
Norman (2005) melakukan penelitian mengenai kinerja reksa dana syariah
(studi kasus PT PNM INVESTMENT MANAGEMENT). Tujuan penelitian ini
adalah mengevaluasi kinerja reksa dana PNM Syariah, baik sejak pertama kali
diluncurkan, maupun terhadap JII sebagai benchmark dan dana reksa
konvensional dan syariah lainnya, serta terhadap suku bunga deposito satu bulan
Bank Umum. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja reksa
dana PNM Syariah memiliki kinerja yang baik dibanding pembandingnya.
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Penelitian
Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini disajikan dalam Gambar 1.
Investor
Investasi
Reksa Dana
DDsDaDana
Saham
Pendapatan Tetap
Kinerja Reksa Dana
dengan metode Sharpe,
Treynor dan Jensen
Campuran
Pasar Uang
Umur Reksa Dana
Rekomendasi
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian
6
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada reksa dana saham, pendapatan tetap dan
campuran dengan melakukan screening dengan menetapkan kriteria reksa dana
yang dipilih. Penelitian ini dilakukan selama Desember 2012-Februari 2013
menggunakan data sekunder.
Jenis data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang berasal dari hasil publikasi. Berkaitan dengan
penelitian ini data yang peneliti peroleh didapatkan melalui :
Tabel 2 Sumber perolehan data
Data yang diperoleh
Sumber perolehan data
Nilai Aktiva Bersih
BAPEPAM LK
Indeks Harga Saham Gabungan
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Suku Bunga Bulanan Sertifikat Bank
Bank Indonesia
Indonesia (SBI)
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan
adalah kepustakaan. Teknik kepustakaan adalah sebuah teknik yang dilakukan
dengan cara membaca, mempelajari, menganalisis serta mengumpulkan pendapatpendapat para ahli yang berasal dari buku, artikel maupun jurnal yang
berhubungan dengan pokok bahasan penelitian ini.
Sampel dan Populasi
Penentuan sampel dan populasi dalam penelitian ini didasarkan pada
metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode
penentuan sampel dengan cara sengaja dan menerapkan beberapa kriteria untuk
memilih sampel. Populasi dari penelitian ini adalah sebanyak 813 reksa dana.
Kriteria sampel didasarkan pada batasan-batasan sebagai berikut :
1. Reksa dana merupakan reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap,
dan reksa dana campuran yang telah beroperasi lebih dari lima tahun atau
telah aktif dipasarkan sejak tahun 2008.
2. Reksa dana tersebut merupakan reksa dana terbuka dan memiliki Nilai
Aktiva Bersih terbesar berdasarkan data Bapepam LK.
Berdasarkan data Bapepam LK tahun 2012 terdapat 813 reksa dana yang
kemudian peneliti telusuri sehingga berdasarkan batasan diatas, peneliti
mendapatkan sampel yang terdiri dari 10 reksa dana saham, 10 reksa dana
pendapatan tetap dan 10 reksa dana campuran.
7
Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode Sharpe
Metode ini dikembangkan oleh William Sharpe dan sering disebut
juga dengan reward-to-variability ratio (RVAR). Metode ini mengukur
excess return suatu portofolio terhadap total risikonya (Jones, 2000 dan
Sharpe, 1999 dalam NikenAsli Suketi 2011) Pengukuran metode RVAR
dilakukan dengan rumus:
RVAR
=
RP-RF
σP
Dimana:
RVAR
= nilai rasio Sharpe
RP
= rata-rata tingkat pengembalian portofolio
RF
= rata-rata risk free rate
RP - RF
= excess return portofolio terhadap risk free rate
σP
= total risiko atau standart deviasi portofolio
Rumus untuk menghitung standart deviasi yaitu:
σ=
Ri-R
N-1
2
Dimana:
σ
= standar deviasi
Ri
= return ke i
R
= rata-rata return
N
= jumlah pengamatan
Hasil perhitungan kinerja portofolio dengan metode RVAR yang
positif dan berada diatas pasar menandakan portofolio tersebut memiliki
kinerja yang baik. Jika hasil perhitungan kinerja portofolio dengan metode
RVAR menunjukkan angka yang lebih kecil dari nilai portofolio pasar,
maka portofolio tersebut memiliki kinerja yang buruk.
2. Metode Treynor
RVOL menyatakan rasio antara excess return suatu portofolio
terhadap beta. Seperti RVAR, RVOL menyatakan hubungan antara tingkat
pengembalian portofolio terhadap risikonya. Tetapi RVOL membedakan
antara risiko total dan risiko sistematik dengan asumsi portofolio telah
terdiversifikasi dengan baik sehingga RVOL tidak menggunakan standar
deviasi tetapi hanya risiko sistematiknya. Kemiringan (slope) dari RVOL
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Rp-Rf
RVOL
=
Dimana :
RVOL
RP
RF
RP – RF
βP
= nilai rasio Treynor
= rata-rata tingkat pengembalian portofolio
= rata-rata risk free rate
= excess return portofolio terhadap risk free rate
= beta atau risiko sistematik suatu portofolio
βp
8
Beta dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
βp
=
Ri (Rm-Rm)
Ri-R
(Rm-Rm)
2
Dimana:
Ri
= Pengembalian portofolio
Ri
= Rata-rata pengembalian portofolio
Rm
= Pengembalian pasar
= Rata-rata pengembalian pasar
Rm
3. Metode Jensen
Metode Jensen menyatakan perbedaan tingkat pengembalian aktual
dari suatu portofolio selama periode tertentu dengan premis risiko (risk
premium) portofolio tersebut yang seharusnya diperoleh berdasarkan risiko
sistematik portofolio tersebut dan penggunaan CAPM (Capital Asset
Pricing Model). Persamaan alpha dirumuskan sebagai:
α = (Rp – RF) – (β(Rm – RF))
Dimana :
α
= nilai rasio Jensen
Rp
= rata-rata tingkat pengembalian portofolio
RF
= rata-rata risk free rate
Rm
= rata-rata tingkat pengembalian pasar
β
= beta atau risiko sistematik suatu portofolio
Alpha (α) yang positif menyatakan portofolio memiliki rata-rata
tingkat pengembalian di atas pasar dan dikatakan memiliki kinerja superior
atau memiliki kinerja yang baik. Sedangkan α yang negatif menandakan
portofolio tersebut memiliki rata-rata tingkat pengembalian di bawah pasar
dan dikatakan memiliki kinerja inferior, atau memiliki kinerja yang tidak
baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini mengambil sampel 30 reksa dana yang terdiri dari reksa dana
saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran yang merupakan
reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan bersifat terbuka (open end
funds). Reksa dana yang dipilih adalah reksa dana yang telah memenuhi kriteria
sebagai sampel penelitian. Objek penelitian ini terdaftar di Bapepam LK mulai
Desember 2007 sampai dengan Desember 2012.
Kinerja Reksa Dana
Reksa dana yang memiliki nilai average return yang lebih tinggi
dibandingkan nilai benchmark artinya reksa dana tersebut memiliki kinerja yang
lebih baik (outperform) dibandingkan kinerja pasar (benchmark). Reksa dana
9
yang memiliki nilai average return yang lebih kecil dari nilai benchmark artinya
reksa dana tersebut memiliki kinerja yang lebih buruk (underperform) dibanding
kinerja pasar.
Reksa dana yang memiliki Sharpe ratio positif artinya investasi pada reksa
dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran tersebut memiliki return lebih
besar daripada return investasi bebas risiko. Sharpe ratio negatif berarti
menyatakan pembilangnya (return reksa dana) yang negatif karena penyebutnya
(standar deviasi) tidak pernah negatif. Sharpe ratio negatif menunjukkan bahwa
investasi pada reksa dana pendapatan tetap tersebut memiliki return yang lebih
kecil daripada return investasi bebas risiko. Reksa dana yang memiliki Treynor
ratio positif artinya investasi pada reksa dana pendapatan tetap tersebut memiliki
return lebih besar dari return investasi bebas risiko. Treynor ratio negatif
menunjukkan bahwa investasi pada reksa dana tersebut memiliki return yang lebih
kecil daripada return investasi bebas risiko. Reksa dana yang memiliki alpha
positif artinya manajer investasi yang mengelola reksa dana tersebut mampu
memberikan kinerja di atas kinerja pasar dan terdapat satu reksa dana saham dan
dua reksa dana campuran yang memiliki alfa negatif, artinya terdapat manajer
investasi yang mengelola reksa dana tersebut yang memberikan kinerja di bawah
kinerja pasar.
Periode Tahun 2008
Setelah melakukan penelitian didapatkan hasil perhitungan pada masingmasing reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran
diperoleh ringkasan hasil seperti keterangan dibawah ini :
Penilaian dari Average Return
Tabel 3 Average return reksa dana tahun 2008
Rank
Reksa Dana
Saham
Average
Return
-0,03000
1
Panin Dana
Maksima
2
Schroder Dana
Prestasi Plus
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
Syailendra Equity
Opportunity Fund
-0,03870
-0,04738
9
Manulife Saham
Andalan
First State Indoequity
Sectoral Fund
Manulife Dana
Saham
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
BNP Paribas Ekuitas
10
TRIM Kapital
-0,05890
3
4
5
6
7
8
Sumber : Bapepam-LK (data diolah)
-0,03981
-0,04222
-0,04934
-0,04951
-0,05211
0,05408
Pendapatan Tetap
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksadana
Danamas Stabil
Schroder Dana
Mantap Plus II
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
BNP Paribas
Rupiah Plus
Reksa Dana Makara
Prima
Mandiri Investa
Dana Utama
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Average
Return
0,02334
0,00944
0,00507
0,00362
0,00107
-0,00051
-0,00075
-0,00098
-0,00193
-0,00252
Campuran
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksadana Danamas
Stabil
Schroder Dana
Mantap Plus II
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
BNP Paribas Rupiah
Plus
Reksa Dana Makara
Prima
Mandiri Investa Dana
Utama
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Average
return
0,01123
-0,00987
-0,01604
-0,03143
-0,03154
-0,03588
-0,04431
-0,04832
-0,04917
-0,05415
10
Perbandingan dengan benchmark
Tabel 4 Benchmark tahun 2008
Tahun
IHSG
Suku Bunga Deposito
Suku Bunga Deposito+ IHSG
2008
-0,05102
0,016609
-0,01721
Sumber : www.bi.go.id (data diolah)
Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen
Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode
Sharpe, Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah :
Tabel 5 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2008
Rank
Saham
Sharpe
Metode Sharpe
Pendapatan Tetap
Sharpe
1
Schroder Dana
Prestasi Plus
-4,391171
Reksadana
Danamas Stabil
143,474387
2
Panin Dana
Maksima
-5,794309
4,736169
3
Syailendra Equity
Opportunity Fund
First State
Indoequity
Sectoral Fund
Reksa Dana BNP
Paribas
Infrastruktur Plus
-5,811378
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Schroder Dana
Mantap Plus II
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana
Optima
Pendapatan Abadi
6
BNP Paribas
Ekuitas
-7,226619
Mandiri Investa
Dana Utama
-6,887778
7
Manulife Saham
Andalan
-7,492345
-7,498493
8
TRIM Kapital
-8,187036
9
Reksa Dana
Schroder Dana
Istimewa
Manulife Dana
Saham
-9,114998
Reksa Dana
Bahana Makara
Abadi
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana
Makara Prima
BNP Paribas
Rupiah Plus
-46,964084
4
5
10
-6,794516
-7,031093
-9,921120
-1,250568
-1,396339
-3,547310
-8,448856
-18,560144
Campuran
Sharpe
Reksa Dana
Danamas
Fleksi
Panin Dana
Unggulan
67,037168
Bahana Dana
Infrastruktur
Manulife
Dana Tumbuh
Berimbang
Reksa Dana
FSI
Multistrategy
Fund
CIMBPrincipal
Balanced
Growth
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
GMT Dana
Fleksi
Simas Satu
-7,860797
Schroder
Dana Terpadu
II
-14,604837
-3,169761
-7,870519
-9,026841
-9,566989
-11,894067
-12,227578
-12,429489
Sumber : Bapepam-LK (data diolah)
Tabel 6 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor pada tahun 2008
Rank
Saham
Panin Dana
Maksima
Treynor
-0,038130
2
Syailendra Equity
Opportunity Fund
-0,041060
3
Schroder Dana
Prestasi Plus
-0,048770
4
Manulife Saham
Andalan
Reksa Dana BNP
-0,049080
1
5
-0,049460
Metode Treynor
Pendapatan Tetap
Treynor
Reksa Dana
0,111689
Pendapatan Tetap
Utama
Schroder Dana
-0,005280
Mantap Plus II
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Reksa Dana BNP
-0,007000
-0,017600
-0,022200
Campuran
Panin Dana
Unggulan
Treynor
-0,019300
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Schroder Dana
Terpadu II
-0,043080
Bahana Dana
Infrastruktur
GMT Dana
-0,053190
-0,045680
-0,053440
11
Paribas
Infrastruktur Plus
Reksa Dana
Schroder Dana
Istimewa
BNP Paribas
Ekuitas
6
7
8
First State
Indoequity Sectoral
Fund
TRIM Kapital
9
Paribas Prima II
Fleksi
-0,050610
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
-0,023500
-0,051050
Mandiri Investa Dana
Utama
-0,023610
-0,051320
Reksa Dana Makara
Prima
-0,034770
-0,055080
BNP Paribas Rupiah
Plus
Reksadana Danamas
Stabil
-0,058480
10
Manulife Dana
-0,057260
Saham
Sumber : Bapepam-LK (data diolah)
-0,290280
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Simas Satu
-0,053510
Reksa Dana
Danamas Fleksi
-0,143210
-0,054990
-0,059550
-0,079140
Tabel 7 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen pada tahun 2008
Rank
Saham
Syailendra Equity
Opportunity Fund
Jensen
0,021392
2
Panin Dana
Maksima
0,020286
3
Reksa Dana BNP
Paribas
Infrastruktur Plus
Manulife Saham
Andalan
BNP Paribas
Ekuitas
0,011128
First State
Indoequity Sectoral
Fund
Reksa Dana
Schroder Dana
Istimewa
TRIM Kapital
1
4
5
6
7
8
9
Metode Jensen
Pendapatan Tetap
Jensen
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
0,029744
Index Fund
Schroder Dana
0,026124
Mantap Plus II
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Mandiri Investa
Dana Utama
0,023926
0,008167
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
0,012219
0,007556
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
0,010814
0,004338
Reksa Dana Makara
Prima
Reksadana
Danamas Stabil
BNP Paribas
Rupiah Plus
0,005932
0,010750
0,009212
Manulife Dana
0,001408
Saham
10
Schroder Dana
-0,046390
Prestasi Plus
Sumber : Bapepam-LK (data diolah)
0,023730
0,014234
0,001429
0,000028
Campuran
Panin Dana
Unggulan
Jensen
0,035732
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Schroder Dana
Terpadu II
0,014143
Bahana Dana
Infrastruktur
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
GMT Dana Fleksi
0,005857
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
Reksa Dana
Danamas Fleksi
CIMB-Principal
Balanced Growth
Simas Satu
0,002918
0,006741
0,005015
0,003837
0,002111
-0,000910
-0,014480
Analisis Tahun 2008
Pada tahun 2008 terjadi krisis keuangan global yang mengakibatkan
indeks Dow Jones dan beberapa lembaga finansial di dunia mengalami
kebangkrutan. Krisis keuangan global tersebut membuat kepanikan bagi investor
di dunia dan juga Indonesia. Di Indonesia krisis keuangan tersebut berimbas pada
penurunan IHSG. Pada awal tahun 2008 IHSG berada di level 2.627 dan pada
akhir tahun 2008 IHSG berada di level 1.355. Penurunan Indeks Harga Saham
Gabungan yang begitu merosot membuat kinerja reksa dana saham dan reksa dana
campuran menurun secara keseluruhan dan juga berimbas pada penurunan harga
saham pada reksa dana saham dan reksa dana campuran. Selain itu, krisis
keuangan global juga menyebabkan fluktuatif tingkat suku bunga yang
menyebakan merosotnya kinerja reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana
campuran selama tahun 2008. Menurut data BAPEPAM-LK, Nilai Aktiva Bersih
12
pada Januari 2008 adalah Rp93 triliun dan pada bulan Desember 2008 Nilai
Aktiva Bersih turun menjadi Rp73 triliun. Penurunan pada Nilai Aktiva Bersih
tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2008 investor enggan untuk berinvestasi
disebabkan krisis keuangan global tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2008 investasi
portofolio di Indonesia menurun menjadi sebesar USD 1.753 juta dibandingkan
tahun 2007 USD 5.566 juta. Hal ini disebabkan kerena terjadinya krisis ekonomi
global yang melanda Amerika Serikat, sehingga berdampak kepada negara-negara
sedang berkembang seperti di Indonesia. Dengan terjadinya krisis finansial di
Amerika Serikat tersebut berdampak kepada anjloknya nilai sekuritas yang ada di
pasar modal termasuk reksa dana dan banyak perusahaan besar yang ada di pasar
modal mengalami kebangkrutan dan menyebabkan banyaknya terjadi
pemberhentian perkerjaan (PHK) bagi para tenaga kerja sehingga dapat menjadi
permasalahan yang meluas bagi semua sektor ekonomi di Indonesia. Berdasarkan
krisis global yang sampai berimbas ke Indonesia maka pada tahun 2008 investasi
di Indonesia cenderung lesu sehingga menyebabkan reksa dana memiliki kinerja
yang tidak terlalu baik dan manajer investasi belum mampu menghadapi kondisi
yang tidak stabil.
Periode 2009
Penilaian dari average return
Tabel 8 Average return reksa dana tahun 2009
Rank
Reksa Dana
Saham
Average
Return
0,072925
1
Panin Dana
Maksima
2
Manulife Saham
Andalan
BNP Paribas
Ekuitas
0,068606
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
TRIM Kapital
0,065059
Manulife Dana
Saham
0,062938
3
4
5
6
7
0,068417
0,063620
Syailendra Equity
0,062524
Opportunity Fund
8
Schroder Dana
0,061974
Prestasi Plus
9
Reksa Dana
0,061402
Schroder Dana
Istimewa
10
First State
0,060078
Indoequity Sectoral
Fund
Sumber : Bapepam-LK (data diolah)
Pendapatan Tetap
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Average
Return
0,026633
0,017768
0,017687
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond Index
Fund
Schroder Dana Mantap
Plus II
0,016941
Reksa Dana Makara
Prima
0,015184
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
Reksadana Danamas
Stabil
Mandiri Investa Dana
Utama
0,014634
BNP Paribas Rupiah
Plus
0,005784
0,015206
0,008357
0,005990
Campuran
Bahana Dana
Infrastruktur
Average
return
0,057253
Panin Dana
Unggulan
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
GMT Dana
Fleksi
Schroder Dana
Terpadu II
Simas Satu
0,057114
Reksa Dana
Danamas Fleksi
0,010099
0,056496
0,052851
0,047823
0,040884
0,038967
0,038746
0,034987
13
Perbandingan dengan Benchmark
Tabel 9 Benchmark tahun 2009
Tahun
2009
IHSG
Suku Bunga Deposito
0,055968
Suku Bunga Deposito+ IHSG
-0,02105
0,017458
Sumber : www.bi.go.id (data diolah)
Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen
Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode
Sharpe, Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah :
Tabel 10 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2009
Rank
Saham
Sharpe
1
Schroder Dana
Prestasi Plus
19,16843
2
First State
Indoequity
Sectoral Fund
Reksa Dana
Schroder Dana
Istimewa
Manulife Dana
Saham
18,749949
5
Manulife Saham
Andalan
16,523705
6
Panin Dana
Maksima
15,425373
7
BNP Paribas
Ekuitas
15,034427
8
Reksa Dana BNP
Paribas
Infrastruktur Plus
TRIM Kapital
14,011734
3
4
9
18,472114
17,868307
11,373919
10
Syailendra
7,244183
Equity
Opportunity
Fund
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Metode Sharpe
Pendapatan
Sharpe
Tetap
Reksadana
38803,2058
Danamas
Stabil
Reksa Dana
78,516883
Makara Prima
Reksa Dana
BNP Paribas
Prima II
Reksa Dana
Bahana
Makara Abadi
Reksa Dana
Optima
Pendapatan
Abadi
Reksa Dana
ABF
Indonesia
Bond Index
Fund
Reksa Dana
Pendapatan
Tetap Utama
Schroder
Dana Mantap
Plus II
Mandiri
Investa Dana
Utama
BNP Paribas
Rupiah Plus
Campuran
Sharpe
Reksa Dana
Danamas Fleksi
27400
GMT Dana
Fleksi
28,019590
26,506868
Schroder Dana
Terpadu II
27,549750
23,384907
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
16,696400
16,308907
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
15,492020
11,959508
Bahana Dana
Infrastruktur
15,236980
10,477483
Panin Dana
Unggulan
15,137010
-0,207985
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Simas Satu
14,527230
18,590813
-182,149532
15,572240
10,161382
Tabel 11 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor tahun 2009
Rank
Saham
Panin Dana Maksima
Treynor
0,057696
2
Schroder Dana Prestasi
Plus
0,056408
3
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
First State Indoequity
0,055429
1
4
0,054670
Metode Treynor
Pendapatan Tetap
Reksadana
Danamas Stabil
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksa Dana Makara
Prima
Reksa Dana BNP
Treynor
2,372793
0,259730
0,060613
0,048365
Campuran
Reksa Dana
Danamas Fleksi
GMT Dana
Fleksi
Treynor
4,100815
Schroder Dana
Terpadu II
Bahana Dana
0,060964
0,063195
0,056022
14
6
Sectoral Fund
Manulife Saham
Andalan
Manulife Dana Saham
7
BNP Paribas Ekuitas
0,052553
8
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
TRIM Kapital
0,049118
5
9
0,054626
0,054397
0,047920
10
Syailendra Equity
0,036363
Opportunity Fund
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Paribas Prima II
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
0,036042
0,033421
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Schroder Dana
Mantap Plus II
0,031425
Mandiri Investa
Dana Utama
-0,000560
BNP Paribas
Rupiah Plus
-0,060970
0,022913
Infrastruktur
Panin Dana
Unggulan
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
Simas Satu
0,053100
0,051646
0,051153
0,049385
0,045710
0,033254
Tabel 12 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen tahun 2009
Rank
Metode Jensen
Pendapatan Tetap
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksadana Danamas
Stabil
Reksa Dana Makara
Prima
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
BNP Paribas Rupiah
Plus
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
1
Saham
Schroder Dana Prestasi
Plus
Jensen
0,031997
2
Panin Dana Maksima
0,009038
3
0,005523
6
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
Manulife Saham
Andalan
First State Indoequity
Sectoral Fund
Manulife Dana Saham
7
BNP Paribas Ekuitas
0,003152
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
-0,005730
8
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
TRIM Kapital
-0,000930
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Mandiri Investa Dana
Utama
-0,006390
Schroder Dana
Mantap Plus II
-0,010760
4
5
9
10
0,005414
0,004716
0,004705
-0,002370
Syailendra Equity
-0,021010
Opportunity Fund
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Jensen
0,016611
Campuran
GMT Dana
Fleksi
Jensen
0,006922
0,002237
Schroder Dana
Terpadu II
Bahana Dana
Infrastruktur
Reksa Dana
Danamas Fleksi
Panin Dana
Unggulan
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
Simas Satu
0,005932
0,001611
-0,000370
-0,000524
-0,003290
-0,007370
0,005596
0,003978
0,003080
0,001585
0,001239
-0,000430
-0,003190
-0,014470
Analisis Tahun 2009
Indonesia pada tahun 2009 masih dapat mencatatkan pertumbuhan
ekonomi positif tahun 2009 sebesar 4,4% di tengah krisis keuangan global yang
masih terus berlangsung. Tingkat inflasi juga mencapai nilai yang cukup rendah
yaitu sebesar 9,17%. Pada tahun 2009, Indeks Harga Saham Gabungan terus
meningkat, dimulai pada level 1.332 pada awal tahun dan pada akhir tahun berada
di level 2.534. Terus meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan berdampak
positif pada pertumbuhan reksa dana yang terus menerus meningkat, begitu pula
dengan tingkat suku bunga yang menurun menyebabkan tahun 2009 merupakan
tahun yang memiliki pertumbuhan yang baik dalam dunia investasi.
Kinerja reksa dana di Indonesia selama tahun 2009 berhasil menorehkan
prestasi yang sangat mengesankan. Reksa dana di Indonesia berhasil menghadapi
badai krisis diawal tahun dan sukses mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan.
15
Pada reksa dana saham, IHSG kini mulai pulih dan berhasil naik. Penguatan IHSG
yang telah berhasil melakukan big rebound hingga 89,74% dari level tertingginya
tahun lalu diiringi juga dengan penguatan reksa dana berbasis saham. Reksa dana
saham Indonesia berhasil mencetak pertumbuhan NAB yang lebih tinggi daripada
pertumbuhan IHSG. Reksa dana pendapatan tetap, seiring dengan semaraknya
penerbitan obligasi pada tahun 2009 karena banyak yang jatuh tempo dan
ditambah dorongan tren penurunan suku bunga juga berhasil memberikan
pertumbuhan yang cukup signifikan untuk reksa dana pendapatan tetap.
Pertumbuhan reksa dana campuran di tahun 2009 ini cukup besar meskipun masih
dibawah reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana
campuran tetap berhasil mencetak pertumbuhan yang signifikan dengan
mengandalkan gabungan portofolio antara saham, obligasi dan instrumen pasar
uang. Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih reksa dana juga meningkat menjadi Rp109
triliun (BAPEPAM-LK). Hal tersebut membuktikan bahwa minat investor pada
tahun ini begitu besar untuk berinvestasi didukung oleh kondisi perekonomian
yang semakin baik. Pada Tahun 2009 ini manajer investasi juga telah mampu
menghadapi dan mampu menentukan tindakan investasi yang tepat sehingga
manajer investasi reksa dana pada tahun 2009 memiliki kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan tahun sebelumnya ketika terjadi krisis global.
Periode 2010
Penilaian dari Average Return
Tabel 13 Average return reksa dana tahun 2010
Rank
Reksa Dana
Saham
Average
Return
0,062050
1
Panin Dana Maksima
2
Syailendra Equity
Opportunity Fund
0,038675
3
TRIM Kapital
0,029693
4
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
BNP Paribas Ekuitas
0,029686
6
Manulife Saham
Andalan
0,028315
7
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
Manulife Dana Saham
5
8
9
Pendapatan Tetap
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond Index
Fund
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Average
Return
0,015534
0,014744
0,022485
0,012849
0,011934
GMT Dana Fleksi
0,021990
0,009398
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
CIMB-Principal
Balanced Growth
Schroder Dana
Terpadu II
Reksa Dana
Danamas Fleksi
0,021575
0,013808
0,027242
Mandiri Investa Dana
Utama
0,009152
0,025703
Reksa Dana Makara
Prima
Reksadana Danamas
Stabil
BNP Paribas Rupiah
Plus
0,008886
Schroder Dana Prestasi 0,025663
Plus
10
First State Indoequity
0,024726
Sectoral Fund
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Panin Dana
Unggulan
Average
return
0,044547
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Bahana Dana
Infrastruktur
Simas Satu
Schroder Dana Mantap
Plus II
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
Reksa Dana Pendapatan
Tetap Utama
0,029500
Campuran
0,008121
0,004565
0,022235
0,022178
0,019062
0,018575
0,016972
0,010048
16
Perbandingan dengan Benchmark
Tabel 14 Benchmark tahun 2010
Tahun
IHSG
Suku Bunga Deposito
Suku Bunga Deposito+ IHSG
2010
0,033536
-0,00387
0,065184
Sumber : www.bi.go.id (data diolah)
Penilaian dari indeks Sharpe, Treynor dan Jensen
Peringkat reksa dana berdasarkan perhitungan menggunakan metode Sharpe,
Treynor dan Jensen dapat terlihat pada tabel dibawah :
Tabel 15 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Sharpe
Rank
Metode Sharpe
Pendapatan Tetap
Reksadana Danamas
Stabil
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Mandiri Investa Dana
Utama
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
Saham
Panin Dana Maksima
Sharpe
29,687179
Syailendra Equity
Opportunity Fund
Manulife Saham
Andalan
Manulife Dana
Saham
24,900462
5
Schroder Dana
Prestasi Plus
16,087970
6
BNP Paribas Ekuitas
15,565814
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
42,499056
7
First State Indoequity
Sectoral Fund
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
Reksa Dana BNP
Paribas Infrastruktur
Plus
TRIM Kapital
14,603672
Schroder Dana
Mantap Plus II
Reksa Dana Makara
Prima
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
BNP Paribas Rupiah
Plus
39,110812
1
2
3
4
8
9
10
17,931845
16,225331
14,020709
12,973024
10,747341
Sharpe
19456,2745
58,955793
57,782338
55,974589
55,366395
37,492791
25,519334
-303,26273
Campuran
Reksa Dana
Danamas Fleksi
Panin Dana
Unggulan
Schroder Dana
Terpadu II
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
GMT Dana
Fleksi
Bahana Dana
Infrastruktur
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Simas Satu
Sharpe
28548,508421
32,206632
26,751007
22,408896
17,096708
15,619994
15,466084
13,811313
13,273679
9,110760
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Tabel 16 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Treynor tahun 2010
Rank
Saham
Panin Dana Maksima
Treynor
0,056274
Syailendra Equity
Opportunity Fund
Manulife Saham
Andalan
0,037594
4
BNP Paribas Ekuitas
0,023746
5
TRIM Kapital
0,023230
6
Reksa Dana Schroder
Dana Istimewa
0,023028
7
Manulife Dana Saham
0,022387
8
Schroder Dana Prestasi
0,022090
1
2
3
0,025002
Metode Treynor
Pendapatan Tetap
Reksadana Danamas
Stabil
Schroder Dana Mantap
Plus II
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond Index
Fund
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
BNP Paribas Rupiah
Treynor
6,662679
0,026063
0,029617
0,034831
0,030217
0,015005
0,030503
0,157960
Campuran
Reksa Dana
Danamas Fleksi
Panin Dana
Unggulan
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Schroder Dana
Terpadu II
Treynor
3,939799
GMT Dana
Fleksi
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Bahana Dana
Infrastruktur
Reksa Dana
0,021448
0,050350
0,024430
0,021641
0,020771
0,019437
0,018164
17
Plus
Plus
9
Reksa Dana BNP
0,020892
Paribas Infrastruktur
Plus
10
First State Indoequity
0,020730
Sectoral Fund
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Mandiri Investa Dana
Utama
0,028488
Reksa Dana Makara
Prima
0,035539
Maestro
Berimbang
CIMB-Principal
Balanced
Growth
Simas Satu
0,016253
0,016079
Tabel 17 Peringkat reksa dana berdasarkan metode Jensen tahun 2010
Rank
Saham
Panin Dana Maksima
Jensen
0,028414
Schroder Dana
Prestasi Plus
0,013106
3
Syailendra Equity
Opportunity Fund
0,008437
4
-0,002830
5
Manulife Saham
Andalan
BNP Paribas Ekuitas
6
TRIM Kapital
-0,005090
7
Manulife Dana Saham
-0,005180
1
2
8
-0,004410
Reksa Dana Schroder
-0,005340
Dana Istimewa
9
First State Indoequity
-0,006880
Sectoral Fund
10
Reksa Dana BNP
-0,007540
Paribas Infrastruktur
Plus
Sumber : BAPEPAM-LK (data diolah)
Metode Jensen
Pendapatan Tetap
Reksadana Danamas
Stabil
Reksa Dana ABF
Indonesia Bond
Index Fund
Reksa Dana Makara
Prima
Jensen
0,002773
0,001977
0,000745
Reksa Dana Optima
Pendapatan Abadi
Reksa Dana BNP
Paribas Prima II
Reksa Dana Bahana
Makara Abadi
0,000597
Mandiri Investa Dana
Utama
0,000055
Schroder Dana
Mantap Plus II
BNP Paribas Rupiah
Plus
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Utama
-0,000660
0,000488
0,000467
-0,000908
-0,003540
Campuran
Panin Dana
Unggulan
Reksa Dana
Danamas Fleksi
Jensen
0,017343
Manulife Dana
Tumbuh
Berimbang
Schroder Dana
Terpadu II
GMT Dana Fleksi
-0,002560
Reksa Dana FSI
Multistrategy
Fund
Reksa Dana
Maestro
Berimbang
Bahana Dana
Infrastruktur
CIMB-Principal
Balanced Growth
Simas Satu
-0,005710
0,004678
-0,003460
-0,005150
-0,007490
-0,007510
-0,009630
-0,012570
Analisis Tahun 2010
Perekonomian Indonesia menunjukkan pemulihan tahun 2010 dimana
dalam keseluruhan tahun 2010 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,1%
lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 4,6%. Laju Inflasi menurut
Badan Pusat Statistik juga tergolong rendah yaitu sebesar 6,96%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2009, laju inflasi mengalami penurunan. Data tersebut
menjadi rujukan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu tempat investasi yang
memberikan keuntungan ditengah situasi pemulihan ekonomi global yang terjadi
pada tahun 2008.
Seperti tahun 2009, pada tahun 2010 menunjukkan pertumbuhan yang baik
untuk reksa dana. Indeks Harga Saham Gabungan terus meningkat, dimulai pada
level 2.610 pada awal tahun dan pada akhir tahun berada di level 3.703. Dengan
terus meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan dan relatif stabilnya tingkat
suku bunga berdampak positif pada pertumbuhan reksa dana yang terus menerus
meningkat. Selain itu, kinerja obligasi pemerintah sepanjang tahun 2010 cukup
baik. Naiknya peringkat utang Indonesia dan penguatan nilai tukar rupiah
membuat yield obligasi pemerintah terus turun. Yield obligasi pemerintah tahun
2010 berkisar di level 8,1%-10,5%. Turunnya yield pemerintah juga membuat
minat perusahaan untuk menerbitkan obligasi juga semakin tinggi pada tahun
18
2010, Dengan obliglasi yang semakin tinggi pada tahun 2010 ini menyebabkan
reksa dana pendapatan tetap semakin diminati oleh investor. Berdasarkan kondisi
perekonomian yang cukup baik membuat reksa dana diminati dan memiliki
kinerja cukup baik pada tahun 2010 ini baik reksa dana saham, pendapatan tetap
maupun reksa dana campuran. Jika dilihat dari Nilai Aktiva Bersih reksa dana
pada tahun 2010 mencapai Rp139 triliun yang artinya