ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN.

(1)

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR

DAN JENSEN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh Riza Fitriyani

1200038

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Oleh Riza Fitriyani

1200038

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Riza Fitriyani

Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR

DAN JENSEN

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Dr.H.Nugraha, S.E., M.Si., Akt CA NIP.19661226 199001 1 002

Mengetahui Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan

Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Disman, M.Si NIP. 19590209 198412 1 001

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., M.M NIP. 19690404 199903 1 001 Tanggung Jawab Yuridis

Ada Pada Penulis

Riza Fitriyani NIM. 1200038


(4)

ABSTRAK

Riza Fitriyani (1200038), Analisis Kinerja Reksa Dana Syariah Campuran Periode 2004-2014: Menggunakan Model Sharpe, Treynor dan Jensen, di bawah bimbingan Dr. H. Nugraha, S.E., M.Si., Akt CA

Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai belum tercapainya target market share pasar syariah dari reksa dana syariah campuran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja reksa dana syariah campuran pada saat bullish dan bearish dengan menggunakan model Sharpe, Treynor dan Jensen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan membandingkan kinerja reksa dana syariah campuran dari tahun ke tahun melalui ketiga model tersebut secara deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah campuran, tingkat suku bunga (SBI), dan tingkat harga saham Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004-2014. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan model Sharpe cenderung menunjukkan nilai positif tertinggi pada tahun 2004, 2007, 2008 dan 2014. Senada dengan gambaran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Treynor menunjukkan nilai positif tertinggi pada tahun 2004, 2007, 2008, 2009, dan 2010. Serta gambaran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Jensen pun menunjukkan nilai positif tertinggi pada tahun 2004, 2006, 2007, 2008, 2009, dan 2013. Ketiga model tersebut menunjukkan hasil kinerja yang positif pada saat keadaan pasar sedang mengalami bearish yaitu pada tahun 2007, 2008 dan 2009. Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja reksa dana syariah campuran cenderung positif pada saat pasar sedang mengalami bearish dengan menggunakan ketiga model kinerja tersebut memiliki karakteristik dalam menginterpretasikan kinerja reksa dana syariah campuran.

Kata kunci: Kinerja Reksa Dana Syariah, Metode Sharpe, Metode Treynor, Metode Jensen


(5)

ii

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

ABSTRACT

Riza Fitriyani (1200038), “Analysis of Islamic Mutual Funds Mixed Performance Period 2004-2014: Using Model Sharpe, Treynor and Jensen”. Guidance of Dr. H. Nugraha, S.E., M.Sc., Akt CA

The problem in this research is the target market has not achieved the market share of sharia Islamic mutual fund mix. This study aims to analyze the performance of Islamic mutual fund mix during bullish and bearish by using models Sharpe, Treynor and Jensen. This research uses descriptive method by comparing the performance of Islamic mutual fund mix from year to year through the three models are descriptive. The data used is secondary data net asset value (NAV) of a mixture of Islamic mutual fund, the interest rate (SBI), and the level of stock prices Jakarta Islamic Index (JII) in Indonesia Stock Exchange of years from 2004 to 2014. Based on the analysis using Sharpe models tend to show the highest positive value in 2004, 2007, 2008 and 2014. In line with Islamic mutual fund performance picture using a mixture of Treynor models showed the highest positive value in 2004, 2007, 2008, 2009, and 2010 . As well as the picture of the performance of mutual funds using a mixture of sharia Jensen models also showed the highest positive value in 2004, 2006, 2007, 2008, 2009, and 2013. All three models showed a positive performance results when the state is experiencing a bearish market, namely in 2007, 2008 and 2009. That the performance of Islamic mutual fund mix tend to be positive when the market is experiencing bearish by using the performance of the three models have performance characteristics in interpreting the Islamic mutual fund mix.

Keywords: Mutual Fund Performance Sharia, SharpeMethods, Treynor Methods, JensenMethods


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TAHAPAN PENELITIANError! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Manajemen Keuangan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep Reksa Dana ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.1 Definisi Reksa Dana ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.2 Sifat Operasional Reksa DanaError! Bookmark not defined. 2.1.2.3 Bentuk Hukum Reksa DanaError! Bookmark not defined. 2.1.2.4 Jenis Reksa Dana ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.5 Prinsip Kerja Reksa Dana Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Konsep Reksa Dana Syariah ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3.1 Definisi Reksa Dana SyariahError! Bookmark not defined. 2.1.3.2 Karakteristik Reksa Dana SyariahError! Bookmark not defined. 2.1.3.3 Jenis Reksa Dana Syariah Error! Bookmark not defined.

2.1.3.4 Prinsip Kerja Reksa Dana SyariahError! Bookmark not defined. 2.1.4 Konsep Kinerja Reksa Dana ... Error! Bookmark not defined.


(7)

viii

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

2.1.4.2 Penghitungan Model SharpeError! Bookmark not defined. 2.1.4.3 Penghitungan Model TreynorError! Bookmark not defined. 2.1.4.4 Penghitungan Model JensenError! Bookmark not defined. 2.1.5 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Tahapan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakanError! Bookmark not defined. 3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.6 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6.1 Rancangan Analisis Data DeskriptifError! Bookmark not defined.

BAB IV PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Gambaran Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Identitas Reksa Dana Syariah CampuranError! Bookmark not defined.

4.2 Gambaran Analisis Kinerja Reksa Dana Syariah CampuranError! Bookmark not defin 4.2.1 Gambaran Return Reksa Dana Syariah Campuran, Jakarta

Islamic Index (JII) dan Suku Bunga Bebas RisikoError! Bookmark not defined. 4.2.2 Gambaran Risk Reksa Dana Syariah Campuran dan Jakarta

Islamic Index (JII) ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Gambaran Analisis Kinerja Reksa Dana Syariah CampuranError! Bookmark not 4.2.3.1 Menggunkan Model SharpeError! Bookmark not defined.

4.2.3.2 Menggunkan Model TreynorError! Bookmark not defined. 4.2.3.3 Menggunkan Model JensenError! Bookmark not defined. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(8)

4.3.1 Temuan Hasil Penelitian Bersifat TeoritisError! Bookmark not defined. 4.3.2 Temuan Hasil Penelitian Bersifat EmpirisError! Bookmark not defined. 4.3.3 Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pengembangan

Pendidikan Manajemen Bisnis ... Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(9)

1

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini mengenai manajemen keuangan yang berkaitan dengan melambatnya pertumbuhan reksa dana syariah yang disebabkan oleh menurunnya dana kelolaan pada reksa dana syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa dana kelolaan reksa dana syariah susut menjadi Rp 9,37 triliun pada 10 September 2014 dibanding pada akhir 2013 sekitar Rp 9,43 triliun. Pada 12 Agustus 2014 dana kelolaan reksa dana syariah susut menjadi Rp 9,3 triliun dibanding Januari 2014 sekitar Rp 9,51 triliun.

Berdasarkan data Infovesta Utama (03/10/2014), total dana kelolaan reksa dana syariah per akhir Agustus 2014 mencapai Rp 9,45 triliun atau turun 1,26 % dari perolehan Januari senilai Rp 9,57 triliun dibandingkan dengan tahun 2013 yang Rp 9,49 triliun, sehingga pertumbuhan hingga Agustus 2014 hanya sekitar 0,45%. Padahal Dewan Syariah Nasional (DSN) menargetkan bahwa market share pasar modal syariah pada tahun 2014 diharapkan mencapai 4% yang dilansir oleh forumriset.com (24/02/2015). Hal tersebut senada dengan target dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dilansir oleh infobanknews.com (13/08/2014) bahwa sejak beberapa tahun lalu OJK telah mencanangkan market share industri keuangan syariah bisa mencapai 5%.

Hal tersebut didukung berdasarkan Roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019 bahwa dalam pengembangan produk reksa dana syariah memiliki pangsa pasar kurang dari 5% dari seluruh produk syariah dan konvensional. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya industri keuangan syariah mengejar market share 5%. Hal tersebut diakibatkan karena pelaku pasar dinilai masih memiliki pengetahuan yang minim mengenai keuangan syariah serta pelaku usaha industri keuangan konvensional secara kuantitas lebih banyak dibandingkan dengan pelaku usaha industri keuangan syariah, serta banyak ahli syariah yang belum memahami konsep pasar modal.

Selain menurunnya dana kelolaan reksa dana, dilihat dari unit penyertaan, total unit penyertaan reksa dana syariah sejak awal tahun 2014 hingga Agustus


(10)

2014 hanya tumbuh 1,03%. Adanya penyusutan unit penyertaan pada beberapa jenis reksa dana khususnya reksa dana syariah terproteksi dan indeks reksa dana syariah membuat kinerja reksa dana syariah mengalami penurunan.

Hal tersebut menjadikan jumlah produk reksa dana syariah menjadi terbatas. Sehingga pilihan investor lebih terbatas dibandingkan dengan reksa dana konvensional. Berdasarkan Kepala Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida bahwa penurunan dana kelolaan disebabkan karena investor cenderung memilih investasi langsung dalam surat utang syariah seperti sukuk. Dan menurunnya nilai portofolio dinilai dapat menurunkan dana kelolaan karena nilai portofolio menjadi aset dasar reksa dana syariah. Faktor redemption oleh investor pun dinilai dapat menurunkan dana kelolaan. Berdasarkan Kepala Departemen Pasar Modal 2A Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Fakhril Hilmi menyebutkan bahwa adanya pembubaran reksa dana syariah yang menimbulkan dana kelolaan reksa dana syariah mengalami penurunan secara agregat.

Adapun total dana kelolaan dari setiap jenis reksa dana syariah yang ada di Indonesia yang dilansir oleh neraca.co.id (08/10/2014) bahwa kontribusi reksa dana syariah berbasis campuran sebesar Rp1,75 triliun, reksa dana syariah berbasis terproteksi sebesar Rp1,12 triliun dan reksa dana syariah berbasis saham mencapai Rp5,48 triliun. Sedangkan reksa dana syariah berbasis indeks sebesar Rp7,22 miliar dan reksa dana syariah berbasis pasar uang sebesar Rp277,79 miliar. Reksa dana syariah yang memberi kontribusi terbesar adalah reksa dana syariah berbasis saham, diikuti reksa dana syariah berbasis campuran dan di posisi ketiga adalah reksa dana syariah berbasis terproteksi, reksa dana syariah berbasis pasar uang dan reksa dana syariah berbasis indeks. Selain dari total dana kelolaan, total unit penyertaan reksa dana syariah sejak awal tahun 2014 hingga Agustus hanya tumbuh 1,03%. Jika dibandingkan dengan Januari 2014 tercatat 5,85 miliar unit, sedangkan pada Agustus sekitar 5,79 miliar unit penyertaan.

Perlambatan pertumbuhan reksa dana syariah selain dilihat dari dana kelolaan dan unit penyertaan dapat dilihat pula dalam nilai aktiva bersih (NAB) atau dapat disebut juga net asset value (NAV). Berikut perkembangan reksa dana syariah dilihat dari nilai aktiva bersih (NAB) dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2014 bulan Agustus.


(11)

3

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

Sumber: www.ojk.go.id, di akses hari Jumat, tanggal 26 September 2014 pukul 13.10

Annual Report Reksa Dana Syariah tahun 2003-2014 Kinerja Keuangan Bulan Agustus 2014

GAMBAR 1.1

PERKEMBANGAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSADANA SYARIAH Berdasarkan gambar di atas bahwa nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah dari sejumlah kelas aset tercatat mencapai Rp 8,83 triliun hingga akhir Juli 2014 menurun senilai 5,3 % dari capaian akhir tahun 2013 senilai Rp 9,32 triliun. Menurut Komang Darmawan (2006) yang dikutip dari Novianti (2008:5) menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadikan keterpurukan industri reksa dana yang pertama krisis finansial yang menyebabkan naiknya suku bunga. Kedua, penerapan market to market sehingga pasar obligasi yang tidak likuid dan sikap sebagian manajer investasi yang tidak transparan. Dan yang ketiga yaitu kesalahan dalam penjualan sehingga sebagian investor tidak berani mengambil risiko yang tinggi. Hal tersebut berdampak pula pada jenis reksa dana syariah yang mengalami perlambatan.

Jenis reksa dana syariah yang diterbitkan di Indonesia terdiri dari jenis reksa dana syariah saham, reksa dana syariah pendapatan tetap, reksa dana syariah indeks, reksa dana syariah terproteksi, pasar uang, exchange trade fund serta reksa dana syariah campuran. Dalam Widoatmodjo (2009:116) disebutkan bahwa reksa dana campuran merupakan alternatif bagi investor meskipun penghasilan reksa dana campuran lebih besar dari pada reksa dana saham. Ditambahkan dalam Samsul (2006:45) bahwa reksa dana campuran merupakan reksa dana yang paling fleksibel dalam melakukan penyesuaian terhadap setiap siklus, karena dapat


(12)

melakukan shifting secara drastis dari saham menjadi obligasi atau sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut dapat dipastikan bahwa jenis reksa dana syariah campuran dapat unggul dibandingkan jenis reksa dana syariah yang lainnya. Namun berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah campuran masih tertinggal jauh dibandingkan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah saham.

Berdasarkan Wermers (2000), Coval and Moskowitz (2001), Jan and Hung (2003), Papadamou and Stephanidesz (2004) dalam Goel et al. (2012:101) bahwa returns kinerja reksa dana dapat diprediksikan pada indikator kinerjanya seperti kinerja pada masa yang lalu (persistence), turnover, expense ratio, asset siza, load fee, gaya investasi dan manajer reksadana atau biasa dikenal dengan manajer investasi serta pemilik dari reksa dana. Pengukuran kinerja reksa dana syariah sebagai pemberian informasi atas reksa dana syariah. Dikarenakan perlambatan dana kelolaan, unit penyertaan serta nilai aktiva bersih (NAB) pada reksa dana syariah bukanlah merupakan indikator yang dapat menilai baik atau buruknya kinerja suatu reksa dana.

Senada dengan Goel et al. (2012:100) bahwa dengan dilakukannya pengukuran kinerja reksa dana dapat membantu investor untuk mendapatkan informasi mengenai reksa dana yang akan diinvestasikannya dengan dilakukan pengukuran kinerja reksa dana dapat dijadikan sebagai prediksi untuk pengukuran kinerja reksa dana pada masa yang akan datang. Berdasarkan Hendricks et al. (1993), Goetzmann dan Ibbotson (1994) serta Brown dan Goetzmann (1995) dalam Greg N. Gregoriou (2007:2) bahwa kinerja reksa dana dikatakan sebagai

hot-hands effect” karena kinerja reksa dana yang lalu dapat diprediksikan untuk return reksa dana di masa yang akan datang. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dikemukakan oleh Elton et al. (1996); Hendricks et al. (1993) bahwa kinerja reksa dana syariah yang lalu dapat memprediksi kinerja di masa yang akan datang sehingga ukuran kinerja reksa dana syariah sangat diperlukan oleh investor.

Reksa dana memiliki peranan penting dalam memajukan pasar modal dalam Widoatmodjo (2009:109) menyatakan bahwa kelebihan yang dimiliki reksa dana dari sisi investor yaitu reksa dana merupakan instrumen investasi yang dapat menampung kepentingan investor kecil dengan dibuatkan portofolio sehingga


(13)

5

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

risiko dapat dikendalikan, serta dari segi pasar modal, reksa dana merupakan sumber dana investasi yang besar. Reksa dana dapat menghimpun dana dari investor kecil yang jika dijumlahkan dapat menjadi besar. Hal tersebut senada dengan penelitian Mansor et al. (2012:140) bahwa pertumbuhan kinerja reksa dana syariah di dunia dapat mendorong pendapatan bagi investor untuk menginvestasikan dana pada investasi portofolio. Ditambahkan pendapat menurut penelitian Goel et al. (2012:100) bahwa reksa dana merupakan hal penting dalam pengembangan ekonomi dan industri yang sedang tumbuh subur saat ini. Dikarenakan reksa dana memiliki peranan penting dalam mengembangkan ekonomi suatu negara.

Berdasarkan pemasalahan mengenai perlambatan pertumbuhan reksa dana syariah yang terjadi akibat perlambatan pada dana kelolaan, unit penyertaan dan nilai aktiva bersih (NAB). Maka penulis merasa penting untuk melakukan penelitian karena dampak yang akan terjadi dapat mempengaruhi minat investor dalam berinvestasi pada jenis reksa dana syariah campuran. Sehingga diperlukan pengukuran kinerja reksa dana syariah dikarenakan dapat membantu investor dalam memberikan informasi pada reksa dana syariah.

1.2 Identifikasi Masalah

Industri reksadana syariah memiliki dana kelolaan sebesar Rp 9,37 triliun pada 10 September 2014 ketimbang posisi akhir 2013 yang sekitar Rp 9,43 triliun. Total dana kelolaan industri reksa dana syariah per akhir Agustus mencapai Rp9,45 triliun atau turun 1,26% dari perolehan Januari yang senilai Rp9,57 triliun. Bila dibandingkan dengan dana kelolaan reksa dana syariah sepanjang 2013 yang Rp9,49 triliun, pertumbuhan hingga Agustus hanya sekitar 0,45%. Sedangkan total unit penyertaan reksa dana syariah sejak awal tahun hingga Agustus hanya tumbuh 1,03%. Unit penyertaan reksa dan syariah pada Januari 2014 tercatat 5,85 miliar unit, sedangkan pada Agustus sekitar 5,79 miliar unit. Sepanjang tahun lalu, total unit penyertaan sekitar 5,91 miliar unit penyertaan. Selain itu, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana syariah dari sejumlah kelas aset tercatat mencapai Rp 8,83 triliun hingga akhir Juli 2014 menurun senilai 5,3 % dari capaian akhir tahun 2013 senilai Rp 9,32 triliun.Padahal Dewan Syariah Nasional (DSN)


(14)

menargetkan bahwa market share pasar modal syariah pada tahun 2014 diharapkan mencapai 4% yang dilansir oleh forumriset.com (24/02/2015).

Adanya penyusutan unit penyertaan pada beberapa jenis reksa dana khususnya reksa dana syariah terproteksi dan indeks reksa dana syariah membuat kinerja reksa dana syariah mengalami penurunan. Hal tersebut menjadikan jumlah produk reksa dana syariah menjadi terbatas. Sehingga pilihan investor lebih terbatas dibandingkan dengan reksa dana konvensional. Selain itu, pengetahuan investor akan produk reksa dana syariah pun terbatas sehingga dalam mengatasi permasalahan tersebut perlu diperhatikan pengukuran kinerja reksa dana syariah dengan menggunakan pengukuran benchmark (pembanding) yang diperkuat dengan penelitian terdahulu mengenai kinerja reksa dana syariah. Dikarenakan untuk mengetahui seberapa baik kinerja reksa dana syariah. Sehingga investor dapat berinvestasi dalam produk reksa dana syariah.

Berdasarkan Hoepner et al. (2011) bahwa kinerja keuangan dari reksadana signifikan dengan equity market benchmark. Sehingga dalam mengukur kinerja reksa dana syariah investor diperlukan standar pengukuran (benchmark) dalam melakukan investasi. Penggunaan benchmark digunakan sebagai pembanding dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor. Berdasarkan John A. Haslem (2010:306) terdapat dimensi analisis dalam kinerja reksa dana yaitu tingkat return, risk dan kinerja risk and return, risiko diversifikasi dan budaya serta manajemen perusahaan pengelola dana. Menurut Sharpe dan Treynor (1996) pengukuran kinerja yang digunakan yaitu membandingkan antara return dan risiko atau disebut dengan reward to variability ratio. Hal tersebut dimaksudkan sebagai dasar untuk memprediksi return yang akan datang.Menurut Mohammad Samsul (2006:381) disebutkan bahwa return yang akan datang dianggap sama dengan return masa lalu.

Dalam pengukuran kinerja reksa dana dilakukan melalui dua metode menurut Baghdadabad et al. (2012:143) yang terdiri dari pengukuran parametric dan non-parametric. Metode non parametrik terdiri dari downside risk measure (DRM) yang dilakukan melalui model tiga faktor Fama and French. Metode parametrik dalam Baghdadabad et al. (2012:139) fokus kepada pengukuran


(15)

7

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

1968), M-square (Modigliani and Modigliani, 1997), information ratio (IR), fund’s performance index (FPI) (Pedersen dan Rudholm, 2003), and MSR (Ferruz dan Sarto, 2004) untuk mengevaluasi kinerja portofolio menggunakan statistika varians dan standar deviasi (SD).

Pengukuran risk adjusted performance yang terdiri dari rasio Sharpe (1964), rasio Treynor (1973) dan rasio Jensen (1968). Fadillah Mansor dan Ishaq Bhatti (2011:777) mengemukakan bahwa kinerja reksa dana dapat diprediksikan dengan menggunakan pengukuran model Sharpe (1966). Hal tersebut dikarenakan dalam model Sharpe digunakan standar deviasi sebagai penghitungan risiko total. Dalam Fadillah Mansor dan Ishaq Bhatti (2011:777) dijelaskan pula pengukuran dengan menggunakan model Treynor didasarkan pada risiko sistematik yang disimbolkan melalui beta. Ditambahkan menurut Mohammad Samsul (2006:296) bahwa beta saham menunjukkan seberapa besar/kecil tingkat perubahan return saham dibandingkan dengan return pasar. Dalam Fadillah Mansor dan Ishaq Bhatti (2011:778) dijelaskan mengenai model Jensen yang disimbolkan melalui alpha yang diartikan sebagai risiko sistematik dari sekuritas yang didasarkan pada efisiensi pasar.

Berdasarkan pengujian Hasbi (2007) bahwa risk-adjusted performance (pengukuran Sharpe, Treynor dan Jensen) memberikan hasil bahwa kinerja return dan risiko semua jenis reksa dana syariah (saham, pendapatan tetap, campuran dan terproteksi) lebih baik atau lebih tinggi dari indeks pasarnya yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Dari sisi kinerja risiko semua jenis reksa dana syariah yaitu lebih baik atau lebih rendah dibandingkan dengan indeks pasarnya. Secara simultan bahwa kinerja reksa dana syariah lebih baik atau lebih tinggi dari indeks pasarnya, begitu pula dengan risiko reksa dana syariah secara simultan lebih baik atau lebih rendah dari risiko pasarnya.

Dalam Mangiring (2009) disebutkan bahwa pengukuran Sharpe digunakan pada portofolio yang tediversifikasi dengan baik, sedangkan Treynor digunakan dalam aset-aset individual, serta pengukuran dengan menggunakan metode Jensen dan Treynor dapat menghasilkan peringkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode Sharpe. Dalam Jensen (1968:390) mengemukakan bahwa pengukuran kinerja belum adanya pengukuran mutlak. Pada model Sharpe dan


(16)

model Treynor didasarkan pada 5 asumsi yaitu: 1) semua investor menghindari risiko dan memaksimalkan pendapatan; 2) semua investor memiliki harapan yang sama mengenai peluang investasi; 3) semua investor dapat memilih portofolio didasarkan pada return yang diharapkan; 4) semua transaksi biaya dan pajak dianggap nol; dan 5) semua asset yang tak terhingga dibagi. Namun, untuk model Jensen (1968) dihitung berdasarkan pada efektivitas portofolio sehingga diukur pula tingkat error. Sehingga dengan menggunakan tiga model pengukuran tersebut dapat menginterpretasikan kinerja reksa dana syariah pada masa yang akan datang.

Perlambatan pertumbuhan pada kinerja reksa dana syariah dapat diketahui melalui penurunan pada dana kelolaan, unit penyertaan dan nilai aktiva bersih (NAB) yang berdampak pada ketercapaian market share pasar syariah pada reksa dana syariah kurang dari 5%. Hal tersebut dikarenakan instrumen investasi pada reksa dana syariah masih terbatas serta kurangnya pengetahuan investor dalam negeri terhadap reksa dana syariah. Melalui pengukuran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan tiga model diharapkan investor dapat melihat kecenderungan dari investasi kinerja reksa dana syariah pada saat pasarbearishdan bullish.Karena pengukuran kinerja reksa dana syariah campuran dapat memberikan informasi bagi investor. Dimana investor memerlukan benchmark agar investor tidak salah dalam mengambil keputusan. Hal tersebut dilakukan melalui pengukuran kinerja reksa dana syariah dengan menggunakan tiga model yaitu model Sharpe, model Treynor, dan model Jensen.

Berdasarkan uraian di atas bahwa pengukuran kinerja reksa dana syariah campuran sangat diperlukan bagi investor. Sehingga dapat menentukan kinerja reksa dana syariah pada masa yang akan datang sebagai alat untuk menentukkan investasi pada reksa dana syariah. Maka yang menjadi judul dalam penelitian ini adalah “Analisis Kinerja Reksa Dana Syariah CampuranPeriode 2004-2014: Menggunakan Model Sharpe, Treynor Dan Jensen”

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi di atas, maka dalam penelitian ini rumusan masalah yang dijadikan sebagai dasar penelitian yang dilaksanakan, yakni:

1. Bagaimana gambaran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Sharpe.


(17)

9

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

2. Bagaimana gambaran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Treynor.

3. Bagaimana gambaran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Jensen.

4. Apakah terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana syariah campurandengan menggunakan model Sharpe, Treynor dan Jensen.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka dalam penelitian ini tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh temuan mengenai gambaran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Sharpe.

2. Untuk memperoleh temuan mengenai gambaran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Treynor.

3. Untuk memperoleh temuan mengenai gambaran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Jensen.

4. Untuk memperoleh temuan mengenai perbedaan antara kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Sharpe, Treynor dan Jensen.

1.5Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, hasil penelitian diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap ilmu yang berkaitan dengan kinerja industri pasar modal syariah terutama dalam hal kinerja reksa dana syariah. Sehingga akan didapat gambaran yang jelas antara studi aplikasi dengan kenyataan di lapangan. Dengan demikian disusunnya penelitian ini, diharapkan penulis dapat memaparkan secara jelas mengenai analisis variabel tersebut. 2. Kegunaan Praktis


(18)

a. Bagi penulis yaitu diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, ilmu serta pengalaman mengenai analisa pada kinerja reksa dana syariah.

b. Bagi pembuat kebijakan yaitu diharapkan penelitian ini dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pada masa yang akan datang.

c. Bagi investor yaitu diharapkan penelitian ini dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pada jenis atau instrumen reksa dana syariah yang sesuai, melalui penghitungan kinerja reksa dana syariah sesuai dengan model yang komprehensif.


(19)

55

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis kinerja reksa dana syariah pada jenis reksa dana syariah campuran dari tahun 2004 hingga 2014. Dalam Zikmund et al. (2009:118) mengenai variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang memiliki variasi nilai atau yang merubah dari satu hal untuk hal yang lain. Variabel yang dapat menunjukkan perbedaan dalam nilai, biasanya dalam besarnya atau kekuatannya ataupun dalam petunjuk. Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja reksa dana syariah.

Penelitian ini menganalisis kinerja reksa dana syariah campuran dari tahun 2004 sampai 2014 dengan unit analisisnya adalah laporan nilai aktiva bersih reksa dana syariah campuran selama 10 tahun. Dipilihnya reksa dana syariah campuran dikarenakan merupakan salah satu instrumen reksa dana syariah yang dana kelolaannya lebih rendah dari pada reksa dana syariah saham. Serta reksa dana syariah campuran merupakan gabungan dari instrumen saham dan instrumen pendapatan tetap yang dapat memberikan gambaran mengenai kinerja reksa dana syariah di Indonesia. Penghitungan kinerja reksa dana syariah campuran digunakan dengan model Sharpe (1966), model Treynor (1966) dan model Jensen (1968) yang kemudian dilihat bagaimana kecenderungan kinerja reksa dana syariah tersebut bernilai positif atau negatif pada keadaan pasar saat bearish dan bullish.

Penelitian ini berkaitan dengan data runtun waktu selama 10 tahun dari tahun 2004-2014, maka metode yang digunakan adalah time series. Berdasarkan Kuncoro (2009:163) time series merupakan penelitian yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan suatu keadaan yang tidak menentu dan tidak konsisten dengan menganalisis waktu ke belakang.


(20)

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan 3.2.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Zikmund et al. (2009:61) “descriptive research is typically focused around one or more fairly specific research questions. It is usually much more structured and, for many common types of business research, can yield managerially actionable results”. Penelitian ini menggunakan deskriptif, hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan yakni untuk mengetahui gambaran atau deskripsi mengenai perbedaan kinerja reksa dana syariah menggunakan model Sharpe, Treynor dan Jensen.

3.2.1.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan jenis penelitian deskriptif adalah metode deskripsi. Menurut Greener (2008:97) disebutkan bahwa alasan mengenai data menunjukkan reaksi dan percobaan untuk diidentifikasi sebagai kunci variabel yang mempengaruhi nilai data. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yaitu mengenai analisis kinerja reksa dana syariah campuran. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 10 tahun yaitu mulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014 maka jangka waktu penelitian ini adalah time series.

Menurut Zikmund et al. (2009:280) dijelaskan mengenai design time series yang merupakan used for an experiment investigating long-term structural changes. Dengan demikian penelitian ini memfokuskan pada analisis kinerja reksa dana syariah campuran pada periode 2004-2014.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini mengandung satu variabel yang diteliti. Berdasarkan Zikmund et al. (2009:118) mengenai variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang memiliki variasi nilai atau yang merubah dari satu hal untuk hal yang lain. Dalam memahami penggunaan konsep variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka secara lengkap operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini yaitu:


(21)

57

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Konsep

Variabel

Indikator Skala

Kinerja Reksa

Dana Syariah

Risk and return Portofolio: Risiko dalam investasi

merupakan hal yang dialami oleh seorang investor dalam menutupi risiko tersebut setiap investor

mengharapkan sebuah tingkat pengembalian (return) berupa profit yang dapat menutupi sebuah risiko dalam investasi

(Gitman dan Zutter,

2010:310)

Risk portofolio dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut

Rasio

Return portofolio dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut

Rasio

Sharpe Ratio ̅ ̅

= Indeks Sharpe Portofolio

̅ = return portofolio rata-rata

̅ = suku bunga bebas risiko rata-rata = standar deviasi return portofolio

Rasio

Treynor Ratio ̅ ̅

= indeks Treynor Portofolio

̅ = return portfolio rata-rata

̅ = suku bunga bebas risiko rata-rata = beta portofolio

Rasio

Jensen Ratio ( )

= nilai alpha portofolio = return portofolio rata-rata

= suku bunga bebas risiko rata-rata = beta portofolio

= return pasar rata-rata


(22)

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitan memerlukan sumber data yang akurat dan diperlukan dalam kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder yang merupakan data yang telah dipublikasikan oleh lembaga terkait yang untuk dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Berdasarkan definisi data yang telah dijelaskan, maka penulis mengumpulkan dan menyajikan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis Data Sumber Data

1. Nilai Aktiva Bersih (NAB) Sekunder Laporan per bulan dari OJK dan aria bapepam 2. Tingkat suku bunga Sekunder Laporan per bulan dari

Bank Indonesia

3. Tingkat harga saham Sekunder Laporan Jakarta Islamic Index (JII)

3.2.4 Populasi dan Sampel 3.2.4.1 Populasi

Menurut Zikmund et al. (2009:650) populasi merupakan grup yang terdiri dari kesatuan yang memiliki keadaan yang umum dari sebuah karakteristik. Berdasarkan definisi populasi yang dipaparkan di atas bahwa populasi bukan hanya terletak pada jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah laporan nilai aktiva bersih (NAB) dan dana pengelolaan periode 2004-2014 dari seluruh jenis reksa dana syariah yaitu reksa dana syariah campuran, reksa dana syariah pendapatan tetap, reksa dana syariah saham, reksa dana syariah indeks, reksa dana syariah terproteksi, reksa dana syariah pasar uang, dan reksa dana syariah exchange trade fund.

3.2.4.2Sampel

Menurut Zikmund et al. (2009:652) sampel adalah a subset, or some part, of a larger population. Hal tersebut senada dengan Sreejesh et al. (2014:61) sampel merupakan indikator yang terdiri dari kategori yang sama atau segmen dari original populasi yang diteliti.


(23)

59

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

Berdasarkan uraian definisi di atas dapat dikatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakilkan atau merepresentatifkan populasi yang ada. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah jenis reksa dana syariah campuran yang masih aktif selama 10 tahun yaitu dari periode 2004-2014.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sudjana (2005:8) bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian ini adalah mendapatkan data. Berdasarkan sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer maupun sumber sekunder. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dipilih dengan menggunakan studi pustaka dan dokumentasi. Dikarenakan dalam penelitian ini mengumpulkan data serta informasi yang terdapat pada artikel berita, jurnal, literatur dan hasil penelitian terdahulu yang digunakan untuk mempelajari dan memahami literatur yang dimuat dalam pembahasan yang dikaji dalam penelitian ini.

Teknik dokumentasi dijelaskan dalam Suharsimi Arikunto (2009:137) yakni berasal dari kata dokumen yang bermakna barang-barang tertulis. Studi dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan cara dokumentasi, yakni berkaitan dengan mempelajari dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam melaksanakan metode dokumentasi ini, peneliti mengumpulkan data dokumen berupa publikasi yang telah di keluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aria bapepam, Bank Indonesia, dan Bursa Efek Indonesia.

3.2.6 Rancangan Analisis Data

Teknik analisis data dalam betujuan untuk mendapatkan data yang relevan, akurat, objektif, valid dan reliable mengenai suatu hal. Jenis data dan analisisnya dalam penelitian ini menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.


(24)

3.2.6.1Rancangan Analisis Data Deskriptif

Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah campuran, yaitu dengan cara mendeskripsikan setiap model pengukuran yaitu model Sharpe, model Treynor dan model Jensen seperti tabel berikut ini:

TABEL 3.3

PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH No Kinerja Reksa Dana

Syariah

Ukuran 1. Menghitung return

Ri = tingkat pengembalian investasi

= NAB periode sekarang

= NAB periode lalu 2. Menghitung return dengan

menggunakan benchmark ̅

3. Menghitung variance dan

standar deviasi ∑ ̅

Keterangan: = variance

= standard deviation

= jumlah hari dikurang satu 5. Menghitung kovarian

∑ ̅ ̅ Keterangan:

= kovarian antara reksa dana i dan pasar m

= return pasar (return indeks syariah menggunakan JII)

6. Menghitung beta

̃ ̃ ̃

= varian dari return pasar (return indeks syariah menggunakan JII)

4. Meng-input hasil perhitungan return dan risiko ke dalam tabel 5. Menghitung kinerja reksa

dana campurandengan menggunakan model Sharpe

̅ ̅

Keterangan:


(25)

61

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

No Kinerja Reksa Dana Syariah

Ukuran

̅ = return portofolio rata-rata

̅ = suku bunga bebas risiko rata-rata = standar deviasi return portofolio 6. Menghitung kinerja reksa

dana campurandengan menggunakan model Treynor

̅ ̅

= indeks Treynor Portofolio

̅ = return portfolio rata-rata

̅ = suku bunga bebas risiko rata-rata = beta portofolio

7. Menghitung kinerja reksa dana campurandengan menggunakan model Jensen

( ) ( )

= nilai alpha portofolio = return portofolio rata-rata

= suku bunga bebas risiko rata-rata = beta portofolio

= return pasar rata-rata


(26)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut:

1. Gambaran dari kinerja reksa dana syariah campuran menggunakan model Sharpe periode 2004-2014 cenderung positif pada tahun bearish atau pada tahun 2007 dengan nilai rata-rata 0,91. Hal tersebut dikarenakan nilai standar deviasi (σ) yang menunjukkan risiko total yang didefinisikan bahwa investasi pada Sertifikat Bank Indonesia tidak mengandung risiko dengan kinerja investasi tertentu.

2. Gambaran dari kinerja reksa dana syariah campuran menggunakan model Treynor periode 2004-2014 cenderung positif pada tahun bearish atau pada tahun 2009 dengan nilai rata-rata yaitu 1,33. Hal tersebut dikarenakan nilai beta (β) pada tahun 2009 menunjukkan hasil positif. Jika nilai beta (β) investasi positif maka nilai risiko saham lebih tinggi daripada risiko pasar begitu pula sebaliknya. Dikarenakan risiko pasar (β) pasar selalu sama dengan 1 sebagai acuan. Jika (β) saham kurang dari 1 maka risiko saham dinilai lemah atau lebih rendah dari gejolak pasar. 3. Gambaran dari kinerja reksa dana syariah campuran menggunakan model

Jensen periode 2004-2014 cenderung positif pada tahun bearish atau pada tahun 2008 senilai 0,079. Hal tersebut dapat terjadi karena terdapat peningkatan faktor risiko sistematis dibandingkan dengan nilai return reksa dana syariah campuran.

4. Gambaran perbedaan kinerja reksa dana syariah campuran menggunakan model Sharpe, Treynor dan Jensen pada periode 2004-2014 yaitu adanya perbedaan yang cenderung tidak signifikan. Dikarenakan gambaran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Sharpe cenderung positif pada tahun bearish atau pada tahun 2007 dengan nilai rata-rata 0,91. Sedangkan gambaran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Treynor cenderung positif pada tahun bearish atau pada tahun pada tahun 2009 dengan nilai rata-rata yaitu 1,31.


(27)

80

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

Serta gambaran kinerja reksa dana syariah campuran dengan menggunakan model Jensen cenderung positif pada tahun bearish atau pada tahun pada tahun 2008 senilai 0,079. Ketiga model tersebut menunjukkan hasil kinerja yang positif pada saat keadaan pasar sedang mengalami bearishyaitu pada tahun 2007, 2008 dan 2009. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja reksa dana syariah campuran cenderung positif pada saat pasar sedang mengalami bearish dengan menggunakan ketiga model kinerja tersebut dapat saling melengkapi hasil interpretasi keadaan kinerja reksa dana syariah campuran.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal untuk peneliti selanjutnya yaitu:

1. Bagi manajer investasi reksa dana syariah campuran merupakan salah satu jenis reksa dana syariah yang pertama kali diterbitkan di Indonesia pada tahun 1997 diharapkan dapat mengevaluasi kinerja yang tidak hanya dilihat dari return dan risiko saja tetapi dapat dilihat melalui indikator lain dalam pengukuran kinerja salah satunya yaitu gaya investasi yang diterapkan dari masing-masing manajer investasi.

2. Bagi para investor disarankan untuk berinvestasi di reksa dana syariah campuran pada saat keadaan pasar sedang mengalami bearish. Dikarenakan kinerja reksa dana syariah campuran memiliki nilai yang positif pada saat pasar sedang mengalami bearish, namun investor hendaknya dapat melihat indikator lain dalam pengukuran kinerja suatu reksa dana syariah campuran.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dalam pengukuran kinerja reksa dana syariah campuran ataupun pengukuran kinerja reksa dana syariah hendaknya dapat meneliti indikator lain dari kinerja reksa dana syariah seperti kinerja masa lalu (persistensi), tingkat turnover, expense ratio, asset size, gaya investasi, manajer reksa dana syariah, serta kepemilikan reksa dana syariah. Dikarenakan hal tersebut dapat memberikan gambaran seutuhnya mengenai kinerja reksa dana syariah campuran.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Artikel Jurnal dan Buku

Abdullah, Daud Vicary & Keon Chee. (2012). Buku Pintar Keuangan Syariah: Cara Mudah Memahami Prinsip, Praktek, Prospek dan Keunggulan-Keunggulan Islam di Zaman Kita. Jakarta: Zaman

Abdullah, F., Hassan, T. & Mohamad, S. (2007). Investigation of Performance of Malaysian Islamic Unit Trust Funds.Managerial Finance, 33(2), pp. 142-153

Anderson, S, C & Parvez Ahmad. (2005). Mutual Funds Fifty Years of Research Findings. New York: Springer Science+Business Media

Anshori, A. G. (2008). Penerapan Prinsip Syariah (dalam Lembaga Keuangan, Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Ashraf, D. (2013). Performance Evaluation of Islamic Mutual Funds Relative to Conventional Funds.International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, 6(2), pp. 105-121

Atmajaya, Lukas Setia. (2011). Who Wants to be Rational Investor. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Baghdadabad, M, R, T., Fauziah Matnor & Izani Ibrahim. (2012). Optimized Drawdone Risk in Evaluating The Performance of Malaysian Mutual Funds. Journal of Islamic Accounting and Business Research, Vol 3 (2), pp. 138-162

Bambang, Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. 2007. Metode Penelitian Kuantitaif Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bodie, Z., Kane, A. & Marcus, A.J. (2014). Investment. (10th. ed.). New York: McGraw-Hill Education

Brigham, E.F. & Daves, P.R. (2007). Intermediete Financial Management 9th edition. USA: Thomson

Cahyaningsih., Suwardi, E & Setiawan, D. (2009). Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa Dana Konvensional. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 12 (2), pp. 121-144

Dariyus. (2012). Apakah Kinerja dan Risiko Reksa Dana Syariah Lebih Baik dibandingkan dengan Reksa Dana Konvensional. Jurnal Orasi Bisnis, 8, pp. 4-11


(29)

82

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

Dewi, M.K.&Ferdian, I. R. (2012). Evaluating Performance of Islamic Mutual Fund in Indonesia and Malaysia. Journal of Applied Economics and Business Research, 2(1), pp. 11-33

Dwianggoro, A., Samuel PD Anantadjaya & Mentiana Sibarani. (2012). Reksa Dana Saham di Indonesia: Analisia Persistensi Periode 2006 – Maret 2011. Finance and Accounting Journal, pp. 69-83

Elton, E., Grubber, M & Blake, C. (1996). Survivorship Bias and Mutual Fund Performance. Review of Financial Studies, 9 (4), pp. 1097-1120

Fink, M. P. (2011). The Rise of Mutual Funds: Past, Present and Future. New York: Oxford University Press

Fabozzi, F.J & Pamela Peterson Drake. (2009). Finance: Capital Markets, Financial Management, and Investment Management. New Jersey: John Wiley & Sons

Fahmi, Irham & Yovi Lavianti Hadi. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta

Fakhruddin, Hendy M. (2008). Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta: Elex Media Komputindo

Gitman, L. J & Chad Z. J. (2012). Principles Managerial Finance 13th edition. USA: Prentice Hall

Goel, Sweta., Mukta Mani & Rahul Sharma. (2012). A Review of Performance Indicators of Mutual Funds. International Refereed Research Journal, Vol. III, 4(1), pp. 100-107

Greener, Sue. (2008). Business Research Methods. Ventus Publishing ApS

Gregoriou, G. N. (2007). Performance of Mutual Funds An International Perspective. British: Antony Rowe Ltd

Harmono. (2009). Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasbi, Hariandy. (2007). Kinerja Reksadana Syariah Tahun 2009 di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 14(1), pp. 62-73. Retrieved from 06_hariandyhasbi_encrypted.pdf (SECURED)

Haslem, J. A. (2010). Portfolio Structures, Analysis, Management and Stewardship (The Robert W. Kolb Series in Finance). New Jersey: Wiley Hassan, Kabir., Jose Francisco Rubio, M. Kabir Hassan., Hesham Jamil Merdad.

(2012). Non#parametric Performance Measurement of International and Islamic Mutual Funds. Accounting Research Journal, Vol. 25 (3), pp. 208-226

Hendricks, D., Patel, J & Zeckhauser, R. (1993). Hot Hands in Mutual Fund: Short-Run Persistence of Relative Performance. Journal of Finance, 48 (1), pp. 93-130


(30)

Heykal, Mohamad. (2012). Tuntutan dan Aplikasi Investasi Syariah. Jakarta: Elex Media Komputindo

Hidayat, Taufik. (2011). Kamus Populer Istilah Investasi. Jakarta: Mediakita Hoepner, A, G, F., Hussain G. Rammal & Michael Rezeca. (2010). Islamic

Mutual Fund's Financial Performance and International Investment Style: Evidence from 20 Countries.Version (3.0): May 2010, pp. 1-37. Retrieved from http://ssm.com/abstract=1475037

Hoepner, A, G, F., Hussain G. Rammal & Michael Rezeca. (2011). Islamic Mutual Fund's Financial Performance and International Investment Style: Evidence from 20 Countries.The European Journal of Finance, 14, pp. 829-850

Jamaludin, N., Smith, M. & Gerrans, P. (2012). Mutual Fund Selection Criteria: Evidence from Malaysia.Asian Review of Accounting. 20(2), pp. 140-151 Jensen, M. C. (1968). Problems in Selection of Security Portfolios (The

Performance of Mutual Funds in The Period 1945-1964). The Journal of Finance, pp. 389-416

Jordan, C., Corrado. (2005). Fundamental of Investment: Valuation and Management. Boston: McGrawHill

Kuncoro, M. (2009). Metodologi Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis? Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga

Mangiring, Boniarga. (2009). Style Analysis: Alokasi Aset dan Evaluasi Kinerja Reksa Dana Saham Indonesia Periode April 2004 – Maret 2009. Skrisp Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia, Tidak Diterbitkan

Mansor, Fadillah & M. Ishaq Bhatti. (2011). Islamic Mutual Fund Performance for Emerging Market, During Bullish and Bearish: The Case of Malaysia. 2nd International Conference on Business and Economic Researcher (2nd ICBER 2011) PROCEEDING, pp. 770-789

Manshor, F., Bhatti, I. & Khan, Hayat. (2012). Islamic Mutual Fund Performance: A Panel Analysis. 2nd Malaysian Postgraduate Conference (MPC2012), pp. 140-154. Retrieved from 12 MPC2012-08 Mfund Fadillah Final (15 pagers).pdf

Martalena dan Malinda. (2011). Pengantar Pasar Modal Edisi Satu. Yogyakarta: Andi.

Pratomo, Eko Priyo & Ubaidillah. (2002). Reksa Dana: Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern. Jakarta: Gramedia Utama

Razzaq, Nasir., Sajid Gul, Muhammad Sajid, Sumra Mughal & Syeda Asma Bukhari. (2012). Performance of Islamic Mutual Funds in Pakistan. Economics and Finance Review, Vol 2(3), pp. 16-25. Retrieved from


(31)

84

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

Rubio, J, S., M. Kabir Hasan & Hesham Jamil Merdad. (2012). Non-parametric Performance Measurement of Internastional and Islamic Mutual Funds. Accounting Research Journal, Vol 25 (3), pp. 208-226

Rahardjo, Sapto. 2004. Panduan Investasi Reksa Dana Cetakan Kedua. Jakarta: Elex Media Komputindo

Reilly, F, K &Keith C, Brown (2006). Investment Analysis and Portofolio Management 8th edition. Ohio: Thomson South-Western

Reilly, F, K & Keith C, Brown .(2012). Investment Analysis and Portfolio Management, 10th Edition.Ohio: ThomsonSouth-Western

Russel, Ray. (2007). An Introduction to Mutual Funds Worldwide. The Atrium: John Wiley Publishing

Sharpe, W. F. (1966). Mutual Fund Performance. The Journal of Business, 39 (1), pp. 119-138. Retrieved from http://links.jstor.org/sici?sici=0021-9398%28196601%2939%3A1%3C119%3AMFP%3E2.0.CO%3B2-6 Samsul, Mohamad. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:

Erlangga

Shim, J. G. (1999). Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Elex Media Komputindo Sreejesh, S., Mohapatra, Sanjay., Anusree, M. R. (2014). Business Research

Methods (An Aplied Orientation). Spinger International Publishing

Sudana, I. M. (2009). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga

Sudarsono, Heri. (2007). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonosia

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Tandelin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE

Tyson, Eric. (2010). Mutual Funds For Dummies 6th edition. Indiana: Wiley Publishing

Widoatmodjo, Sawidji. (2009). Pasar Modal Indonesia (Pengantar dan Studi Kasus). Bogor: Ghalia Indonesia

Wisnuwardhana. (2007). Evaluasi Persistensi Kinerja Reksa Dana di Indonesia Periode Juni 2004-Juli 2007. Yogyakarta: FE-UII

Zikmund, W.G., Babin, B.J., Carr, J.C. & Griffin, M. (2009). Business Research Methods (8th. ed.). South Western: College Pub


(32)

Peraturan Perundangan

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 20/DSN-MUI/IX/2000 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 20/DSN-MUI/X/2003

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah

Skripsi

Affandi, Agus Ahmad. (2012). Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa Dana Konvensional Tahun 2008-2010.Skripsi. Jurusan Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Arisandi, Tanto Dikdik. (2009). Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Reksa Dana Syariah di Indonesia Periode 2005-2008. Skripsi. Jurusan Ilmu EkonomiInstitut Pertanian Bogor.

Muzdalifa, Eva. (2009). Analisis Kinerja Reksadana Syariah Pendapatan Tetap dan Campuran dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Skripsi. Jurusan Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Novianti, Risty Dwi. (2008). Analisis Kinerja Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap dengan Menggunakan i Risk Adjusted Return/i, Rasio Risiko, dan i Snail Trail/i. Skripsi. Jurusan Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sumber online dan bentuk lain

Nn. (2015). 2014, Dana Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Minim. [Online]. Tersedia:http://www.infovesta.com/infovesta/news/readnews.jsp?id=4f9a77 a3-9cda-48ce-95a3-96e32e10f796[Februari 2015]

Dwitya Putra. (2014). Industri Keuangan Syariah Masih Sulit Kejar Market Share 5%. [Online]. Tersedia: http://www.infobanknews.com/2014/08/industri-keuangan-syariah-masih-sulit-kejar-market-share-5/ [Mei 2015]

Nn. (2015). Butuh Dukungan SDM Berkualitas. [Online]. Tersedia:

http://www.forumriset.com/news/butuh-dukungan-sdm-berkualitas [3 Mei 2015]

Direktorat Pasar Modal Syariah OJK. (2015). Roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2016. [Online]. Tersedia: http://www.ojk.go.id/Files/box/roadmap-pms_2015-2019.pdf [Desember 2015]


(33)

86

Riza Fitriyani, 2015

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH CAMPURAN PERIODE 2004-2014: MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

Nn. (2014). Ini Daftar Produk Syariah Terbaik 2014 Versi Majalah Investor. [Online]. Tersedia: m.beritasatu.com/ekonomi/202172-ini-daftar-produk-syariah-terbaik-2014-versi-majalah-investor.html[Desember 2015]

Agustine, Firda Puri. (2015). Institusi dan Produk Syariah Terbaik 2015 Versi Majalah Investor. [Online]. Tersedia: m.beritasatu.com/ekonomi/300331-institusi-produk-syariah-terbaik-2014-versi-majalah-investor.html

[Desember 2015]

www.ojk.go.id aria.bapepam.go.id www.idx.co.id www.bkpn.go.id

Tesis

Cahyaningsih. (2008). Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa Dana Konvensional. Tesis. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Artikel Jurnal dan Buku

Abdullah, Daud Vicary & Keon Chee. (2012). Buku Pintar Keuangan Syariah:

Cara Mudah Memahami Prinsip, Praktek, Prospek dan Keunggulan-Keunggulan Islam di Zaman Kita. Jakarta: Zaman

Abdullah, F., Hassan, T. & Mohamad, S. (2007). Investigation of Performance of Malaysian Islamic Unit Trust Funds.Managerial Finance, 33(2), pp. 142-153

Anderson, S, C & Parvez Ahmad. (2005). Mutual Funds Fifty Years of Research

Findings. New York: Springer Science+Business Media

Anshori, A. G. (2008). Penerapan Prinsip Syariah (dalam Lembaga Keuangan,

Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan). Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Ashraf, D. (2013). Performance Evaluation of Islamic Mutual Funds Relative to Conventional Funds.International Journal of Islamic and Middle Eastern

Finance and Management, 6(2), pp. 105-121

Atmajaya, Lukas Setia. (2011). Who Wants to be Rational Investor. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Baghdadabad, M, R, T., Fauziah Matnor & Izani Ibrahim. (2012). Optimized Drawdone Risk in Evaluating The Performance of Malaysian Mutual Funds.

Journal of Islamic Accounting and Business Research, Vol 3 (2), pp.

138-162

Bambang, Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. 2007. Metode Penelitian Kuantitaif

Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bodie, Z., Kane, A. & Marcus, A.J. (2014). Investment. (10th. ed.). New York: McGraw-Hill Education

Brigham, E.F. & Daves, P.R. (2007). Intermediete Financial Management 9th

edition. USA: Thomson

Cahyaningsih., Suwardi, E & Setiawan, D. (2009). Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa Dana Konvensional. Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia, Vol 12 (2), pp. 121-144

Dariyus. (2012). Apakah Kinerja dan Risiko Reksa Dana Syariah Lebih Baik dibandingkan dengan Reksa Dana Konvensional. Jurnal Orasi Bisnis, 8, pp. 4-11


(2)

Dewi, M.K.&Ferdian, I. R. (2012). Evaluating Performance of Islamic Mutual Fund in Indonesia and Malaysia. Journal of Applied Economics and

Business Research, 2(1), pp. 11-33

Dwianggoro, A., Samuel PD Anantadjaya & Mentiana Sibarani. (2012). Reksa Dana Saham di Indonesia: Analisia Persistensi Periode 2006 – Maret 2011.

Finance and Accounting Journal, pp. 69-83

Elton, E., Grubber, M & Blake, C. (1996). Survivorship Bias and Mutual Fund Performance. Review of Financial Studies, 9 (4), pp. 1097-1120

Fink, M. P. (2011). The Rise of Mutual Funds: Past, Present and Future. New York: Oxford University Press

Fabozzi, F.J & Pamela Peterson Drake. (2009). Finance: Capital Markets,

Financial Management, and Investment Management. New Jersey: John

Wiley & Sons

Fahmi, Irham & Yovi Lavianti Hadi. (2009). Teori Portofolio dan Analisis

Investasi. Bandung: Alfabeta

Fakhruddin, Hendy M. (2008). Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta: Elex Media Komputindo

Gitman, L. J & Chad Z. J. (2012). Principles Managerial Finance 13th edition. USA: Prentice Hall

Goel, Sweta., Mukta Mani & Rahul Sharma. (2012). A Review of Performance Indicators of Mutual Funds. International Refereed Research Journal, Vol.

III, 4(1), pp. 100-107

Greener, Sue. (2008). Business Research Methods. Ventus Publishing ApS

Gregoriou, G. N. (2007). Performance of Mutual Funds An International

Perspective. British: Antony Rowe Ltd

Harmono. (2009). Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasbi, Hariandy. (2007). Kinerja Reksadana Syariah Tahun 2009 di Indonesia.

Jurnal Keuangan dan Perbankan, 14(1), pp. 62-73. Retrieved from

06_hariandyhasbi_encrypted.pdf (SECURED)

Haslem, J. A. (2010). Portfolio Structures, Analysis, Management and

Stewardship (The Robert W. Kolb Series in Finance). New Jersey: Wiley

Hassan, Kabir., Jose Francisco Rubio, M. Kabir Hassan., Hesham Jamil Merdad. (2012). Non#parametric Performance Measurement of International and Islamic Mutual Funds. Accounting Research Journal, Vol. 25 (3), pp. 208-226

Hendricks, D., Patel, J & Zeckhauser, R. (1993). Hot Hands in Mutual Fund: Short-Run Persistence of Relative Performance. Journal of Finance, 48 (1), pp. 93-130


(3)

Heykal, Mohamad. (2012). Tuntutan dan Aplikasi Investasi Syariah. Jakarta: Elex Media Komputindo

Hidayat, Taufik. (2011). Kamus Populer Istilah Investasi. Jakarta: Mediakita Hoepner, A, G, F., Hussain G. Rammal & Michael Rezeca. (2010). Islamic

Mutual Fund's Financial Performance and International Investment Style: Evidence from 20 Countries.Version (3.0): May 2010, pp. 1-37. Retrieved from http://ssm.com/abstract=1475037

Hoepner, A, G, F., Hussain G. Rammal & Michael Rezeca. (2011). Islamic Mutual Fund's Financial Performance and International Investment Style: Evidence from 20 Countries.The European Journal of Finance, 14, pp. 829-850

Jamaludin, N., Smith, M. & Gerrans, P. (2012). Mutual Fund Selection Criteria: Evidence from Malaysia.Asian Review of Accounting. 20(2), pp. 140-151 Jensen, M. C. (1968). Problems in Selection of Security Portfolios (The

Performance of Mutual Funds in The Period 1945-1964). The Journal of Finance, pp. 389-416

Jordan, C., Corrado. (2005). Fundamental of Investment: Valuation and

Management. Boston: McGrawHill

Kuncoro, M. (2009). Metodologi Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana

Meneliti dan Menulis Tesis? Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga

Mangiring, Boniarga. (2009). Style Analysis: Alokasi Aset dan Evaluasi Kinerja Reksa Dana Saham Indonesia Periode April 2004 – Maret 2009. Skrisp Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia, Tidak Diterbitkan

Mansor, Fadillah & M. Ishaq Bhatti. (2011). Islamic Mutual Fund Performance for Emerging Market, During Bullish and Bearish: The Case of Malaysia.

2nd International Conference on Business and Economic Researcher (2nd ICBER 2011) PROCEEDING, pp. 770-789

Manshor, F., Bhatti, I. & Khan, Hayat. (2012). Islamic Mutual Fund Performance: A Panel Analysis. 2nd Malaysian Postgraduate Conference (MPC2012), pp. 140-154. Retrieved from 12 MPC2012-08 Mfund Fadillah Final (15 pagers).pdf

Martalena dan Malinda. (2011). Pengantar Pasar Modal Edisi Satu. Yogyakarta: Andi.

Pratomo, Eko Priyo & Ubaidillah. (2002). Reksa Dana: Solusi Perencanaan

Investasi di Era Modern. Jakarta: Gramedia Utama

Razzaq, Nasir., Sajid Gul, Muhammad Sajid, Sumra Mughal & Syeda Asma Bukhari. (2012). Performance of Islamic Mutual Funds in Pakistan.

Economics and Finance Review, Vol 2(3), pp. 16-25. Retrieved from


(4)

Rubio, J, S., M. Kabir Hasan & Hesham Jamil Merdad. (2012). Non-parametric Performance Measurement of Internastional and Islamic Mutual Funds.

Accounting Research Journal, Vol 25 (3), pp. 208-226

Rahardjo, Sapto. 2004. Panduan Investasi Reksa Dana Cetakan Kedua. Jakarta: Elex Media Komputindo

Reilly, F, K &Keith C, Brown (2006). Investment Analysis and Portofolio

Management 8th edition. Ohio: Thomson South-Western

Reilly, F, K & Keith C, Brown .(2012). Investment Analysis and Portfolio

Management, 10th Edition.Ohio: ThomsonSouth-Western

Russel, Ray. (2007). An Introduction to Mutual Funds Worldwide. The Atrium: John Wiley Publishing

Sharpe, W. F. (1966). Mutual Fund Performance. The Journal of Business, 39 (1), pp. 119-138. Retrieved from http://links.jstor.org/sici?sici=0021-9398%28196601%2939%3A1%3C119%3AMFP%3E2.0.CO%3B2-6 Samsul, Mohamad. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:

Erlangga

Shim, J. G. (1999). Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Elex Media Komputindo Sreejesh, S., Mohapatra, Sanjay., Anusree, M. R. (2014). Business Research

Methods (An Aplied Orientation). Spinger International Publishing

Sudana, I. M. (2009). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga

Sudarsono, Heri. (2007). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonosia

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Tandelin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE

Tyson, Eric. (2010). Mutual Funds For Dummies 6th edition. Indiana: Wiley Publishing

Widoatmodjo, Sawidji. (2009). Pasar Modal Indonesia (Pengantar dan Studi

Kasus). Bogor: Ghalia Indonesia

Wisnuwardhana. (2007). Evaluasi Persistensi Kinerja Reksa Dana di Indonesia

Periode Juni 2004-Juli 2007. Yogyakarta: FE-UII

Zikmund, W.G., Babin, B.J., Carr, J.C. & Griffin, M. (2009). Business Research


(5)

Peraturan Perundangan

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 20/DSN-MUI/IX/2000 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 20/DSN-MUI/X/2003

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah

Skripsi

Affandi, Agus Ahmad. (2012). Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana

Syariah dengan Reksa Dana Konvensional Tahun 2008-2010.Skripsi.

Jurusan Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Arisandi, Tanto Dikdik. (2009). Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi

Perkembangan Reksa Dana Syariah di Indonesia Periode 2005-2008.

Skripsi. Jurusan Ilmu EkonomiInstitut Pertanian Bogor.

Muzdalifa, Eva. (2009). Analisis Kinerja Reksadana Syariah Pendapatan Tetap

dan Campuran dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen.

Skripsi. Jurusan Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Novianti, Risty Dwi. (2008). Analisis Kinerja Reksa Dana Syariah Pendapatan

Tetap dengan Menggunakan i Risk Adjusted Return/i, Rasio Risiko, dan i Snail Trail/i. Skripsi. Jurusan Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sumber online dan bentuk lain

Nn. (2015). 2014, Dana Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Minim. [Online]. Tersedia:http://www.infovesta.com/infovesta/news/readnews.jsp?id=4f9a77 a3-9cda-48ce-95a3-96e32e10f796[Februari 2015]

Dwitya Putra. (2014). Industri Keuangan Syariah Masih Sulit Kejar Market Share

5%. [Online]. Tersedia: http://www.infobanknews.com/2014/08/industri-keuangan-syariah-masih-sulit-kejar-market-share-5/ [Mei 2015]

Nn. (2015). Butuh Dukungan SDM Berkualitas. [Online]. Tersedia: http://www.forumriset.com/news/butuh-dukungan-sdm-berkualitas [3 Mei 2015]

Direktorat Pasar Modal Syariah OJK. (2015). Roadmap Pasar Modal Syariah

2015-2016. [Online]. Tersedia: http://www.ojk.go.id/Files/box/roadmap-pms_2015-2019.pdf [Desember 2015]


(6)

Nn. (2014). Ini Daftar Produk Syariah Terbaik 2014 Versi Majalah Investor. [Online]. Tersedia: m.beritasatu.com/ekonomi/202172-ini-daftar-produk-syariah-terbaik-2014-versi-majalah-investor.html[Desember 2015]

Agustine, Firda Puri. (2015). Institusi dan Produk Syariah Terbaik 2015 Versi

Majalah Investor. [Online]. Tersedia: m.beritasatu.com/ekonomi/300331-institusi-produk-syariah-terbaik-2014-versi-majalah-investor.html

[Desember 2015] www.ojk.go.id

aria.bapepam.go.id www.idx.co.id www.bkpn.go.id

Tesis

Cahyaningsih. (2008). Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa

Dana Konvensional. Tesis. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi