Pengertian Pidana Penjara Hakikat, Sejarah, dan Tujuan Pidana Penjara
19
negatif itu antara lain terampasnya juga kehidupan seksual yang normal dan seseorang, sehingga sering terjadi hubungan homoseksual dan
masturbasi di kalangan terpidana. Menurut Andi Hamzah dalam Dwidja priyatno 2006:72, Pidana
penjara adalah bentuk pidana yang berupa kehilangan kemerdekaan dan pengasingan dari anggota masyarakat. Dahulu pidana penjara tidak dikenal
di Indonesia, yang dikenal ialah pidana pembuangan, pidana badan berupa pemotongan anggota badan atau cambuk, pidana mati dan pidana denda
atau berupa pembayaran ganti rugi. Sistem kepenjaraan pada permulaan masa Hindia Belanda
menggunakan sistem diskriminasi berdasarkan Statsblad 1826 Nomor 16. Peraturan tersebut dibedakan antara peraturan bagi Bumiputera berlaku
pidana kerja paksa, sedangkan bagi bangsa Eropa berlaku pidana penjara. Andi Hamzah, 1993: 36-37.
Pidana penjara diatur dalam Pasal 12 KUHP. Dalam pasal ini dijelaskan bahwa pidana penjara dibedakan menjadi pidana penjara
seumur hidup dan pidana penjara sementara waktu. Pidana penjara seumur hidup diancamkan pada kejahatan-kejahatan yang sangat berat dan dalam
hal perbarengan, pengulangan atau yang ditentukan dalam Pasal 52 KUHP tentang pemberatan pidana yang dijatuhkan karena adanya pelanggaran
suatu kewajiban khusus dari jabatannya atau pada waktu melakukan tindak pidana memakai kekuasaan, kesempatan atau sarana yang diberikan pada
pelaku karena jabatannya. Pidana penjara sementara waktu penjatuhan pidana paling rendah adalah 1 satu hari dan paling tinggi 15 lima belas
20
tahun Pasal 12ayat 2. Pidana penjara sementara waktu dapat dijatuhkan melebihi 15 tahun secara berturut-turut dan tidak boleh melebihi 20 dua
puluh tahun, yakni dalam hal yang ditentukan dalam Pasal 12 ayat 3 sebagai berikut.
1 Dalam hal kejahatan-kejahatan yang hakim boleh memilih apakah
akan menjatuhkan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara waktu maksimum 20 tahun.
2 Dalam hal telah terjadi perbarengan tindak pidana atau
pengulangan tindak pidana atau kejahatan-kejahatan yang berkaitan dengan Pasal 52 KUHP pada kejahatan-kejahatan yang
diancam dengan pidana penjara sementara maksimum 15 tahun seperti Pasal 338, Pasal 365 ayat 3,dan Pasal 140 ayat 1
KUHP. Berdasarkan uraian diatas pada prinsipnya bahwa pidana penjara
berkaitan erat dengan pidana perampasan, kemerdekaan yang dapat memberikan cap jahat dan dapat menurunkan derajat dan harga diri
manusia apabila seseorang dijatuhi pidana penjara.