Persiapan Pengelasan Prosedur Pengelasan

Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 93 RANGKUMAN Istilah-istilah yang digunakan pada pengelasan dengan proses las busur manual pada dasarnya relatif sama dengan proses-proses las yang lain. kalian perlu memahami berbagai istilas las tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan persiapan, pelaksanaan dan pemeriksaan atau pengujian hasil las. Istilah yang banyak digunakan pada persiapan pengelasan antara lain: included angle, angle of bevel, root gap, backing bar dan backing strip. Pada proses pengelasan digunakan istilah-istilah: root run, sealing run, leg length, reinforcement, HAZ, dan toe. slag, arc length, key hole, tack weld, dsb. Sedangkan pada hasil pengelasan ada istilah: undercut, overlap, dan lack of fusion.

G. Prosedur Pengelasan

1. Persiapan Pengelasan

a. Pembuatan Kampuh Las Pembuatan kampuh las dapat dilakukan dengan beberapa metode, tergantung bentuk sambungan dan kampuh las yang akan dikerjakan. Metode yang biasa dilakukan dalam membuat kampuh las, khususnya untuk sambungan tumpul dilakukan dengan mesin atau alat pemotong gas brander potong. Mesin pemotong gas lurus straight line cutting machine dipakai untuk pemotongan pelat, terutama untuk kampuh-kampuh las yang di bevel, seperti kampuh Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 94 V atau X, sedang untuk membuat persiapan pada pipa dapat dipakai mesin pemotong gas lingkaran circular cutting machine atau dengan brander potong manual atau menggunakan mesin bubut. Namun untuk keperluan sambungan sudut fillet yang tidak memerlukan kampuh las dapat digunakan mesin potong pelat guletin berkemampuan besar, seperti hidrolic shearing machine. Adapun pada sambungan tumpul perlu persiapan yang lebih teliti, karena tiap kampuh las mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri, kecuali kampuh I yang tidak memerlukan persiapan kampuh las, sehingga cukup dipotong lurus saja. 1 Kampuh V dan X single vee dan double vee Untuk membuat kampuh V dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:  Potong sisi plat dengan sudut bevel antara 30 - 35  Buat root face selebar 1 - 3 mm secara merata dengan menggunakan mesin gerinda danatau kikir rata. Kesamaan teballebar permukaan root face akan menentukan hasil penetrasi pada akar root 30-35 Kampuh V 30-35 Kampuh X Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 95 2 Kampuh U dan J. Pembuatan kampuh U dan J dapat dilakukan dengan dua cara :  melanjutkan pembuatan kampuh v single vee dengan mesin gerinda sehingga menjadi kampuh u atau j; dan  dibuat dengan menggunakan teknik gas gouging, kemudian dilanjutkan dengan gerinda dan atau kikir. Setelah dilakukan persiapan kampuh las, baru dirakit dilas catat sesuai dengan bentuk sambungan yang dikerjakan.

2. Las Catat Tack Weld