41
2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembangan lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototype.
3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap atau bahkan sistem kurang teruji.
4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam pembuatan prototype, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif.
5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototype menjadi tidak pernah berakhir. Hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis yang digunakan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Flow Map Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah
penyelesaian suatu masalah. 2. Diagram Kontek
Diagram Konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem yang menggambarkan aliran-aliran data kedalam dan keluar sistem. Posisi diagram
konteks dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan lingkungan sistem.
42
3. Data Flow Diagram DFD Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur, dan dapat menggambarkan aliran data didalam sistem yang jelas. DFD merupakan penurunan dari diagram konteks.
Pembuatan DFD bertujuan untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar proses yang berhubungan satu sama lain dengan aliran data yang ada
didalam sistem. 4. Kamus Data
Kamus data adalah data directory atau disebut juga dengan istilah system Data Directory adalah katalog kata fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data ini memuat tentang : • Nama. Adalah nama database atau tabelnya.
• Deskripsi. Adalah uraian singkat dari database atau tabel tersebut. • Struktur data. Adalah daftar fields komponen data yang ada didalam
database atau tabel tersebut. • Tipe data field. Adalah tipe data dalam representasi komputer untuk masing-
masing data. 5. Perancangan Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan redudansi yang tidak
perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
43
a. Normalisasi Normalisasi merupakan cara atau proses untuk mengidentifikasi tabel
kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.
Bentuk-bentuk dari proses normalisasi adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Tidak Normal
Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternormalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang.
2. Bentuk Normal Pertama 1NF Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal
yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data.
3. Bentuk Normal Kedua 2NF Pada tahap normal kedua haruslah sudah ditentukan primary keynya. Primary key tersebut haruslah lebih
sederhana, lebih unik, dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya, dan lebih sering digunakan pada tabel relasi tersebut.
4. Bentuk Normal Ketiga 3NF Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam
bentuk normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara field- field non-kunci ketergantungan transitif. Dengan kata lain, setiap
atribut bukan kunci haruslah bergantung pada kunci utama.
44
b. Tabel Relasi Kumpulan filetabelarsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronik.
3.2.4 Pengujian Software