2.12 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penjelasan kerangka berfikir diatas mengenai penerapan standar sarana dan prasarana, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan
sebagai berikut: 1.
Semakin lengkap sarana dan prasarana laboratorium komputer menurut Permendiknas nomor 40 tahun 2008, standar dari BSNP No.
1023-P2-1011 dan Permendiknas Republik Indonesia nomor 26 Tahun 2008 tentang standar tenaga laboratorium sekolah madrasah,
maka semakin tinggi tingkat kelayakan sarana dan prasarana untuk mendukung kurikulum 2013 dalam mata pelajaran menggamar dengan
perangkat lunak.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SMK Negeri 7 Semarang Provinsi Jawa Tengah, tepatnya berada di laboratorium bidang studi Teknik Gambar Bangunan
dengan mengambil sempel pada mata pelajaran menggambar menggunakan perangkat lunak. Waktu penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu
tahapan pra-survei pada tanggal 30 januari 2015, pelaksanaan penelitian pada tanggal 25 Februari sampai dengan 18 April 2015.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian tentang studi kelayakan sarana dan prasarana laboratorium pada bidang studi Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 7 Semarang ini merupakan
penelitian evaluatif dengan metode studi kasus. Penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi Depdiknas, 2008:13.
Metode studi kasus digunakan untuk menggambarkan keadaan atau mencari fakta dan keterangan secara faktual, dengan cara membandingkan
keadaan sarana dan prasarana laboratorium komputer yang sebenarnya dengan standar yang ada pada lampiran peraturan menteri pendidikan Republik Indonesia
nomor 40 tahun 2008, standar dari Badan Standar Nasional Pendidikan No.1023-P2-1011 Instrumen Verifikasi SMK Tentang Penyelenggara Ujian
29