Meskipun demikian seiring dengan perkembangan lahan terbangun beban lingkungan permukiman pun semakin bertambah sehingga kondisi
kualitasnya perlu tetap dijaga.
2.3 KERANGKA BERFIKIR
Tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Sukorejo dijelaskan dalam tiga aspek yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal.
Ketiga aspek tersebut berfungsi untuk menjelaskan proses kognitif seseorang. Proses kognitif tersebut akan menentukan pengetahuan masyarakat tentang lahan
terbangun. Proses kognitif yang berbeda pada setiap individu akan membawa pengaruh terhadap lingkungannya. Berkembangnya lahan terbangun merupakan
salah satu akibat dari proses kognitif masyarakat. Lahan terbangun dalam penelitian ini dimaksudkan dalam lingkup kawasan konservasi. Berkembangnya
lahan terbangun akan mempengaruhi fungsi kawasan konservasi dan optimalisasi tujuan kawasan konservasi. Kerangka berfikir diatas dapat dituangkan dalam
diagram alur yang terlihat pada gambar 2.3.
Tingkat Pendidikan Masyarakat
Pendidikan Formal Pendidikan Informal
Pendidikan Nonformal
Berkembangnya lahan terbangun di kawasan konservasi
– Mempengaruhi fungsi kawasan – Mempengaruhi optimalisasi tujuan kawasan
konservasi tanah dan air Gambar 2.3 Kerangka berfikir
2.4 HIPOTESIS
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka peneliti merumuskan dugaan sementara sebagai berikut
Ha : “ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan
berkembangnya lahan terbangun di kawasan konservasi tanah dan air Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang
”. Ho
: “tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan
pengetahuanberkembangnya lahan terbangun di kawasan konservasi tanah dan air Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang
”. Hipotesis tersebut diyakini karena:
1 Semakin tinggi tingkat pendidikan maka pengendalian perkembangan lahan
terbangun di kawasan konservasi tanah dan air semakin baik.
2 Semakin rendah tingkat pendidikan maka tidak terdapat usaha dalam
pengendalian perkembangan lahan terbangun di kawasan konservasi tanah dan air.
BAB III METODE PENELITIAN