Analisis pengaruh penguasaan lahan dengan tingkat pendapatan

2 Apabila nilai t hitung t α2,n-p , maka H akan diterima. Artinya variabel independen ke-i tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

4. Analisis kemerataan pendapatan usahatani.

Analisis untuk mengetahui kemerataan atau ketimpangan pendapatan di suatu daerah maka untuk mengetahuinya maka digunakan koefisien Gini :        k i i i Y Y fi GR 1 1 Keterangan: GR = Gini Rasio fi = Proporsi jumlah rumah tangga penerima pendapatan dalam strata ke-i Y i = Proporsi secara kumulatif dari jumlah pendapatan rumah tangga sampai strata ke-i k = Jumlah strata Luas lahan yang dikuasai oleh petani secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pendapatan yang diperoleh oleh petani. Pada penelitian ini memiliki hipotesis bahwa kepemilikan lahan petani memiliki hubungan positif dengan tingkat pendapatan usahatani, dimana semakin besar luas lahan maka akan semakin tinggi pendapatan. Kriteria yang digunakan dalam penilain ketimpangan dan kemerataan pendapatan menggunakan Indeks Gini menggunakan kriteria Oshima yaitu: 1. Ketimpangan termasuk rendah bila G 0,4. 2. Ketimpangan termasuk sedang bila 0,4 ≤ G ≤ 0,5. 3. Ketimpangan termasuk tinggi bila G 0,5. Bank Dunia mengelompokan penduduk pada tiga kelompok sesuai dengan besarnya pengeluaran 40 penduduk dengan pengeluaran rendah, 40 penduduk dengan pengeluaran menengah dan 20 penduduk dengan pengeluaran tinggi. Ketimpangan pengeluaran diukur dengan menghitung persentase jumlah pengeluaran penduduk dari kelompok yang pengeluarannya 40 terendah dibandingkan total pengeluaran seluruh penduduk. Kategori ketimpangan ditentukan dengan mengunakan kriteria seperti berikut. 1. Jika proporsi jumlah pengeluaran dari rumah tangga yang masuk kategori 40 terendah terhadap total pengeluaran seluruh rumah tangga kurang dari 12 dikategorikan ketimpangan pengeluaran tinggi. 2. Jika proporsi jumlah pengeluaran rumah tangga yang masuk kategori 40 terendah terhadap total pengeluaran seluruh rumah tangga antara 12- 17 dikategorikan ketimpangan pengeluaran sedangmenegah. 3. Jika proporsi jumlah pengeluaran rumah tangga yang masuk kategori 40 terendah terhadap total pengeluaran seluruh rumah tangga lebih dari 17 dikategorikan ketimpangan pengeluaran rendah.

5. Kesejahteraan petani

Tingkat kesejahteraan rumahtangga diukur menggunakan kriteria Sajogyo 1997. Pengukuran kriteria Sajogyo menggunakan pendekatan pengeluaran rumahtangga yang dilakukan dengan cara menghitung kebutuhan harian, mingguan, dan bulanan. Total pengeluaran rumahtangga dapat dirumuskan sebagai berikut: C t = C a + C b + C c + ……..+ C n Keterangan : Ct = Total pengeluran rumah tangga Ca = Pengeluaran untuk pangan Cb = Pengeluaran untuk non pangan Cn = C1 + C2 + C3 + C4 + C5 + C6 + C7 + Cn Dimana Cb pangan C1 = Pengeluaran padi-padian C2 = Pengeluaran umbi-umbian C3 = Pengeluaran minyak C4 = Pengeluaran pangan nabati Cn = Pengeluaran lainnya Dimana Ca non pangan: C1 = Pengeluaran untuk bahan bakar C2 = Pengeluaran untuk aneka barangjasa C3 = Pengeluaran untuk pendidikan C4 = Pengeluaran untuk kesehatan Cn = Pengeluaran lainnya Berdasarkan rumus diatas dapat diketahui bahwa pengeluaran rumah tangga per kapita per tahun dihitung berdasarkan total pengeluaran rumah tangga

Dokumen yang terkait

ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN RUMAH TANGGA PETANI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN WULUHAN KABUPATEN JEMBER

2 18 19

ANALISIS RELEVANSI PENGUASAAN LAHAN DAN DINAMIKA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI KOPI DI DESA MULYOREJO KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER

0 6 24

ANALISIS RELEVANSI PENGUASAAN LAHAN DAN DINAMIKA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI KOPI DI DESA MULYOREJO KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER

0 7 24

KARAKTERISTIK PETANI SAYURAN LAHAN SAWAH DI DESA WONOHARJO KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2011

1 34 66

ANALISIS PENDAPATAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI KAKAO DI DESA PESAWARAN INDAH KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN

1 12 76

PENGARUH PENDAPATAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI PENGGARAP KOPI DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

16 63 23

PENGARUH PENDAPATAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI PENGGARAP KOPI DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG.

5 35 179

STRUKTUR DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA SERTA STRATEGI KEBIJAKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI JAGUNG DI LAHAN PERHUTANI DI KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH.

0 0 17

STRATEGI KOMUNITAS PETANI JAMBU KRISTAL DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI RUMAH TANGGA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS - Raden Intan Repository

0 1 115

STRATEGI KELOMPOK TANI SAYUR DALAM MEMBERDAYAKAN EKONOMI ANGGOTA DI DESA SIMPANG KANAN KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS - Raden Intan Repository

0 0 97