II. KAJIAN PUSTAKA
A. Teori-Teori Belajar
Menurut Hamzah 2003:26 menyatakan bahwa teori merupakan seperangkat preposisi yang didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip
yang terdiri dari satu atau lebih variable yang saling berhubungan satu sama lainnya dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji serta dibuktikan kebenarannya.
Berdasarkan dari dua pendapat diatas teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-kejadian yang di dalamnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip
yang dapat dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar
mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
Ada tiga teori belajar yaitu: teori belajar konstruktivisme, teori belajar kognitivisme, dan teori belajar behaviorisme. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan teori belajar kontruktivisme dan teori belajar kognitivisme.
1. Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup
yang berbudaya modern. konstruktivisme merupakan landasan berfikir filosofi pembelajaran
konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan
tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus
mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dengan teori konstruktivisme anak dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah,
mencari ide dan membuat keputusan. anak akan lebih paham karena mereka
terlibat langsung dalam membina pengetahuan baru, mereka akan lebih paham
dan mampu mengaplikasikannya dalam semua situasi. Selain itu anak terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
2.
Teori Belajar kognitivisme
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif
ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian
menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada.