21 ikut dalam proses pembangunan. Kerentanan
penyandang disabilitas menjadi masalah yang kompleks antara keterbatasankekurangan isik,
pengetahuan yang rendah, dan kemiskinan. Pelibatan penyandang disabilitas dalam
kegiatan penanggulangan bencana akan lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan penyandang
disabilitas dan tertanganinya mereka pada saat bencana terjadi. Namun harus disadari, bahwa
pelibatan penyandang disabilitas dalam upaya penanggulangan bencana bukanlah hal yang
mudah.
Dibutuhkan kemampuan teknis, pengetahuan, dan niat baik dari pihak yang
terlibat di dalamnya. Pengarusutamaan penyandang disabilitas dalam semua aspek
pelayanan sosial dan program pembangunan kesejahteraan sosial harus diwujudkan tidak
hanya dibicarakan. Pengarusutamaan tidak hanya masalah pemenuhan hak asasi manusia,
namun juga melalui program dan kebijakan efektif mulai tahap sebelum sampai sesudah
bencana itu terjadi disesuaikan dengan tipe atau jenis disabilitas yang ada.
5.2. Rekomendasi
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan penyandang
disabilitas dalam upaya penanggulangan bencana. Hal mudah yang dapat dilakukan
adalah dengan menumbuhkan pengetahuan mengenai penyandang disabilitas dan
kebutuhan khusus mereka pada pemangku kepentingan dan juga masyarakat. Melalui
kegiatan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan diharapkan masyarakat lebih mengenal dan
menerima penyandang disabilitas dalam kehidupan sehari-hari.
Peningkatan partisipasi penyandang disabilitas dalam program pengurangan
risiko harus terus digalakkan dalam bentuk kebijakan dan kegiatan pengurangan risiko
bencana dengan masyarakat yang lain. Pembuatan program pengurangan risiko
yang memperhitungkan kebutuhan khusus penyandang disabilitas harus menggunakan
media yang aksesibel pula bagi penyandang disabilitas tentunya disesuaikan dengan jenis
disabilitas dialami. Upaya pengurangan risiko bencana
dapat dimulai dengan pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus di SLB melalui
penyuluhan, sosialisasi, dan praktek simulasi evakuasi bencana, atau dalam tindakan yang
lebih lanjut dengan memasukkan manajemen risiko bencana ke dalam kurikulum sekolah
baik sekolah biasa maupun sekolah luar biasa. Upaya evakuasi atau penyelamatan
penyandang disabilitas harus disesuaikan dengan hambatan yang dialami oleh mereka,
penyediaan fasilitas isik dan non isik salah satunya. Pelibatan keluarga menjadi penting
karena keluarga adalah orang terdekat dan terpercaya oleh penyandang disabilitas,
sehingga peran mereka menjadi penting. Pelatihan penyelamatan penyandang
disabilitas haruslah diikuti oleh pihak keluarga. Pembuatan basis data yang akurat dan up
to date penting dilakukan sebagai dasar assessment kebutuhan penyandang disabilitas
itu sendiri. Perlu adanya kerjasama lintas sektoral dari Kementerian Sosial, Kementerian
Pendidikan Nasional, Kementerian Kesehatan, serta pihak LSM dalam rangka menghasilkan
data disabilitas yang akurat dan tidak simpang siur antar lembagaorganisasi.
Penguatan kapasitas juga dapat dilakukan melalui penguatan sosial ekonomi penyandang
disabilitas. Pemberian program padat karya, pemberian pendidikan vokasional dan persiapan
dunia kerja, perluasan kesempatan pendidikan dan kerja penyandang disabilitas dapat menjadi
pilihan dalam rangka pengurangan risiko bencana penyandang disabilitas.
DAFTAR PUSTAKA
Agenda. 2011 Dipetik November 19, 2012, dari Disabilitas di Negara-negara Asia
Tenggara: http:www2.agendaasia.org index.phpidinformasidisabilitas-di-
negara-negara-asean103-disabilitas-di- negara-negara-asia-tenggara
Bahrul, Fuad. 2010. Difabel dan Bencana
Alam. Dipetik November 12, 2012, dari Cak Fu: Berbagi Gagasan untuk
Membangun Kesetaraan: http: cakfu.info 2 0 1 0 0 8 d i f a b e l - s e b u a h - s i m b o l -
perlawanan-idiologis
Keterlibatan Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana ... Ratih Probosiwi
22 Chaki, Moloy. 2010. Training Report on
Disability Inclusive Disaster Risk Reduction DiDRR. Dhaka: CBMCDD.
Handicap International. 2005. How To Include Disability Issues in Disaster Management.
Dhaka: Handicap International Bangladesh. Handicap International-Philippines Program.
A Basis Guide To Disability and Disaster Risk Reduction. Makati City: Handicap
International. Hans, A. No Year. Disaster Risk Reduction
and Disability. Disability and Disaster. Shanta Memorial Rehabilitation Center.
Japan International Cooperation Agency. 2002.
Country Proile on Disability: Republc of Indonesia. Tokyo:
PlanningEvacuation Department Japan JICA.
Kementerian Kesehatan RI. 2002. Pedoman Pemeriksaan dan Kemampuan Fungsional
Penyandang Cacat. Dalam JICA, Country Proile on Disability: Republic of Indonesia
hal. 8. Tokyo: PlanningEvacuation
Department of JICA. Kementerian Sosial RI. 2010, November
22. Dipetik November 12, 2012, dari Seminar Menyambut Hari Penyandang
Cacat Internasional 2010: http:rehsos kemsos.go.idmodules.php?name=News
ile=articlesid=1097 Malteser International. 2012. Dipetik
November 12, 2012, dari Relief Organisations launch Disability Inclusive
DRR Network: www.malteser-international. o r g e n h o m e p r e s s a r t i c l e
article755216914.html Muhammadun, A.S. 2011. Difabel dan
Konstruksi Ketidakadilan Sosial. Dipetik November 12, 2012, dari Budisan’s Blog:
budisansblog.blogspot.com201112 difabel-dan-konstruksi-ketidakadilan.html
Njelesani, J., Cleaver, S., Tataryn, M., Nixon, S. 2012. Using a Human Rights-Based
Approach to Disability in Disaster Management Initiatives. Dalam D. S.
Cheval Ed, Natural Disasters hal. 21 46. Rijeka: InTech.
Sahabat. 2011. Pengurangan Risiko Bencana PRB Yang Inklusif dan Berkelanjutan.
Newsletter Publication . Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia: ASB Indonesia
and HI Federation Program. Sahabat. 2011. Pentingnya Kesiapsiagaan
Bencana. Pencarian, Penyelamatan, dan Evakuasi Mencakup Kecacatan . Kupang,
Nusa Tenggara Timur, Indonesia: ASB Indonesia dan HI Program Indonesia.
Schranz, B., Ulmasova, I., Silcock, N. 2009. Mainstreaming Disability Into Disaster Risk
Reduction: A Training Manual. Nepal: Handicap International.
tribunjogja.com. 2012. Dipetik November 12, 2012, dari Kami Paling Berisiko Kena
Dampak Bencana: http:jogja.tribunnews. com20121024kami-paling-berisiko-
kena-dampak-bencana United Nations. 2012. Disability, Natural
Disasters and Emergency Situations. Dipetik November 19, 2012, dari UN
Enable: www.un.orgdisabilitiesdefault. asp?id=1546
____________________ Peraturan Perundangan
UURI No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3670 UURI No. 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723
UURI No. 19 tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on The Rights of Persons
with Disabilities Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas,
Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2011 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5251
Jurnal Penanggulangan Bencana Vol. 4, No. 2 Tahun 2013 Hal. 13-22
23
PEMODELAN TSUNAMI DAN PEMBUATAN PETA RENDAMAN UNTUK KEPERLUAN MITIGASI DI TELUK TELENG, PACITAN
Chaeroni, Wahyu Hendriyono, Widjo Kongko
Balai Pengkajian Dinamika Pantai BPDP Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT
Jln. Graika No.2 Sekip, Yogyakarta E-mail: chaeronibppt.go.id
Abstract
The Indian Ocean to the south of Java Island is the subduction fault which is the source of the earthquakes and tsunamis. Historically, there were two major earthquake tsunamis in
Banyuwangi 1994 and Pangandaran 2006, both causing high number of casualties. It shows that the area of the sea to the south of Java is a potential earthquake and tsunami region.
This study describes the simulation of tsunami in the area of Teluk Teleng, Pacitan, East Java. Teluk Teleng is one of recreational areas visited by a lot of domestic and overseas
tourists. The results of this study are aimed for the purpose of mitigation. Modelling scenarios are based on large historical earthquake and tsunami events, and also on the earthquake
analysis by Well Coppersmith 1994 and Papazachos et al 2004. Simulation was carried out using the hydrodynamic module of MIKE21 software package, subdividing the
domain by means of nested grid. The maximum wave heights and the run up were obtained, as well as the maximum inundation of affected areas. The results will be used for the
determination of tsunami risks in the area, and as considerations for mitigation purposes. Keywords: tsunami modeling, mitigation, inundation map.
Pemodelan Tsunami dan Pembuatan Peta ... Chaeroni, Wahyu Hendriyono dan Widjo Kongko
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah